NovelToon NovelToon
The Power Of Mbak Jamu

The Power Of Mbak Jamu

Status: sedang berlangsung
Genre:Janda / Diam-Diam Cinta
Popularitas:100.6k
Nilai: 4.9
Nama Author: Buna Seta

Tidak pernah terbersit di pikiran Mia, bahwa Slamet yang sudah menjadi suaminya selama lima tahun akan menikah lagi. Daripada hidup dimadu, Mia memilih untuk bercerai.

"Lalu bagaimana kehidupan Mia setelah menjadi janda? Apakah akan ada pria lain yang mampu menyembuhkan luka hati Mia? Kita ikuti kisahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna Seta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

The Power Of Mbak Jamu. Bab 11

"Pt Sandranu? Ini kan tempat kerja Mas Slamet" Batin Mia, masih memandangi kartu nama. Mia bingung, seandainya di kantor nanti dia bertemu Slamet orang yang akan dia hindari untuk saat ini lalu bagaimana.

Sambil jalan pulang pikiran Mia campur aduk, sesekali bertemu pria maupun wanita menanyakan jamu. Tidak jarang juga pria yang hanya basa basi karena kesengsem dengan kecantikan Mia.

Mia memasukkan kartu nama ke dalam dompet dan memutuskan untuk mengantar jamu ke kantor. Dia sudah berpikir matang-matang lebih baik profesional. Pelanggan seperti Ibu sepuh tentu tidak akan Mia sia-sia kan. Ibu sepuh baik dan ramah tidak ada bedanya dengan ibu Nurul, tentu Mia akan mengenyampingkan urusan pribadi.

"Assalamualaikum..." ucap Mia, tersenyum kepada Putri yang sedang bermain dengan anaknya di teras rumah, beralas tikar. Putri pun menjawab salam.

"Baru pulang Ate" Lanjut Putri dengan suara anak-anak.

"Iya... aduuh gemas, dedek sudah tengkurap," Mia sumringah ingin rasanya menggendong bayi itu, tetapi harus salin pakaian terlebih dahulu.

Namun, begitu salin baju niat Mia untuk santai sejenak bermain bersama putri dan anaknya pun urung. Mia masih punya tanggung jawab membuat jamu pesanan Ibu sepuh.

Setelah selesai meracik jamu, Mia memasak untuk makan siang.

"Mbak Putri..." Mia mengetuk pintu Putri, tidak lama kemudian pintu pun dibuka.

"Ada apa Mia?" Putri bingung tidak biasanya Mia datang.

"Sudah makan siang belum?" Tanya Mia, jika belum akan mengajak Putri makan bersama.

"Belum sih" Putri malu-malu, siang ini memang belum sempat memasak, karena repot dengan dedek bayi dan pekerjaan rumah.

"Sebentar ya, Mbak" Mia ke dalam, tidak lama kemudian kembali membawa makanan yang dia masak akan makan bersama.

"Alhamdulillah... rezeki" Putri langsung menyendok nasi, karena menyusui dia memang cepat lapar.

"Kalau makan bareng kan enak Mbak" Mia pun ikut menyendok nasi.

"Benar-benar, sering-sering saja begini Mia, hihihi..." kelakar Putri.

Mia tersenyum, tentu dia pun senang seperti ini, tetapi kesibukan yang membuat Mia sulit untuk melakukan.

Mereka cepat makan bersama selagi si dedek bobo. Mia tentu tidak akan berani mengajak Putri makan jika suaminya berada di rumah.

"Mia, Jaka sepertinya suka sama kamu, apa kamu tidak mau membuka hati untuk pria lain," ucap Mia setelah selesai makan tetapi belum di bereskan.

"Ya Allah... aku kan bercerai baru berjalan dua hari Mbak" ujar Mia. Lagi pula dia ingin bahagia dengan dunianya dulu untuk saat ini.

"Oeeekkk... oeeekkkk..." dedek pun bangun dari tidurnya.

Mia akhirnya pulang mencuci pring dan mengerjakan pekerjaan rumah lainya. Tidak terasa waktu berganti sore. Setelah mandi, dia mengenakan rok panjang dan baju sepinggang nampak cantik. Memang sudah dasarnya cantik, mengenakan pakaian apapun Mia tetap tampil cantik. Tidak heran jika membuat iri Ranti dan Dona.

Untuk menyingkat waktu Mia ke pangkalan ojek.

"Mase, tolong antar saya ke PT Sandranu" ucap Mia.

Empat pria sebagai ojek yang sedang berjejer pun berebut ingin mengantar Mia.

"Jangan begitu dong kawan, sekarang kan giliran saya" protes tukang ojek yang paling depan, karena memang benar. Tiga orang lainnya kembali ke motor masing-masing walaupun menggerutu.

"Mau melamar kerja ya Mbak?" Tukang ojek ingin tahu, tetapi dia senang mendapat penumpang yang cantik dan sudah tahu status Mia saat ini.

