keluarga kecil Sandra yang pada awalnya harmonis harus hancur karena kehadiran orang ketiga yang tidak lain adalah sahabatnya sendiri. Lisa yang pada awalnya di pekerjakan oleh Sandra dengan niat membantu perekonomian lisa karena suaminya telah meninggal, tetapi justru kebaikan itu malah menjadi awal petaka untuk rumah tangga nya. lisa tanpa rasa malu menggoda suami Sandra yang bernama Dirga mereka diam-diam menjalin hubungan terlarang di belakang Sandra, pengkhianatan yang Dirga lakukan itu ternyata tidak di landasi kesadaran penuh Dirga karena ternyata Dirga terkena mantra pelet lisa.
bagaimana cara sandra menyadarkan kembali suaminya yang sudah terkena oleh mantra pelet lisa?
akankah rumah tangga Sandra bisa utuh kembali?
ikuti kisah perjalanan Sandra dalam mempertahankan rumah tangganya hanya di Noveltoon....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon niya_23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15
“Bagaimana kalau kamu ceraikan saja Sandra Mas?” Bukankah aku saja sudah cukup untukmu lagipula dia sudah menandatangani surat ijin poligami, kalau seandainya kamu cerai dengannya seharusnya tidak ada masalah bukan Mas!! Aku tidak sudi dikendalikan oleh dia Mas, “ Rengek Lisa.
“Kamu yang sabar Lis aku tidak bisa begitu saja menceraikan Sandra bagaimanapun dia ibu dari anakku, “ Jawab Dirga.
“Apa kamu lebih mencintai Sandra daripada aku!”
“Sudahlah aku tidak mau membahas hal itu, bukankah sudah cukup pembuktian cinta ku dengan menikahimu,” timpal Dirga.
“Tentu saja belum cukup Mas, bukankah membangun rumah tangga butuh uang, jika semua keuangan dipegang Sandra hal itu sungguh melukai harga diriku sebab istri,” oceh Lisa.
Lisa terus saja mengoceh di depan suaminya
itu, dengan wajahnya yang masam sungguh tidak enak dilihat belum lagi ocehannya itu yang panjang lebar membuat kepala Dirga pusing dibuatnya.
Dirga kemudian beranjak dari tempat duduknya ia ingin menghirup udara segar dan menikmati sebatang rokok untuk menjernihkan pikirannya.
“Loh kamu mau kemana Mas? Aku belum selesai bicara,” teriak Lisa geram karena ditinggalkan begitu saja oleh Dirga ketika ia belum selesai dengan ocehannya.
“Aku bosan mendengar ocehan mu, yang kamu bicarakan dari tadi hanya membahas uang, uang dan uang terus, apa benar kamu mencintai karena uang?” Dirga menaruh curiga.
“Bukan begitu maksudku Mas, tapi hal ini sungguh tidak adil untuk ku, masa istri pertama yang mengendalikan keuangan aku juga perlu uang Mas untuk kebutuhan rumah, “ Lagi-lagi Lisa mengomel.
“Iya aku mengerti tapi mau bagaimana lagi, ini semua bagian dari syarat yang Sandra inginkan aku tidak bisa menolak. Bukankah aku sudah bilang nanti aku akan bicara pada Sandra untuk mentransfer uangnya kamu yang sabar dong jangan ngoceh terus kepalaku ini pusing mendengar ocehan mu, “
“Ya sudah Mas, aku minta maaf yah aku janji gak bakal ngoceh lagi, “ ujar Lisa lembut.
Lisa kemudian mencoba menggoda suaminya itu, ia berjalan perlahan menghampiri Dirga dipeluknya erat tubuh lelaki itu ia mulai menatap wajah suaminya dan perlahan mulai mencumbu bibir Dirga.
Hasrat lelaki itu terpancing oleh sentuhan intens yang Lisa berikan.
Nafsu dan gairah Dirga mulai memuncak, dengan cepat ia membawa istri nya itu ke atas ranjang, rasa bahagia meledak di dalam dada wanita itu, suara kenikmatan saling bersahutan di antara keduanya, keringat lelaki itu mulai mengucur deras, wanita itu menikmati tempo yang yang dimainkan suaminya hingga kedua mengalami pelepasan yang nikmat.
