NovelToon NovelToon
Derita Wanita Malam

Derita Wanita Malam

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / duniahiburan
Popularitas:120.7k
Nilai: 5
Nama Author: mama reni

Menjadi sebatang kara membuat Celina terpaksa menjual diri demi kelangsungan hidupnya. Walaupun seringkali disiksa pelanggan, dia tetap bertahan karena hanya itulah satu-satunya pekerjaan yang dikuasainya.

Perkenalannya dengan Yusuf memberi warna baru dalam hidup Celine. Lelaki itu selalu mengobatinya ketika ia dilukai oleh pelanggan.

Benih cinta pun mulai mekar dalam hati keduanya. Namun, rasa rendah diri dan kotor membuat Celina terpaksa menolak cinta Yusuf.

Akankah kebahagiaan yang telah dilepaskan kembali menjadi miliknya, sedangkan sang pujaan hati telah dimiliki orang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Lima Belas

Dalam perjalanan pulang, Dira teringat ucapan Bu Bidan yang mengira dirinya hamil. Jika memang itu merupakan gejala bagi seorang suami yang istrinya sedang hamil, apakah Yusuf memang memiliki wanita lain yang mungkin ibunya juga tidak tahu.

"Mas, apa kamu tak merasa aneh dengan apa yang Bu Bidan katakan tadi?" tanya Dira dengan suara pelan.

"Memangnya apa yang Bu Bidan katakan?" Yusuf balik bertanya, bukannya menjawab pertanyaan sang istri.

"Bu Bidan bilang, kalau gejala sakit yang Mas rasakan itu biasanya dialami suami yang istrinya sedang hamil. Apakah kamu tidak sedang menyembunyikan sesuatu dariku, Mas?" Kembali Dira bertanya. Dengan hati-hati dia berucap.

Pertanyaan yang di ajukan Dira cukup membuat Yusuf terkejut hingga menghentikan mobilnya secara mendadak. Dia lalu memandangi wajah Dira.

"Apa maksud pertanyaan kamu, Dira?" tanya Yusuf. Walau dia paham maksud dari pertanyaan yang diajukan Dira, tapi Yusuf ingin semua itu keluar dari bibir istrinya.

Dira menjadi gugup melihat tatapan Yusuf yang seperti mengintimidasi dirinya. Dia takut karena pertanyaan itu membuat sang suami makin dingin dan tak peduli dengannya. Hingga hari ini saja dia belum berhubungan dengan sang suami.

"Lupakan saja, Mas. Anggap saja aku tak pernah bertanya itu. Maafkan jika pertanyaan aku tadi membuat Mas terkejut," ucap Dira dengan sedikit suara ketakutan.

"Jangan meminta maaf, Dira. Kamu tak salah. Aku memang bukan pria baik, aku pernah berhubungan dengan wanita lain. Tapi saat ini dia telah pergi dan entah kemana," jawab Yusuf terus terang.

"Maksud Mas, berhubungan badan ...?" tanya Dira dengan suara gugup. Dadanya terasa sesak mendengar jawaban sang suami. Jika benar dia pernah berhubungan badan, apakah itu berarti benar ada wanita lain yang sedang mengandung darah daging sang suami.

"Lupakan saja. Wanita itu telah pergi meninggalkan aku," balas Yusuf dengan suara pelan.

Yusuf berpikir, belum saatnya dia berterus terang karena takut akan menambah sakit hati sang istri. Bagaimana pun Dira tak salah.

"Maafkan aku, Dira. Aku belum bisa menunaikan kewajibanku memberimu nafkah batin. Kepalaku masih sangat pusing. Aku belum siap," ujar Yusuf.

"Aku mengerti, Mas," jawab Dira dengan lirih.

Mereka berdua akhirnya sampai di rumah orang tua Yusuf. Ibu Fatimah menyambut mereka dengan senyum manisnya.

"Yusuf, Dira, Ibu telah masak makanan kesukaan kalian berdua. Mari makan, selagi masih panas," ajak Ibu Fatimah.

