NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Cewe Matre

Mengejar Cinta Cewe Matre

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: Eka Nawa

Jihan dikenal sebagai cewe matre, namun apa jadinya jika seorang yang matre ini jatuh cinta pada seorang pria yang notabennya sudah mempunyai istri.
Alex pria kejam yang sudah beristri menjalin hubungan gelap dengan Jihan, di awal hubungan mereka baik-baik saja, namun berakhir dengan kekejaman Alex yang menyingkirkan Jihan dari kehidupannya saat Jihan bersikeras memberitahukan hubungannya pada istrinya.
Di sisi lain karena pertemuan yang tidak terduga di sebuah desa kecil tempat Alex menyingkirkan Jihan, seorang pria bernama Aditya diam-diam mencintai Jihan walaupun berkali kali dia mendapatkan penolakan dari gadis matre itu, Aditya tidak pernah menyerah untuk mendapatkan cinta nya.
Akankah suatu saat Jihan akan menerima Aditya yang begitu tulus atau bertahan dengan perasaannya bersama Alex.
Ikuti terus kisahnya ya🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eka Nawa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 15

Matahari terbit dari ufuk timur menyinari kamar seorang gadis yang masih tertidur lelap, padahal hari ini ia harus bangun untuk bekerja seperti biasa. Sudah dua bulan ia bekerja di Amartha company ia sangat menyukai pekerjaan nya, semua orang di kantor sangat baik walaupun beberapa yang tidak menyukai Jihan karena ia sekarang ini adalah karyawan terbaik.

Dua bulan ini pekerjaan nya sangat bagus banyak investor berbondong-bondong datang ingin menginvestasi di perusahaan itu berkat Jihan yang sangat pintar memikat hati para investor, walaupun sebagian besar kliennya itu adalah laki-laki tidak banyak juga para wanita yang merupakan direktur sebuah perusahaan yang sangat takjub ketika Jihan sedang prospek pada para kliennya.adahal ia anak baru di perusahaan tersebut.

“Jihan … bangun! Apa kau tidak bekerja hari ini?” tutur Elisa sambil membuka gorden berwarna merah muda.

“Eugh … jangan dibuka gorden nya aku masih mengantuk,” lirih Jihan berbalik membelakangi Elisa menarik selimutnya memeluk guling kesayangannya.

“Ini sudah jam enam pagi, apa kau tidak berangkat kerja?” imbuh Elisa menarik selimut yang menutupi seluruh tubuh Jihan

“Aku hanya bertemu klien nanti saat jam makan siang, semalam pak Bobby mengabari ku,” seloroh Jihan masih menutup matanya.

“Yasudah, aku akan membuat sarapan,” tukas Elisa keluar dari kamar Jihan.

Elisa mengambil pekerjaan yang bisa di kerjakan di rumah, terkadang ia menjadi guru privat atau guru online jadi dia mempunyai banyak waktu untuk mengurus rumah dan selalu memasak untuk Jihan dan dirinya, walau Jihan selalu menolak untuk tidak melakukan pekerjaan rumah tetap saja Elisa melakukannya.

Padahal Sena sudah mempekerjakan satu asisten rumah tangga untuk mengurus rumahnya, tetapi Elisa senang bisa membalas budi pada Jihan dengan memperlakukannya sangat istimewa.

Dreett … dreett

“Halo”

Panggilan di terima Jihan dengan suara khas bangun tidur.

“Jihan, kau di mana? Kenapa tidak ke sini?” ucap Bobby dari sebrang sana.

“kemana, pak Bobby?”

“Ya ampun Jihan tolong kau baca pesan ku yang semalam,” titah Bobby memutuskan sambungan teleponnya.

“Maaf, pak bisa tunggu tiga puluh menit saja! Aku sudah memberitahu staff ku. Tapi mungkin dia belum membacanya semalam,” pinta Bobby merasa tidak enak pada kliennya karena keterlambatan Jihan.

“Hah, oh tidak … aku harus bersiap!” panik Jihan terperanjat dari tempat tidur bergegas ke kamar mandi.

Setelah membaca pesan dari bos nya yang memberitahu jika jadwal pertemuannya di majukan Jihan tidak membuka pesan dari Bobby yang kedua kalinya karena ia sudah tertidur.

“Akhh, pak Bobby ini kenapa tidak menelpon ku saja jika pesannya tidak di balas, aku kan jadi terlambat!” gerutu Jihan di dalam kamar mandi sambil menggosok giginya

Uhuk … uhukk

Karena emosi dia sampai tersedak air saat berkumur.

Di meja makan sudah tertata rapih sarapan yang sudah di siapkan Elisa dengan amat cantik.

Bruk

Jihan tersandung dan menabrak meja, membuat Elisa terkejut, kemudian ia langsung mengambil sehelai roti dan tidak lupa meminum susu hangat yang sudah tersedia di meja.

