NovelToon NovelToon
Aku tahu kau selingkuh

Aku tahu kau selingkuh

Status: tamat
Genre:Balas Dendam / Konflik etika / Selingkuh / Dendam Kesumat / Tamat
Popularitas:4M
Nilai: 4.8
Nama Author: Itha Sulfiana

"Tidak semudah itu kamu akan menang, Mas! Kau dan selingkuhanmu akan ku hancurkan sebelum kutinggalkan!"

~Varissa
_____________________


Varissa tak pernah menyangka bahwa suami yang selama ini terlihat begitu mencintainya ternyata mampu mendua dengan perempuan lain. Sakit yang tak tertahankan membawa Varissa melarikan diri usai melihat sang suami bercinta dengan begitu bergairah bersama seorang perempuan yang lebih pantas disebut perempuan jalang. Ditengah rasa sakit hati itu, Varissa akhirnya terlibat dalam sebuah kecelakaan yang membuat dirinya harus koma dirumah sakit.

Dan, begitu wanita itu kembali tersadar, hanya ada satu tekad dalam hatinya yaitu menghancurkan Erik, sang suami beserta seluruh keluarganya.

"Aku tahu kau selingkuh, Mas!" gumam Varissa dalam hati dengan tersenyum sinis.

Pembalasan pun akhirnya dimulai!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itha Sulfiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Derajat pelakor

Retno meremas kedua tangannya dengan gelisah. Sementara, Ratna adiknya terus saja memalingkan wajah dari menantu sang Kakak.

"Mama sama Tante, kenapa? Kok mendadak diam begini? Padahal, tadi aku dengar, kalian lagi ketawa-ketawa."

"Tadi, kamu dengar pembicaraan Mama sama Tante kamu?" Akhirnya, Retno memberanikan diri untuk bertanya daripada menerka-nerka tidak jelas.

Varissa mengangkat kedua alisnya. Ia berpura-pura tidak mengetahui apa-apa. "Nggak. Memangnya, Mama sama Tante lagi bicarain apa?"

Dada Retno dan Ratna langsung plong. Keduanya tak tahu saja bahwa yang sedang mereka hadapi adalah orang yang jauh lebih pintar berpura-pura dibanding mereka.

"Tadi, Tante sama Mama kamu lagi bahas koleksi berlian Bu Indah yang terbaru. Bagus-bagus loh, Va!" sambar Ratna sambil memegang kedua tangan Varissa. Senyum sok baik ia perlihatkan. Pertanda bahwa ucapannya barusan merupakan sindiran halus agar Varissa mau membelikannya berlian itu.

"Iya, Va! Mama ada naksir satu cincin berlian. Bagus banget deh! Bisa kredit 6 bulan loh!" imbuh Retno yang berpindah tempat duduk. Dua wanita itu saat ini sedang duduk mengapit Varissa dengan rayuan maut yang coba mereka lontarkan.

"Terus, kenapa Mama nggak beli aja?" tanya Varissa yang berpura-pura tidak peka. Padahal, jika dirinya adalah Varissa yang biasa, maka sudah pasti dia akan meminta Ibu mertuanya itu untuk membeli berlian tersebut menggunakan kartu debit yang Varissa miliki.

"Itu dia. Mama nggak punya uang sama sekali. Bisnis Papa juga lagi nggak lancar. Jadi, ya begitu. Cuma bisa nelan ludah aja," jawab Retno dengan wajah memelas.

"Kamu beliin lah buat Mama kamu, Va! Harganya nggak mahal, kok! Cuma 120 juta aja. Sekalian, Tante juga mau. Tapi, uang Tante cuma ada 70 juta. Sisanya, kamu yang tambahin, ya! Gimana?" bujuk Ratna tak mau kalah.

Varissa tersenyum kecil. Ia menatap wajah Retno dan Ratna secara bergantian lalu berkata, "Maaf, Ma! Maaf, Tante! Va bukannya nggak mau beliin. Tapi, tabungan Va juga udah mulai menipis. Kalau bisa, Mama sama Tante bayar kredit aja."

"Kamu yang mau bayarin?" tanya Ratna dengan mata berbinar.

"Bayar masing-masing aja, Tan. Va udah bilang nggak punya uang, kan? Atau, kalau emang kalian juga nggak ada uang, mending jangan dipaksain beli. Ujung-ujungnya, malah dapat susah nantinya."

Wajah Retno dan Ratna mendadak masam. Ratna bahkan melepaskan kedua tangan Varissa dengan kasar lalu memutar posisi duduknya menjadi membelakangi Varissa.

"Kalau memang nggak niat beliin, nggak usah pakai alasan sok nggak punya uang. Dasar pelit!" sungut Ratna angkuh.

"Mama mau ke belakang dulu nyiapin makan siang. Tika bentar lagi pulang soalnya. Kamu, kalau mau masih disini, duduk aja. Kalau mau pulang, juga nggak apa-apa," kata Retno seraya berdiri dan bergegas meninggalkan Varissa dan Ratna di ruang tamu.

"Aku juga mau pulang aja, Mbak! Malas ngobrol sama orang pelit ini," teriak Ratna sambil menatap Varissa sebal.

Varissa lagi-lagi hanya bisa tertawa melihat tingkah Ibu dan Tante Erik. Dua wanita itu benar-benar sedang memancing batas sabar Varissa mencapai puncaknya. Tak mengapa. Karena tujuan Varissa kemari memang ingin memberi salam sebelum melancarkan serangan.

"Kita lihat, Tante! Sampai kapan sikap angkuh Tante itu akan bertahan." Varissa tersenyum. Di raihnya tas jinjing yang tergeletak diatas meja sebelum meninggalkan rumah itu tanpa berpamitan pada ibu mertuanya.

