NovelToon NovelToon
99 Days Before Divorce

99 Days Before Divorce

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak / Cinta Paksa / Angst
Popularitas:630.3k
Nilai: 4.9
Nama Author: Mukarromah Isn.

Apa yang diharapkan Oryza pada pernikahan yang berawal dari kesalahan? Kecelakaan malam itu membuatnya terikat dengan Orion sang pebisnis terkenal sekaligus calon tunangan adiknya, bukankah sudah cocok disebut menjadi antagonis?

Ia dibenci keluarganya bahkan suaminya, sesuai kesepakatan dari awal, mereka akan berpisah setelah anak mereka berusia tiga tahun dengan hak asuh anak yang akan jatuh pada Oryza. Tapi 99 hari sebelum cerai, berbagai upaya dilakukan Oryza mendekatkan putranya dengan sang suami juga adiknya yang akan menjadi istri selanjutnya. Surat cerai tertanda tangani lebih cepat dari kesepakatan, karena Oryza tau ia mungkin sudah tiada sebelum hari itu tiba

Jangan lupa like, vote dan komen ya🙏🏼

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mukarromah Isn., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bukankah lebih cantik?

Gara-gara berada di apartemen Gabril, alhasil pagi-pagi ia baru pulang dengan mata membengkak dan memerah. Ia memarkirkan mobilnya setelah meninggalkan Gabril yang tertidur di apartemen setelah menangis semalaman

"Katanya hanya sebentar, kenapa sampai pagi?" Pertanyaan Orion langsung menyambutnya begitu membuka pintu

"Dia menangis"

"Dia atau kamu yang menangis? Kenapa kalian mendadak jadi anak kecil?" Wajar saja Orion bertanya begitu karena mata bengkak Oryza terlihat jelas

"Kami berdua menangis karena perpisahan" Oryza melanjutkan langkahnya ke kamar, berniat untuk membersihkan diri

"Memangnya Gabril mau pergi kemana?" Oryza tak menjawab dan memilih langsung membersihkan diri. Ia perlu menenangkan pikirannya yang kacau, ia yakin setelah ini Gabril akan mulai berubah padanya, entah sikap laki-laki itu atau apa yang entah Oryza tak tau

"Saga tadi malam nangis nyariin kamu, katanya mama pasti pergi. Padahal kan biasanya tidak kebangun tengah malam kan?" Oryza semakin merasa bersalah mendengar itu, harusnya ia tak memberitau Saga yang ia pikir tak akan memikirkan terlalu jauh. Ternyata ia salah karena putranya ternyata sangat sensitif dan terlalu memikirkan setelah diberitau

"Apa dia masih tidur sekarang?" Oryza melihat jam dinding yang menunjukkan pukul setengah tujuh

"Dia masih tidur, pasti mengantuk karena terbangun tadi malam" Oryza mengangguk mengerti dan berniat keluar kamar namun suara suaminya membuat langkah itu berhenti "Oryza"

"Kenapa?"

"Alice mengadakan acara ulang tahun dirumahnya dua hari lagi. Apa kamu akan datang?"

"Apa kamu berharap aku tidak datang?" Oryza malah bertanya balik

"Kenapa kamu berpikir seperti itu?"

"Aku kira kamu akan menemani Alice disana sebagai pasangannya. Jadi, daripada aku hanya menonton sebagai orang kesepian bukankah baiknya tak perlu datang?" Oryza bisa melihat urat leher suaminya mulai menonjol seperti orang marah, tapi kenapa harus marah?

"Kamu mau merusak namaku didepan keluargamu?" Pada akhirnya, Orion hanya akan memikirkan nama baik, harusnya Oryza tak heran lagi dengan itu

"Baiklah aku akan datang untuk menyelamatkan nama baikmu tapi setelah itu kita langsung pulang tanpa perlu menginap"

"Bukankah itu rumah orang tuamu juga, apakah kamu tidak merindukan mereka sama sekali? Mereka telah mendidik dan membesarkanmu sampai saat ini tapi kenapa kamu bertindak seolah tak menghargai mereka?"

