NovelToon NovelToon
Kekasihku Dokter Tampan

Kekasihku Dokter Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:duniahiburan / Berbaikan / Cinta Murni / Teman lama bertemu kembali
Popularitas:11.2k
Nilai: 5
Nama Author: Dian Wahyu

Jasmine Abelia dan Dandelion Fiorello Rosen adalah dua manusia yang tidak tahu bagaimana caranya menjadi mantan. Mereka sudah putus, namun keduanya masih saling mencintai.

Sampai di suatu malam saat Jasmine pergi ke apartemen Lion untuk mengambil buku miliknya yang tertinggal pasca putus, keduanya tak sengaja menemukan bayi dan dengan terpaksa harus merawatnya dan tidak melapor pada polisi setelah membaca surat yang ditinggalkan oleh ibu si bayi.

Disisi lain Jasmine sudah memiliki pacar baru, namun seiring berjalannya waktu keduanya kembali jatuh cinta karena setiap hari bertemu hingga romantisme itu tercipta lagi.

Hubungan keduanya yang ditentang keluarga membuat semua menjadi serba salah. Mampukah keduanya bertahan dan kembali seperti dulu? lantas bagaimana dengan nasib bayi yang diasuh oleh mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dian Wahyu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Benalu

"Maaf, sepertinya pemilik rumah tidak puas dengan kinerja saya hari ini. Saya juga tidak bisa melanjutkannya lagi," suara dari seberang membuat Jasmine terkejut karena tidak menyangka jika pengasuh untuk Nolan hanya bertahan selama sehari.

"Tapi bisakah menunggu setidaknya satu minggu?" Jasmine meminta agar baby sitter tersebut menunggu sampai beberapa lama karena mencari pengasuh tidak bisa semudah itu.

"Tidak bisa, Bu. Saya tidak kuat jika setiap hari harus mendengar komplain yang tidak ada habisnya."

Jasmine menghela nafas bingung karena tidak memiliki cara lain, Lion bisa tiba-tiba bersikap menyebalkan seperti itu padahal yang namanya manusia tidak ada yang sempurna.

"Tunggu sampai besok pagi dan aku akan ke sana," ucapnya dengan nada memohon karena dirinya tidak bisa pergi malam ini.

"Baik, Bu."

Tut.

Telepon itu terputus dan Jasmine mulai berpikir untuk mencarikan pengasuh baru di lembaga yang masih sama, dirinya tidak bisa mengawasi bayi mungil itu karena masih menyayangi pekerjaannya dan tidak akan melakukan hal-hal yang melanggar SOP dengan masuk sesuka hati.

Sore hari dan ia sudah selesai dengan jadwal prakteknya, beruntung hari ini tidak banyak pasien dan dirinya masih bisa pulang untuk mengistirahatkan tubuhnya karena semalam begadang menjaga Nolan.

Pulang menggunakan sepeda motornya, kehidupannya yang berkecukupan ini bisa dibilang sempurna karena dirinya tidak pernah berlomba dan membandingkan hidupnya dengan orang lain.

Setelah ini dirinya akan menelpon Lion dan membicarakan masalah tersebut, mungkin pria itu juga sibuk sekali apalagi tadi pagi sempat berkata padanya bahwa akan ada operasi.

"Aku hanya dokter spesialis gizi dan kedudukan akan terlihat kecil sekali jika dibandingkan dengan seorang dokter bedah sepertinya," Jasmine cukup sadar diri bahwa semuanya akan terasa tidak nyaman apabila dipaksakan.

Salahnya menerima pria itu dan menganggap bahwa percintaan mereka tidak awet sehingga tak masalah jika putus. Tetapi dirinya juga tidak menyangka jika akan terpaut seperti ini dan seakan Tuhan terus mempertemukan keduanya.

"Kalau boleh jujur, aku juga ingin kembali..." Jasmine berucap demikian karena sejauh ini dirinya belum menemukan pria seperti Lion.

Hubungannya dengan Amar juga berlangsung memburuk, pria itu membuatnya lelah menjalani kehidupan yang semula baik-baik saja. Mungkin ini karmanya meninggalkan Lion tanpa alasan yang jelas, pria itu pasti menyumpahinya.

Hampir 1 jam dirinya ada di perjalanan dan akhirnya sampai di sebuah apartemen yang ia sewa pertahun. Sebelumnya ia sempat pindah dan menghilang dari pandangan mantan kekasihnya karena tidak mau bertemu, masih terngiang juga saat Dahlia menemuinya dan memberikan cek uang namun tidak dirinya terima sama sekali.

Ia masuk ke area parkir dan meninggalkan motornya di sana, menaiki lantai 8 yang merupakan apartemen sewaan dengan harga kelas menengah dan suasana serta lingkungan yang sehat.

Penghuni di sini kebanyakan juga sibuk sehingga setiap orang selalu sepi, biasanya lift akan ramai saat pagi hari.

Sesampainya di depan pintu apartemen, dirinya membukanya pelan dan masuk seperti biasanya.

"Rozy! Jangan seperti itu!"

"Hey! Jangan bermain tisu!"

"Rozy! Ayo selesaikan makannya!"

Jasmine terkejut saat melihat keponakan dari kekasihnya sudah ada di dalam apartemen bersama Riris sebagai ibunya dan juga pria yang ia tahu merupakan ayah dari Rozy.

"Jasmine? Maaf. Apa Amar belum bilang padamu jika kami akan menginap apartemen-mu?" Riris bertanya pada Jasmine yang tampak shock dengan keadaan rumah.