“Pelan-pelan, Jihan. Apa kau mau berangkat kerja? Sudah berpakaian rapi begini?” tanya Elisa memperhatikan pakaian Jihan yang teramat rapi walau rambut nya masih terlihat berantakan.

Jihan pun mengangguk pelan sambil mengunyah rotinya.

“Aku berangkat ya, thank you roti dan susunya, bay!” pamit Jihan berlari kecil keluar sambil sesekali membenarkan sepatu hak tingginya.

Waktu nya sungguh pas, taksi online pesanannya sudah datang tepat saat ia keluar dari gerbang rumahnya.

***

Di lain sisi Bobby sedang berusaha mengulur waktu dengan mengajak ngobrol kliennya, bukan tidak ingin prospek, tetapi ia ingin jika Jihan saja yang menjelaskan tentang perusahaannya.

Bobby berusaha menghubungi Juhan kembali tetapi tidak di angkat, posisi Jihan saat ini masih amat jauh dari lokasi sekitar satu setengah jam jarak yang harus di tempuh. Beruntung hari masih pagi jalanan masih amat lengang. Tapi tetap saja Bobby merasa tidak enak dengan kliennya.

“Pak, apa tidak sebaiknya kita mulai saja? Sepertinya staff ku masih sangat lama, biar nanti jika sudah sepakat ia akan mengurus berkas-berkasnya dengan bapak,” bujuk Bobby semaksimal mungkin.

Sambil terus menghubungi Jihan.

“Tenang saja pak Bobby, kau adalah rekan bisnis di perusahaan keluarga ku dan itupun sudah amat lama, aku percaya padamu mu tidak perlu sungkan akan aku tunggu staff mu”

“Baiklah”

Bobby tidak mengerti sebegitu spesial kah Jihan sampai ia rela menunggu nya selama itu? Tapi dia tidak ingin berpikiran macam-macam harusnya Bobby bersyukur dengan kliennya saat ini karena sangat sabar dan tidak marah atau mengamuk karena Jihan sangat terlambat.

“Akhirnya, aku sampai juga,” gumam Jihan sambil mencari bos dan kliennya berada.

“Itu dia sudah sampai,” batin Bobby sambil melambaikan tangannya dan Jihan yang melihatnya langsung menghampiri meja nomor lima.

“Maaf, pak aku sangat terlambat,” ucap Jihan sedikit membungkukkan tubuhnya.

“Tidak apa-apa bisa kita langsung mulai saja prospeknya?” sahutnya

Deg

Suara itu sangat tidak asing di telinga Jihan, ia pun mendongakkan kepalanya matanya membulat sempurna karena terkejut pria yang ada di hadapannya saat ini adalah.

“Johan …?” lirih Jihan di balas senyuman manis oleh Johan.

***

Ting tong

Suara bel rumah berbunyi langsung saja Elisa membukakan pintu tanpa melihat siapa yang datang.

Ckleekk

Pintu terbuka seorang pria datang dengan tatapan yang sulit di artikan membuat Elisa merasa takut.

“Kau siapa? Mau apa kesini? Di sini tidak ada orang lain selain aku!” Seloroh Elisa sambil memundurkan langkahnya karena ketakutan.

Bukannya menjawab pria itu berjalan pelan menghampiri Elisa sampai tubuhnya bersandar di dinding kemudian pria itu mengunci tubuh Elisa sampai ia tidak bisa berkutik.

“Lepaskan aku! Jangan apa-apa kan aku, tuan?” rintih Elisa dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

Pria itu menarik sudut bibirnya menyeringai lalu berkata

“Di mana Jihan?”

Seketika raut wajah Elisa berubah lalu menatap wajah tampan pria itu yang sangat dekat dengan wajahnya.

“Dia … sudah berangkat kerja, tuan!” tutur Elisa sedikit lega karena pria itu melepaskannya.

Ia berjalan menuju meja makan mengambil sebuah pring dan sepotong roti, Elisa yang masih merasa kebingungan memberanikan diri untuk bicara

“Tuan, sebenarnya kau siapa? Kenapa mencari Jihan apa kau kerabatnya?” ujar Elisa memilin ujung bajunya dengan tangan yang masih gemetar.

Sambil mengunyah makanannya pria itu memberi isyarat pada Elisa untuk duduk di sampingnya, dan Elisa pun menurutinya walau masih ketakutan.

“Aku Reyhan tamu spesial Jihan. Boleh aku tahu siapa namamu?” tutur Reyhan meraih tangan Elisa dengan paksa lalu menciumnya.

Elisa menatap Reyhan terkejut karena baru kali ini tangannya di sentuh seorang pria apalagi sampai menciumnya.

“Elisa … itu namaku”

“Hmm … nama yang bagus boleh kah aku mengajak mu …” ucap nya terpotong

Bug

“Akhh, kepalaku! Siapa yang berani memukul ku?!” pekik Reyhan berbalik ke belakang.

“Aku … kenapa?

Deg

*

*

Bersambung

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!