Kehidupan Kedua

Keesokan paginya.

Aku sudah bersiap untuk berangkat. hari ini aku berangkat agak pagi karena aku ingin mampir ke sebuah tempat membeli peralatan untuk keselamatan diri sendiri. Hanya untuk berjaga-jaga saja.

"kenapa pagi sekali?" tanya ibu membuyarkan lamunanku

"ahh....aku ingin pergi ke suatu tempat dulu Bu. Ada yang harus ku beli." jelasku

"ohh... Seperti itu. Apa tidak sarapan dulu?" tanya ibu lagi

"nanti aku beli saja. aku berangkat dulu." kataku dan bergegas pergi

Aku mencari cari tempat yang menjual alat perlindungan diri. Dan tak berapa lama aku menemukan shop safety. Aku pun masuk dan ku lihat ada benyak sekali alat pelindung diri sendiri. aku pun memilih milih beberapa alat yang bisa masuk kedalam tas kecil. Aku pun mengambil tongkat yang bisa di panjang pendekkan, alat kejut listrik, dan spray semprotan yang berisi cairan cabe. Setelah melakukan pembayaran aku pun menaiki bis menuju universitas ku.

setelah menemukan alat pelindung diri, aku mulai merasa tenang.

Tak terasa aku sudah berada dikelas

"yah....kemarin kenapa tiba-tiba saja menghilang?" Tanya Hyun Joo kesal

"ahh....kemarin aku terburu buru ingin ke toilet." jawab mu berbohong.

"ah... seperti seseorang sedang menculik mu saja. Begitu cepat kamu pergi." jelas Hyun Joo lagi.

"maaf.." kataku sambil tersenyum

"bagaimana perkembangan hubungan kalian?" tanya ku mengalihkan pembicaraan

Tiba-tiba Hyun Joo tersenyum malu malu

"wah... Apa kakak ku sudah mengajak mu kencan atau sebaliknya?" tanya ku penasaran melihat ekspresi Hyun Joo yang menggemaskan itu

"yah... Kita belum sampai tahap itu." kata Hyun Joo sambil tersenyum malu malu manja.

"jujur saja...!" kata ku menyudutkannya

"yah... Im Sol...jangan seperti ini. Aku malu." kata Hyun Joo sambil memegang pipinya nya merona

"kalian sudah mulai berkencan kan? benarkah? jangan malu malu. Setidak nya aku bisa mewanti wanti dia untuk setia pada mu." jelas Im Sol.

"hahahaha..." Hyun Joo tertawa malu-malu.

"ahh...benar kalian sudah berkencan." kata ku lagi

"iya..." akhirnya Hyun Joo mengakui juga

"aku malu jangan terus menanyaiku ." kata nya lagi dan terus memegang kedua pipinya

"Baik lah baiklah... Aku tidak akan bertanya lagi." kata ku mengalah.

"ahh... Aku lapar sekali." kata ku sambil memegang perut ku

"apa kamu belum sarapan?" tanya Hyun Joo

"iya aku berangkat pagi pagi sekali." jelasku

"kenapa?" tanya Hyun Joo penasaran

"ada yang harus ku beli." jawabku

"Hyun Joo antar aku membeli sesuatu di kantin."

"baiklah ayo..." kata Hyun Joo

Kami pun pergi.

Sepanjang perjalan aku terus menggoda Hyun Joo dia terus saja memegang wajahnya yang memerah itu.

Tiba-tiba kami tertegun saat melihat sesuatu yang tidak kami inginkan

Terlihat Sun Jae bersama Suzy, mereka berdua saja di kantin yang lebih mengagetkan lagi mereka seperti sudah berciuman. Suzy memalingkan wajah nya saat melihat kami dihadapannya. Dan Sun Jae menatap kearah ku dia terlihat terkejut saat melihat aku berada disana. aku dan Hyun Joo menjadi sangat canggung.

"ahh... Im Sol itu disana kamu mencari sushi kan." kata Hyun Joo memulai pembicaraan dan menarik ku pergi dari hadapan mereka.

"ahh... I..iya..." Kataku gagap

"yah.....apa kamu melihatnya? " tanya Hyun Joo berbisik tapi aku diam saja

"pura pura saja kita tidak melihat nya. Dan bersikap biasa saja." bisik Hyun Joo lagi

Dan Hyun Joo tertawa kecil.

"hahaha.. Im Sol kamu Jangan terus menggoda ku. Hari ini sepulang kuliah aku akan berkencan dengan im seok oppa.." kata Hyun Joo lagi berusaha mengendalikan situasi yang membuat canggung kami.

"ahh... Benarkah...? Pantas saja akhir-akhir ini kamu terlihat sibuk. Apa kalian selalu berkencan?" kata ku menimpali.

"hahaha....iya begitu lah.. aku selalu merindukan nya." kata Hyun Joo lagi.

Setelah pesanan ku selesai di buat dengan cepat kami segera pergi dari sana tanpa mempedulikan mereka berdua.