Tisu bertebaran, ada kacang goreng yang kemarin dirinya beli tercecer di lantai, belum lagi TV yang menyala serta beberapa potong pakaian di atas sofa.

"Menginap?" Gadis itu tidak paham lagi dengan kekasihnya yang menyuruh kakaknya untuk menginap di sini.

Riris tanpa rasa risih menganggukkan kepalanya lalu melanjutkan, "Kami belum membayar sewa apartemen sehingga diusir, suamiku juga belum dapat pekerjaan. Apartemen yang disewa Amar juga terlalu kecil untuk kami, jadi dia menyarankan agar kami menginap di apartemen-mu. Tidak apa, kan?"

Tidak apa apanya? Jasmine ingin marah saja rasanya. Keinginannya untuk beristirahat hilang sudah saat melihat keadaan rumah yang benar-benar berantakan padahal dirinya kemarin sudah selesai membersihkan semuanya.

"Kak, sampai kapan kalian akan menginap?" Jelas dirinya tidak suka sehingga langsung menanyakan hal itu karena tidak mau menampung orang asing berlama-lama.

Riris terkejut mendengar pertanyaan dari calon adik iparnya, "Aku tidak tahu. Mungkin sampai suamiku mendapatkan pekerjaan."

Jasmine melihat pria yang duduk di atas sofa tengah memakan camilannya, bahkan tanpa izin menikmati makanannya.

Gadis itu marah sekali. Dirinya lantas mengambil nafas dalam lalu menghembuskannya perlahan untuk menghadapi manusia yang tidak tahu diri ini.

"Kalian nikmati saja waktu kalian di sini!" Langkahnya dengan yakin berbalik untuk keluar dari apartemennya karena sedang tidak mau beradu argumen yang akhirnya hanya membuat gaduh.

"Kau tidak keberatan?" Riris senang jika Jasmine tidak keberatan dengan kehadirannya di tempat ini.

Namun, Jasmine tidak menjawab dan langsung melangkahkan kakinya untuk meninggalkan tempat yang seharusnya menjadi rumah untuknya pulang.

"Enak sekali. Mereka datang dan mengambil tempatku, ditambah dengan adiknya yang selalu membelanya semakin membuatku yakin bahwa kami harus putus!"

Dirinya tidak bisa menahannya lagi dan mungkin akan melayangkan kata putus secepat mungkin daripada terus direpotkan. Hasil dari pekerjaannya juga menjadi tidak bisa ia nikmati sendiri, ditabung juga rasanya percuma karena hanya akan dipinjami oleh Riris dan suaminya yang pengangguran itu.

"Huh..."

~

* Apartemen Lion*

Berpindah ke tempat ini karena tidak tahu harus ke mana, tidak nyaman di apartemennya sendiri dan mungkin besok dirinya harus mengusir benalu itu.

Memencet tombol seperti biasa, akhirnya pintu terbuka dan tampaklah sang pengasuh yang beberapa jam lalu meneleponnya.

"Maaf. Aku akan menginap di sini malam ini," Jasmine memberikan senyuman pada pengasuh Nolan yang umurnya lebih muda darinya.

"Tentu, Bu."

Kemudian Jasmine langsung masuk dan meletakkan tasnya, mencari di mana keberadaan bocah kecil itu dan ternyata sedang tidur.

"Apa dia rewel hari ini?"

"Tidak, Bu. Nolan pintar dan sangat merespon ketika diajak mengobrol."

Jasmine tersenyum mendengarnya. Bayi sehat seperti ini harus merasakan keretakan hubungan orang tuanya, malang sekali.

"Apakah anda dan suami anda adalah dokter?"

Jasmine terkejut mendengarnya, "Oh, iya. Kami dokter, tapi bukan suami istri."

Pengasuh itu pun terkejut, "Jadi, ini anak siapa?"

Jasmine sedikit gelagapan, "Ini anak dari kakak Lion, pemilik apartemen ini."

"Di mana ibunya, Bu?"

"Ibunya sakit. Jadi, kami yang bertugas merawatnya karena tidak ada sanak saudara."

Pengasuh itupun mengerti dan berkata, "Semoga ibunya bisa cepat sembuh."

"Kuharap begitu," imbuh Jasmine dengan harapan yang sama besarnya untuk kesembuhan Ivy.

~

1
Assyifa Nabila Saputri
up 1lgi thor
Yani Cuhayanih
ivy sangaaat mengejutkan....
Yani Cuhayanih
bilang saja macan liar adalah lion
Yani Cuhayanih
sebaiknya lion cepat menikah dengan jasmine walaupun hanya di saksikan oleh tuan dion sendiri
Assyifa Nabila Saputri
up donk thor
Yani Cuhayanih
semoga berahir baik
Assyifa Nabila Saputri
up thor
Yani Cuhayanih
lion kau memperkeruh suasana....gawaaaat runyaaaam boleh kah aku paketkan nyonya dahlia ke taman bunga di afrika dekat gurun pasir sekalian..jd orang sombong amaaaaat ....
Sahduati
lanjutt😘
Olny Julia N
cepet lanjutin ga thor!!!
Olny Julia N
gue suka gaya lu jasmine!!
Olny Julia N
karna ulah kau kanaa!!!!!
Yani Cuhayanih
kenapa harus berpisah hanya karena masalah beda status kekayaan
Yani Cuhayanih
menarik cuuus lanjuuut
Maito
Jatuh cinta 💖
Habibah Habibah
Karakter-karakter dalam cerita ini memiliki dinamika yang menarik.
Pena_Penantian99
kak dian.... semangat 🔥
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!