Suami Kedua Untuk Istriku

       Reisya hanya menurut saja saat Evrard membawanya kembali ke hotel. Karena tidak mau naik taksi, mereka berjalan kaki. Melihat istrinya kelelahan dan tak fokus , Evrard menggendong Reisya di punggungnya.

.

.

' Pria ini...apa dia bodoh.. sudah jelas aku kabur darinya , kenapa dia masih mencariku? Apa dia tidak tahu aku juga telah mengambil uang dari dompetnya? '

.

.

        Reisya benar benar tak habis pikir, Evrard yang terlalu baik apa terlalu bodoh?

.

.

.

.

             m *********

.

.

.

.

        Begitu kembali ke hotel , Evrard mengajaknya sarapan . Banyak makanan yang di pesannya dari room servis hotel. Namun itu tak di sentuh Reisya sama sekali. Ia seperti tak berselera makan karena mengingat perselingkuhan Stanley dengan Shera.

        " Aa .." Evrard tiba tiba menyodorkan sandwich ke depan mulut Reisya. Mau tak mau Reisya menerima itu dan memakannya.

        Evrard tersenyum . Ia senang Reisya mau makan. Iapun lalu juga turut memakan sarapannya. Ia suka sarapan roti dan susu. Ia baru makan makanan berat menjelang makan siang.

         Namun menyesuaikan kebiasaan orang Indonesia, Evrard menyiapkan nasi dan beberapa masakan khas seperti ayam goreng, sayur sup dan rendang untuk Reisya. Reisya mungkin tak kenyang jika hanya makan roti.

        Evrard mempelajari kebiasaan orang Indonesia yang lebih suka makanan jenis karbo yang lebih mengenyangkan tubuhnya. Semalam ia browsing di laptopnya karena istrinya adalah wanita Indo. Ia mempelajari cukup banyak hal yang berkaitan dengan tradisi dan budaya yang sangat bertolak belakang dengan latar belakangnya.

        Evrard mengambil hp nya dan mengetik sebentar. Kemudian ia mengucapkan sesuatu sambil menatap Reisya.

       " Sorry.... Ma..af..." ucapnya kemudian

       " Hah ?" Reisya menoleh dan menatap Evrard yang menunjukkan ekspresi penuh  penyesalan.

       Evrard mengetik hp nya lagi dan kemudian mengucapkan sesuatu sesuai yang tertulis disana. Ia mengucapkan itu dengan logat khasnya dan kadang terbata bata dan juga terdengar begitu aneh .

       " Ta..di...Ai..kyu.. kei ..ki..la..af "

        Reisya ternganga dengan rasa geli yang menggelitik hatinya. Evrard yang berusaha menjelaskan , meminta maaf dan menyesali atas yang di lakukannya. Dan ia memaksakan memakai bahasa indonesia meski tak bisa. Cara baca , cara bicara dan logatnya terdengar begitu aneh.

 " Que... qiu ..eight...e..l..a...v .... Aiiisshh... Kei... eight...Ai ...el ... Ei.. ef....." Evrard sangsi yang di ucapkannya benar atau tidak karena melihat wajah bingung Reisya .

          Bahkan ia sampai mengeja nya. Alis Reisya yang menyernyit seperti orang yang tak mengerti maksudnya membuatnya kian bingung .

         " ( Sialan...ini susah sekali) " Evrard mengucap dengan bahasa Jerman yang sama sekali tak di pahami Reisya. Reisya malah jadi melongo. Ia kian bengong .

         " Aaaaakhh!!  " Kyle mengacak acak rambut kepalanya sendiri. Ia bingung bagaimana cara menjelaskannya.

         " ( Tidak tidak tidak.. maksudku...baca ini )" kata Evrard yang frustasi karena sulit bicara dengan Reisya. Akhirnya Evrard menunjukkan hpnya . Di sana tertera google translate dari bahasa Jerman ke Indonesia.

        ' Maafkan aku , aku khilaf. Aku tahu semua terlalu cepat untuk kita. Maaf ' tulis Evrard.

.

' Ya ampun jadi dia mati matian menjelaskan padaku cuma karena ingin meminta maaf..Dia kesulitan ngomong... bilang khilaf aja susah sekali...apa lidahnya keseleo...kaku sekali mengucapkan bahasa indonesia..Bule ini lucu sekali '

.

        " Hahaha...." Reisya yang begitu geli akhirnya tak kuat juga menahan tawanya. Ia sampai tertawa terbahak bahak .

        Evrard kini yang ganti yang di buat bengong dengan sikap Reisya.