"Tidak" jawab Mia pendek. Tidak mau basa basi lagi dengan ojek yang senyum-senyum kepadanya, Mia segera naik ke atas motor.

Motor melaju pelan bahkan sangat lambat membuat Mia gemas, karena dia sudah berjanji dengan Vano jam 4 sampai kantor.

"Bisa cepat sedikit Bang" ujar Mia.

"Iya Mbak" Ojek pun akhirnya ngebut, padahal dia sengaja berjalan lambat agar bisa berlama-lama dengan janda kembang. Tetapi rencananya sudah bisa Mia tebak. Ojek pun berhenti ketika tiba di depan gedung lantai 10. Mia membayar ongkos, kemudian masuk pintu gerbang. Di luar gedung Sandranu grup sepi, hanya ada satpam yang berjaga-jaga.

"Mau bertemu siapa Mbak?" Tanya satpam yang menghadang langkah Mia.

"Saya mau bertemu dengan Mas Vano, Pak"

"Maksudnya Tuan Vano? Sudah ada janji?" Satpam tentu harus hati-hati karena tidak sembarangan orang bisa bertemu dengan pemilik saham terbesar Sandranu grup.

"Sudah" Mia ambil kartu nama dari tas kecil yang dia slempang, lalu menunjukkan kepada satpam.

"Mari" Satpam pun mengantar ke lantai 7 dimana ruangan Vano, tetapi hanya menunjuk pintu ruangan lalu pergi.

Mia memandangi para karyawan yang masih sibuk di kubikel masing-masing. Padahal sudah jam 4 sore seharusnya sudah pulang. Mungkin saja mereka lembur. pikir Mia.

"Mia... kamu datang kemari, ada apa?" Slamet yang menggunakan seragam cleaning service mendekati Mia. Slamet tersenyum lebar, dia pikir Mia ingin bertemu dengannya.

"Ada urusan" Mia pun meninggalkan Slamet menuju pintu ruangan Vano.

"Mia mengetuk pintu Tuan Vano? Ada apa ini?" Mulut Slamet menganga menatap Mia dari belakang.

Slamet terus memandangi Mia yang sudah menghilang di balik pintu ruangan Vano. Dengan perasaan campur aduk, Slamet pun ke pantri. Dia ambil minum untuk memulihkan kesadaran nya yang nyaris hilang. Mia kenal dengan Vano? Pengusaha sukses? pertanyaan Slamet dalam hati.

"Mas Slamet,"

"Uhuk-uhuk" Slamet tersedak karena terkejut dengan wanita yang tak lain sekretaris Vano.

"Saya Bu" jawab Slamet setelah melepeh sia air minum yang masih dia kulum di mulut.

"Tolong buatkan minum untuk tamu, terus antarkan ke ruangan Tuan Vano, semua Office boy sibuk soalnya" titah sekretaris.

"Baik Bu" dengan tangan gemetar, Slamet ambil cangkir meletakkan satu kantung teh celup di dalamnya. Dia tuangi air panas dan satu sendok gula. Sambil mengaduk-aduk Slamet tahu jika teh yang dia buat ini untuk orang yang paling istimewa di hatinya, dan hingga kini tak berubah.

Andai saja dia dulu sedikit meluangkan waktu membuatkan teh untuk Mia seperti ini, tentu tidak akan kehilangan. Saat baru pulang jualan dan keringat belum kering dia buatkan es. Alangkah senangnya hati Mia. Walaupun saat ini Slamet membuatkan teh, tetapi Mia sudah bukan istrinya lagi. Jika kemarin dia masih mempunyai harapan untuk merajuk mahligai rumah tangganya dengan Mia. Tetapi kini harapan tinggal harapan, Mia sudah dekat dengan pria lain dan tidak tanggung-tanggung adalah bos nya pemilik perusahaan. Slamet pun mengangkat nampan berjalan tidak percaya diri menuju ruangan Vano.

Sementara di ruangan Vano.

"Mase... nanti kasih tahu ibu sepuh ya, yang warna kuning kunyit asam, terus ini pahitan, jahe, dan yang terakhir khusus untuk pegal linu" Mia menunjukkan 4 botol jamu berwarna kuning, hijau, coklat bening dan coklat pekat.

"Segini banyak di suruh minum semua?" Dahi Vano berkerut-kerut, menatap Mia yang memasukan kembali botol ke dalam paper bag.

"Ya nggak semuanya lah Mase... sedikit-sedikit" Mia menatap pria yang terlihat pandai tetapi bicara ngawur.

"Maksudnya sehari berapa kali?" Ralat Vano.

"Sebaiknya minum sehari tiga kali" Mia memaparkan. Jamu buatanya bisa di simpan dalam lemari pendingin hingga tiga hari.

