NovelToon NovelToon
KORELASI DUA HATI

KORELASI DUA HATI

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Beda Usia / Keluarga / Angst / Romansa
Popularitas:8k
Nilai: 5
Nama Author: Heninganmalam

⚠️ WAJIB FOLLOW SEBELUM BACA⚠️

Pernikahan yang sudah berjalan tujuh tahun lamanya tanpa ada pertikaian tiba-tiba berada di ujung tanduk ketika salah satunya memberikan surat perpisahan. Dirga sama sekali tak menyangka jika istrinya diam-diam telah menyiapkan itu semua.

“Cepat tanda tangani mas, aku mau kita pisah.”

Satu kalimat yang juga sebenarnya sukar untuk keluar dari mulu Qyara. Namun semua ini ia lakukan karena fakta yang baru ia ketahui membuatnya sadar akan arti dirinya di mata Dirga. Korelasi yang terjalani anatara hatinya dan Dirga nyatanya tak sesuai dengan ekspektasi yang ada di pikirannya.

Karena itu Qyara akan membebaskan pria itu. Melepaskan adalah jalan terbaik yang dapat ia lakukan.



Start : 26 Mei 2024
End

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Heninganmalam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

9 - Mimpi Buruk

Memori menyedihkan lainnya kembali berputar di alam bawah sadar Qyara. Saat itu ia baru saja selesai membersihkan dirinya saat melihat kedua orang tuanya kembali bertengkar. Saat itu Qyara sudah menginjak bangku kelas sebelas. Adel, kakak perempuannya juga sudah kembali ke rumah karena telah menyelesaikan studinya.

Pagi itu Jeffry dan Sania bertengkar hebat karena permasalahan yang sama. Seperti biasa, Jeffry akan kembali bersikap kasar pada Sania yang berujung kdrt. Semua orang berusaha untuk melerai, bahkan nenek Qyara yang sudah ringkih pun ikut melerai.

Usaha semua orang yang membela Sania semakin membuat Jeffry murka. Entah setan apa yang merasuki tubuh pria itu hingga ikut melukai orang yang sedang melerainya. Pria itu mencekik leher Qyara dengan kuat ketika berusaha untuk melerai ayah dan ibunya.

Pria itu melototi anak tengahnya dengan sangat mengerikan, “AYAH BILANG DIEM, DIEM!”

Tangan besar Jeffry semakin menguat pada leher Qyara hingga rasanya oksigen yang ada di tubuhnya menipis. Wajahnya sudah memerah tetapi Jeffry belum juga melepaskan cekikan itu. Bahkan tubuhnya sampai terangkat.

“Sakit... jangan...”

Rintihan Qyara semakin terdengar pelan. Sungguh ia tak kuat hingga tiba-tiba memori menyakitkan itu berganti oleh memori lain seperti kaset. Tiba-tiba memorinya berganti pada saat ia sedang menempuh pendidikan lanjut. Saat itu ia baru saja menghabiskan waktunya di rumah karena mengalami cidera kaki.

Setelah satu minggu berada di rumah sudah saatnya ia kembali ke perantauan. Jeffry yang selalu setia mengantarkan anaknya juga pagi itu sedang mengantarnya menuju stasiun.

Namun di perjalanan, tiba-tiba terlihat sebuah mobil sport yang menuju ke arah mereka dengan kecepatan yang sangat tinggi. Saat mobil itu semakin mendekat Qyara yakin bahwa mereka tak mungkin bisa terlepas dari tragedi itu.

Dengan sekuat tenaga Qyara mendorong tubuh Jeffry yang tengah memegang setir ke kiri hingga membuat pria itu tersungkur di trotoar. Pada saat yang bersamaan mobil itu menghantam motor Jeffry beserta tubuh Qyara hingga wanita itu merasakan rasa sakit yang berlebih.

“Sakit!”

Tiba-tiba semua mimpi mengerikan itu terhenti. Napasnya tersengal-sengal karena mimpi mengerikan yang ia alami. Mimpi yang sangat menyedihkan. Ia benar-benar tersiksa karena mimpi-mimpi yang ia miliki selalu terasa nyata.

Qyara tak lagi dapat menahan tangisnya. Ia menutup wajahnya dan menangis dalam diam. Tangisan itu sepertinya sangat keras jika bersuara hingga kedua bahunya bergetar hebat. Namun sebuah pelukan hangat membuat tangisnya terhenti. Wanita itu segera membuka wajahnya dan menatap pria yang sedang duduk di sampingnya.

Nyaman. Hanya kata itulah yang dapat mendefinisikan perasaan Qyara sekarang. Ia tak dapat membohongi dirinya sendiri bahwa pelukan Dirga membuatnya sangat nyaman dan dapat menenangkannya. Semua pikiran buruk yang menghantuinya lewat mimpi juga telah pergi entah kemana sejak pria itu memeluknya.

“Sstt... cuma mimpi, its okey. Kamu aman sekarang,” tenang Dirga seraya menghapus air mata yang masih tersisa di wajah istrinya.

Wanita yang masih sesenggukan itu hanya menatap suaminya dalam. Ingin sekali ia membalas pelukan itu dan melupakan semuanya lalu kembali menjadi istri yang menggantungkan diri pada suaminya. Namun rasa gengsi yang cukup tinggi dan harga diri yang dipertaruhkan membuatnya urung. Ia hanya menundukkan kepalanya dan mencoba melepaskan tangan kekar itu.

“Please, jangan dilepas. Lima menit aja, aku cuma mau meluk kamu lima menit aja.”

