NovelToon NovelToon
Legenda Li Yuan

Legenda Li Yuan

Status: tamat
Genre:Tamat / Epik Petualangan
Popularitas:4.8M
Nilai: 4.7
Nama Author: Mr. Lim's

Li Yuan merupakan seorang pemuda keturunan Klan Li, ia berasal dari Klan Cabang Desa Bambu Kuning di Gunung Guntur.
Bakatnya terpendam, tak ada yang menyadarinya hingga ia berkenalan dengan salah seorang Tetua Sekte beladiri.
Perseteruan Klan Li dan Klan Liu menyeret dirinya sebagai target pembunuhan. Pada peristiwa percobaan pembunuhan atas dirinya ia berhasil selamat dari kematian. Bahkan dalam peristiwa tersebut ia berhasil membangkitkan kemampuan mentalnya saat ia berada di ambang kematian.
Li Yuan mendapatkan warisan tidak ternilai berupa Kitab rahasia Kaisar Kematian, kemampuan mentalis yang ia miliki mengubahnya menjadi pemuda yang multi talenta.
Dengan bakat yang gigih Li Yuan berhasil menapaki jalan bela diri secara bertahap sampai dengan ia menjadi Penguasa Alam Langit.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mr. Lim's, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jangan Terlalu Benci Nanti Bisa Cinta

Pada saat ini Li Yuan memperlihatkan kultivasinya berada pada ranah Pondasi Qi Tahap Pertama, sementara Li Tong dalam tiga bulan terakhir ini meningkat menjadi ranah Pondasi Qi Tingkat Kedua. Li Tong sendiri sahabat terdekat Li Yuan tidak mengetahui sejauhmana kekuatannya, ia hanya tahu bahwa kekuatan Li Yuan jauh berada di atasnya.

Li Yuan dan Li Tong bersemangat menuju aula misi, sementara tiga orang sahabat lainnya dari Klan Fan masih ingin memperdalam teknik beladiri yang baru saja diajarkan oleh Tetua Bao Zi. Li Yuan dan Li Tong memahami tindakan mereka, untuk mendalami suatu pemahan teknik beladiri dibutuhkan waktu dan tempat yang khusus. Umumnya para kultivator tidak akan menyia-nyiakan kondisi tersebut karena itulah mereka belajar di Sekte.

Dengan kekuatannya yang sekarang mereka berdua tiba di Aula Misi dengan cepat. Menatap aula misi membuat Li Yuan sedikit bersemangat. Dalam bayangannya ia sudah tidak sabar untuk memiliki poin kontribusi. Li Yuan dan Li Tong dengan mantap memasuki aula misi, di dalamnya mereka dapat melihat sekelompok murid yang tengah berbincang-bincang.

Beberapa orang murid tampak terkejut melihat Li Yuan,

Bukankah anak itu berasal dari paviliun Bao Zi?

Apakah marganya Li?

Bukankah dia satu Klan dengan Li Ming? Tanyanya lagi

Beberapa murid mulai mempertanyakan Li Yuan.

Betul, tidak salah lagi, marganya Li. Pantas saja Li Ming tidak pernah mengakui mereka sebagai bagian dari Klan Li, rupanya mereka adalah dua murid yang terkenal sebagai murid pekerja itu?”

“Aku rasa dia bukanlah bakat muda yang dibawa oleh Klan Li” murid lain berkomentar.

Hahaha.. terdengar gelak tawa dari beberapa murid lainnya.

Li Yuan hanya tersenyum santai menanggapi pembicaraan dari para murid, tetapi Li Tong berbeda. Ia sudah mulai sedikit kesal. Namun melihat pembawaan Li Yuan yang kalem, Li Tong tidak berani mendahuluinya.

Di sudut aula misi tampak Jia Hien bersama dua orang rekannya ikut memperhatikan. Secara kebetulan dia juga ingin mengambil misi, sebagai putri seorang Tetua tentu ia tidak kekurangan sumberdaya, hanya saja ia ingin mencari pengalaman. Ia tidak mau seperti katak di dalam tempurung. Ini juga merupakan misi pertamanya, namun sial di aula misi ia harus melihat Li Yuan.