Seketika itu juga Dirga ambruk diatas tubuh istri nya setelah permainan selesai. Mata lelaki itu terpejam seakan terpuaskan.
“Terima kasih San, i love you, “ ucap Dirga tiba-tiba.
Tubuh Lisa seketika membeku mendengar nama wanita lain yang disebut oleh suaminya itu, rasa bahagia yang baru saja ia rasakan seketika sirna sudah. Api cemburu itu perlahan membakar dadanya.
***
Assalamu'alaikum Bu Sandra, ini bi Inah, “
“Waalaikumsalam iya bi ada apa?”
“Begini Bu Sandra ibu Masuk ke rumah sakit tadi beliau pingsan di kamarnya,” ucap bi Inah pekerja rumah tangga yang merawat ibunya di kampung.
“Astaghfirullah terus gimana keadaan ibu sekarang bi? “ tanya Sandra panik.
“Sekarang Ibu sedang ditangani oleh dokter mbak sandra, “ sahut Bi Inah.
“Bibi minta mbak pulang dulu yah ke Bandung untuk nemenin ibu, bibi takut ada apa-apa sama ibu, “ pinta bi Inah.
“Iyah Bi, sekarang ini Sandra pulang yah bi sementara ini bibi tolong jangan tinggalin ibu dulu di rumah sakit yah, “
“Iya mbak Sandra, “
Tanpa membuang-buang waktu lagi Sandra kemudian dengan cepat mengemasi barang-barangnya ke dalam koper untuk dibawa ke Bandung.
Ketika Sandra sedang sibuk mengemasi barang-barangnya. Seketika itu juga terdengar suara lelaki yang memanggil-manggil Sandra, disertai dengan pintu kamar yang dibukanya.
“Sandra, kamu mau kemana? Dengan koper itu?kenapa kamu tampak cemas?” Tanya Dirga kepada Sandra yang sedang sibuk merapikan barang-barangnya.
“Aku mau pulang ke Bandung Mas, ibuku dirawat di rumah sakit tadi dia sempat pingsan,” ucap Sandra panik.
“Kenapa kamu gak bilang Mas San, Mas kan mau mengantarkan kamu ke Bandung, “ tawar Dirga
Tidak usah Mas aku mau berangkat sendiri aku sedang buru-buru Mas,” ucap Sandra lalu ia menyeret kopernya dan memasukkannya ke dalam mobil dengan tergesa.
“Tapi San ada yang ingin aku bicarakan padamu, “ teriak Dirga.
“Nanti saja Mas, kamu telpon aku, “ jawab Sandra sambil menaiki mobilnya lalu memacu kendaraanya dengan cepat.
***
Sedangkan Lisa terus saja menelpon Dirga hatinya masih terbakar cemburu oleh kejadian di ranjang lalu.
“Mas, kamu lagi dimana? Jangan bilang kamu sedang di rumah sandra? Sekarang kamu jadi semakin sering kesana yah Mas tanpa memberitahu aku,” omel Lisa.
“Lagi-lagi kamu mengoceh Lisa, aku menemui Sandra ada tujuan nya, aku ingin meminta dia untuk mentransfer uang ke ke rekening kamu bukankah itu yang kamu mau uang!! jelas Dirga Geram.
“Kan bisa di telepon Mas, tidak usah datang ke rumahnya. Seperti nya kamu lebih peduli kepada dia daripada aku yang sedap hamil besar ini aku lebih butuh perhatian kamu Mas daripada Sandra, “
“Iya…iya sekarang juga aku pulang oke puas kamu,” ujar Dirga kesal.
“Cepatlah! pulang Mas, aku tidak mau kamu lama-lama bersama wanita itu, “ dengkus Lisa.
Dirga lalu menuruti kemauan istri nya itu. ia pulang dengan hati yang kesal Dirga merasa akhir-akhir ini Lisa bersikap berlebihan terhadap nya. Sepanjang perjalanan Dirga banyak berpikir, ia merasa ada yang salah atas hubungan dengan Lisa banyak pertanyaan bergelayut di benaknya tapi ia tidak bisa menjawab nya.
...----------------...
Hi.. Hi.. ada yang cemburu buta..! guys jangan lupa tinggalkan jejak kalian dengan cara like, dan komen yah.luangkan juga waktu kalian untuk menilai novel ini kasih bintang 5 yah... Terima kasih😍🥰