.

' Ya sudahlah. Apa boleh buat .... semua sudah terjadi. Di sesali juga percuma , yang sudah terjadi takkan bisa di putar kembali...

Tapi apa ini bukan dosa?Apa ini bukan  selingkuh?

Kami memang sudah menikah...

Tapi apa pernikahan kami sah?'

.

            Reisya tiba tiba terdiam dan memikirkan semuanya kembali. Memang semua sudah terjadi. Tapi ia masih takut dengan semua yang dilakukannya. Itu benar atau tidak. Dosa kah ia melakukan hal tersebut?

.

' Demi Stanley  aku melakukan zina. Aku menyerahkan diriku padanya.

Demi Stanley pula aku melakukannya lagi agar dia menjadi milikku...

Demi Stanley pula aku menikah dengan bule ini...

Demi Stanley aku masuk neraka....

Hidupku hanya seputar Stanley

Tapi dia malah selingkuh dengan Shera...

.

.

.

            **********

.

.

.

.

       Sedikit banyak Reisya bicara dengan Evrard yang menceritakan tentang dirinya. Dia seorang bujang, berusia 27 tahun,  kewarganegaraan Jerman. Ia lahir di Berlin. Ia bekerja di sebuah perusahaan produsen mobil sebagai seorang manager .

        Mereka bicara melalui hp mereka dengan google translate. Mengetik dengan bahasa negara masing masing dan di translate ke negara lain. Kemudian saling menunjukkan tulisan itu.

        Tinggi badan Evrard 193cm berbanding terbalik dengan Reisya 160 cm. Sangat jauh perbedaan mereka.

        ' Ibuku tingginya 170 cm , Ayahku 190 cm.' tulis Evrard.

.

' Pantesan saja dia setinggi tiang listrik , Bapak Ibunya saja turunan jerapah .

Jerman kan memang terkenal orangnya berpostur tinggi besar... Dan ini salah satunya..'

.

        Reisya tak banyak bercerita tentang dirinya. Ia cuma menulis nama lengkapnya, Reisya Sebastian , 18 tahun, 160 cm , 48kg.

        ' Sangat muda ' tulis Evrard.

         Wajahnya memang imut, namun ia tak mengira jika istrinya itu semuda itu, ia pikir Reisya cuma awet muda saja dan berusia 20an. Namun ternyata benar benar masih muda belia.

        ' Kau tak kuliah? ' tanya Evrard yang mengira Reisya sudah lulus SMA .

         " Tidak " jawab Reisya menggeleng.

         ' Mau kuliah ? ' tanya Evrard. Ia mengira Reisya tak melanjutkan sekolah karena faktor ekonomi. Dan iapun tak keberatan jika membiayai Reisya untuk kuliah .

" Tentu saja... Aku akan kuliah nanti kalau sudah lulus SMA " Reisya menjawab dengan mengangguk. Saat ini ia sedang mengikuti home schooling dari Mama Stanley.

         Evrard tak mengerti yang di ucapkan Reisya , tapi anggukan kepalanya  ia artikan tanda persetujuan.

        'Mau kuliah di sini atau di Jerman?' tanya Evrard.

         " ( Kalau kau mau kuliah di Jerman aku akan menyekolahkan mu sampai Sarjana. Aku tahu banyak kampus terbaik disana ) " ucap Evrard dalam bahasa asing namun ia memberikan translatenya pada hp nya agar di baca Reisya.

        Bagi Evrard pendidikan itu sangat penting.  Pendidikan adalah nomor satu. Dan istrinya juga harus berpendidikan . Apalagi kuliah disana tidak ada biaya jika di universitas negeri. Hanya biaya hidup dan kontribusi per semester saja.

.

' Apa  pria Jerman ini berniat mengajakku tinggal bersamanya di negaranya sana?

Dia sungguh serius dalam pernikahan ini??

.

        Reisya tak menjawab. Ia sendiri tak tahu lagi nasipnya sesudah ini. Tetap bersama Stanley atau berpisah. Ia masih sangat mencintai Stanley meskipun Stanley menghianatinya dengan Shera.

.

.

.

.

.

       Malam harinya, Reisya menghubungi nomor hp Stanley walaupun ada Evrard di depannya. Ia akan memakai bahasa Indonesia agar Evrard tak tahu yang mereka bicarakan.

      Ia tak ingin malam ini harus menginap lagi bersama Evrard dan kejadian tadi pagi terulang lagi. Ia ingin Stanley datang dan menjemputnya pulang sekarang.

