NovelToon NovelToon
Dear, My Love

Dear, My Love

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda / Duda / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Romansa
Popularitas:323.6k
Nilai: 4.8
Nama Author: Naira_w

Anya Bintang Maharani, gadis cantik yang lahir dari rahim seorang istri simpanan.

Masa lalu orang tuanya yang memalukan itu membuatnya selalu menutup diri dari para lelaki yang mendekatinya. Bagi Anya, dia hanya ingin sukses dan membanggakan April, kakak yang sangat disayanginya.

Namun, Rama duda satu anak yang sangat mencintai Anya merusak segalanya. Rama lelaki yang mengaku sangat mencintai Anya tega menghancurkan mimpi gadis itu. Membuat Anya harus meninggalkan keluarga yang sangat dicintainya itu dengan membawa harga diri yang terkoyak.

Ditambah mantan istri Rama yang masih saja membayangi si duda.

Kisah cinta sang duda dengan gadis muda yang dibalut dengan tingkah kocak dua kakak lelaki dan juga keluarga yang selalu melindungi Anya.

***

Sekuel dari Dear, Mantan Gebetan.

Yang belum baca silahkan mampir dulu biar tidak bingung dengan alur ceritanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naira_w, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kembali ke tempat asal

"Beneran dek, berhenti di sini?" tanya bang Jup yang heran Anya berhenti di depan gang sebuah area pemakaman.

"Benar bang, rumahnya di dalam gang itu." kata Anya menunjuk sebuah gang yang berada di sebelah pemakaman itu.

"Ya udah, bang Jup anterin kamu sampai depan rumah. Yuk!" kata bang Jup yang hendak mengantar Anya ke dalam gang.

"Gak usah bang, gak jauh juga kok. Sebentar juga sampai. Lagian ini udah malam bang, rumah makan pasti udah mau tutup. Kasian kak Hani kalau kelamaan nungguin abang." kata Anya meyakinkan bang Jup.

Kemudian Anya memberikan selembar uang lima puluh ribuan yang diberikan wanita tadi, kak Hani.

"Ini bang, uang bensin buat abang. Terima kasih udah antar aku sampai ke sini." kata Anya memberikan uang yang diberikan wanita bernama Hani tadi.

Jupiter alias bang Jup pun akhirnya mengangguk. Hari juga sudah cukup malam, dia harus menjemput dan mengantar Hani pulang.

"Ya sudah abang pergi dulu. Kamu hati-hati pulangnya." kata bang Jup lalu menyalakan mesin motornya.

"Abang juga hati-hati bawa motornya." kata Anya sambil tersenyum.

Setelah bang Jup pergi, Anya masih berdiri beberapa saat di tempat itu.

Anya menatap sendu ke arah pemakaman itu. Bukan rasa takut yang dirasakan Anya saat ini ,melainkan rasa sedih dan malu.

Anya menghela nafasnya, lalu dia berjalan ke arah berlawanan dari gang yang ditunjukkannya pada bang Jup tadi. Anya mencoba menahan rasa perih yang masih tersisa.

Anya terus melangkah dan berhenti di sebuah bangunan rumah tua namun masih terawat.

Anya melihat pagar rumah itu tak dikunci. Dia pun segera mendorong pagar tersebut.

Dengan perasaan penuh harap, Anya berjalan menaiki undakan rumah itu. Dia pun mengetuk pintu rumah itu.

"Iya sebentar." terdengar suara dari dalam rumah tersebut.

Ceklek!!

Pintu besar berwarna coklat itu pun terbuka dan keluar seorang wanita yang mengenakan mukena.

Wanita yang usianya sekitar empat puluh tahunan itu terlihat heran saat melihat Anya. Maklum saja Anya datang sendirian di waktu yang cukup larut untuk bertamu.

"Assalamualaikum." Anya mengucapkan salam saat melihat wanita itu.

"Waalaikumsalam, cari siapa nak?" tanya wanita itu.

"Saya Anya, Bu. Putrinya Aryani dan Anwar." kata Anya memperkenalkan dirinya.

"Ya Allah, Anya??? Anaknya Yani?" tanya wanita itu tak percaya.

Anya pun mengangguk sambil tersenyum. Ada rasa lega di hatinya karena wanita ini mengenali orang tuanya.

"Masuk dulu, nak." wanita itu mempersilahkan Anya masuk ke dalam.

Wanita itu pun mempersilahkan Anya duduk di sebuah kursi kayu di ruang tamu rumah itu.

Mata Anya pun melihat sekeliling ruangan, ada beberapa foto yang terpajang di dinding ruangan itu.

Anya melihat foto seorang wanita yang duduk diantara anak-anak .

"Itu ibu saya, pendiri panti asuhan ini. Ibunya mbak Yani dan mas Anwar juga." kata wanita itu.

"Saya, Nisa. Panggil saja Bu Nisa. Saya adalah saudara satu panti dengan orang tuamu." kata wanita yang bernama Nisa itu dan Anya meresponnya dengan anggukan saja.

