NovelToon NovelToon
Pembalasan Sang Narapidana

Pembalasan Sang Narapidana

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Anak Lelaki/Pria Miskin / Gangster
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: ilham risa

🏆Juara Satu Fiksi Modern Jalur Kreatif


Bagaimana jadinya, jika seorang pemuda yang baru berusia 18 tahun, harus di penjara hingga 12 tahun lamanya?


Padahal pemuda itu tidak pernah melakukan kesalahan seperti yang dituduhkan kepada orang orang yang menuduhnya. Dia di Fitnah saat masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas. Atas kasus pembunuhan seorang pemuda yang tak lain adalah teman satu kelasnya.




Lalu apa yang selanjutnya pria bernama Jo itu lakukan? Setelah dinyatakan bebas dari hukuman yang dia jalani? Mampukah Jo menemukan para dalang yang sudah memfitnah nya dengan sangat keji?



Dan nilah perjuangan Jo.Yang Dinobatkan sebagai seorang mantan Narapidana yang melekat sampai akhir hidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ilham risa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jo Dipindahkan Ke Lapas Kerobokan

"Apa kau yakin ingin melawan ku?" tanya Jo memamerkan sebilah pisau yang berhiaskan darah segar di besi tajamnya.

"Cihh....! Apakah kau kira aku takut kepada mu! bahkan biasanya aku dan para teman temanku yang selalu menyiksa mu. Jadi tentu saja, aku tahu seperti apa kehebatan yang kau miliki itu pemuda sampah..!"

Mendengar hinaan dari pria tersebut, tentu saja membuat Jo menjadi meradang. Dia sangat mengenal siapa sosok yang ada di hadapannya saat ini. Dia adalah teman satu sel nya yang selama tiga bulan ini selalu menyiksa dirinya.

Bahkan, karena ulah mereka juga, membuat Jo menjadi kuat tahan banting dengan serangan yang mereka layangkan di sekujur tubuhnya.

Jo yang terus menjadi bulan bulanan dari kekejian mereka. Diam diam menyempatkan diri untuk berlatih di setiap ada kesempatan keluar dari sel.

Jo berusaha memberanikan diri, melawan mereka agar tidak ditindas seperti yang biasanya dia rasakan. Hingga tak lama kemudian, Jo langsung melangkah kearah pria tersebut yang bernama Rico.

Melihat gerakan Jo, Rico pun tak mau kalah dia terlihat mengeluarkan sesuatu dari balik punggungnya. Dan ternyata dia mengeluarkan sebilah pisau yang sangat tajam guna menyerang Jo.

Jo yang melihat pisau tersebut, sedikit susah payah menelan ludahnya. Tapi Jo tidak akan mau menyerah. Kali ini Jo akan membalaskan dendamnya kepada ke enam para napi yang selalu menyiksa dirinya di dalam sel.

"Ayo kita bertarung sampai mati...! Aku pastikan, kau akan musnah di tangan ku!" ancam Rico melesat menyerang Jo.

Jo berusaha menahan serangan pisau tajam yang diarahkan ke bagian dadanya dan juga bahunya. Sepertinya Rico sudah sangat bersemangat ingin menghabisi pemuda malang tersebut.

Tapi Jo, tidak mau kalah. Dengan gerakan cepat, Jo menendang perut Rico sampai pria itu terjatuh ke atas tanah. Kelima rekan yang lain, yang melihat aksi Jo menjadi murka.

Lalu dengan cepat, mereka juga berlari menyerang Jo. Jo membulatkan matanya sempurna. Sekarang dia hanya berserah kepada Tuhan. Sangat mustahil baginya bisa mengalahkan mereka semua.

"Ya Tuhan..! Aku serahkan semuanya kepada mu. Andai kau mau mencabut nyawaku saat ini. Maka aku ikhlas, tapi jika tidak. Aku mohon berikan keajaiban untuk kekuatan ku ini." doa Jo di dalam hatinya.

