NovelToon NovelToon
Istri Tujuhbelas Tahun

Istri Tujuhbelas Tahun

Status: tamat
Genre:Tamat / perjodohan / nikahmuda / Cinta setelah menikah / Cinta Paksa / Beda Usia / Diam-Diam Cinta
Popularitas:5M
Nilai: 4.8
Nama Author: Titin

Akeno seorang lelaki pengusaha berwajah oriental itu terpaksa menikahi wanita muda berusia tujuhbelas tahun demi mengikuti keinginan neneknya kesehatan neneknya yang memburuk memaksanya menuruti kemauan neneknya.

Gadis muda yang memiliki sifat dewasa itu diam diam mencuri hati Akeno. Ini sangat bertentangan dengan keinginannya. Akankah Akeno mampu menepis rasa yang terlanjur singgah dihatinya? Sedang pesona Gresia Ananta begitu nyata.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Titin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 31

Ruang rawat inap vvip yang di tempati Baskoro sedikit ramai oleh kelakar Samy. Dia sedang meledeki Akeno karena telah mengijinkan Adam membawa istrinya makan malam.

"Bisa diam tidak! aku datang bukan akan membahas hal pribadi denganmu." bentak Akeno tersulut emosinya saat Samy memanas manasinya.

Samy terkekeh, dia suka memancing kecemburuan Akeno. Sudah lama dia tidak melihat Akeno cemburu pada wanita.

Baskoro terlihat dan mencerna candaan Samy, dari sikap Akeno dia bisa menangkap kalau Akeno benar-benar sedang jatuh cinta pada wanita yang bernama Gresia.

"Tuan jangan sampai musuhmu melihat kelemahanmu. Sembunyikan dia dengan baik," ujar Baskoro menyela perdebatan Samy dan Akeno. Akenondan sami menoleh bersamaan.

"Kelemahanku? Menurutmu apa kelemahanku?"

Baskoro tersenyum simpul, selama di mengenal Akeno dia lelaki yang sangat tenang. Tapi nama Gresia mampu menggoyahkan ketenangan Akeno itu sudah suatu jawaban.

"Nona yang bernama Gresia. Aku kira dia kelemahan tuan."

"Haaa, aku kira hanya aku yang berpikir demikian," sarkas Samy sembari melirik Akeno.

"Jangan sok tau. Baskoro, kau sepertinya sudah sangat sehat. Jadi berikan laporanmu padaku sekarang!" Seru Akeno penuh ketegasan.

Baskoro mengambil laptop diatas nakas lalu memberikannya pada Akeno. "Semua ada di sini tuan."

Akeno menatap laptop ditangan Baskoro lalu mengambilnya. "Apa mereka curiga padamu?"

Baskoro menarik napas berat, tuannya benar dia sudah ketahuan. "Aku yang ceroboh maafkan aku tuan. Andai kecelakaan itu tidak terjadi mungkin kecurigaan mereka tak terbukti. Tapi dengan tuan menolongku mereka pasti sudah menebak siapa aku." ujar Baskoro penuh penyesalan.

"Tidak masalah, apa yang kita dapat lebih dari cukup untuk meratakan kekuatan mereka mereka menjadi abu. Dan kau Baskoro, tidak pernah membuatku kecewa," sahut Akeno mengucap salut pada kerja Baskoro. Baskoro tersenyum bangga dengan pujian Akeno.

Bekerja dengan Akeno adalah bentuk pengabdianya yang terdalam. Bertaruh nyawa hal biasa baginya asal bisa memuaskan Akeno dengan pekerjaannya. Dengan Akeno Baskoro berasa jani manusia seutuhnya. Dulu saat belum bertemu Akeno, orang terdekatnya memperlakuannya seperti an jing jalanan. Demi untuk hidup hanya sekedar makan dia harus rela direndahkan.

Setelah bertemu Akeno dia baru merasakan nikmatnya hidup. Uang bukan masalah lagi baginya. Rumah kendaraan dan wanita semua dia punya. Akeno adalah bos yang sangat loyal juga sangat kejam.

Seharian ini Akeno sangat sibuk, setelah peluncuran produk baru mereka sukses dipasaran. Beberapa investor mulai melobinya mengajukan keja sama.

Sudah waktunya makan malam tapi Akeno masih diruang kerjanya. Memeriksa berkas-berkas penting beberapa tender besarnya.

Tok!

Tok!

Akeno menatap sekilas ke pintu. "Masuk!"

Saat pintu terbuka, Maya sekretarisnya masuk dengan secangkir kopi di tangan nya.

