NovelToon NovelToon
Siswa Berandalan Bertarung Untuk Mencapai Puncak

Siswa Berandalan Bertarung Untuk Mencapai Puncak

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mafia / Teen School/College / Persahabatan / Anime / Preman
Popularitas:14k
Nilai: 5
Nama Author: Setsuna Ernesta Kagami

Aren adalah seorang murid SMA di Bekasi, sebuah sekolah yang hampir seluruh siswanya adalah laki-laki dan gemar berkelahi. Dalam lingkungan yang keras dan penuh persaingan ini, Aren lebih memilih menikmati ketenangan dan menghindari konflik. Namun, SMA Bekasi memiliki sistem unik di mana siswa terkuat menjadi pemimpin, menguasai sekolah dengan kekuasaan absolut.

Meskipun tidak tertarik pada kekuasaan, kehidupan Aren mulai berubah ketika ia terus-menerus terseret ke dalam masalah yang tak bisa dihindarinya. Konflik demi konflik yang dihadapinya menguji batas kesabarannya. Keadaan yang awalnya terlihat membosankan mulai menjadi lebih menarik dan penuh tantangan.

Apakah Aren akan tetap bertahan dengan prinsipnya, atau akankah ia terpaksa naik ke puncak kekuasaan sekolah? Perjalanan Aren dalam mengarungi dunia keras SMA Bekasi akan menentukan jawabannya.

#Soundtrack Yang Cocok Saat Baca
- [Unbreakable] GenerationsXTheRampage
- [Jump Around] DobermanInfinity
- [Break Into The Dark]

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Setsuna Ernesta Kagami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ash Pratama! Ketua Geng Black Sacrifice!

Keesokan paginya, langit di Bekasi tampak mendung, menutupi matahari dengan awan-awan gelap yang hanya sedikit membiarkan cahaya masuk.

Langit tampak kelabu dengan awan-awan gelap yang menggantung rendah. Meski begitu, suasana pagi tetap menghadirkan keindahan yang menenangkan.

Jalanan yang biasanya ramai kini tampak lengang, dihiasi dengan dedaunan yang masih basah oleh embun.

Pohon-pohon di pinggir jalan bergerak lembut ditiup angin, seolah menari dengan irama alam.

Sepanjang jalan, bunga-bunga liar bermekaran, memberikan percikan warna cerah di tengah kelamnya suasana.

Di kejauhan, kabut tipis menyelimuti perbukitan, menciptakan pemandangan yang memikat hati. Suara burung-burung yang bernyanyi pelan, berpadu dengan gemericik air dari selokan yang mengalir jernih, menambah harmoni alam yang sempurna.

Meski mendung, pagi itu memancarkan kedamaian. Jalanan yang sepi dan pemandangan yang indah membuat siapapun yang melaluinya merasa seperti sedang berada dunia ketenangan.

Suasana pagi itu terasa tenang dan damai, sesuatu yang Aren sangat nikmati. Angin berhembus pelan, kadang-kadang kencang, menggoyangkan rambutnya dan memberikan kesejukan yang menyegarkan.

Sambil berjalan menuju sekolah, Aren teringat kejadian kemarin. Pertarungan dengan geng Rio dan bagaimana dia dan Ash berhasil mengatasi situasi yang berbahaya itu. Pikiran Aren melayang ke kemampuan Ash yang luar biasa.

"Orang itu," pikir Aren dalam hati, "kupikir hanya tampilannya saja yang bodoh, tapi kemampuannya tidak bisa dianggap remeh."

Aren tersenyum kecil, mengingat bagaimana Ash dengan tenang dan percaya diri membantu mengalahkan geng Rio. Dia merasa beruntung memiliki sesuatu yang bisa dianggap sebagai rivalnya.

Saat dia tiba di gerbang sekolah, suasana tampak berbeda. Beberapa siswa berbisik-bisik, memandang ke arahnya dengan rasa kagum. Rupanya, berita tentang pertarungan kemarin telah menyebar dengan cepat.

Aren hanya mengangguk dengan tatapan kosong kepada beberapa siswa yang menyapanya, tidak terlalu memikirkan perhatian yang diberikan kepadanya.

Dia berjalan ke arah kelasnya.

