NovelToon NovelToon
Takdir Cinta Nada Si Gadis Pincang

Takdir Cinta Nada Si Gadis Pincang

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / CEO / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Beda Usia
Popularitas:10.1k
Nilai: 5
Nama Author: elis_konkon

Kisah tentang seorang gadis sederhana yang bernama Nada Ayuni. Ia biasa di panggil Nada. Ya,sesuai dengan namanya. Hidupnya bak seperti tangga nada kadang merdu dan kadang sumbang.

Kekurangan pada fisiknya tak membuatnya berkecil hati. Ia selalu menjalani hari-harinya dengan penuh suka cita. Demi sang adik, ia rela membanting tulang menjadi tulang punggung keluarga.

Bekerja serabutan sana sini pun akan di lakoninya. Demi menghasilkan pundi-pundi uang dan juga demi cita-citanya untuk menyekolahkan sang adik, tak ingin adiknya bernasib sama seperti dirinya yang tidak mengenyam pendidikan tinggi. Nada hanya sampai lulus SMA.

Kehidupannya mulai berubah ketika ia mengenal seorang pemuda tampan dari keluarga kaya yang selalu menghina dan merendahkannya yang kerap memanggilnya si gadis pincang.

Dan juga hadirnya seorang pria dewasa yang akan merubah takdir hidupnya.

Akankah takdir cinta Nada akan berakhir indah dan bahagia? yuk kita ikuti kisahnya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elis_konkon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

34. Hancurnya hati seorang kakak

Sepanjang perjalanan Sekar semakin merasakan hal yang aneh pada tubuhnya dan hal itu tentu saja di ketahui oleh Asen karena laki-laki itulah penyebabnya yang membuat gadis sepolos Sekar tak berdaya.

"K–kak, apa bisa lebih cepat lagi. Rasanya aku sangat tidak enak badan." Keringat mulai berkucuran membasahi seluruh tubuh Sekar.

"Kamu kenapa, Sekar? iya ini aku sudah ngebut, sebentar lagi kita akan sampai.Bertahanlah." Senyum kembali menyeringai di wajah tampannya. Sedangkan Sekar, gadis itu mengangguk dengan tubuh yang bergetar hebat.

Dengan kecepatan di ambang batas, akhirnya mobil sport yang di kendarai Asen memasuki pintu gerbang yang di jaga oleh dua orang security yang mengangguk memberi hormat ketika tahu siapa orang yang baru saja tiba.

"Sekar...Kar, ayo kita sudah sampai ini."

Menyentuh pundak Sekar yang sudah melemah tak bertenaga. Dan betapa terkejutnya Asen ketika menyadari bahwa Sekar sudah dalam keadaan setengah polos hanya menyisakan kacamata pengaman yang masih melekat di tubuh bagian atasnya. Sejak.kapan gadis itu membuka pakaian atasannya.Laki-laki muda tersebut bersusah payah menelan salivanya di suguhkan oleh pemandangan indah langsung di depan matanya. Ternyata efek nya sudah mulai dirasakan oleh Sekar gadis polos yang tidak mengerti apa yang telah terjadi pada tubuhnya.

"Woww–gila ni cewek, ternyata bohay juga body nya putih dan mulus." Bahkan Asen sampai mengucek matanya saking belum yakin akan penglihatannya antara halusinasi ataukah nyata. Dan lamunannya terputus di saat mendengar sapaan Sekar tepat di hadapannya begitu dekat dan lagi-lagi membuat seorang Asen terjingkat sadar akan situasi yang mendebarkan tersebut.

"Eum...kak, kita sudah sampai. kalau begitu terima kasih ya kak." Sekar menarik mundur tubuhnya menjauhi Asen dan hendak berbalik membuka pintu mobil namun, entah mengapa tangannya sulit untuk melakukannya.

"Eh...eh Sekar tunggu, pakai bajumu dulu!"

Asen menarik lengan Sekar ketika baru akan membuka pintu mobil dan otomatis gadis itu pun menoleh kembali kearahnya. Dengan sigap Asen melepas jaket yang di kenakannya kemudian ia.gunakan untuk menutupi tubuh bagian atas Sekar.

"oh, terima kasih kak." Nampaknya Sekar masih belum menyadari jika ia telah membuka pakaiannya sendiri.

Brukk

"Sekar–" Asen terjingkat kaget melihat Sekar yang jatuh tersungkur, tubuhnya yang tengah berusaha bangkit semakin oleng tak bisa menyeimbangkan langkahnya. Dengan sigap Asen langsung membopong tubuh Sekar menuju ke dalam rumah lalu ia membawanya masuk ke kamar gadis tersebut yang untungnya berada di lantai satu.Sehingga Asen tidak kerepotan.

Asen merebahkan Sekar di atas tempat tidurnya.Melepas flat shoes yang masih dikenakan Sekar kemudian ia menyelimuti tubuh yang tergeletak tak berdaya itu.

Melihat keadaan Sekar yang sudah tak berdaya entah mengapa hatinya menjadi ragu untuk melakukannya. Wajah cantik nan polos Sekar membuatnya tak tega untuk merusak gadis itu.