"Kamu benar dan alasannya karena aku benci mereka" ucap Oryza langsung keluar kamar menuju kamar putranya

"Sebenarnya kenapa kamu membenci mereka sampai seperti itu?" Itu hanya diucapkan Orion dengan pelan setelah Oryza pergi

.

"Kak" Oryza berdecak pelan, ini kesekian kalinya Gabril memanggilnya dengan nada merengek seperti itu

"Kalau kamu tidak mau membantu kakak seharusnya bilang saja dari awal. Kakak akan meminta orang lain untuk melakukannya" Oryza dengan kesal berniat keluar, padahal ia sudah berusaha kesini dengan susah payah meyakinkan Saga kalau ia hanya pergi sebentar, alhasil setelah dibujuk cukup lama, ia mau ditinggal dengan baby sitternya

"Nggak" Gabril malah kembali memeluk kakaknya erat, seolah takut tubuh ringkih itu tiba-tiba menghilang

"Ayo makanya bantu kakak, kamu pikir kakak punya banyak waktu? Saga pasti kesepian dirumah" ucapnya dengan kesal

"Aku akan membantumu" Gabril mulai kembali menatap cermin didepannya dengan mata sembap dan alat cukur di tangan kanannya. Oryza mengeluh terlalu lelah menyisir rambut yang cepat rontok, lihatlah sekarang rambut yang dulu hitam tebal bahkan terlihat begitu tipis

"Aku mulai" Gabril mulai menggerakkan alat cukur yang menyala dikepala kakaknya sampai satu persatu helai rambut itu jatuh ke lantai kamarnya. Oryza menatap cermin dengan lelehan air mata yang turun. Rambut ibarat mahkotanya wanita karenanya harus benar-benar dilindungi dan bila perlu disembunyikan. Cukup biarkan raja yang melihat mahkota ratunya. Namun kadang ada yang rusak dan perlu baikkan untuk jadi lebih baik

"Aku juga akan melakukan hal yang sama" setelah memotong rambut kakaknya, Gabril malah memotong rambutnya sendiri membuat Oryza membulatkan matanya marah

"Apa yang kamu lakukan?!" Sentaknya tak terima

"Aku hanya sering kepanasan dengan rambut ini jadi botak saja sekalian" ucapnya yang nyata sekali berbohong. Ia tau Gabril tak suka rambutnya dibotak, jadi ia pernah tak masuk sekolah sampai seminggu karena menangisi itu. Gabril adalah laki-laki ternarsis yang dikenalnya, suka tebar pesona dan memamerkan kegantengan wajahnya

"Jangan berbohong pada kakak, Gabril. Kamu berbohong pada orang yang mengajarimu berbohong" ucap Oryza terkekeh, namun Gabril malah menangis membuat Oryza mendengus kesal

"Kamu seperti anak kecil saja Gabril, bahkan Saga tak secengeng dirimu. Kenapa kamu terus yang menangis?. Apa kamu mau aku tidak pernah mengunjungimu lagi?"

"Nggak!"

"Maka diamlah dan selesaikan itu segera setelah itu temani kakak belanja" ia tak mungkin meminta Gabril berhenti memotong rambutnya karena bagian tengahnya sudah dicukur sampai kulit kepalanya terlihat, kecuali Gabril memang mau terlihat aneh dengan rambut botak ditengah

"Kakak akan keluar dengan itu?" Rambut menunjuk kepala kakaknya yang sudah tak ada rambut, ia ingin menangis lagi namun takut kakaknya malah pergi dan enggan dekat lagi

"Aku membawa ini" Oryza mengeluarkan wig yang kemarin dibelinya dengan Saga. Gabril menghela nafas diam-diam, jujur ia tak malu dengan pandangan orang namun takut kakaknya tersinggung kala mendengar komentar orang tentang penampilannya

.