Yusuf dan Dira mengikuti langkah sang ibu menuju dapur. Di atas meja makan telah tersaji lauk ayam goreng, perkedel kentang, sup kerang dan sambal terasi. Ada juga kerupuk udang.

Yusuf dan Dira duduk di kursi dengan berdampingan. Wanita itu melayani suaminya dengan baik. Ibu Fatimah tersenyum, mengira hubungan keduanya sudah makin membaik.

"Apa yang Bu Bidan katakan mengenai sakitmu, Nak?" tanya Ibu Fatimah.

"Hanya kelelahan dan mungkin sedikit banyak pikiran," jawab Yusuf.

"Syukurlah jika tak ada apa-apa denganmu. Ibu takut aja terjadi sesuatu," balas Ibu.

Ketiganya kemudian diam, larut dengan pikiran masing-masing. Sebenarnya Dira masih belum puas dengan jawaban suaminya. Apakah hubungan yang dia maksud dengan seorang wanita itu hanya hubungan sebagai kekasih atau telah berhubungan badan.

Ingin rasanya bertanya lebih jauh, tapi dia tak berani. Menanyakan ini pada sang mertua, takut jadi pikiran orang tua itu.

"Bu, besok setelah aku dan Dira pindah rumah, aku harus segera kembali ke kota. Telah lama aku meninggalkan pekerjaan. Pasti sudah sangat menumpuk. Aku tak akan ada masalah jadinya. Aku akan pulang setiap Jum'at malam," ucap Yusuf.

"Apakah kamu akan tetap pindah, Dira? Kenapa tidak tinggal bersama ibu saja?" tanya Ibu Fatimah.

"Aku ingin merasakan bagaimana berumah tangga itu, Bu. Jika masih tinggal bareng Ibu, sama saja aku tinggal bersama mama. Aku tak akan bisa mandiri," ucap Dira.

"Kamu akan tinggal sendiri. Apa kamu tak takut dan keberatan?" tanya Ibu Fatimah lagi.

Dira lalu menjelaskan jika dia akan tinggal dengan seorang supir dan ada istrinya. Dia juga akan dibantu seorang wanita muda kenalan Bu Bidan. Bibi bertugas memasak dan mencuci, sedangkan wanita muda itu untuk membantu membersihkan rumah.

"Jika memang kamu merasa itu lebih baik, ibu mendukung. Nanti sesekali ibu akan datang berkunjung," balas Ibu Fatimah.

"Ibu bisa datang kapan pun juga. Jika perlu setiap hari," ujar Dira.

Setelah selesai makan siang, Dira mulai membereskan barang bawaan sang suami. Besok pagi mereka segera pindah, dan siangnya Yusuf langsung berangkat ke kota.

Rumah itu sudah tertata rapi dan perabot sudah tersedia. Jadi tak perlu lagi di bereskan.

***

Di rumah bidan, Celina datang dengan membawa dua kantong baju Bu Bidan yang telah di cuci dan di setrika dengan rapi. Dengan sedikit kesulitan karena barang bawaan yang berat, akhirnya wanita itu sampai di rumah Bu Bidan.

"Oh, Lili, sudah ibu katakan, kamu jangan bawa barang berat-berat begini. Apa lagi saat ini kamu sedang hamil muda. Biar Pak Tono saja yang menjemput," ucap Bu Bidan dengan. suara yang sangat kuatir.

Celina telah menceritakan semua tentang kehidupannya dan juga kenapa dia sampai ke desa ini. Sehingga Bu Bidan akhirnya memberikan nama panggilan baru untuk Celina dengan sebutan Lili agar dia bisa melupakan masa kelamnya. Jika memakai nama panggilan saat dilokalisasi akan membuat dia kembali teringat terus dengan tempat itu.

"Lili, kamu ingat rumah yang di seberang sana, yang pernah kamu tanya itu?" tanya Bu Bidan.

"Ingatlah, Bu. Rumah yang sangat asri tapi terlihat begitu mewah," jawab Celina.

