Bad Girl Transmigrasi

Sedangkn seorang pria muda yang berada di belahan dunia lain,pria itu sedang duduk santai di tepi kolom renang.  Yah pria itu sudah lama tidak berada di Indonesian setelah kejadian itu, dia berhasil melarikan diri dan menutup seluruh aksesnya,dngn bantuan dari sahabat orang tuanya. Dia melakukan semua itu karena ingin balas dendam,tapi ia tidak tau  saja jika dia salah target.

Sebelum nya pemuda itu sudah mengancam saudaranya  terlebih dahulu, akan menggantikan posisinya untuk semntara,sampai semuanya sudah kondusip. Tapi dia mengancam saudaranya itu dngn sangat kejam yang dimana kekasih saudaranya di jadiin Sandra agar suadaranya mau menuruti apa yang dia mau. Jika saudranya itu tidak mau menuruti apa yang dia perintahkan,maka kekasih dari saudaranya itu akan di siksa setiap saat.

Pria itu mengambil sebatang rokok,lalu menghisapnya serta mengeluarkan kepulan asap di sekitar ruangan itu.sesekali pemuda itu menarik nafas kasarnya,entah kenapa perasaannya mendadak gusar. Dan dia pun tidak tahu apa penyebabnya.

"Shit!!" Desisnya kesal.

"Kenapa perasaan gue jadi gusar gini sih!" Lanjut. Lalu pemuda itu mematikan  puntung rokok nya begitu saja,ia pun berlalu dari sana.

pemuda itu pun berjalan menuju kamarnya untuk mengganti pakaiannya,tidak lama pemuda itu sudah rapi dngn hoddie hitam serta celana hitam dan juga topi yang menutupi kepalnya serta masker menutupi setengah wajahnya.  Lalu melangkah keluar dari villa tersebut.

***

"Ok,semua udah jelaskan? " Ujar Adit menatap seluruh anggota.

"Dan untuk Lo, jagain mereka dan juga markas ini gue serahin sama Lo untuk sementara" lanjtnya menatap pada sandi. Sandi hanya menganggukkan kepalanya.

"Dan  untuk kalian semua, gue juga mau berpesan,jangan karena gue serahin markas ini sama sandi,Lo semua jadi lalai dalam bertindak. Ingat! Gue akan ttp memantau kalian.jadi jika ada yang ingin berhianat lebih baik keluar dari geng ini dngn cara baik²" ujarnya dngn penuh penekanan.

"MENGERTI!" .

"SIAP! MENGERTI!"jwaban dari sebagain anggota, yang akan ttp stay di Bandung untuk menjaga markas.

"Bagus!".

Adit langsung melangkah keluar dari markas trsebut dngn perasaan sedihnya, sebenarnya ia tidak tega meninggalkn sebagian anggotanya,tetapi sebisa mungkin ia harus melakukan itu untuk sementara waktu Sampai ketua mereka yang akan menunjukkan diri di hadapan seluruh anggota.

Assan menatap pada sandi,lalu ia bangkit dan menepuk pundak pemuda itu dngn pelan. "Gue titip yang lainnya sama Lo,untuk semntara waktu. Dan Lo juga harus bisa menanggung jwabi markas ini, jika terjadi sesuatu Lo bisa hubungin gue, ngerti" ujarnya pelan.

"Ok, Lo semua juga hati² berangkatnya. Jika ada sesuatu yang terjadi di sana,langsung kabarin ke sini".

"Hmm,Lo tenang aja".

"Gue dan yang lainnya berangkat dulu" sambung assan santai, dngn menampilkan senyum hangatnya pada semua anggota yang ada di sana. Ia pun bergegas melangkah dari sana untuk mengejar Adit yang sudah lebih dulu keluar.

"Gue titip markas untuk semntara,dan gue juga nitip yang lainnya sama Lo" ujar Aldo terdengar lirih.

"Ia bro, tenang aja,udah sana berangkat. Jangan lupa kabarin ke kita klo udah sampai".

"Yoii.. ".

"Woi bocil! Lo ngga pamit sama gue,dan yang lainya?" Ujar sandi menatap putra yang sudah ngacir LBH dulu.

"Gue pamit dulu semuanyaaaaa.....dadadaaaa...." Teriak putar yang mengangkat salah satu tangannya melambai² di atas. Semuanya pun hanya bisa menggeleng kepala dngn sikap inti bungsu tersebut.