"Kopi pak," ujarnya sembari meletakkan kopi di meja sofa. Akeno mengalihkan pandamgannya ke Maya yang tengah membungkukkan separuh tubuhnya untuk meletakkan kopi di meja sofa. Ukuran meja sofa yang lebih rendah membuatnya membungkuk sedikit lebih dalam. Membuat Akeno melihat sepasang benda kenyal yang menyembul keluar sebagian. Pemandangan itu membuatnya mengingat Gresia.

Maya memanglah sangat seksi, kecantikannya tak diragukan lagi. Tubuhnya tinggi bahkan hampir menyamai Akeno, dengan body padat berisi di beberapa bagian. Tapi dimata Akeno pemandangan itu adalah hal biasa, setiap harinya entah berapa kali dia melihat benda serupa dari teman bisnis sampai wanita tak dikenal yang sengaja ingin menggodanya.

"Terimakasih Maya, sudah malam kau boleh pulang sekarang. Saya sebentar lagi juga pulang." titah Akeno.

"Baik pak."

Tak berapa lama Akeno terlihat memberesi berkas di meja kerjanya setelah selesai dia beranjak pulang.

Saat tiba di rumah Akeno sudah melewatkan jam makan malam dan mansion sudah terlihat sepi. Akeno melangkah masuk berjalan menuju lantai atas tepatnya kamar tidur Gresia.

Tanpa mengetuk pintu, seperti biasa dia langsung masuk. Gresia yang sedang belajar langsung berpaling kearahnya.

"Ayo kekamarku." pinta Akeno sembari menatap lembut Gresia.

Gresia mengangguk patuh lalu mengikuti langkah lebar suaminya. Jantung berdebar kencang mengingat kalimat Akeno pagi tadi. Karena lamunannya dia tak menyadari kalau Akeno menghentikan langkahnya dan...

Bugh!

Merasa menabrak sesuatu Gresia menengadah menatap kedepan. "Apa yang kau pikirkan?" tanya Akeno yang masih berdiri didepannya tepat didepan pintu kamarnya.

"Tidak ada."

"Aku sebesar ini saja kau tabrak." omel Akeno.

Gresia mencibir, dia bukan sengaja melakukannya. "Maaf."

Akeno membuka pintu lalu melangkah masuk di ikuti Gresia dibelakangnya. Akeno menaruh tas kedalam lemari, kemudian membuka jasnya.

Dia duduk di kursi samping tempat tidur sembari membuka sepatunya. Sementara Gresia berdiri canggung di depannya.

"Kau tidak lupa perkataan ku tadi pagi bukan?" tanya Akeno sembari bangkit meletakkan sepatunya di rak sepatu lalu berganti baju dengan piyama.

Gresia meremas jemarinya tanpa bicara, tentu saja dia ingat. Kalimat itu bahkan membuatnya tidak tenang seharian.

Akeno naik keatas ranjang, duduk di sana sembari menatap Gresia yang mematung di tempatnya. Dia terlihat seperti kelinci putih yang sedang di kejar an jing. Meringkuk ketakutan.

"Apa kau berniat berdiri saja disitu semalaman?" tanya Akeno dengan suara beratnya.

Gresia mengangkat wajahnya lalu melangkah pelan ketepi ranjang, naik keatasnya duduk disamping Akeno.

"Takut?" tanya Akeno. Iris hitamnya memindai wajah cantik Gresia.

Gresia tak menyahut, dia balas menatap Akeno. Tentu saja dia takut, ini pertama kalinya dia akan menunaikan kewajibannya sebagai istri.

Akeno tersenyum, dia sungguh menyukai sikap Gresia yang tenang. Dia tau dada istrinya mungkin hampir meledak saat ini. Jemarinya bahkan terlihat bergetar halus. Sialnya bagi Akeno reaksi ini sungguh membuatnya gemas.

"Aku ingin kau memakai pakain yang seksi Gresia, kenapa kau malah memakai piyama begini?" bisik Akeno, jemarinya membelai lembut wajah Gresia.

"U-untuk apa memakainya, kalau nantinya kau buka juga," sahut Gresia gugup. Akeno menghentikan usapannya dia menatap Gresia sembari tersenyum simpul. "Kau benar." ucapnya dengan mata berbinar.

Gresia merutuki dirinya sendiri kenapa dia begitu bodoh mengatakan kalimat yang justru memprovokasi Akeno. Tapi jujur dari lubuk hatinya yang paling dalam dia juga menginginkannya. Sentuhan-sentuhan Akeno belakangan ini membuatnya berpikir kearah itu.

