Tolong Jangan Cintai Aku

“Bibi, makanan yang kamu masak enak sekali.”

Lin Qjanru tertawa ketika Shen Youlin memujinya. Mulutnya penuh sehingga suaranya terdengar sedikit teredam.

Kalau begitu, makanlah lebih banyak. Aku sudah menghasilkan cukup banyak.

Mo Roulan melihat ibunya menaruh lebih banyak makanan di piring Shen Youlin. Dia melihat Shen Youlin tersenyum cerah saat dia memasukkan lebih banyak makanan ke dalam mulutnya. Piring itu kosong dalam beberapa menit,

Berapa banyak yang bisa dimakan gadis ini? Mo Roulan bertanya-tanya.

Bahkan Little Mo Chen yang melihat ini bertanya sambil matanya dipenuhi rasa kagum

“Youlin Jiejie, Chenchen juga ingin makan sepertimu dan tumbuh dengan cepat.”

Shen Youlin tersenyum dan menepuk kepalanya dengan tangan yang tidak sibuk memasukkan makanan ke dalam mulutnya. Sementara Lin Ojanru menaruh lebih banyak makanan ke piring Mo Roulan dan berkata padanya

Chenchen sangat cerdas. Anda juga harus belajar dari Youlin. Melihat betapa kurusnya dirimu, aku takut suatu saat angin akan menerbangkan putriku."

Mendengar ini, Shen Youlin juga melirik ke arah Mo Roulan dan matanya tanpa sadar tertuju pada pinggang kurusnya. Dia memalingkan muka dan berkata dengan tenang.

"Bibi benar. Bibi sangat kurus."

balas Mo Roulan

"Tapi aku tidak terlalu kurus sehingga angin bisa menerbangkanku."

Matanya agak besar dan mulutnya terbuka saat dia membela diri. Bibir merah mudanya berkilau karena minyak. Jantung Shen Youlin berdebar kencang di dalam dadanya.

"Sangat lucu sehingga dia ingin melakukan beberapa hal buruk.

Malam itu Mo Roulan memasuki kamarnya dengan perut kembung. Saat dia berjalan ke dalam kamarnya dia mendengar nada dering. Mengikuti suara tersebut, dia melihat dompet Shen Voulin di tempat tidur. Deringnya berhenti jadi dia berpikir untuk memberitahu Youlin tentang hal itu nanti. Namun sesaat kemudian, telepon mulai berdering lagi. Mo Roulas berpikir bahwa panggilan itu mungkin penting.

Dia bisa mendengar suara air. Shen Youlin ada di dalam kamar mandi. Dia mengulurkan tangannya untuk membuka dompet.

Bahkan sebelum dia bisa membukanya, dompet itu direnggut dari tangannya.

Dia mengangkat kepalanya untuk melihat Shen Youlin yang menyembunyikan dompet di belakang punggungnya dan mengerutkan kening karena bingung. Berpikir bahwa Youlin mungkin tidak menyukainya, dia menjelaskan sendiri.

"Ponselmu berdering terus-menerus. Aku hanya ingin menyerahkannya padamu."

Shen Youlin mengangguk dan tersenyum tipis

"Terima kasih."

Mo Roulan merasa aneh melihatnya bersikap seperti ini tapi dia mengabaikannya dan pergi ke kamar mandi.

Shen Youlin menghela nafas lega ketika pintu kamar mandi akhirnya ditutup. Dia membuka dompetnya. Suntikan, pil, dan beberapa paket dari tadi malam ada di dalam dompetnya, Untungnya dia ingat dan kebetulan keluar di waktu yang tepat. Bagaimana jika Roulan punya...

Shen Youlin menggelengkan kepalanya dan memutuskan untuk tetap berhati-hati di masa depan. Teleponnya berdering. Dia melihat sekilas nama itu.

Dia tidak ingin menghadirinya tetapi deringnya tidak berhenti. Tangannya menggeser layar untuk menjawab panggilan.

"Youlin, kamu di mana? Aku sudah lama sekali meneleponmu."

Suara khawatir kakak perempuannya, Shen Yiling datang dari telepon.

"Aku ada di dalam kamar mandi."

Dia menjawab dengan acuh tak acuh.

"Oh

Lalu terjadilah keheningan yang canggung dari kedua belah pihak. Shen Youlin ingin meletakkan teleponnya tetapi Shen Yiling berbicara lagi.

"Youlin, tolong jangan marah padaku? Aku tahu aku salah. Seharusnya aku memberitahumu semuanya dari awal. Ibu juga bersikap seperti itu karena dia mengkhawatirkanku saat itu. Dia tidak melakukannya"