"Dia membutuhkan bantuan seseorang untuk membersihkan rumahnya setiap hari kecuali sabtu minggu karena suaminya pulang. Ibu tadi telah mengatakan jika kamu bisa membantu mereka. Apa kamu bersedia?" tanya Bu Bidan.

"Bolehlah, Bu. Bisa buat tambah uang kebutuhanku," jawab Celina.

"Kamu bisa datang besok ke rumahnya. Katakan saja kalau kamu diminta Bu Bidan datang," balas Bu Bidan.

"Baik, Bu. Siang besok aku kesana," ujar Celina.

Celina merasa sangat beruntung bisa bertemu dan berkenalan dengan Bu Bidan. Wanita pertama yang mau menolongnya di desa ini. Bu Bidan juga selalu menutupi identitasnya dengan mengatakan pada orang-orang jika Celina berasal dari desa kelahirannya. Dia juga mengatakan jika aku sengaja kabur dari suami yang ingin menyiksaku terus. Semua itu agar nanti saat kehamilannya membesar tidak ada yang bertanya lagi.

Setelah membantu Bu Bidan membersihkan rumahnya, Celina pamit. Saat melewati rumah yang akan dia bersihkan besok itu, dia berhenti sejenak.

"Kapan aku bisa memiliki rumah sendiri dan tinggal bersama anak serta suamiku. Rasanya semua mustahil terwujud. Tak akan ada seorang laki-laki yang mau dengan wanita bekas sepertiku," gumam Celina dalam hatinya.

1
Iis Amoorea
semangat....
Ila Lee
cinta celina sama Yusuf sampai ke mati
Nur Adam
smgt untuk keya mu thoor
⸙ᵍᵏNavi༄༅⃟𝐐
akhir cerita yg sungguh sad bgt🥲
Yunia Afida
ucapan adalah doa, inilah ucapan bu fatima terkabul, cinta celina dan yusuf berpisah dengan maut
Yunia Afida
yang sabarya yusuf😭😭😭😭😭😭😭😭
Yunia Afida
pelacurnya dihapus mama, g tega aku
Yunia Afida
ikut nangis ini😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭, mama jual bawang banyak
Yunia Afida
innalillahi wainnailaihi rojiun, celina baru merasakan kebahagiaan tapi sekarang sudah dipanggil Alloh
Yunia Afida
langsung adem hati celina
Dwi MaRITA
damai sll.... dira pun jg jd wanita hebat, mau nggendong bayiik rivalnya dg ikhlas... no drama²... 👏👍
ovi
sedih
Siti Zuriah
😭😭😭
Siti Zuriah
😭😭😭
Wicih Rasmita
nyesek banget Mak😭😭😭
Eva Karmita
Mak otor hebat sudah buat para pembacanya nangis berjamaah 😭😭😭😭 nyesek rasanya 💔 setiap pertemuan pasti ada perpisahan.., setiap kejadian pasti hikmahnya jadi Yusuf harus kuat demi buah hati walaupun berat tapi harus di jalani jadilah ayah sekaligus ibu untuk anakmu Suf fokus bahagiakan anakmu ❤️🥺
Eka ELissa
dari awal smpe Ahir air mata ku Brebes Mili.....Mak ..😭😭😭😭😭
Eka ELissa
astaga nangis aku mak/Cry//Cry//Cry//Cry//Cry//Cry//Cry/
Ida Nur Hidayati
kenaoa harus calina yang pergi, yang tabah Yusuf putrimu selalu bersamamu.
Ervina Ard
Kita liat nih (next di novel ttg anak Yusuf & Celina) , apakah akan spt std novel2 lain yg pasaran, Yusuf & Dira kembali bersama spt permintaan Fatimah pd Dira (bab 44) & Yusuf akan memakai alasan anak yg butuh ibu & Dira bersedia jd ibu sambung. Kl spt itu, maaf bngt, 'penderitaan' Celina jd tdk ada 'valuenya' di novel ini.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!