Menceritakan seorang gadis yang bernama Anna, putri dari pemilik perusahaan besar yang tiba-tiba hidupnya berubah drastis setelah orangtuanya mengalami kebangkrutan. Karna keadaan akhirnya Anna terpaksa harus menikah dengan laki-laki pilihan papanya yaitu asisten pribadinya. Awalnya mereka tidak saling mencintai, namun seiring berjalannya waktu rasa itu tumbuh perlahan.
Namun apa jadinya jika laki-laki yang telah di pilihkan papanya itu ternyata adalah anak dari lawan bisnis papanya sendiri yang telah menyebabkan perusahaan papanya bangkrut. Selama ini laki-laki itu menyembunyikan identitasnya karna suatu alasan. Mungkinkah hubungan mereka masih bisa bertahan?
Penasaran dengan ceritanya, baca yuk...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Natalia Okan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Queen Anna
Anna Rahardian gadis cantik yang kini berusia 20 tahun, adalah putri tunggal seorang pengusaha kaya yang bernama Rama Rahardian. Rama Rahardian adalah pemilik perusahaan properti yang cukup terkenal di Indonesia. Anna hanya tinggal berdua dengan papanya karna mamanya meninggal dunia tujuh tahun yang lalu. Saat ini Anna sedang kuliah di salah satu kampus ternama di kotanya. Sejak kecil Anna sudah terbiasa hidup mewah dan berkecukupan. Apapun keinginannya selalu terpenuhi. Namun Anna selalu kesepian karna papanya selalu sibuk bekerja. Untuk mengusir rasa sepi biasanya Anna akan menghamburkan uang papanya untuk bersenang-senang.
Seperti baru-baru ini Anna baru saja merayakan pesta ulang tahunnya di sebuah pulau. Tak tanggung-tanggung Anna mengajak serta teman-teman sekelasnya untuk ikut merayakannya. Anna bahkan menyewa sebuah kapal mewah dan juga menyewa pulau itu selama tiga hari berturut-turut. Anna begitu bahagia karna bisa mewujudkan impiannya mengadakan pesta meriah di pulau.
Di kampus teman-teman sekelasnya masih sibuk membahas liburan mereka yang sangat berkesan itu. Mereka juga tak henti-hentinya memuji Anna.
"Anna keren deh. Hanya dia satu-satunya yang mampu mengajak kita liburan gratis ke sebuah pulau.." ujar Clara.
"Anna gitu lo..,queennya kampus kita.." sahut Dita yang di sambut tepuk tangan oleh Teman-teman nya.
Anna hanya tersenyum, baginya itu bukanlah apa-apa. Bahkan dia sanggup membawa teman-teman sekelasnya keluar negeri sekalipun bila dia mau. Karna papanya pasti tidak akan pernah melarangnya.
"An, kantin yuk.." ajak Icha. Icha adalah sahabat dekatnya Anna.
Anna melirik jam yang ada di pergelangan tangannya. "Yah, udah jam delapan nih. Bentar lagi kelasnya pak pitak.." ujar Anna.
"Hahaha.. Anna, Anna.. Sejak kapan sih lo rajin masuk kelasnya pak pitak..?" ejek Icha.
Pitak bukanlah nama asli sang dosen yang mereka bicarakan, nama aslinya Kurdi. Namun anak-anak di kampus itu sudah terbiasa menyebutnya dengan sebutan pak pitak, karna kepalanya yang pitak.
"Sejak sekarang..! Nilai gua rendah banget ma tu bapak. Masa iya nilai gua di kasih C. Sebel deh...!"
"Haha..., masih mending di kasih C. Lo nya aja jarang banget masuk kelas tu bapak..." ledek Icha.
"Justru itu, gue pengen berubah sekarang. Gua nggak boleh dapat C lagi..."
"Ya deh... Gue dukung jika lo bener-bener mau berubah..." Icha kembali ke tempat duduknya.
"Nah gitu dong... Itu baru namanya sahabat yang baik..."
Hari ini jadwal kuliah begitu padat. Namun tak seperti biasanya, hari ini Anna terlihat begitu semangat. Anna bahkan mengikuti semua kelas tanpa kecuali, hingga Icha di buat kagum olehnya. Karna biasanya Anna lebih suka bolos dengan pacarnya. Atau dia akan mengajak Icha juga jika sedang tak bersama Dewa.
