NovelToon NovelToon
Mata Super Hebat

Mata Super Hebat

Status: tamat
Genre:Tamat / spiritual / matabatin / Dikelilingi wanita cantik / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Anak Lelaki/Pria Miskin
Popularitas:342.4k
Nilai: 4.8
Nama Author: Agus budianto

"apa ini mata ini bisa menembus segalanya" ucap seorang pria yang tersadar dari pingsannya.

"nona tahi lalat di punggungnya tampak begitu cantik".

"tuan di dalam tubuhmu terdapat gumpalan darah yang menumpuk dan sangat berbahaya".

"mata ini mampu melihat segalanya bahkan sampai menembus tubuh seseorang" ujar pria itu

novel ini menceritakan perjalanan seorang pria biasa yang berubah sejak mendapatkan sebuah mata yang tidak terduga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agus budianto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 15 MENYESAL MEREMEHKAN

Samuel telah melihat dan menembus pakaian yang di gunakan oleh Laura dengan mata super hebatnya.

Laura tidak mau kembali merasakan rasa sakit yang luar biasa di perutnya, sehingga perlahan Laura mulai melepaskan bajunya.

Terlihat tubuh Laura yang begitu indah dan putih bersih. Samuel harus mengakui bahwa Laura terlihat begitu sempurna.

"Cepat lakukan!" Laura terlihat malu dengan penampilannya yang seperti ini.

"Baik," jawab Samuel menghilangkan pikirannya dan mulai fokus.

Samuel langsung mulai menancapkan 5 jarum perak di area perut Laura. Pergerakan tangan Samuel ini begitu cepat, sehingga dalam sekejap jarum perak telah tertancap pada titik-titik vital perut Laura.

Kembali Samuel mengalirkan tenaga dalamnya secara perlahan-lahan, melalui jarum perak masuk ke tubuh Laura.

"Aw sakit, perutku," Laura mulai merasakan sakit di perutnya, di ikuti keringat mulai keluar dari keningnya.

"Tahan, sebentar lagi semua akan selesai," Samuel terlihat begitu serius.

Beberapa saat kemudian, rasa sakit di perutnya mulai menghilang perlahan. Perut Laura kini mulai terasa hangat, namun seketika dirinya terbatuk.

"Uhuk," seteguk darah yang sudah mulai menghitam keluar dari mulutnya.

Laura memuntahkan darah itu di lantai kamarnya. Laura langsung terkejut dengan apa yang terjadi kepada dirinya.

"Itu adalah darah yang menyumbat di perutmu dan aku sudah mengeluarkannya," jelas Samuel sambil mencabut jarum peraknya.

"Sekarang kamu sudah sembuh, dan tidak akan merasakan sakit lagi," sambung Samuel.

Laura yang mendengarnya, tidak menyangka ternyata Samuel cukup hebat. Laura tampak kagum dengan kehebatan Samuel ini.

"Cepat kenakan bajumu lagi!" ujar Samuel.

"Aku tidak mau sampai di tuduh mengambil keuntungan darimu," Samuel terlihat mulai berkeringat.

Samuel telah menghabiskan banyak tenaga dalamnya untuk membantu menyembuhkan Laura, sehingga Samuel mulai kelelahan.

Laura mulai memakai bajunya kembali dengan pipi yang memerah. Laura terlihat bingung melihat Samuel yang sedikit pucat.

"Kamu kenapa?" tanya Laura.

"Tidak apa, hanya sedikit lelah,"

Samuel mulai duduk di atas ranjang Laura karena tubuhnya seakan mau roboh. Samuel hendak beristirahat sebentar, sebelum meminta hadiahnya lalu pergi dari sini.

Laura juga tidak marah melihat Samuel yang tiba-tiba saja duduk di dekatnya. Laura mengerti mungkin Samuel sangat lelah, terlihat dari wajahnya yang pucat.

"Terimakasih atas bantuanmu, aku juga minta maaf atas perkataan ku tempo lalu," Laura merasa tidak enak karena sempat berkata kasar kepada Samuel pada acara ulang tahun kakeknya.