"Oh iya, sebentar lagi kan Mase mau menikah dengan Mbak Dona. Sebagai bonus nanti saya buatan jamu spesial untuk pengantin baru, supaya greng" Mia mengepal menarik siku kebelakang.

Glek.

Vano seketika menjatuhkan siku di atas meja, menopang mata dan kening dengan satu tangan. Malu mendengar ucapan Mia. Vano tidak menyangka gadis polos itu dengan santai nya mengucap kata tabu. Vano tidak tahu jika Mia seorang janda.

Tok tok tok.

"Masuk" ujar Vano.

Mia yang berhadapan dengan Vano menoleh, ternyata Slamet yang masuk sambil membawa nampan.

...~Bersambung~...

1
mery harwati
Sumiati, yang ada nanti malah lelaki malah jiper liat kamu wonder women gitu, sekuat apapun wanita, tetep butuh sosok pria yang mengayomi & melindungi, meski wanitanya sudah wonder woman 😍
Buna Seta: Benar Kak
total 1 replies
mery harwati
Mia 👍 lemparkan saja Slamet ke laut, klo cuma pengen anak, bisa ngasuh anak angkat dari panti asuhan, semangat Mia 💪 hidupmu untuk masa kini & masa depan, Slamet bagian masa lalumu 😉
gempi
lalu
Yuli Purwati
lanjut..
Asyatun 1
lanjut
Dewi Anggya
hmmmmm.... penjahat yg sm pasti disuruh sm org yg sm alaaah😤😤😤😤
sarinah najwa
lagi dan lagi drama penculikan 😤 pelaku nya gak pernah terungkap... Mia selalu slm kesulitan... kasian Mia...😔😤😤
sarinah najwa: okok.. di tunggu secepatnya bahagianya ayu🙏🙏🙏😘
Buna Seta: Siap kakak
total 4 replies
abdul rohman
cerita nya jangan terlalu banyak eksiden.. kasian Mia.. sekali sekali nyantai.. sekedar saran.. yang tergolong/Pray/
abdul rohman
kalau bisa cerita nya jangan terlalu banyak eksiden.. sekali sekali nyatai.. thorr.. sekedar saran.. ngee 🙏
Buna Seta: Terimakasih saranya kak, tapi bintang nya kok dikurangi satu 😭😭😭
total 1 replies
Siti Chotimah
mbulet...dr kmren org2 ini blum nmpak hilalx
Buna Seta: Bola kali?
total 1 replies
Asyatun 1
lanjut
Hana Agustina
ini mau Ampe kapan tuh penjahat terus ganggu Mia.. n vano bodoh amat,orang kaya tp g bs apa apa.. nyewa detektif atau apa ke .. bodoh banget cm lawan penjahat begitu doang g ad yg becus
Buna Seta: Tenang bos.
total 1 replies
Yuli Purwati
kejahatan menang terus ya mulai persiapan pernikahan sampai pernikahan,untung mbak jamu nya punya kekuatan power jadi sedikit tenang yang baca.semoga niat busuk wanita itu tidak akan pernah terjadi pada mia.ayo vano gercep,janga lelet.detektive nya kurang gaji apa ya,lamban banget kerjanya.untung di sini Ndak ada drama cctv rusak,cctv kehapus atau hilang.lanjut Thor.......makin penasaran aja siapa pelaku rese selama ini.kok ngeri amat kejahatannya.
Buna Seta: Terimakasih kak, tenang saja.
total 1 replies
Dewi Anggya
ya ampuuuunn akal busuk lebih banyak menaaaang😤😤😤😤
Buna Seta: Hiks hiks hiks
total 1 replies
Yuli Purwati
lanjut...
Dewi Anggya
ydhlah congrats Vano dn Mia dtggu unboxing 🤣🤣🤣🤭✌
🌻⃟M€nTa_Ry🌞⃠
Alhamdulillah Akhirnya Mia dan Vano
Menikah juga
DinDut Itu Pacarku ngasih iklan
🌻⃟M€nTa_Ry🌞⃠
Alhamdulillah Akhirnya Mia dan Vano
Menikah juga
DinDut Itu Pacarku ngasih iklan
Asyatun 1
lanjut
Yuli Purwati
🤣🤣🤣Dona datang2 malah spill pelaku injak menginjak🤣🤣 kantong kresek hitam ada Ndak ya di gedung?? atau alas meja juga Ndak apa2,buat nutupin muka si Dona kalau2 dia masih punya malu🤭.ini pelaku rese masih abu2 ya,antara Dona,suruhan Dona,suruhan ortu Dona,masih belum tampak jelas.bisa jadi pelaku malah bukan dari pihak dona.kalau di detektive2 gitu pelakunya malah orang2 yang tak terduga sih😁 gemes sebenarnya,tapi aku rela mengawal mbak jamu sampai happy ending cerita ini pokoknya💪💪💪🔥🔥🔥
Buna Seta: Waah... cerdaaaasss...
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!