Bagaimana menurutmu Jika seorang ratu pelakor yang cantik dari masa depan berpindah dimensi ke tubuh menantu sampah dengan tubuh super jelek?
Dengan identitas baru yang dianggap sebagai menantu sampah dan keluarga besar yang terus menindasnya, Amira menggunakan kemampuannya dan bantuan dari dunia ajaib untuk mengubah keadaan dan membalaskan dendam perempuan yang memiliki tubuh yang ia masuki.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
12. Kalah dan kalah
Semua orang kini duduk dalam kelompok mereka masing-masing, lalu bersiap untuk bermain kartu.
Amira dan Aulia berada pada kelompok yang berbeda jadi Aulia begitu cemas melihat ke arah Amira.
'Sialan!! Aku mengajak menantu sampah itu datang kemari untuk mempermalukannya, tapi kalau akhirnya malah begini,, maka akulah yang akan bangkrut karena harus membayar uang yang ia pinjam pada Dinda. Lagi pula, sudah tahu tidak bisa bermain kartu, kenapa masih menerima tawaran Dinda untuk bermain?!' Aulia menggertakan giginya menatap menantunya yang kini duduk bersampingan dengan Dinda.
"Untuk dua ronde, aku tidak akan bermain, tapi aku akan mengajari Amira dulu." Ucap Dinda sembari tersenyum diangguki oleh teman-temannya.
Akhirnya, mereka bermain sebanyak dua kali putaran, dan selama itu pun Amira tidak pernah menang karena dia masih berpura-pura belajar pada Dinda.
"Baiklah, di putaran ketiga ini, apakah aku masih harus mengajarimu atau--"
Amira langsung menggelengkan kepalanya, "Tidak,, aku bisa melakukannya sendiri. Lagi pula akan merepotkan kalau aku terus mengganggu Tante." Ucap Amira.
"Kalua begitu ayo bagi kartunya." Ucap Dinda lalu mereka membagi kartunya.
Satu ronde, 2 ronde, 3 ronde, sampai ronde ke-8 Amira tidak pernah menang dan uang yang dimilikinya kini hanya tersisa Rp.50.000.
"Ah,,, Amira kalah lagi, tapi kau tidak perlu khawatir, ayo bermain lagi dan kalau kau kehabisan uangmu kau bisa meminjam lagi padaku." Ucap Dinda merasa sangat senang melihat uang yang dipegang oleh Amira kini hanya tertinggal Rp.50.000.
"Ah,, aku masih terus belajar, Apakah tante benar-benar ingin meminjamiku lagi nanti?" Tanya Amira pada Dinda dengan suara yang tidak pelan hingga membuat Aulia langsung mengangkat wajahnya melotot ke arah menantunya.
Tentu saja Amira melihat tatapan itu, bahkan Dinda juga melihatnya karena mereka bertiga berhadapan.
Tetapi Amira dan Dinda merasa sangat senang, jadi Dinda langsung berkata, "Tentu saja, lagi pula ibu mertuamu selalu datang kemari jadi aku pasti mempercayaimu."
"Terima kasih Tante," ucap Amira tersenyum ke arah Dinda lalu melihat wajah Ibu mertuanya yang tampak sangat buruk.
'Sialan!! Menantu sampah ini benar-benar akan membuatku bangkrut!!!' gerutu Aulia dalam hati.
Ia jelas tahu bahwa Amira tidak akan bisa membayar uang yang ia pinjam dari Dinda.
Dan ujung-ujungnya, dialah yang akan ditagih oleh Dinda, dan kalau dia tidak membayarnya, maka perempuan itu akan terus mempermalukannya di hadapan semua ibu-ibu kompleks.
Tetapi karena Aulia tidak bisa melakukan apapun untuk mencegahnya, maka dia hanya bisa menatap dari kejauhan saat mereka terus bermain dengan Amira yang terus menderita kekalahan.
"Tante, uangku sudah habis jadi--"
"Tenang saja!! Ambillah uangku," ucap Dinda tanpa ragu menyerahkan uang senilai rp1.000.000 kepada Amira.
Hal itu membuat Aulia hampir saja meninggal di tempat melihat menantunya akan menghabiskan uang senilai rp1.500.000 dalam satu hari!!!
"Amira!! Berhenti bermain dan kembalilah ke rumah untuk memasak!!" Bentak Aulia langsung berdiri menatap menantunya dengan kesal.
"Ahh, ibu,, tapi aku tidak bisa kabur dari permainan begitu saja. Akan tidak sopan pada teman-teman ibu." Ucap Amira yang merah sangat puas melihat kemarahan Ibu mertuanya.
"Iya benar, lagi pulang menantumu sedang belajar bermain kartu, jadi seharusnya kau mendukungnya, bukannya malah menghalanginya begini." Dinda membela Amira.
Para perempuan yang juga bermain bersama Amira ikut membela Amira, mereka senang karena ada orang yang terus kalah dan membuat mereka mendapat keuntungan.
Pada akhirnya, Aulia tidak bisa mencegah mereka, jadi perempuan itu kembali duduk sembari meremas erat tangannya.
'Sialan!! Awas saja saat kembali ke rumah nanti, menantu sampah itu akan kupukuli sampai kakinya tidak bisa berjalan lagi!!!' garam Aulia dalam hati.