"Kakak benar-benar akan memakai ini?" Gabril menunjuk deretan baju-baju gamis yang dipasang pada manekin di salah satu toko pakaian

"Apa yang salah dengan itu? Kakak hanya akan memakainya ketika keluar saja"

"Dan kakak akan memakai itu?" Gabril lagi-lagi menunjuk jilbab yang terpasang di kepala manekin

"Bukankah kakak sudah punya wig ini?"

"Gabril, kamu tak mungkin mendadak lupa apa agamamu kan?"

"Mungkin ini salah satu cara Allah menegur kakak tentang penampilan dan aurat. Percayalah kakak ingin menggunakan ini dari dulu. Terlepas entah tujuan awalnya untuk menyembunyikan kepala tanpa rambut ini, tapi tak ada kata terpaksa sedikitpun kakak ingin memakainya"

"Kita tak pernah sempurna di mata manusia, kita makhluk lemah, kemampuan kita terbatas dan ketika kita sampai pada titik buntu tanpa jalan, saat itulah nama Allah akan terucap otomatis dari lisan, terlepas bagaimana kita sering melanggar perintahnya dan melakukan larangannya" Oryza mengambil beberapa potong pakaian panjang lain dengan jilbab dan warna yang senada

"Mungkin ini teguran Gabril, cara Allah menyadarkan kakak untuk kembali sebelum ajalnya datang"

"Apa mau dicoba dulu kak?" Seorang staf toko bertanya ketika Oryza memintanya menurunkan baju yang dipajang pada manekin

"Ruang gantinya disebelah sana" Oryza berjalan masuk dan memakai pakaian yang ia pakai hanya beberapa kali dalam setahun

"Rasa nyaman itu ada, aku merasakannya" Oryza memegang dadanya untuk merasakan rasa nyaman yang seperti sudah lama tak ia rasakan

"Gabril, bukankah kakak terlihat lebih cantik?" Gabril menahan diri lagi untuk tak menangis, Oryza itu cantik karena itu standarnya memilih pasangan tinggi, ia ingin perempuan yang seperti kakaknya, benar-benar mirip

1
Alivaaaa
syukurlaahh 🥰🤧
Alivaaaa
banyak bawang dinovel ini 😭😭😭😭😭😭😭😭😭🤧
Alivaaaa
semoga kalian menyesal 😡
Oryza 😭😭😭😭😭🤧
Alivaaaa
🤧🤧
Alivaaaa
nyeseeeek 😭😭😭😭😭😭😭
Alivaaaa
😭😭😭😭😭😭🤧
Alivaaaa
Aslii kereeen Thor ceritamu ❤
Alivaaaa
nah loh
Alivaaaa
mewek terus ini tengah malam 😭😭😭😭😭🤧
Alivaaaa
oalaaahhh begitu toh ceritanya 🤦🏻‍♀️🤔
Reza Muna
Luar biasa
Alivaaaa
😭😭😭
Alivaaaa
😭😭😭😭
Alivaaaa
sedih aku 🥺
Alivaaaa
Hai Thor aku mampir 😊
Ayu Wulansari
Luar biasa
Ramlah Usman
ibarat daging rendang d uli sebati tuk rasanya.
begitulah versi cerita ni... semua feeling jg ada d situ d uli sebati ole author. huhhh sedih bnget ya
Supriyatijunaidi Wicaksono
Luar biasa
Tri Wulandari
kenapa Allah SWT mengambil sesuatu yg kita suka????
karena Allah lebih tahu bahwasanya kita tidak boleh terlalu terlena & memuja yg ada di dunia ini tanpa mengingat penciptanya... Allah mengambilnya supaya kita selalu mengingat & berdoa kepada sang pencipta
Tri Wulandari
😭😭😭😭😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!