***

Sedangkan pemuda yang berada di belahan dunia lain itu, yang baru saja sampai di sebuah club. Dia pun melangkah masuk kedalm club tersebut, ia pun menatap pada seorang yang lagi berjaga malam ini.

"Bro! Gue pesan satu botol  kayak biasa ya" ujarnya menatap pada pria yang mungkin Lbh tua darinya.

"Ehk, Lo!  Lu lagi ada maslh?" Ujar pria itu melayangkan tatapan curiga pada anak muda itu.

"Ngga, gue lagi pengen aja. Habisnya gue bosan di villa terus".

"Oh gitu, ya udah Lo duduk di sana aja dulu,mejanya masih kosong" sahut pria itu kita panggil aja aksel.

"Ok".

Tidak lama setelah itu,aksel pun datang sambil membawa sebotol minuman keras,untuk anak muda yang baru 2 Minggu dia kenal.

"Nih, pesanan Lo" ujarnya yang meletakkan di hadapan anak muda itu,ia pun ikut duduk dia samping pemuda itu.

"Thanks".

" santai, oh ya, kenapa Lo kesini malam² gini?".

" Berapa kali gue harus ngomong sama Lo".  Gue itu bosan di villa terus anjing!" Umpatnya kesal sambil melayangkan tatapan malsnya pada aksel.

"Iya santai kali, ngga usah ngumpat juga setan!" Timpal aksel malh ikut mengumpat.tetapi anak muda itu tidak menghirukannya,karena ank muda itu lebih asik mengisap rokok dngn asap yang mengepul.

"Lu lagi ada maslh ya?".

Ank muda itu pun menoleh dan menatap datar pada aksel. " Berisik Lo! Sana Lo kerja,nanti Lo di pecat sama bos Lo! Baru tahu rasa!" Ujarnya yang mendorong aksel dngn pelan.

"Bangst! Awa lo, nanti kalo lu mabuk,ngga gue bantuin. Biar Lo di bopong sama jalang di sini anjirt!" Umpat aksel yang eksel kesal Karena dia di dorong oleh anak muda itu.padahal hati nya baik untuk sekedar menemani pemuda itu,karena takutnya nanti Anak muda itu tidak sadarkan diri setelah habis minum.

"Bodoh amat! Udah sana,lu lanjut aja kerjaan Lo!" Sarkas pemuda yang menatap sinis pada aksel,karena pria itu masih berdiri di sana.

Aksel hanya mencebik bibirnya kesal,lalu dia berbalik badan setelah bergegas pergi dari sana meninggalkan anak muda yang tidak punya akhlak tersebut.

***

Pagi pun telah tiba,semuanya mahkluk pun mulai kembali melakukan aktivitasnya,bedanya dngn seorang gadis yang masih santai,dan ogah²untuk bergerak dari kasur nya. gadis itu seakan tidak peduli jika jarum jam sudah menunjukkan pukul 06: 47. Ia pun melirik jam weker yang berada tepat di sebelah,tetapi ia tidak merasa terkejut,mungkin sudah hal biasa baginya datang terlambat ke sekolah.

"06: 47, telat aja deh,Lebih seru kayaknya" gumamnya yang terkekh geli.

Yah, gadis itu lebih memilih telat,karena selama ini dia sudah menjadi anak yang penurut dan teladan,dan sesekali jadi orang bandel,pokoknya hidupnya terasa mati karena dia tidak mendapat masalah apapun itu.

"Ini Athena! Bukan Ica si cupu yang penurut!" Batin sambil mengatai sepemilik tubuh.

  Gadis itu pun langsung bangkit dan bergegas untuk melakukan ritual sebelum berangkat sekolah. 20 menit kemudian Ica sudah siap dngn seragam sekolah dgn tas yang di tenteng sebelah pundaknya,ia pun tidak lupa memakai celan jensnya serta jaket hitam kesukaanya.

Lalu dia melangkah untuk menuruni tangga dngn biasa,ia hanya menampilkan wajh datarnya serta tatapn dinginnya.

**

Sedangkan di parkiran SMA DHARMA yang sedang heboh karena kedatangan Siswa baru yang beranggota kan 4 orang pemuda,yang tidak lain adalah inti antraksi.