Akeno menatap Gresia dengan seksama, gadis ini sungguh sangat cantik walau tanpa riasan. Bulu matanya lentik dan tebal, begitu juga sepasang alisnya. Bola matanya kelabu bersinar bak mata kucing.Hidungnya bangir khas orang bule, bibirnya sedikit tebal dengan ukiran yang sempurna, warna kemerahan bibirnya bak mawar yang sedang mereka. Akeno mendeskripsikan semua itu dengan satu kata 'Indah' dan membuatnya semakin indah dia belum tersentuh siapapun selain Akeno. Indah bukan?

"Kau sangat indah Gresia." bisik Akeno mengagumi mahluk sempurna dihadapannya. Jemarinya menyapu wajah Gresia yang mulus, tubunya merapat merengkuh hangat. Membenamkan bibirnya dengan lembut dan dalam, merasai aroma manis bibir merah nan menggoda hasratnya.

Gresia terpejam erat menikmati kelembutan sentuhan bibir Akeno yang basah dan hangat.

Gresia melenguh pelan saat Akeno menyusupkan jemari tangannya di balik piyama, menjamahi kulit tubuhnya dengan sentuhan yang membara. Gelenyar lembut mulai menyusupi aliran darahnya, dia mulai merasakan gelombang gairah menerpanya.

Gresia mengikuti nalurinya membalas lu matan Akeno dengan sesapan manja dibibir bawahnya. Tarasa lembut dan kenyal membuatnya semakin melayang.

Mendapat balasan dari Gresia hasrat Akeno semakin meninggi. Dia menyusupkan lidahnya menyusuri langit-langit mulut Gresia kemudian lidah mereka saling bertautan. Gresia mengatur nafasnya di sela-sela ciuman mereka. Akeno benar-benar good kisser. Hanya dengan sebuah ciu man Akeno membuat Gresia terlena.

Akeno melepas ciu mannya sesaat, menatap wajah Gresia yang sudah terlihat sayu di selimuti gairah membuatnya mengumpat dalam hati. Ekspresi ini terlalu indah dimatanya mengukuhkan keinginannya semakin bertambah kuat.

Akeno mulai hilang kendali sentuhannya berubah agresif, sesungguhnya dia memanglah lelaki yang sangat agresif hanya dengan Gresia dia menjadi lembut.

Gresia mendesah pelan, saat Akeno menyesap bibir merahnya lalu menggigitnya pelan. Tak puas sampai disitu bibir basah Akeno turun kebawah menjamahi setiap jengkal tubuh Gresia dengan bibir basahnya. Gresia menggenggam erat, dia tidak tau sejak kapan Akeno melepas kancing piyamanya yang dia tau piyama itu sudah tak terkancing lagi. Membuat Akeno leluasa menjamahi tubuhnya.

Gresia menggigit bibir bawahnya meredam ******* yang keluar dari bibirnya yang akhirnya lolos dengan sempurna. Sementara diatasnya Akeno melu mat lembut puncak berwarna pink pucat dengan penuh naf su.

Gestur Gresia yang tengah bira hi membuatnya gila. Dia menggigit bibir bawahnya dengan sangat seksi, tubuhnya melengkukng keatas dengan mata terpejam erat jemarinya menggenggam seprai kuat-kuat desisan kembali terdengar dari bibirnya. Begitu ero tis.

Akeno menjeda sentuhannya, menatap tubuh Gresia yang terlihat resah di bawahnya. Berusaha menahan gairahnya sekuat tenaga. "Jangan menahannya sayang, lepaskan saja," bisik Akeno tepat ditelinganya. Gresia mendesah menarik wajah Akeno tepat didepannya lalu dengan kasar melu mati bibir tipis Akeno dengan sangat buas napasnya memburu.

Sementara jemari Akeno menyusuri pangkal paha Gresia, mengait benda segitiga yang menutupi area sensitip milik Gresia. Menyusupkan jemarinya kedalam menyentuh permukaan benda kenyal itu dengan gerakan lembut. Gresia seketika menggelinjang pelan sembari mendesis.

Rasa asing seketika menjalari sekujur tubuhnya, lebih nikmat dari sebelumnya. Rasa yang memaksa dan menutut dengan intens.

"Bersiaplah," ujar Akeno. Sepertinya dia tak ingin menunggu lama, bagian bawah Gresia juga sudah sangat basah saat Akeno menyentuhny.

Mendengar itu tubuh Gresia menegang, rasa sakit yang belum dirasa seakan sudah terbayang olehny.

Akeno membuka celana luarnya menyisakan da lamannya saja. "A-akeno.." lirih Gresia ragu.

"Ada apa? Jangan bilang kau ingin menghentikannya." tebak Akeno.

"Bukan itu. Aku harap kau melakukannya pelan-pelan. Itu rasanya sakit." lirihnya dengan pipi memerah.