       Bule itu terlalu baik dan juga terlalu serius menyikapi pernikahan. Padahal Stanley cuma menyuruh hamil anak dari bule itu dan ia bisa tetap menjadi istri Stanley bukan menikah beneran dan ikut dengannya ke Jerman. Ia hanya mencintai Stanley .

  Lama ia mengubungi  nomor Stanley namun tidak juga di angkat. Berkali kali ia mengulang panggilannya, hingga akhirnya Stanley mau juga menerima panggilannya.

       " Stanley..." Belum sampai ia bicara , orang yang mengangkat telpon Reisya sudah mengomelinya.

       " Mau apalagi sih kau, wanita gila... kau mengganggu kami  tau !! " suara Shera marah marah mengangkat panggilannya.

     " Panggilkan suamiku ! " ucap Reisya geram. Ternyata sejak pagi , Stanley masih bersama Shera, pelakor itu.

        " Dia sedang tidur...tak bisa di ganggu !! Sudah jangan telpon lagi,  urus saja suami bule mu itu !!"  Ucap Shera sambil menutup  telponnya.

        Reisya mencoba menelpon lagi namun panggilannya di tolak oleh Shera.

              ' ting '

        Sebuah pesan bergambar masuk ke hp Reisya. Di sana terlihatlah foto Stanley tengah tidur di sebuah kamar hotel . Penampilannya kacau , bertelanjang dada , hanya bagian bawahnya yang di tutupi selimut. Persis seperti orang sehabis bercinta.

.

.

' Kau benar benar menghianatiku Stanley... Kau berkhianat dengan Pelakor itu...'

.

.

         Kemarahan Reisya memuncak . Ia begitu murka melihat itu. Ia mengepalkan tangannya kuat kuat.

.

' Kalau Stanley bisa menghianati aku , kenapa aku tidak?...Aku pun akan melakukan hal yang sama. KAU BISA , AKU JUGA BISA !!!'

.

        " Evrard ! " Reisya memanggil Evrard yang kala itu sedang asyik menonton televisi di sofa. Ia segera menoleh pada Reisya yang memanggilnya.

.

' Aku tahu aku bodoh . Aku juga tahu jika ini tidak benar . Entah ini dosa atau tidak,  tapi hatiku mengatakan jika ini salah.  Aku tetap harus melakukan ini jika ingin Stanley tetap bersamaku.

Aku tidak akan membiarkan rumah tangga yang kudapatkan dengan sulit dan mengorbankan segalanya ini  akan hancur begitu saja.  Jika ini bisa mengikat Stanley selamanya , maka aku akan melakukannya...

Hari ini aku harus melakukannya..'

.

.

.

.

.

" (apa , sayang? ) "  tanya Evrard saat Reisya memanggilnya.

Evrard yang tidak bermaksud menyentuh Reisya lagi karena tak ingin memaksanya sudah berusaha mengendalikan dirinya.  Sedari tadi ia mengalihkan perhatiannya dengan menonton acara televisi lokal meski bahasanya tidak ia mengerti.

Ia sedikit sedikit mulai belajar bahasa Indonesia. Ia ingin bisa berkomunikasi dengan istrinya itu. Otaknya yang cerdas  membuat ia cepat mengingat. Baru beberapa kata sederhana seperti aku , kamu , kita , suami , istri, cinta , menikah .

Ia melihat sinetron ikan duyung terbang agar tidak salah dalam melafalkan dan juga logatnya.

" Aku ... Kamu... We're married.. ki.. ta su..dah  menikah , right? " Evrard mencoba bertanya apakah yang di ucapkannya itu sudah benar atau belum  pada Reisya yang melangkah mendatanginya di sofa.

Reisya duduk di sebelah Evrard , ia memandangi Evrard yang melihat dirinya pula . Menunggu jawaban darinya dengan mata berbinar.

" Ya " jawab Reisya kemudian.

Evrard tersenyum. Dan senyumnya itu manis sekali. Deretan gigi putihnya terlihat jelas saat bibir tipisnya mengembang. Binar mata hijau indah itu menyipit kala ia tersenyum . Benar benar  sangat indah.

.

.

' Kau sangat tampan Evrard.. tapi.... Maaf , aku terpaksa melakukan ini...'

.

.

" Fuck me " ucap Reisya . Evrard sampai melongo mendengarnya. Kata itu memang bermakna ajakan bercinta, tapi itu kasar . Seharusnya Reisya menggunakan kata ' Let's making love ' itu lebih enak di dengar di ucapkan istri kepada suaminya. Tidak seperti jalang di film blue.