Samuel kini justru telah menyelamatkan hidupnya, sehingga membuatnya merasa bersalah atas kejadian sebelumnya.

"Tidak apa," jawab Samuel sudah mulai pulih.

Laura mulai memperhatikan Samuel secara diam-diam, dengan jarak yang cukup dekat Samuel terlihat cukup tampan, hanya saja tidak terawat.

"Apakah sudah selesai?" teriak Danar dari luar kamar.

"Ayah masuklah!" jawab Laura.

Segera Danar kembali masuk ke dalam kamar, di ikuti oleh Smit yang ada di belakangnya. Mereka berdua terlihat kaget melihat darah di atas lantai.

"Laura bagaimana keadaanmu sekarang?" Danar begitu penasaran apa yang terjadi selama dirinya berada di luar kamar.

"Ayah aku sudah sembuh sepenuhnya, bahkan perutku begitu terasa nyaman, itu semua berkat Samuel," jelas Laura menyampaikan apa yang dia rasakan saat ini.

Seketika Danar merasa bersalah dan tidak enak kepada Samuel. Dirinya sempat meremehkan Samuel, bahkan telah mengusirnya. Kalau saja tidak ada Samuel, mungkin dirinya tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi kepada putrinya.

"Samuel saya minta maaf, atas perlakuan saya tadi," ujar Danar kepada Samuel.

"Tidak apa, aku juga tidak menganggapnya," jawab Samuel.

Mendengar itu, Danar juga semakin merasa tidak enak. kini dirinya telah berhutang budi kepada Samuel.

"Kamu bisa memanggilku paman Danar, aku sangat berterima kasih kepadamu," sambung Danar.

Sementara Smit sendiri terlihat hanya diam saja, Smit merasa sangat malu karena Samuel berhasil menyembuhkan Laura. Dirinya yang seorang dokter terkenal bisa di kalahkan oleh anak muda yang hanya bisa menggunakan akupunktur saja.

"Tuan Danar karena semua sudah baik-baik saja, maka saya pergi dulu," ujar Smit merasa sangat memalukan.

"Ya," jawab Danar dengan dingin.

Danar tampak marah kepada Smit, karena ulah Smit tadi telah membahayakan putrinya. Danar sangat menyesal karena telah percaya kepada Smit sebelumnya.

Smit mulai berjalan pergi sendiri tanpa ada yang mengantarnya.

Setelah Smit pergi, Samuel juga telah pulih sepenuhnya. Samuel mulai berdiri lagi dan bersiap untuk pergi dari sana.

"Karena semua sudah baik-baik saja, maka saya harus segera pergi," ujar Samuel.

"Tunggu sebentar Samuel!" cegah Danar.

Danar langsung meminta nomor rekening Samuel, lalu mentransferkan uang hadiah sebesar 10 milyar.

Kemudian Danar juga meminta nomor telepon Samuel, dengan maksud bila terjadi sesuatu kembali kepada putrinya Danar bisa langsung menghubungi Samuel dan memintanya untuk segera datang.

Samuel mulai berjalan pergi menuju ke luar rumah. Begitu Samuel akan keluar dari gerbang, terlihat kembali penjaga gerbang yang sebelumnya sedang menatap Samuel dengan meremehkan.

"Tidak usah kamu katakan, aku sudah tahu pasti kamu gagal," ujar penjaga kepada Samuel.

Penjaga tadi melihat dokter Smit yang keluar gerbang dengan wajah yang murung. Bisa di tebak Smit telah gagal menyembuhkan Laura.

Jika seorang dokter terkenal saja tidak mampu apalagi seorang anak muda yang hanya mengandalkan keberuntungan saja, pikir penjaga gerbang.

Smit yang keluar gerbang sama sekali tidak berbicara kepada penjaga, apa lagi membicarakan kemampuan Samuel.

"Jadi cepat buka pakaianmu dan tinggalkan tempat ini hanya dengan menggunakan kolor saja!" penjaga gerbang tidak sabar untuk mempermalukan Samuel.