Dan ketika mereka semua hampir mendekati Jo. Dengan gerakan cepat Jo mengulurkan pisau miliknya hingga mengenai lengan otot tangan dari keenam orang tersebut.

Srekkkkk..... Srekkkkk.....

Suara besetan terdengar nyaring di telinga mereka. Diiringi oleh muncratnya darah yang hampir mengenai wajah Jo. Jerit kesakitan dapat Jo dengar dengan jelas, hingga tak lama terlihat para petugas sipir berlari kearah mereka semua.

"Hentikan....! Kalian semua benar benar pembuat kekacauan...! Maki petugas itu menyiratkan wajah emosi.

Lalu petugas yang lain langsung memborgol kedua tangan Jo yang sudah di tarik kebelakang punggungnya. Hingga pisau yang awalnya ada di tangan Jo, terjatuh ke atas tanah.

"Dan untuk mu pembunuh..! Lagi lagi kau mencelakai orang, apakah kau berniat ingin membunuh mereka semua?"

Mendapat pertanyaan dari para petugas itu. Jo hanya diam tidak menjawab. Rasanya dia sungguh malas, jika harus menjelaskan apapun kepada para petugas. Toh mereka juga tidak akan membela Jo layaknya manusia yang harus dilindungi.

Hingga setelahnya, Jo pun tersentak kaget, akibat pukulan keras yang mendarat di wajah nya. Petugas sipir itu menyerang wajah Jo sampai Jo memuntahkan darah segar dari dalam mulutnya.

Bukkkkk.... Buukkkkk.....

"Awggghhrrrr.......!"

"Dasar napi tidak tahu di untung. Kau tidak pantas untuk berada di penjara ini lagi. Mulai detik ini juga, kau akan kami pindahkan ke penjara Kerobokan. Agar kau tahu, bagaimana pedihnya tinggal di sel tahanan yang menyeramkan itu."

Para napi yang lain, yang mendengar perkataan sang petugas, menjadi ikut terkejut. Mereka sangat tahu seperti apa penjara Kerobokan yang sangat terkenal dengan kekejamannya di sana. Begitu juga dengan Jo. Jo pernah membaca penjara tersebut, di sebuah buku pelajaran sekolahnya.

Dan siapa yang menyangka, jika dia akan segera merasakan juga tinggal di tempat itu, persis seperti buku yang pernah dia baca.

Jantung Jo berdetak sangat kencang. Apakah dia akan menemukan lagi, banyak para napi yang lebih keji dari kelima orang tersebut? Sedangkan masa tahanannya masih ada 12 tahun lagi.

Jo langsung menghela nafas pilu. Sungguh betapa kejinya mereka semua. Yang tega memfitnah dirinya dan menjadikan dia sebagai uji coba penyiksaan.

"Ibu, bapak, Nadia. Jika benar aku akan dipindahkan ke penjara Kerobokan. Itu artinya kita tidak akan pernah bertemu lagi. Dan aku juga tidak tahu, apakah aku masih bisa keluar dari penjara itu atau mati di dalamnya."

Jo terus bergumam di dalam hatinya, sambil mengikuti langkah kaki petugas sipir yang menarik paksa dirinya masuk ke dalam ruangan mereka.

Lalu sesampainya di dalam ruangan, Jo di dorong ke atas kursi panjang, hingga hampir ternungkal.

Sepertinya mereka sedang mempersiapkan kepindahan Jo. Jo yang melihat salah seorang petugas sedang menulis pun langsung memberanikan diri untuk memanggil petugas tersebut.

"Pak..! Apakah kalian akan segera memindahkan aku ke penjara Kerobokan?"

"Tentu saja. Kau adalah seorang narapidana yang sangat mengerikan. Kami takut jika sifat pembunuhmu, akan kumat kembali dan melampiaskan nya kepada seluruh napi yang lain. Contohnya seperti tadi. Kau dengan tega menggorok leher dari napi dari sel lain. Untung saja dia masih bisa diselamatkan nyawanya."