Karena dia cukup bingung untuk memulai pembicaraan.

"Kalau boleh tau, ada hal mendesak apa sehingga nak Anya malam-malam datang kemari?" tanya nya dengan heran.

Anya pun menghela nafasnya dan berusaha menahan air matanya yang ingin menetes.

"Saya mau minta bantuan Bu." kata Anya sambil menahan tangisannya.

"Boleh saya tinggal di sini untuk sementara waktu?" tanyanya dengan penuh harap.

Bu Nisa yang mendengar ucapan Anya pun terdiam, dia bisa menyimpulkan jika Anya sedang berada dalam masalah.

"Kamu kabur dari rumah? Mbak kamu tidak tau kamu ke sini?" tanya Bu Nisa

Sontak saja Anya mengernyit heran, Bu Nisa mengenal mbak April. Apakah selama ini mbaknya sering bertemu Bu Nisa.

"Saya sedang ada masalah, Bu. Dan mbak April nggak tau kalau saya ke sini." kata Anya jujur.

Bu Nisa menghela nafasnya dan berpikir sebentar.

"Ya sudah, kalau begitu kamu boleh tinggal di sini. Tapi, ibu minta kamu harus memberi tahu mbak kamu. Kasian April, dia pasti sangat khawatir sama kamu." kata Bu Nisa

"Tapi, Bu. Saya justru takut ketemu mbak April, Bu." kata Anya yang sudah mulai terisak.

"Saya takut dan malu Bu, saya sudah mengecewakan mbak April." kata Anya lalu menutup wajahnya dengan kedua tangannya dan menangis.

Bu Nisa yang melihat Anya seperti itu pun langsung memeluknya.

Anya pun semakin menangis, tangis yang sedari tadi ditahannya.

Bu Nisa pun menenangkan Anya, sambil mengelus punggungnya.

"Pintu rumah ini selalu terbuka untukmu. Ayah bundamu juga berasal dari tempat ini, bahkan bundamu berada di sini hingga dewasa. Tinggallah di sini sesukamu sampai kamu siap menyelesaikan semua masalahmu." kata Bu Nisa.

Anya memang tak ingin pulang ke rumah yang sudah ditempatinya beberapa tahun ini. Rumah yang selalu memberikan kehangatan untuknya.

Anya merasa sudah memberikan aib pada mbaknya. Anya tak mau mbaknya ikut menanggung kesialan nasibnya. Maka, dia lebih memilih menghilang dan pergi dari kehidupan yang selalu membuatnya nyaman dan bahagia.

Anya memilih kembali ke tempat yang seharusnya dia berada. Tempat yang memang tempatnya kembali setelah ayahnya meninggal.

Jika saja dari dulu dia kembali ke tempat ini, mbaknya pasti sukses dan bisa meraih impiannya.

Anya merasa ini pilihan tepat, kembali ke tempat yang seharusnya. Panti Asuhan tempat asal orang tuanya, tempat ibunya dibesarkan.

❤️❤️❤️

Jangan lupa likenya ya 🤗

1
Nursa Raji
update dong Thor
Surtinah Tina
wkwkwkw
Nursa Raji
update dong Thor
Sri Wahyuni Abuzar
🤣🤣🤣
anda benar sekaleee asisten ferry 😅😅
Susi Akbarini
😀😀😀😀❤❤❤❤
biby
wkkkkk laknat si Fery, pake ngatain si Rama bkn bosx. tp emang bner jg kan
sundusiyah86
cie yg mau ketemu bunda triple... lanjut Thor lanjut
aqil siroj
😅😅😅😅
Nur rochman
Goodjob pak Rama memang harus tegas, meskipun pak mirza menutupi kesalahan Resti dan mengakui sa bagai kesalahan nya., kebenaran harus tetap ditegakkan. Resti dan Zena harus ditangkap dan memper tanggung jawabkan perbuatannya./Ok//Pooh-pooh//Speechless/
Eli Haryati: Fery...asisten laknat.../Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Tutiks
lanjut lagi up nya
arni j
😂😂😂
Qiandra Tsabita Arriza
cie cie si rama mantan ceo kebun sawit
Arieee
si Rama esmoni🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Surtinah Tina
Zena pasti yg suruh nich
Nur rochman
siapa dalang yang menyuruh Resti?
apakah Zena yang tidak bisa memiliki Rama & hartanya?? ataukah isterinya pak Mirza??/Panic/
Susi Akbarini
siapa yg suruh?
zena apa ibu kandung resti??,

lanjuuttttt❤❤❤❤
Siti Dede
Disuruh sama maiZena ?
Arieee
👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
Jumi Saddah
apa nggak sekalian di tangkap resti plus zena,,bakalan rame tuh,,
Susi Akbarini
mending yusuf ngaku aja...
rugi kan ..
yusuf dipenjara..
resti mencari mangsa laki2 lain..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!