Setelah selesai mencatatkan misinya, ia dan dua orang temannya beranjak pergi meninggalkan aula misi. Tanpa ia sadari tatapannya penuh benci melihat Li Yuan, mau tak mau ia berkata,

“Aku tidak menyangka orang rendahan seperti kamu selalu mengikutiku!”

Dalam sekejap, aula misi menjadi hening. Seorang wanita anggun berkata cukup sarkas kepada Li Yuan. Tetapi orang-orang dapat menilai jika keduanya telah saling mengenal sebelumnya.

Li Yuan memfokuskan pandangannya kepada Jia Hien lalu berkata,

“Cinta dan kebencian itu dibatasi oleh jarak yang sangat tipis. Ia memiliki jarak pandang yang kabur. Secara enggan ia akan datang tanpa bisa kau cegah”

Jia Hien sedikit terkejut dengan perkataan Li Yuan di depan banyak orang, ia tidak mengira Li Yuan akan sedikit mengekspos hubungan mereka. Jia Hien menoleh, ia tersenyum kecut. Lalu pergi meninggalkan aula misi dengan perasaan yang sulit digambarkan.

Meskipun Li Yuan adalah pemuda yang tampan, namun ia adalah orang yang lemah. Itu akan menjadi halangan cita-citanya untuk menjadi pendekar wanita yang tangguh. Jia Hien sudah ditinggal oleh ibunya sejak kecil, ibunya meninggal karena sakit. Sejak kecil ia sudah dimanja oleh ayahnya, ia juga memiliki kemauan yang keras untuk berlatih.

Saat ini Jia Hien bersama dua rekannya yaitu Xiu Ying dan Xiu Juan akan menuju kediamannya. Mereka akan segera berangkat menjalankan misi hari ini juga. Menurut ayah Jia Hien, mereka akan ditemani oleh murid senior Cheng Han dan Huo Ran. Awalnya Jia Hien menolak, namun demi keamanan tidak salahnya berjaga-jaga. Tetua Jia Fu juga meyakinkan bahwa kedua murid senior hanya akan memantau saja, tidak akan mencampuri urusan Jia Hien.

Di dalam aula misi, Li Yuan melihat papan misi, ada beberapa misi yang cukup menarik baginya yang terpampang di papan misi tersebut. Ada misi yang membunuh hewan beast tingkat tiga hingga tingkat lima, serta misi membunuh penjahat Mawar Hitam yang memiliki ranah Pendekar Raja. Li Yuan tertarik dengan misi membunuh Beast Tingkat Keempat, yang sebanding dengan kultivator ranah Pendekar Raja.

Petugas yang mencatat misi sedikit terkejut dengan misi yang dipilih oleh Li Yuan.

“Apakah kau tidak salah mengambil misi?” ucap petugas atau Diaken tersebut memastikan

“Aku sudah yakin dengan pilihanku” kata Li Yuan mantap.

“Sebaiknya kamu ganti dengan yang setara dengan kemampuanmu, Beast Tingkat Empat berada di atas jangkauanmu” ucap petugas pencatatan sekali lagi.

“Terimakasih atas perhatian murid senior, junior ini sudah yakin dengan pilihan sendiri” ucap Li Yuan yang kokoh mempertahankan pilihannya.

“Hmm, baiklah jika demikian. Namun kamu harus membuat surat pernyataan” ucap petugas tersebut sambil mengeluarkan lembar pernyataan.

“Baiklah” jawab Li Yuan singkat. Kemudian ia dan Li Tong membuat kesepakatan yang dituangkan ke dalam lembar tersebut.

Setelah keduanya selesai memberikan pernyataan, mereka mendapatkan semacam token khusus yang berguna untuk mencatat poin kontribusi. Saat ini poin pendapatan mereka adalah nol, menjalankan misi membunuh Beast Tingkat Keempat akan menerima 100 poin kontribusi.