"Baiklah.. Kalau itu sudah menjadi keputusan kalian. Tapi apakah aku boleh meminta satu saja permintaan kepada mu pak?"

Melihat ekspresi wajah Jo yang sangat menyedihkan, membuat petugas yang sedang menulis di meja kerjanya menjadi terdiam.

Lalu dia memberikan isyarat kepada rekannya yang berdiri di samping Jo.

"Ya sudah, memang nya apa yang kau inginkan?" tanya petugas menatap lamat.

"Tidak banyak, aku hanya ingin menulis surat untuk seluruh keluargaku. Aku yakin, suatu saat mereka akan datang ke tempat ini guna menjenguk ku. Dan sudah pasti kalian tidak akan membiarkan mereka menyusul ku di penjara Kerobokan. Jadi aku mohon, biarkan aku menulis surat untuk mereka. Nanti kalian bisa menyimpan nya dan memberikannya kepada keluarga ku itu."

Kedua petugas kembali terngungu, melihat kedua mata Jo yang tampak berkaca kaca. Jujur saja, jika di dalam hati, mereka merasa iba terhadap nasib yang diterima oleh pemuda tersebut.

Hingga tak lama berselang. Jo pun diberikan kesempatan untuk menulis surat. Mereka melepaskan borgol di satu tangan Jo.

Dan setelah selesai menulis surat tersebut, Jo menyerahkan surat kepada salah satu petugas, dan menyerahkan kembali kedua tangannya agar di borgol ke belakang.

"Sekarang, kalian bisa memborgol tangan ku lagi. Aku sudah siap jika harus pergi dari tempat ini."

Lalu, para petugas yang akan mengantarkan Jo pergi ke penjara kerobokan, terlihat menarik kasar tubuh Jo. Meninggalkan kedua petugas yang hanya bisa menatap kepergian pemuda malang itu.

Dan tanpa terasa, air mata mereka berdua menetes deras. Sungguh kejadian hukum yang mereka lakukan saat ini, benar benar salah. Tapi mereka sadar, jika mereka hanyalah para bawahan. Yang harus mengikuti perintah dari sang atasan.

"Semoga kau bertahan di sana nak." gumam kedua petugas tersebut.

1
alva hassan
Luar biasa
Jana
bantu selamatkan Nadia .. Clara
then_must_nanang
kalo di dunia nyata gak akan ada perempuan seperti Clara
then_must_nanang
ayo... ojo kesuwen.... Jo...
Anonymous
keren
Ilham Risa: Terimakasih banyak kak, lanjut terus ya kak
total 1 replies
Mey-mey89
semangat
Mey-mey89
semangat thorrr
Mey-mey89
semangat
then_must_nanang
ini baru novel sejati namanya....
Keren.... Laki banget.....
angkat jempol buat othor.
salam sehat
Ilham Risa: Terimakasih banyak kak, lanjut terus sampai tamat kak🥰🙏🏻
total 1 replies
Djudjun Djuarma
Luar biasa
X'tine
hebat paman Pablo
X'tine
asli kejam bgt kalau uang yg berkuasa.. 🙈🙈🙈
Djudjun Djuarma
Thorrr,,, ceritanya jadi kurang menarik, masa MCnya gampang banget dijebak sebagai pembunuh. Perlu diperbaiki Thorrr,,, jangan terlalu dangkal ceritanya,,? 😭😭😭
Mayesh
Luar biasa
Endang Hidayanti
Pak Kasek nih kyknya
Alexa Rini
Luar biasa
Alexa Rini
Lumayan
Ruli Yana
GK terasa pipiku ikutan basah 😭😭😭
Richard Erick
yaiayalah....adik nya sbgai korban tdk ada
dhani satria
di banyuni ben mlisning
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!