Di lorong sekolah, dia bertemu dengan Maria dan Dewi yang kebetulan berpapasan. Mereka tersenyum hangat melihat Aren tiba.

"Aren! Bagaimana kabarmu?" tanya Maria dengan cemas, matanya memeriksa setiap tanda luka di tubuh Aren.

"Aku baik-baik saja," jawab Aren dengan tenang. "Luka kecil saja, tidak ada yang perlu dikhawatirkan."

Dewi menatapnya dengan kagum. "Kau benar-benar luar biasa, Aren. Semua orang berbicara tentang keberanianmu kemarin."

Aren hanya mengangkat bahu. "Aku hanya melakukan apa yang harus dilakukan. Bagaimana dengan Anjani? Apakah dia baik-baik saja?"

Maria mengangguk. "Ya, dia baik-baik saja. Dia sangat berterima kasih atas apa yang kau lakukan."

Saat mereka berbincang, Ash muncul di ujung lorong. Dia berjalan mendekat dengan senyum tipis di wajahnya. "Yo, Pahlawan. Semua orang sedang membicarakanmu."

Aren menatap kesal. "Ehhh. Aku tidak peduli,"

Tiba-tiba Aren menatap sinis kearah Ash. "Tapi, kemarin sepertinya kau begitu menikmatinya!"

Ash hanya mengangguk dan menepuk bahu Aren. "Itulah yang dimiliki setiap pria disekolah ini, ingat itu jagoan."

Ash menyeringai dan melewati Aren, kemudian kembali berjalan meninggalkan Aren dan teman perempuan nya.

Keberadaan Ash yang tenang dan percaya diri membuat Aren berpikir lagi tentang kejadian kemarin.

Tiba-tiba, Maria berbicara dengan nada serius kepada Aren. "Aren, ada sesuatu yang harus kamu tahu tentang Ash. Jangan meremehkan dia atau berurusan dengannya dengan sembarangan ya, pokoknya jangan!"

Aren mengerutkan kening, merasa penasaran. "Maksudmu apa, Maria?"

Maria menatap Aren dengan serius dan mendekati Aren dengan berkomat-kamit diantara telinga Aren. "Ash bukan siswa biasa. Dia adalah ketua geng Black Sacrifice,"

Maria menambahkan. "Sepertinya geng yang baru dibentuk. Meskipun baru, Black Sacrifice sudah menguasai geng-geng kelas dua. Mereka sangat berpengaruh dan disegani."

"Bagaimana kau mendapatkan informasi seperti ini?" tanya Aren.

"Hampir semua orang sudah mengetahuinya." Jawab Maria.

Aren terkejut mendengar informasi ini. Dia tidak menyangka bahwa Ash, yang tampak tenang dan tidak berbahaya, ternyata memiliki kekuatan dan pengaruh sebesar itu. "Jadi, Ash adalah ketua geng yang kuat?"

Maria mengangguk. "Ya, dan dia sangat cerdas dan strategis. Sepertinya dia tidak hanya mengandalkan kekuatan fisik, tapi juga kecerdasan dalam mengatur strategi. Itulah mengapa gengnya bisa dengan cepat menguasai yang lain."

Dewi menambahkan, "Meskipun dia membantu kita kemarin, kamu harus berhati-hati, Aren. Kita tidak tahu apa yang sebenarnya dia rencanakan."

Aren terdiam, merenungkan kata-kata Maria dan Dewi. Dia tahu bahwa Ash telah membantunya, tetapi sekarang dia menyadari bahwa ada lebih banyak hal yang harus dipertimbangkan. Tapi wajah Aren tak menunjukkan rasa khawatir ataupun takut.

Aren menyeringai. "Heeee. Bakalan jadi seru dong."

Maria terkejut dan mencubit kedua pipi Aren. "Apa yang kau katakan! bodoh!"

"Aku sudah memperingatkan loh!" imbuh Maria.

Saat bel istirahat berbunyi, Aren berjalan melewati koridor sekolah dengan santai. Ketika melewati Kelas Dua C, dia melihat kerumunan siswa mengintip sesuatu melalui jendela kelas.

"Ada apa dengan mereka semua?"

Penasaran, Aren menyelinap di antara kerumunan dan melihat apa yang terjadi.