Akeno menatap lekat Gresia. "Darimana kau tau itu akan sakit. Kau saja belum pernah melakukannya."

"Aku bertanya pada temanku."

"Teman mu? Temanmu yang mana."

"Ayana."

"Oohh baguslah." ujar Akeno dengan hembusan nafas lega.

"Baiklah sayang, kita akan bermain pelan." Imbunya dengan suara pelan. Lalu kembali mencumbui Gresia dengan penuh gairah. Menyesapi leher Gresia meninggalkan tanda cintanya dengan jumlah yang tak sedikit. Gresia hanya mampu melenguh pelan. Akeno sungguh mendominasi permainan panas mereka.

Jemarinya melepas kain yang masih tertinggal di tubuh Gresia dan sekali lagi dia mencumbui tubuh mulus Gresia sebelum akhirnya mencoba menerobos pertahanan terakhir gresia.

Gresia menutupi wajahnya malu saat Akeno menatapi benda kenyal yang tersembunyi diantara kedua pahanya. Akeno membelai benda pink pucat itu dengan gairah menggebu. Juniornya sudah mengeras sempurna sudah tak sabar rasanya mencicipi manisnya lubang surgawi milik Gresia.

Dengan tak sabaran dia membuka segitiga miliknya. Gresia yang mengintip dibalik tangannya membulatkan matanya. Bagaiamna ini, milik Akeno terlihat panjang dan besar...

"Akeno Sakit..." rengek Gresia saat Akeno menghujamkan miliknya yang kesekian kali, setelah gagal berulanga kali.

"Tahan sayang," bisik Akeno sembari menciu mi wajah kesalitan istrinya penuh cinta. Sementara tubuhnya bergerak ero tis diatas Gresia. Air mata Gresia mengalir tak henti. Ini benar-benar sangat sakit.

Di hujam milik Akeno yang berukuran jumbo membuatnya tak merasakan nikmat, liang miliknya seperti dikoyak-koyak oleh hujaman milik Akeno sakut dan perih. Tidak seperti Akeno yang menikmati permaiannya. Kenikmatan menjalari setiap inci tubuhnya.

Lubang milik Gresia benar-benar sempit, mencengkram miliknya dengan kuat, membuatnya ingin segera keluar. Akeno mengumpat dalam hati kenapa durasinya begitu cepat, apa dia sudah lehilangan kemampuannya di atas ranjang. Dia benar-benar tak mampu bertahan lagi rintihan Gresia memicu hasratnya menuju puncak kenikmatan.

Akeno mengumpat saat dirinya tak mampu menahannya lebih lama lagi, tubuhnya bergetar hebat sebelum akhirnya menumpahkan lahar panas kedalam rahim Gresia.

Tubuhnya lunglai di samping tubuh Gresia yang juga tak berdaya. Sakit menjalari setiap inci tubuhnya.

"Maaf sayang," bisik Akeno.

To be continuous

Makasih lagi buat para readers tercinta. Maaf kalau emak gak bisa up banyak banyak. Sebab emak punya pekerjaan lain selain menulis. Jadi mohon kemaklumannya dari para readers tercinta 🥰🙏🙏

1
Sunarmi Narmi
Tinggal ngak usah KB dn bikin adonan trus nnt kan hamil jg Gresia..
Ratri Gustanti
Luar biasa
Sunarmi Narmi
Ayana dijodohkan sama Andrian atau Sammy Thor biar ngak terlalu cerewet /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Sunarmi Narmi
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Good//Good//Good//Good//Good//Good//Good/
Julia Juliawati
Luar biasa
Sunarmi Narmi
Yg satu pendiam dingin yg satu jg pendiam...aneh .klo dlm kehidupan sehari hari pasti ngak ada thor...anak" nya jg akan tumbuh dgn aneh /Grin//Grin//Grin//Grin//Grin//Silent//Silent/
Julia Juliawati
author perlu aqua hehee
Ami Libaan
penasaran Ama ceritanya kayaknya seru nie
Elli Elliarahma
Luar biasa
Elli Elliarahma
Lumayan
vi
cerita nya bagus... aq suka
Ida Naurah
aku baca'a sampe gemeran jg degdegan
vi
cerita nya lucu... seru.... nga Ngebosenin....
Ida Naurah
jngn dbikin hamil dulu Thor kasian si gres
maiida nst
semoga ada lanjutan nya lagi
Ida Naurah
knpa aku yg dag dig dug der ya
Ratna Wati
jadi penasaran akan lanjutannya
Ida Naurah
kata'a Gracia tuh yg dfoto, siap2 arkeno ad saingan'a
Ida Naurah
waduh ada apa nih gerangan tuan akeno
Ida Naurah
crita'a udh menarik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!