NovelToon NovelToon
Derita Wanita Malam

Derita Wanita Malam

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / duniahiburan
Popularitas:122.2k
Nilai: 5
Nama Author: mama reni

Menjadi sebatang kara membuat Celina terpaksa menjual diri demi kelangsungan hidupnya. Walaupun seringkali disiksa pelanggan, dia tetap bertahan karena hanya itulah satu-satunya pekerjaan yang dikuasainya.

Perkenalannya dengan Yusuf memberi warna baru dalam hidup Celine. Lelaki itu selalu mengobatinya ketika ia dilukai oleh pelanggan.

Benih cinta pun mulai mekar dalam hati keduanya. Namun, rasa rendah diri dan kotor membuat Celina terpaksa menolak cinta Yusuf.

Akankah kebahagiaan yang telah dilepaskan kembali menjadi miliknya, sedangkan sang pujaan hati telah dimiliki orang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Dua Puluh Enam

Dira memandangi wajah suaminya dengan tatapan heran dan terkejut. Dia lalu mendekati diri tempat Yusuf duduk. Memegang dahinya.

"Mas, apa kamu ngingau?" tanya Dira dengan suara pelan.

Yusuf tak menjawab pertanyaan sang istri. Dia menarik napas dalam. Dia menyadari jika terlalu dini mengatakan perpisahan pada Dira. Itu akan membuat wanita itu menjadi curiga.

"Lupakan saja! Aku mengantuk. Apa kamu tak mau tidur?" tanya Yusuf mencoba mengalihkan pembicaraan.

Yusuf lalu membaringkan kembali tubuhnya. Dira juga melakukan hal yang sama. Wanita itu lalu memeluk suaminya. Pria itu membalikan badan dan membalas memeluk sang istri. Dia tak boleh memperlihatkan perubahan yang signifikan, yang akan membuat Dira curiga dan jadi menyelidikinya.

"Mas, kamu tak serius'kan dengan ucapanmu tadi?" tanya Dira dengan suara pelan.

Dira masih penasaran dengan ucapan suaminya tadi. Apakah itu emang igauan atau serius dari bibir suaminya.

"Ucapan apa? Tidur aja ya, aku sudah capek dan mengantuk," jawab Yusuf berpura-pura tak mengerti.

"Pasti Mas Yusuf hanya mengingau karena kecapean, tapi bukankah orang yang bicara di bawah alam sadar adalah pikiran yang terpendam dan itu adalah hal yang dia inginkan sebenernya. Kejujuran dari hati," gumam Dira dalam hatinya.

Dira akhirnya memejamkan matanya. Mencoba melupakan ucapan suaminya. Dia berpikir, mungkin memang itu ucapan tanpa sadar dari Yusuf.

**

Pagi harinya, Dira terbangun karena sinar matahari yang masuk ke kamar melalui celah jendela. Dia menatap ke samping. Yusuf, yang masih terlelap dalam tidurnya. Tanpa ragu, ia memutuskan untuk memberikan kejutan pagi untuk kesayangannya itu.

"Aku mungkin harus membuat sarapan yang enak, biar Mas Yusuf makin cinta dan tak pernah terbersit untuk meminta pisah," gumam Dira dalam hatinya.

Segera, Dira melangkah turun dari tempat tidur dengan keceriaan penuh. Matanya langsung tertuju pada panci yang sedang mendidih di atas kompor. Beberapa bahan makanan seperti telur, udang, sosis, dan cumi pun sudah siap diatas meja dapur. Dira bersemangat sekali untuk memulai paginya dengan penuh kebahagiaan.

Dira ingin masak nasi goreng seafood kesukaan sang suami. Dia berharap Yusuf akan memuji masakannya. Dengan sepenuh hati dia lalu memasak.

"Hari ini, aku akan membuat sarapan yang luar biasa untukmu, Sayang," gumam Dira dengan penuh semangat. Ia berharap sarapan pagi ini dapat memulai hari Yusuf dengan kelembutan dan cinta yang tiada tara.

Setelah semua selesai di hidangkan, Dira segera mandi dan berdandan dengan cantik. Walau ada bibi, dia lebih suka membuat masakan sendiri untuk sang suami.

Dira lalu membangunkan suami, setelah selesai mandi dan berdandan. Dia duduk di tepi ranjang dan mengguncang tubuh Yusuf dengan pelan.

"Mas, bangun. Aku sudah siapkan sarapan untukmu. Takut dingin kalau kelamaan," ucap Dira sambil membangunkan suami.

Beberapa kali dia bangunkan, barulah Yusuf membuka mata. Dia lalu tersenyum melihat sang istri. Membuat Dira jadi senang melihatnya.

"Aku sudah siapkan sarapan, kamu mandilah Mas. Nanti keburu dingin," ucap Dira.

"Sudah jam berapa?" tanya Yusuf sambil mengucek matanya.

"Jam setengah delapan," jawab Dira.

Mendengar jawaban Dira, Yusuf langsung bangun dan bergegas ke kamar mandi. Dia teringat Celina dan takut jika wanita itu pergi lari lagi.