Sebelumnya mereka berdua telah bertaruh, jika Samuel gagal menyembuhkan Laura maka dirinya harus meninggalkan rumah ini dengan hanya menggunakan kolor saja.

Belum sempat Samuel membalas perkataan penjaga gerbang, tiba-tiba saja Laura keluar dari rumah dan memanggilnya.

"Samuel tunggu!" teriak Laura berjalan ke arahnya.

"Ada apa?" tanya Samuel.

"Aku hanya ingin meminta nomor teleponmu," jawab Laura.

"Kamu jangan salah paham, aku hanya ingin mengucapkan terima kasih kepadamu," sambung Laura.

Melihat Laura yang keluar dari rumah dalam kondisi baik-baik saja, bahkan terlihat begitu sehat, membuat penjaga gerbang menjadi terkejut.

Samuel juga langsung memberikan nomor teleponnya kepada Laura.

"Baik terimakasih, aku berhutang budi kepadamu," Laura kembali berjalan pergi masuk ke dalam rumahnya.

Mendengar pembicaraan mereka, penjaga gerbang langsung mengerti bahwa Samuel telah berhasil menyembuhkan Laura.

Penjaga gerbang yang sebelumnya terlihat meremehkan kini mulai diam tanpa kata. Dia masih sulit percaya bahwa Samuel lah yang telah mengobati nona Laura.

"Bagaimana jadi kamu harus memanggilku apa?" ujar Samuel kepada penjaga gerbang yang terlihat bengong.

"Apa kamu seorang banci yang tidak bisa menepati janjimu," sambung Samuel melihat penjaga yang masih hanya diam saja.

Setelah itu penjaga keamanan mulai merasa kesal di katakan seperti itu oleh Samuel. Dirinya sudah bertaruh maka harus menerima hasilnya.

"Aka mengaku kalah ayah," ujar penjaga itu dengan kesal.

"Lain kali jangan memandang rendah orang lain anakku," Samuel mulai berjalan pergi.

Samuel terlihat sangat senang, kini di dalam rekeningnya sudah terisi uang puluhan milyar. Dengan uang sebanyak ini dirinya sudah bisa membeli rumah baru untuk dia tinggali bersama kakaknya.

"Mulai hari ini dan seterusnya aku akan merubah hidupku," ucap Samuel dalam hati.

Belum jauh Samuel meninggalkan rumah Danar Wibawa, ponselnya tiba-tiba saja berdering. Samuel langsung menjawab panggilan tersebut.

1
Edy Sulaiman
mc nya tmbah bego...hhh
Edy Sulaiman
40 T bantu pkde bayar hutang ke china...hhhh
Lolo aries
keren cerita tak berbelit belit 👍👍👍👍
Edy Sulaiman
mc bengak terlalu songong...
Edy Sulaiman
mc dk becus seharusnya kalau niatnya mau ngobati Kalisa dk perlu ke hotel napa gk dirumah aja...mc payah..!"
Edy Sulaiman
mc OON....!"
Edy Sulaiman
mc nya kaku sekali..
Edy Sulaiman
Lumayan tuh...
Edy Sulaiman
ini sifat mc kurang bagus,seharusnya ngobrol sebentar kek basah basih, jgn naif deh..harus di ubah thor..!".
Edy Sulaiman
mc mulai naif nih, seharusnya bisa membantu org yg kesusahan tanpa memandang status orgg tsbt..
Edy Sulaiman
enak nih ngocook dadu...hhhh nikmattt...
Edy Sulaiman
jgn terlallu cepat kaya nya mc kira thor gk seru cot kaya, spt gk ada perjuangan...
Edy Sulaiman
nampaknya menarik ini cerita...
Harwi: tarik pake tali
total 1 replies
Ramlah
thanks thor ceritanya 💯% keren 👍 terus sehat dan selalu semangat 💪👌😎
andi widya
Luar biasa
Ramlah
seru nih
Yusuf Maulana
di topik yg ini , kok alur ceritanya agak lebay co
Ramlah
yaahh ternyata pecuniary 😒😩
Mama Muda
Luar biasa
Ayi Hadi
woooooowww keren 👍💯✨️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!