"Sh**... kenapa gue jadi ragu gini ya?" gumam Asen sambil tetap menatap Sekar dengan bibir yang masih merancau tak jelas. Sepertinya efek dari obat yang di minumnya masih beraksi kuat. Dan hal itu juga terbukti ketika Sekar mulai menggeliat tak tenang.Tiba-tiba saja gadis itu bangkit dan menanggalkan pakaiannya satu persatu.

"Wow–Sekar, bodynya ternyata..." Begitu terkejut sampai susah payah menelan salivanya melihat tubuh polos Sekar yang sangat menggiurkan dan perlahan Asen pun mulai tergoda. Apalagi mendengar lengguhan lembutnya.

"euh...kak, rasanya tubuhku aneh sekali. Bisa tolong ambilkan sesuatu kak, untuk meredakan rasa tak nyaman ini." Sekar masih terus berbicara tak jelas yang tak didengarkan sama sekali oleh Asen.

Ia melangkah lebih dekat kemudian naik ke atas tempat tidur dan akhirnya pertahanan seorang Asen runtuh. Dan pergumulan di antara dua insan muda itu pun terjadi dengan panasnya. Entah apa yang akan terjadi pada Sekar nantinya.

Sementara itu masih di sebuah Villa milik Reynar. Tampak Nada yang semakin risau. Hatinya serasa tak tenang, yang ada di pikirannya saat ini adalah sang adik kesayangan.

"Sayang–ada apa? Apa kamu masih memikirkan Sekar. Tadi kan kamu sudah memberi kabar dan pastinya juga adikmu tak akan khawatir lagi."

Melihat gelagat sang istri yang semakin risau dan tak tenang membuat Reynar ikut merasa tak nyaman.

"Mas, kita pulang sekarang ya.Please!" Mengatupkan kedua telapak tangannya di dada memohon dengan sangat pada suaminya. Nada benar-benar tak tenang memikirkan sang adik.

Tak tega dengan rengekan sang istri, akhirnya ia pun menuruti keinginan Nada dan mereka meninggalkan Villa. Sepanjang perjalanan Nada masih terlihat gusar, entah mengapa ia merasakan ada sesuatu yang terjadi tapi, entah itu apa. Yang pasti hanya Sekar yang ada di pikirannya.

Setelah menempuh perjalanan selama dua jam lebih, akhirnya mereka pun tiba di rumah. Nada langsung membuka pintu mobil dan melangkah dengan terburu-buru masuk ke dalam rumah.

Suasana rumah tampak sepi. Ya, karena saat ini waktu memang telah menunjukkan pukul satu dini hari. Namun, sayup-sayup Nada mendengar suara tangisan seseorang. Nada mencari asal suara tersebut hingga suara itu makin terdengar jelas di depan kamar Sekar.

Deg

"Ya Allah, ada apa ini. Mengapa hatiku bertambah tak tenang. Semoga tidak terjadi apapun pada Sekar." Batin Nada.

Perlahan tangannya menarik tuas pintu dan betapa terkejutnya Nada ketika melihat keadaan kamar yang bagai kapal pecah dan yang lebih membuat hatinya berdegup kencang adalah melihat sosok sang adik tersayangnya tengah terisak di atas tempat tidur sambil menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut tebal.

"Se–sekar..." Nada sudah tak bisa lagi menahan tangisnya.Ia menyadari bahwà sang adik saat ini sedang tidak baik-baik saja. Pastinya telah terjadi sesuatu pada diri Sekar.

Sekar yang mendengar suara yang sangat di kenalnya mendongakkan wajahnya menatap ke arah Nada dan sontak tangisannya pun semakin kencang. Nada berhambur memeluk tubuh gemetar Sekar.

"Kakak–Sekar mau mati saja."

"Kamu ini ngomong apa sih, dek. Apa yang telah terjadi pada dirimu. Ayo katakan pada kakak!"

"Se–sekar kotor kak, sudah tidak suci lagi. Di–dia telah mengambilnya..."

"Siapa Sekar, cepat katakan siapa laki-laki brengsek itu? " Nada begitu hancur melihat keadaan adik satu-satunya yang begitu di cintainya telah tersakiti dan keadaannya pun sangat miris.

Sekar menggelengkan kepalanya tak mau memberitahu sang kakak.Karena sudah pasti akan terjadi kericuhan di keluarga Lugue.

"Ayo Sekar, katakanlah jangan takut!"

Reynar tak berani masuk kedalam kamar Sekar, ia hanya mencuri dengar dari balik pintu yang tidak tertutup rapat. Laki-laki itu menyadari bahwa telah terjadi sesuatu yang sangat berat pada Sekar. Dan pastinya saat ini psikis gadis muda itu sangat terganggu.

"Ka–kak Asen..."

"APAAA...!"

"Mas Reynar–"

Nada sontak menoleh ke arah pintu mendengar teriakan menggelegar Reynar dengan aura menegangkan serta raut wajah Reynar yang sudah merah padam. Habislah kau Asen.

Bersambung

1
Denni Siahaan
semoga aja gak disia siakan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!