"wah.... Nyaris saja." kata Hyun Joo lega

"aku sangat terkejut sekali. Ini masih pagi dan mereka berbuat begitu. Apa mereka tidak bisa menahan diri?" kesal Hyun Joo.

Aku hanya diam. Aku juga merasa kesal sekaligus cemburu. Tapi aku tidak bisa melakukan apapun.

"yah... kenapa dengan tatapan mu itu?" tanya Hyun Joo

"apa?" tanya ku lagi

"yah... Tatapan mu sangat menakutkan. Kenapa harus seperti itu. Dia bukan pacar mu." kata Hyun Joo mengejek

"iya benar."kataku Tapi di dalam hati ku berkecamuk ingin rasa nya menjambak rambut wanita itu.

"atau apa Meraka berpacaran diam diam?" kata Hyun Joo lagi kaget

"wah... Kalau itu benar. Jadi selama ini rumor mengenai mereka tidak salah lagi." lanjut Hyun Joo

"rumor apa?" tanya ku

"mereka satu agensi. Jadi bukan hal aneh kalau mereka sering bertemu. Bahkan kalau pun mereka berkencan itu pun tidak aneh lagi." jelas Hyun Joo lagi

"tidak mungkin." kata ku dan sedikit membentak nya

"astaga kamu mengagetkan saja. Tidak usah membentak ku. Seperti kamu pacarnya saja." kesal Hyun Joo

ingin sekali aku berkata iya dia memang pacaran. Tapi apalah daya ku. Aku tidak bisa mengatakannya.

Selama pelajaran dimulai aku tidak begitu fokus memperhatikannya. Aku masih kesal dengan kejadian tadi.

"kenapa dia tidak menghindar? kenapa dia diam saja? Apa dia menikmati itu?atau dia menyukainya? Ahh....seharusnya dia jujur saja kalau dia menyukai Suzy jangan membuat ku seperti ini. dia terlalu memberi banyak harapan padahal aku tidak tau kebenaranya seperti apa..untung saja aku belum terlalu jauh. Tapi kenapa aku sangat kesal sekali. Kenapa aku cemburu melihat nya. kenapa? kataku dalam hati dan tanpa sadar aku menghela nafas berat dan meremas rambut ku

"yah... Kenapa? Apa sesulit itu penjelasan profesor?" kata Hyun Joo membuyarkan lamunanku

"apa?" tanya ku

"itu... kenapa kamu menjambak rambutmu sendiri?" tanya Hyun Joo. dan aku baru menyadari tingkah ku

"em....iya aku kesulitan sekali." jawabku

Tiba2 saja profesor menyudahi materinya dan dia memberi kami tugas. Aku yang sedari tadi tidak memperhatikan materi yang di jelaskannya tentu saja kelabakan dengan tugas yang dia berikan.

"yah... jangan khawatir ada aku.. Ayo kita kerjakan Sama2." kata Hyun Joo saat melihat ku begitu kaget dengan tugas yang diberikannya

"Hyun Joo... Kamu memang kakak ipar tebaik ku." puji ku dan memeluknya.

"sudahlah... Ayo kita kerjakan di rumah ku saja. Aku inginnya de rumah mu. Tapi sepertinya tidak bisa. Karena buku yang kita butuhkan ada di rumahku semua." kata Hyun Joo dengan kecewa

"ah... lalu bukankah hari ini kamu akan berkencan?" tanya ku lagi

"hehe...aku berbohong.. Aku benar-benar kesulitan mencari topik saat itu." kata Hyun Joo lagi

"ah....yah sudah nanti aku akan menelpon kakak ku siapa tau dia bisa menjemput ku jadi kalian bisa bertemu. bagaimana?" kataku

"ide mu tidak buruk juga." senyum Hyun Joo

Sekilas dari kaca ruang kelas ku, terlihat Sun Jae melintas. Aku jadi teringat kejadian kemarin dia bisa saja menarik ku tiba-tiba seperti kemarin. Hari ini aku tidak ingin bertemu dengannya. Suasana hati ku benar-benar sangat buruk. Dengan cepat aku menggandeng tangan Hyun Joo.

"ayo... "ajak ku

dan kami pun meninggalkan kelas kami. Iya benar sekilas aku lihat dia sedang bersembunyi dan aku pura-pura tidak menyadarinya

"Hyun Joo.. Apa rumah mu sangat jauh?" tanya ku keras sengaja bertanya itu. supaya dia dengar kalau aku akan pergi ke rumah Hyun Joo

"yah...tidak perlu berkata sekeras itu. Kamu di sebelahku. " kata Hyun Joo kesal.

Aku hanya tersenyum kecil

" rumah ku tidak begitu jauh juga, hanya 30 menit dari sini. Kita naik kereta saja bagaimana?" ajak Hyun Joo

"iya boleh juga, aku belum pernah naik kereta." kataku lagi

Dan kami pun pergi menuju stasiun.