Dira lalu menunggu di meja makan. Menanti Yusuf untuk sarapan bersama. Setengah jam kemudian pria itu keluar dari kamar. Menghampiri sang istri.

"Aku harus pergi sekarang. Ada meeting yang harus aku hadiri segera," ucap Yusuf.

"Biasanya kamu pulang sore dan besok baru masuk kerja lagi, Mas," balas Dira dengan suara penuh keheranan.

"Bukankah kamu tau, dari kemarin aku ada meeting. Siang ini aku harus bertemu lagi. Makanya aku terburu-buru," ucap Yusuf lagi.

Dia lalu mengecup dahi Dira seperti biasanya. Tak mau sang istri makin curiga. Dira lalu menyalami dan mencium tangan sang suami. Mengantarnya hingga masuk mobil.

Setelah mobil suaminya menghilang, barulah Dira masuk ke rumah. Dia menarik napas berat.

Dira tidak bisa menyembunyikan rasa kecewa dan sedih yang meluap dari dalam hatinya. Hatinya berbisik, "Mungkin dia terburu-buru. Atau mungkin dia merasa tak lapar. Tapi mengapa dia tidak mengucapkan sepatah katapun? Apa aku tidak lagi penting dalam hidupnya?"

***

Setengah jam kemudian Yusuf sampai di rumah kediaman Bu Bidan. Rumah itu tampak sunyi. Dia langsung menuju pintu rumah dan mengetuknya.

Tak berapa lama, keluar seorang wanita paruh baya. Yusuf lalu bertanya tentang keberadaan Bu Bidan dan Celina.

"Bu Bidannya ada, Bu?" tanya Yusuf.

"Bu Bidan dari pagi pergi. Katanya ada yang mau melahirkan di kampung sebelah," jawab Ibu itu.

"Kalau Celina ada?" tanya Yusuf lagi.

"Coba saja Bapak masuk, dan langsung ke kamarnya," jawab Ibu itu lagi.

Ibu itu adalah orang kepercayaan Bu Bidan yang bekerja dengannya sudah sejak bidan itu tinggal di desa ini. Dia sangat dipercaya oleh sang bidan.

Dia mengenal Yusuf karena kemarin malam mencari Celina dan lama bersama wanita itu.

Setelah meminta izin, Yusuf langsung menuju ke kamar yang berada di belakang rumah itu. Entah mengapa jantungnya berdetak lebih cepat.

Yusuf mengetuk pintu kamar. Beberapa kali mengetuk tak juga ada sahutan. Yusuf mulai tampak kuatir dan cemas. Dia takut jika Celina kembali pergi.

"Celina, apa kamu ada di dalam?" tanya Yusuf dengan suara sedikit keras.

1
Iis Amoorea
semangat....
Ila Lee
cinta celina sama Yusuf sampai ke mati
Nur Adam
smgt untuk keya mu thoor
⸙ᵍᵏNavi༄༅⃟𝐐
akhir cerita yg sungguh sad bgt🥲
Yunia Afida
ucapan adalah doa, inilah ucapan bu fatima terkabul, cinta celina dan yusuf berpisah dengan maut
Yunia Afida
yang sabarya yusuf😭😭😭😭😭😭😭😭
Yunia Afida
pelacurnya dihapus mama, g tega aku
Yunia Afida
ikut nangis ini😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭, mama jual bawang banyak
Yunia Afida
innalillahi wainnailaihi rojiun, celina baru merasakan kebahagiaan tapi sekarang sudah dipanggil Alloh
Yunia Afida
langsung adem hati celina
Dwi MaRITA
damai sll.... dira pun jg jd wanita hebat, mau nggendong bayiik rivalnya dg ikhlas... no drama²... 👏👍
ovi
sedih
Siti Zuriah
😭😭😭
Siti Zuriah
😭😭😭
Wicih Rasmita
nyesek banget Mak😭😭😭
Eva Karmita
Mak otor hebat sudah buat para pembacanya nangis berjamaah 😭😭😭😭 nyesek rasanya 💔 setiap pertemuan pasti ada perpisahan.., setiap kejadian pasti hikmahnya jadi Yusuf harus kuat demi buah hati walaupun berat tapi harus di jalani jadilah ayah sekaligus ibu untuk anakmu Suf fokus bahagiakan anakmu ❤️🥺
Eka ELissa
dari awal smpe Ahir air mata ku Brebes Mili.....Mak ..😭😭😭😭😭
Eka ELissa
astaga nangis aku mak/Cry//Cry//Cry//Cry//Cry//Cry//Cry/
Ida Nur Hidayati
kenaoa harus calina yang pergi, yang tabah Yusuf putrimu selalu bersamamu.
Ervina Ard
Kita liat nih (next di novel ttg anak Yusuf & Celina) , apakah akan spt std novel2 lain yg pasaran, Yusuf & Dira kembali bersama spt permintaan Fatimah pd Dira (bab 44) & Yusuf akan memakai alasan anak yg butuh ibu & Dira bersedia jd ibu sambung. Kl spt itu, maaf bngt, 'penderitaan' Celina jd tdk ada 'valuenya' di novel ini.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!