NovelToon NovelToon
Cinta Bunga Matahari

Cinta Bunga Matahari

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: Riwy Okashii

Kisah cinta dua orang sahabat yakni Cinta dan Bunga yang tanpa disadari mereka terjerat cinta segitiga dengan pria yang sama-sama mereka temui saat duduk di bangku kuliah, namun tak ada diantara mereka yang tahu bahwa sebenarnya mereka menyukai pria yang sama karena mereka bertemu pada momen yang berbeda, sedang pria itu sendiri menyukai salah satu diantara mereka. Akankah cinta membawa mereka ke tempat yang sesungguhnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riwy Okashii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Keputusan Medadak

Tiga hari telah berlalu, kini Cinta sudah berada di rumahnya sendiri. Tadi malam Hary mengantarnya kembali ke rumahnya, meskipun melalui beberapa perdebatan. Ia begitu merindukan kamar miliknya itu.

Terbesit rasa yang begitu bahagia sebab dua hari ini, Hary begitu sabar dan penuh perhatian menjaga dan merawatnya yang masih sakit. Ia rela bolos dari kampus hanya untuk merawatnya. Di balik sifat posesifnya ia memang begitu sangat perhatian terhadapnya. Ia selalu ingin membuat Cinta merasa nyaman dan bahagia saat berada bersamanya. Apapun akan ia lakukan demi kekasihnya itu.

Namun, tiba-tiba saja ia teringat dengan Murat, pria yang selalu berusaha ingin memilikinya. Ia ingat jika malam itu Hary dan Murat berkelahi karena dirinya. Akan tetapi, ketika di rumah sakit ia tak mendapati siapapun kecuali Hary yang dengan setia menemaninya.

Apakah Hary mengusirnya lagi ? pikirannya sendiri.

Apa aku bertanya saja pada Hary tentangnya? Tapi itu gak mungkin untuk aku lakukan, Hary akan merasa kesal dan cemburu jika aku bertanya tentang pria lain, lebih baik aku temui saja dia nanti di kantornya, pasti ada sesuatu yang terjadi, aku tidak yakin jika ia menjauh dariku dengan begitu mudahnya, aku harus segera bersiap, gumamnya sendiri.

Kemudian Cinta pun bergegas menuju kamar mandi dan bersiap-siap untuk segera pergi menemui Murat. Ia harus mencari tahu kenapa Murat seolah tak memberi kabar padanya, karena selama ini pria itu selalu mengirim pesan padanya meskipun ia tak pernah membalasnya.

Setelah selesai dengan ritualnya, Cinta pun berjalan menuju halte yang tak jauh dari kediamannya. Ia menyetop taksi dan menaikinya.

Ke perusahan Bahadir, sir! ucapnya pada sopir taksi.

Taksi itupun melaju menuju tempat yang ingin dituju oleh Cinta. Di perjalanan Cinta selalu kepikiran dengan sikap Murat yang seolah ingin menjauhinya, bagaimanapun ia pernah berjanji untuk selalu bersamanya meskipun ia tak bisa membalas cintanya. Cinta merasa sedikit sedih dan kecewa karena jauh dari lubuk hatinya yang terdalam ia merasa nyaman bersama pria itu, entah mengapa ia juga sudah mulai terbiasa dengan keberadaan pria yang selalu suka memaksanya itu, ada setitik rasa rindu darinya untuk pria kesepian itu.

Tak terasa kini sampailah Cinta di perusahaan milik Murat. Ia merasa sedikit canggung memasuki perusahaan itu. Bagaimanapun ia takut orang-orang di sana berpikir hal negatif tentangnya karena berusaha mencari keberadaan seorang pria, apalagi pria itu adalah pemilik perusahaan itu sendiri.

Namun perasaan itu harus ia buang jauh, bagaimanapun ia harus tahu dengan apa yang terjadi pada pemilik perusahaan ini. Dengan langkah yang sedikit gontai ia menuju meja resepsionis.

Selamat pagi, ada yang bisa saya bantu nona? tanya resepsionis dengan tersenyum ramah.

Saya ingin bertemu dengan tuan Murat Bahadir, jawab Cinta terbata seolah sedikit menahan malu.

Seolah tahu dengan apa yang dirasa oleh wanita di depannya itu, resepsionis itu seolah tak ingin bertanya apapun lagi, bagaimanapun resepsionis itu tahu jika wanita ini sebelumnya sudah pernah datang menemui bosnya. Dan sepertinya wanita ini memiliki hubungan khusus dengan bos mereka, karena sang asisten bos juga tampak begitu menghormati wanita ini, pikirnya.

Baiklah nona, silahkan tunggu di sana dulu. Saya akan menghubungi asisten tuan Murat terlebih dulu, ucap resepsionis sambil menunjuk arah kursi tamu.

Kemudian Cinta pun berjalan menuju kursi yang disediakan perusahaan untuk menunggu.