"Akhirnya selesai juga.." Anna merentangkan kedua tangannya di udara. Rasanya dia begitu lelah.
"Kesambet jin apa sih lo An, tiba-tiba rajin amat.." seru Icha.
"Harusnya lo senang dong gua rajin.." ujar Anna sambil merapikan bukunya.
"Seneng sih, seneng banget malahan. Gua cuma heran aja, lo nggak kayak biasanya. Semoga lo tetap kayak gini ya..." Icha menepuk-nepuk punggung Anna.
"Apaan sih lo Ca, lebay deh.. Yuk ahh pulang. Tapi sebelumnya kita makan dulu ya, gua laper banget nih.." Anna mengelus perutnya.
Mereka kemudian langsung menuju tempat parkir.
"Oh ya Ca, kita makannya di restoran dekat sini aja ya, gua nggak bisa lama-lama soalnya.." ujar Anna sambil melajukan mobilnya.
"Kenapa? emang tante lo belum balik juga ke Jerman..?"
"Itu dia masalahnya.." Anna langsung badmood. "Sumpah gua bosan banget kalau ada tante. Kuping gua panas di omelin terus. Katanya gua ini foya-foya terus. Bokap aja nggak marah..." ucap Anna kesal.
"Masa sih..? perasaan tante lo baik deh, mana cantik banget lagi.."
"Lo nggak tau sih.. Tante gua orangnya juga disiplin banget. Pulang kuliah harus tepat waktu, kan gua jadi nggak bisa pergi ma Dewa. Yang lebih parahnya lagi semua Atm gua di sita ma dia. Untung gua masih punya uang kes.."
"Sabar... sabar..." Icha menenangkan sahabatnya.
Tak lama kemudian Anna langsung membelokkan mobilnya pada sebuah restoran cepat saji yang sangat terkenal di kota itu. Kemudian Mereka langsung memesan makanan kesukaan mereka.
Belum juga habis makanan yang di pesan Anna, tiba-tiba dia mendengar ponselnya berdering. Seketika raut wajah Anna langsung berubah kesal ketika melihat nama si pemanggil di layar ponselnya.
"Tuh kan, apa gua bilang...."
"Tante Yasmin ya..?" tanya Icha.
"Iya siapa lagi..."
"Kenapa nggak lo angkat..? mana tau penting.."
"Malas ah.. Palingan juga minta gua cepat pulang.."
Anna membiarkan ponselnya terus berdering, dia sibuk mengunyah makanan di mulutnya sampai tak terdengar lagi nada panggilan itu. Namun tak lama kemudian terdengar notifikasi pesan masuk di ponselnya. Dan Anna pun langsung membukanya.
Anna kamu di mana? ke rumah sakit sekarang, papa mu mengalami serangan jantung.
"Astaga papa..." tangan Anna bergetar, bahkan ponsel di tangannya langsung terjatuh. Air matanya kini tak mampu di bendung lagi.
"Bokap lo kenapa An..?" Icha ikut panik.
"Bokap gua masuk rumah sakit Cha..!" suara Anna terdengar lirih.
"Ya udah gua antar lo ke rumah sakit sekarang ya.."
Tanpa menunggu lama mereka langsung meninggalkan restoran itu dan menuju rumah sakit. Di sepanjang jalan Anna tak henti-hentinya menangis. Dia begitu takut kehilangan papanya. Papanya lah satu-satunya yang dia punya sekarang.
Sesampainya di rumah sakit terlihat tante Yasmin sedang tertunduk sedih di depan ruangan operasi. Anna langsung berlari menghampirinya.
"Tante.., papa kenapa..?" tanya Anna dengan deraian air mata.
Tante Yasmin menyeka air matanya kemudian langsung memeluk Anna.
"Papa kamu tiba-tiba mengalami serangan jantung An.." Tante Yasmin kembali menangis.
"Kok bisa tante..? apa yang terjadi..?"
"Tante juga nggak tau An, tadi Rayyan yang menghubungi tante. Terus tante langsung ke sini dan papa kamu udah di ruangan operasi.." tante Yasmin terisak.
Tak lama kemudian terlihat Rayyan asisten pribadi papa Rama menghampiri mereka. Wajah laki-laki itu terlihat sedih.
"Ray, apa yang terjadi sama mas Rama..?" tanya Yasmin sambil berdiri dari duduknya.
###
konflik trs sepanjang cerit
terlalu bertele tele,,,,