"Waahh....luas bangat sekolahnya" ujar putra menatp kagum.

"Nama nya juga sekolah poluler bodoh!" Timpal Adit.

Semua murid SMA DHARMA pun mulai berbondong- bondong untuk melihat ke 4 pemuda itu.

"Wahhh...ada mubar Cok! Cowo semua anjing! Pada ganteng semua lagi".

 "Arrhhkkk.....mama menantumu sudah datang!".

 "Ya ampun! Yang tengah karena bngat anjirt!".

 "Arrhhkkk .....gemasnya yang paling pinggir, pake motor hijau,muka baby face gitu anjing!! Pengen gue unyel² itu muka" .

"Anjirt! Itu siapa sih! Yang pake jaket Kulit hitam, wajah dingin bangat ya. gue jadi takut, tapi gue suka lihatnya kren gitu anjir!".

 "Woiii......yang pake helm putih,udh punya pacar belum? ".  "Kalo belum gue mau ko jadi pacar Lo!" .

  "Wahh...geng demon bakal tersingkir nih, dan bisa jadi mereka jdi saingan".

 " Si ketos juga bakal ikut tersingkir ini".

Begitula bunyi  teriakan histeris dari para syton,yang melihat kedtangan inti antraksi tersbut.tetapi yang jadi bahan pembicaraan dan perhatian hanya menampilkan wajah datar masing dan menghiraukan para teriakan dari siswa tersebut,Karena hal itu sudah biasa bagi mereka,dimana² mereka akan ttpn jadi pusat perhatian orang.

Keempat pun melangkah dari parkiran dan berjaln menuju ruangan kepala sekolah,mereka tidk perlu pada siswa yang mereka lewati,karena mereka sudah mendapatkan denah sekolah itu dari Ica.

Sementara geng demon yang melihat kedatangan ke empat pemuda itu,merasa terkejut,tetapi seseorang dari antara mereka terlihat begitu khwatir tapi Pemuda itu bisa menutupi dngn raut wajah yang terlihat santai.

Tapi tidak dngn satria,ia terus memperhatikan gerak- gerik pemuda itu yang terlihat seperti ketakutan dan gelisah. "Kenapa dia kelihtan gelisah?" Batinya curiga.

"Mereka siapa?" Ujar Kenzo,memang dia tidak mengenali siapa geng antraksi.

"Antranksi" jawab Doni.

"Oh,jadi mereka geng motor antraksi yang paling di segani?".

"Hmm...Lo jangan cari maslh sama mereka,mereka bukan tandingn kita"timpal Regan yang memperingati.

"Memang mereka kenapa sayang?" Ujar Jessi yang penasaran.

"Ngga papa, gue cuman ingatin aja  Sama Lo pada,.mereka itu bukan orang sembrangn" sahutnya yang menjelaskan.

"Sebenarnya mereka itu musuh gue,tapi itu dulu,dan sekarang gue ngga tau. Tapi tidak memungkinkan jika mereka pasti ada tujuan pindah kesini".

"Tujuan?" Ujar satria yang mengulang.

"Hmm...seprtinya,tapi gue ngga pasti sih".

Semuanya diam dgn pikiran masing² dan sesekali menatap para inti antraksi yang masih berjalan di koridor sekolah dngn gaya andalan mereka masing².beda dngn satria dan bintang yang diam² melirik seseorang di antara meraka yang terlihat gusar,tapi masih bisa di kondisikan oleh pemuda itu.

"Mencurigakan" batin bintang.

"Tujuan? Maksudnya apa ini? Apa mungkin mereka datang kesini mencari dalang di balik kematian Athena?" Batin satria bertanya².

 "Kalo itu benar,berrti kecurigaan gue sama ini ank benar" lnjtnya yang melirik varo melalui ekor matanya.

Beda dngn Ica yang sudah berada di rooftop sekolah,entah kapan gadis itu sudah ada di sana,sampai membuat kedua sahabatnya kelimpungan mencari dirinya.ia pun menatap keempat anggotanya sedang berjaln menuju ruangan kepala sekolah.

"Maafin gue, gue udah ngelihatin kalain demi misi ini,tapi percayalah,gue lakuin ini agar sipelaku mulai terancam"batinnya merasa bersalah karena sudah melibatkan ke empat anggotanya untuk mencari dalang di balik kematian nya.