Beberapa menit kemudian datanglah seorang pria menghampirinya, yang merupakan asisten dari pemilik perusahaan ini.

Maaf nona sudah lama menunggu, Tuan tadi sedang memiliki tamu dan kini ia menunggu kedatangan anda nona, ucap asisten itu dengan sopan.

Kemudian mereka berdua pun berlalu menaiki lift khusus pemilik perusahaan menuju ruang dimana Murat sedang menunggunya. Cinta sedikit merasa gelisah karena akan bertemu dengan Murat sebentar lagi.

Ting, suara lift terbuka

Silahkan nona, masuk saja ke dalam. Tuan pasti sudah menunggu nona, ucap asisten itu sambil menunjuk ruangan bos mereka.

Terima kasih tuan, balas Cinta kemudian.

Ada rasa ragu untuk mengetuk pintu yang berada di hadapannya, ia merasa seperti wanita murahan yang dengan beraninya menemui seorang pria yang tidak sama sekali tak memilikinya hubungan dengannya.

Namun, tiba-tiba saja pintu itu terbuka dan muncullah Murat di hadapannya.

Hai, mengapa kau tak segera masuk? Aku sudah menunggu kedatanganmu? tanya Murat seolah tak terjadi apapun.

Iya, aku baru saja ingin mengetuk pintu ini, tapi kau malah sudah membukanya terlebih dahulu, bohong Cinta seolah terbata-bata mengucapkannya.

Silahkan masuk, ucap Murat kemudian sambil berlalu mengajaknya duduk di sofa ruangan itu.

Oh iya, bagaimana keadaanmu saat ini? tanya Murat sambil menatap Cinta yang duduk di sampingnya.

Aku baik seperti yang kau lihat saat ini, jawab Cinta pula sambil saling menautkan jarinya.

Pandangan Murat seolah tertuju pada gerakan tangan gadis yang kini di sampingnya itu, ia cukup paham jika gadis itu sedang dilanda sebuah kecemasan.

Ada yang ingin kau sampaikan padaku, Cinta? tanya Murat kemudian sambil memberanikan diri menggenggam tangannya yang sejak tadi mengganggu pandangannya.

Mengapa saat itu, kau tidak berada di rumah sakit dan malah pergi meninggalkanku? Apa kau marah padaku? atau terjadi sesuatu padamu? tanya Cinta hati-hati seolah ingin tahu alasan pria di depannya itu.

Bagaimana mungkin aku marah dengan gadis yang begitu aku sayangi. Akan tetapi, saat itu lebih baik aku pergi, bagaimanapun aku tidak ingin menggangumu, sudah ada Hary yang dengan setia menemanimu. Lalu buat apa aku disana, jika dengan adanya dia juga sudah cukup. Dan aku juga tidak ingin jika saat kau sadar nanti, kau akan semakin marah dengan keberadaanku, ucap Murat seolah menjelaskan situasi saat itu.

Maafkan aku, karena aku kau harus dipukuli lagi olehnya, ucap Cinta seakan sedih mengingat kejadian malam itu.

Sudahlah, lupakan kejadian malam itu. Sudah seharusnya ia memukuli aku karena aku dengan lancangnya memeluk kekasihnya. Tidak ada seorang pria manapun, yang rela kekasihnya bersama pria lain, termasuk Hary. Aku sadar ia begitu sangat mencintaimu, ucap Murat pula seolah sudah merasa lebih baik.

Oh iya, nanti malam aku akan pergi dari kota ini, kemungkinan aku akan menetap di sana, ucap Murat kemudian.

Apa aku tidak salah dengar dengan ucapanmu itu? Mengapa terdengar begitu mendadak? tanya Cinta bertubi-tubi, seolah terkejut mendengar ucapan pria yang berada disampingnya itu.

Kau tidak salah dengar, salah satu perusahaanku sedang dalam kondisi yang tidak baik. Aku harus meninjaunya dan kemungkinan aku akan menetap di sana untuk mengelolanya sendiri, bohong Murat.

Aku tidak percaya dengan ucapanmu itu, kau pasti sengaja ingin menjauh dariku dengan pergi meninggalkanku, ucap Cinta seolah tahu alasan dibalik kepergiannya itu.

Tiba-tiba saja embun di mata gadis itu menetes di pipinya. Cinta menangis seolah tak ingin Murat pergi meninggalkannya. Bagaimanapun ia mulai menyayangi pria di hadapannya itu, meskipun bukan sebagai seorang kekasih.

Hai mengapa kau malah menangis, aku sudah katakan jika aku tidak suka melihatmu menangis. Kau bisa menghubungiku kapanpun dan dimana pun jika kau merindukan aku, atau kau juga bisa datang menemuiku jika kau sedang liburan. Aku akan tetap menjadi Murat yang sama, yang selalu merindukanmu, ucapnya pula sambil memeluk Cinta dengan penuh rasa cinta.