Di dalam kelas, Rio terlihat duduk di lantai dengan wajah pucat. Namun, pemandangan yang lebih mengejutkan adalah ketika Rio berubah posisi, kini menungging menghadap seseorang yang tak salah lagi adalah Ash yang duduk di kursi dengan kaki dilipat angkuh.

Di sekeliling mereka, teman-teman Rio tampak tak berkutik, hanya bisa melihat dengan ketakutan dan rasa malu yang jelas tergambar di wajah mereka.

Ash menunjukkan tatapan sinis yang menakutkan. Orang-orang yang melihatnya dari luar kelas pun tidak berani mengganggu atau mencoba mendekat. Suasana di sekitar mereka dipenuhi dengan ketegangan.

Aren melihat pemandangan itu dengan tatapan bodoh, bergumam pada dirinya sendiri, "Heeeh... jadi itu sikap aslinya."

Ash berdiri perlahan, dengan aura otoritas yang menakutkan. Dia berbicara dengan nada tenang namun penuh ancaman, "Posisi bodoh seperti itu, tak layak dipandang olehku. Sebagai kakak kelas, kau memalukan sekali."

Kemudian, tanpa peringatan, Ash menendang wajah Rio dengan keras, membuat Rio terlempar ke samping dan pingsan seketika. Suasana menjadi sunyi, semua mata tertuju pada Ash yang berdiri tegak dengan tatapan dingin. Teman-teman Rio tidak berani bergerak sedikit pun, ketakutan mendalam terlihat jelas di wajah mereka.

Aren menarik napas dalam-dalam, merasakan keinginannya untuk melawan Ash. Dia menyadari bahwa Ash tidak hanya kuat secara fisik, tetapi juga memiliki pengaruh yang besar dan mampu menanamkan rasa takut kepada siapa saja yang mencoba melawannya.

Bagi Aren itu benar-benar sangat menarik dan keren.

Ketika Ash berbalik dan melihat ke arah jendela, matanya bertemu dengan mata Aren.

Untuk sesaat, waktu terasa berhenti. Ash tersenyum tipis, menyeringai kearah Aren sebelum berjalan keluar dari kelas dengan tenang. Kerumunan siswa segera membubarkan diri, takut terlibat lebih jauh dalam insiden tersebut.

"Heh, pria berambut imut." ejek Aren kejam.

Ash berpaling kearah Aren. Tak menunjukkan respon untuk menjawab Aren.

"Aku tau maksudmu, tapi sebelum melawanku. Kau harus menunjukkan sikap seorang pria dihadapanku. Aren Rasendriya!" kata Ash, menatap sinis.

Kemudian Ash meninggalkan Aren disana dengan berjalan santai menuju kelasnya.

"Heeeee.. seorang pria, kah?" kata Aren menyeringai.

Dia tahu bahwa Ash adalah seseorang yang memiliki sisi gelap yang tidak boleh diremehkan. Namun, di balik sikap angkuh dan kekuatan menakutkannya, ada juga rasa tanggung jawab yang tersirat.

Dan Aren ingin menghancurkan itu semua.

1
Zhongwen Ji Xiang Tou Shen
cerita yg menarik..
good job..👍
Zhongwen Ji Xiang Tou Shen
menarik, jgn hiatus dlu, selesaikan cerita ini sampai tamat../Determined//Determined//Determined/
Dzkii Flame
MANTAPPP GASS TRS THOR DITUNGGU UPDATENYA! 💗
Katsumi
bang jangan Hiatus ya bang😮‍💨 lagi seru-serunya
S.E Kagami: Okie dokie
total 1 replies
mochamad ribut
lanjutkan
mochamad ribut
up
mochamad ribut
lanjut
mochamad ribut
up
mochamad ribut
lanjut
mochamad ribut
up
mochamad ribut
lanjut
mochamad ribut
up
mochamad ribut
lanjut
Jimmy Avolution
ayo thor
mochamad ribut
up
mochamad ribut
lanjutkan
Jimmy Avolution
lanjut
Jimmy Avolution
ceritanya kok gk ada keluarga Thor...

Suasana dirumah bersama ortu...
S.E Kagami: Fokus ke genre kak hehe.
total 1 replies
Jimmy Avolution
lanjut
Jimmy Avolution
hadir
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!