Li Yuan dan Li Tong berjalan keluar dari aula misi dengan santai, keduanya tampak percaya diri. Para murid lain yang menyaksikan, hanya tersenyum mencibir,

“Paling hanya misi tingkat tiga” ucap seorang murid tampak meremehkan.

Seorang murid lainnya yang cukup dekat dengan petugas pencatatan, segera menanyakan perihal misi yang diambil oleh Li Yuan.

“Apa?”

Tiba-tiba terdengar suara dari seorang murid yang tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar.

Setelah sang petugas pencatatan menunjukkan surat pernyataan Li Yuan, barulah ia percaya.

Seisi aula misi menjadi hening sejenak, sebelum seorang murid lainnya berkata,

“Heleh, dia hanya mencari mati. Kekuatannya saja masih di Pondasi Qi, bagaimana ia bisa melawan Tingkat Raja”

Para murid lainnya mengangguk, tindakan konyol Li Yuan hanyalah mencari kematian.

Di sisi lain, Jia Hien beserta kelompoknya yang berjumlah lima orang sudah bergegas meninggalkan Sekte Laohu. Mereka berlima menjalankan misi membunuh penjahat dari kelompok Mawar Hitam. Kelompok tersebut dipimpin oleh seorang penjahat yang bernama Zhi Hong, mereka kerap menculik wanita untuk dijual dan dijadikan budak di Kota Yushu.

Li Yuan tidak mengetahui tentang misi yang diambil oleh kelompok Jia Hien, namun tanpa ia ketahui secara kebetulan mereka memiliki daerah tujuan yang sama, yaitu Kota Yushu.

Akhir-akhir ini beberapa warga Kota Yushu yang berada di daerah pegunungan Juewu mengalami serangan Beast Serigala Perak. Beast tersebut menyerang secara berkelompok, kekuatannya yang berada pada kategori Beast Tingkat empat membuat warga kesulitan.

Apa yang terjadi di aula misi dengan cepat menyebar ke beberapa Paviliun, bahkan Li Ming dan anggota Klan Li lainnya hanya bisa menggelengkan kepala. Menurut mereka tindakan Li Yuan dan Li Tong tidak hanya tindakan bodoh, melainkan tindakan konyol!

“Dasar, mereka selalu saja membuat malu Klan Li” ucap Li Ming mendengus kesal.

Sementara Tetua Jia Fu hanya mengerutkan dahi, melihat kenekatan putra sahabatnya tersebut.

“Untungnya mereka memiliki daerah tujuan yang sama. Jadi aku bisa menjaga mereka sekaligus” batin Jia Fu. Sebagai seorang ayah, ia tentunya tidak akan melepas begitu saja putrinya. Menurut rencananya ia sudah menyertakan dua orang murid senior untuk bergabung dengan kelompok putrinya.

1
Zoelf 212 🛡⚡🔱
hahahahaha g jd kawin sm kaisar
Zoelf 212 🛡⚡🔱
uy
Zoelf 212 🛡⚡🔱
wush
Zoelf 212 🛡⚡🔱
werr
Zoelf 212 🛡⚡🔱
wush
Zoelf 212 🛡⚡🔱
werr
Zoelf 212 🛡⚡🔱
wer
Yehudalove
Luar biasa
Zoelf 212 🛡⚡🔱
ok
Zoelf 212 🛡⚡🔱
werrr
Zoelf 212 🛡⚡🔱
wer
Zoelf 212 🛡⚡🔱
kasian deh
Zoelf 212 🛡⚡🔱
ayo tundukkan semua hrwanny
Zoelf 212 🛡⚡🔱
kasian
Zoelf 212 🛡⚡🔱
nasibmu Jia hien
Zoelf 212 🛡⚡🔱
tundukkan naga
Zoelf 212 🛡⚡🔱
kasian ketua sekte kena prank 🤣🙏
Zoelf 212 🛡⚡🔱
yup
Zoelf 212 🛡⚡🔱
weer
Zoelf 212 🛡⚡🔱
sip lah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!