Permohonan Dirga membuat Qyara berhenti. Pada akhirnya ia membiarkan tangan itu mengalung di perutnya. Membiarkan wajah pria itu menelusup di ceruk lehernya. Tak lama kemudian pria itu sudah terlelap pada posisi ternyaman nya.

Qyara pun hanya dapat menghembuskan napasnya dan menyenderkan badannya tanpa memindahkan tubuh Dirga. Ia juga ikut memejamkan matanya dan kembali tidur. Melukiskan mimpi yang begitu indah

...-+++-...

Setelah perjalanan dua setengah jam lamanya, akhirnya pasangan itu sampai di villa Farhan yang terletak di pinggir laut. Kamar dengan pemandangan yang langsung mengarah ke laur membuat Qyara berdecak kagum. Entah sudah berapa lama ia tak menikmati suasana pantai seperti ini.

Qyara menjatuhkan tubuhnya pada sofa yang ada di balkon dan memejamkan matanya. Udara yang sangat sejuk membuatnya mengantuk, apalagi dengan angin yang berhembus. Ia tak tau dapat merasakan kenikmatan ini kapan lagi. Ketenangan ini bahkan membuatnya melupakan suami yang tadi masih mengemasi barang-barang mereka.

Qyara kembali menegakkan badannya untuk melihat apa yang sedang suaminya lakukan. Namun nihil, netranya tak menemukan keberadaan pria itu di seluruh ujung kamarnya. Entah kemana perginya pria itu yang membuat rasa penasaran Qyara muncul.

Wanita itu segera beranjak dan mulai mencari suaminya. Ia segera keluar dari kamar karena tak menemukan keberadaan suaminya. Berjalan menyusuri setiap ruangan yang ada di villa itu cukup lama hingga tubuhnya tak sengaja menabrak seorang pria yang tengah membawa segelas jus.

“Oh, maaf saya nggak sengaja,” ucap Qyara meminta maaf.

Pria itu mengangguk dan tersenyum, “It’s okey. Aku juga jalannya kurang hati-hati sampai nabrak kamu. Are you okay?”

“Aku gapapa.”

Qyara ingin pergi dari tempat itu segera. Namun tatapan pria itu mengunci pergerakannya. Entah mengapa wajah pria itu sepertinya tak asing. Ia merasa pernah melihatnya tapi dimana? Dimana ia pernah bertemu dengan pria itu?

“Emm maaf apa kit-“

Ucapan Qyara terhenti ketika sebuah tangan kekar merangkulnya. Ketika ia menoleh, ia mendapati suaminya yang tengah menatap pria di hadapannya dengan sengit. Dirga terlihat tak suka dengan pria yang baru ia tabrak.

“Rileks bro, gue cuma mau kenalan sama istri lo aja.”

Tatapan Dirga semakin sengit. Ia menarik Qyara agar berdiri di belakangnya, sedangkan ia semakin mendekatkan dirinya pada pria itu tanpa melepaskan tatapan menusuk itu, “Jangan pernah sentuh istri gue lagi atau lo berurusan sama gue!”

“Whoah, nice to meet you too. Lo nggak berubah ternyata,” ucap pria itu menepuk kedua bahu Dirga sebelum meninggalkan pasangan itu.

Qyara yang tak tau apapun hanya dapat menatap kepergian pria itu dalam diam. Rasa penasarannya meluap karena sikap Dirga yang sangat mencurigakan kepada pria itu. Ia paham betul jika suaminya tak akan bersikap seperti itu ketika cemburu.

Biasanya pria itu akan langsung menariknya menjauh tanpa berdebat. Namun apa yang ia lihat sekarang, suaminya justru sampai mengancam pria yang baru ia kenal.

Sebenarnya apa yang terjadi dengan Dirga? Sekali lagi ada rahasia besar yang tak Qyara tau. Entah apa yang sedang pria itu sembunyikan, yang pasti ia semakin merasa bodoh karena tak mengenal suaminya sama sekali.

“Kalau ketemu dia lagi jangan ditanggepin, langsung tinggalin atau langsung cari aku, ngerti?”

Bukannya mengangguk, Qyara justru menggeleng, “Emang dia siapa?? Kamu kenal sama dia?”

Pria itu mengedik kan bahunya acuh, “Cuma orang gila yang datang tanpa diundang.”

Pernyataan Dirga sama sekali tak masuk dalam akal sehat Qyara. Apa maksud pria itu? Tak bisakah Dirga menjelaskan dengan bahasa yang mudah ia mengerti? Bukankah Dirga tau jika ia sangat sulit memahami penjelasan orang? Huft ingin rasanya mendesak pria itu untuk menjelaskan sedetail-detailnya tetapi ia tak bisa.

“Sayang jangan bengong, aku udah beli makanan tadi jadi balik kamar yuk, kita makan.”

Qyara akan memendam rasa penasarannya untuk sementara waktu. Ia akan memendam semuanya dan mencari tau dengan usahanya sendiri. Ia merasa bahwa ia memang terlalu jauh dari Dirga. Ia sama sekali tak mengenal pria itu, jadi ia akan mencari tau lebih dalam hingga dirinya benar-benar yakin siapa Dirga sebenarnya.

1
Hikmal Cici
🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰
putry 01
kapan up lagi kak
Heningan Malam: ditunggu ya, secepatnya akan up
total 1 replies
Heningan Malam
sabar-sabar😇 nanti teka-teki nya pasti kejawab kok
aca
teka teki banyak jd bingung bacanya woy
aca
tukang selingkuh dirga
aca
waduh mulut Dirga jahat amat
ada apa sayang ~
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!