Sejujurnya Murat juga tak rela harus pergi meninggalkan gadis yang begitu ia cintai, akan tetapi ia harus belajar untuk merelakan gadis itu bersama orang yang ia cintai. Bagaimanapun ia masih tak mampu untuk melihat gadis itu bersama Hary. Kepergian ini adalah cara terbaik baginya untuk mengobati rasa sakit yang ada di hatinya karena tak mampu mendapati Cinta sebagai kekasih hatinya.

Kau pasti akan melupakanku saat di sana nanti? ucap Cinta dengan lirih.

Aku takkan mungkin melupakanmu, bagaimanapun kau adalah gadis pertama di hatiku, ucap Murat pula tak kalah lirih.

Tiba-tiba saja, Demi sang asisten masuk ke ruangan itu, tanpa mengetuk terlebih dahulu.

Ia terkejut dengan pemandangan yang ada di hadapannya itu. Pemandangan itu begitu indah dilihatnya, sebab baru kali ini ia melihat sang bos dekat dengan seorang wanita, apalagi memeluknya dengan penuh kasih sayang. Yah mungkin saja wanita ini juga yang menjadi alasan bosnya untuk pindah dari negara ini, karena yang ia tahu wanita ini adalah kekasih dari pewaris keluarga Yadgar.

Maaf tuan, aku pikir nona ini sudah pergi dari ruangan anda, dan aku masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Kalau begitu aku pergi dulu, maaf telah mengganggu kesenangan anda, ucap Demi seolah takut bosnya akan murka karena kelalaiannya itu.

Cinta tampak terkejut dengan kedatangan sang asisten itu. Bagaimanapun ia tadi sedang berpelukan dengan bos mereka. Wajah Cinta seolah memerah karena menahan malu, sedang Murat seolah tampak biasa saja, seolah tak terjadi apapun.

Katakan, ada keperluan apa sehingga kau berani masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu? Ucap Murat seolah bersikap seperti biasanya.

Ada klien yang telah menunggu anda sejak tadi di ruang meeting, ucap Demi terbata.

Katakan padanya, aku akan segera menemuinya, perintah Murat seolah tak ingin berlama-lama melihat sang asisten di ruangannya itu.

Saya permisi tuan, sekali lagi saya minta maaf tuan dan nona, ucapnya gemetaran sambil berlalu meninggalkan ruangan itu.

Tiba-tiba saja suasana menjadi terasa canggung semenjak kepergian sang asisten.

Hary paham jika saat ini gadis itu masih terkejut dan malu karena kejadian beberapa saat yang lalu.

Apa kau tidak memiliki jadwal kuliah hari ini, tanya Murat seolah ingin mencairkan suasana.

Jadwalku kosong hari ini, jawab Cinta pula seolah pura-pura biasa saja.

Kalau begitu, tunggulah di sini. Aku ingin mengajakmu makan siang bersama, anggaplah sebagai pertemuan terakhir kita sebelum kita berpisah, tapi sebelumnya aku harus bertemu dengan klien itu. Jika kau perlu sesuatu kau bisa memanggil sekretarisku yang ada di luar ruangan ini, ucap Murat seolah ingin agar Cinta menunggunya.

Baiklah, ucap Cinta kemudian seolah setuju dengan keinginan pria itu.

.

.

.

Nanti kita up lagi yah,

Sebelumnya author minta maaf karena semalam author sedang sakit, jadi tidak bisa update deh, sekali minta maaf yah 🙏

🫶🫶🫶🫶

1
Riwy Okashii
kita tunggu kelanjutannya yah 🫶
Riwy Okashii
Wow...Mereka akhirnya bertunangan 🫰🫰🫰 dan sebentar lagi akan segera menikah🎈🎈🎈
Riwy Okashii
Ciee ...udah mo tunangnan aja Hary dan Cinta 🫰
Riwy Okashii
Wow dapat angin segar nih kedua belah pihak 🤩🤩🤩
Riwy Okashii
apakah mereka akan dinikahkan???
Riwy Okashii
ditunggu kelanjutannya yah 🙏
S. M yanie
iklan untumu thor.
Riwy Okashii
Hm...mmm...makin sweet ajah🫣🫣🫣😍😍😍
Riwy Okashii
👍👍👍👍👍🙏🙏
Riwy Okashii
👍👍👍👍👍👍
Riwy Okashii
Bantu Likenya yah🙏
Riwy Okashii
Semakin seru ceritanya
Riwy Okashii
Tinggalkan Like and subscribe
karena itu sebuah penghargaan buat saya dari Anda🙏
Riwy Okashii
Assalamualaikum
Hari readers, saya penulis novel ini, semoga kalian menikmati novel yang saya tulis, mohon like dan Subscribenya, karena itu sangat berarti bagi saya sbg pemula ini. mohon tinggalkan jejaknya🙏🙏🙏
Riwy Okashii
Like dan Subscribe donk, pendatang baru nih🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!