****

"Mas, kapan kamu benar-benar akan menceraikan Varissa?" Lagi. Pertanyaan yang tak bosan-bosannya Mauren tanyakan kembali berdengung ditelinga Erik.

"Kamu yang sabar, dong! Kamu pikir, gampang meminta Varissa buat tanda tangan surat pengalihan aset itu?" ujar Erik dengan nada sedikit kesal. Memangnya, selama ini Erik sengaja mengulur-ulur waktu? Tidak. Dia sudah berusaha keras namun momennya selalu saja tidak tepat.

Mauren berdecak. Sambil membenahi kembali baju pasiennya, ia menatap Erik dengan tatapan muak.

"Aku kasih kamu waktu satu bulan. Kalau dalam waktu satu bulan itu kamu nggak berhasil juga, aku akan bilang ke Varissa langsung kalau selama ini kita selingkuh."

Mata Erik membulat sempurna. "Kamu gila? Kamu mau bikin kita berdua langsung jatuh miskin?" tanyanya.

Mauren menggeram. "Kamu pikir, enak jadi selingkuhan terus? Apa kamu nggak tahu gimana penilaian orang-orang terhadap aku selama ini? Bahkan, Fara aja menganggap rendah aku karena mencintai suami orang seperti kamu."

Erik memejamkan mata demi meredam emosi yang kembali mencuat karena omongan Mauren.

"Kamu selama ini memang sudah tahu konsekuensinya jadi pelakor, kan? Terus, kenapa kamu baru keberatan sekarang? Bukannya kamu yang lebih dulu datang dan menawarkan tubuhmu secara gratis padaku?" balas Erik tak kalah geramnya. Lelaki itu bahkan tidak berpikir bahwa ucapannya barusan bisa saja semakin melukai perasaan Mauren.

"Mas...,"

"Apa?" potong Erik frustasi. "Kalau sampai kamu berani bilang yang sebenarnya ke Varissa tentang hubungan kita, kamu akan aku tinggalkan saat itu juga. Ingat itu!" peringat Erik sebelum melangkah pergi meninggalkan ruang rawat Mauren.

Kedua tangan Mauren terkepal erat. Air mata terkumpul memenuhi kelopak matanya. Sekali kedipan, airmata itu luruh membasahi pipi seiring teriakannya yang menggema memenuhi ruangan.

"Ini semua karena kamu, Varissa!"

Gelas air minum di atas nakas kemudian ia raih lalu melemparkannya hingga membentur dinding.

"Awas kamu, Varissa! Akh...," teriaknya frustasi sambil menjambak rambutnya sendiri.

*****

Sementara itu, setelah menemui mertuanya, Varissa kembali melanjutkan perjalanan menuju ke kantor pengacara mendiang Ayahnya. Tidak sendiri, Dokter Imran turut hadir untuk menemani Varissa berdiskusi dengan Pak Reno.

"Dikta mana, Om?" tanya Varissa saat menyadari bahwa Dikta belum juga datang.

"Hari ini Dikta berhalangan hadir. Lagi nggak enak badan katanya," jawab Dokter Imran.

"Dikta sakit?" tanya Varissa terkejut.

"Cuma demam," jawab Dokter Imran lagi. "Om sudah kirim obat penurun panas ke apartemennya, kok. Jadi, kamu nggak perlu cemas," imbuh pria tua itu penuh ketenangan.

"Kok Dikta bisa sakit?" tanya Varissa lagi.

Dokter Imran dan Pak Reno saling bertatapan heran. Keduanya mulai menyadari bahwa Varissa tampaknya mulai menaruh perhatian kepada Dikta. Tentu keduanya senang. Karena, kemungkinan segala impian Ayah Varissa untuk menjadikan Dikta menantunya bisa saja kesampaian meski sedikit terlambat.

"Ya, jelas bisa, Va! Dikta 'kan juga manusia biasa." Pak Reno berucap dengan nada bercanda.

Varissa memajukan bibirnya. Kalau itu, dia juga tahu. Maksudnya, penyebabnya apa? Itu tujuan dari pertanyaan Varissa.

"Jadi, kamu benar-benar akan masuk ngantor lagi?" tanya Pak Reno kembali pada topik pembahasan hari ini.

"Iya, Om! Va berencana menyingkirkan semua benalu yang sudah menggerogoti perusahaan sampai bisa seanjlok ini," ucap Varissa yang kembali serius sambil menunjuk-nunjuk kertas berisi data penjualan dan hutang pinjaman perusahaan yang jumlahnya tidak masuk di akal sehat.

"Tapi, apa kamu nggak apa-apa? Semua pelaku korupsi di perusahaan Papa kamu tidak lain adalah keluarga dari pihak suamimu sendiri," kata Pak Reno berterus terang.

"Nggak apa-apa, Om! Justru karena hal itu. Va ingin memberi pelajaran yang setimpal pada orang-orang yang tidak tahu cara berterimakasih termasuk suami Va sendiri."

Dokter Imran tersenyum kecil. Di tepuknya pundak Varissa lembut penuh kebanggaan.

"Om bersyukur mata kamu akhirnya terbuka, Va!"

1
Dewii Ratna Daffa'rizkiansyah
tamat ny gini amat ka... berasa gak nyambung
Endang Supriati
hampir 1 juta pwrsen rumah pengusaha setiap sudut ada cctv nya, rumah bos saya dirunah ada 20 titik, diperusahaannya ada 55 titik.
Endang Supriati
P
mauren pintar juga yg dibeli berlian. kejar varisa berliannya. jgn bodoh
Lesmana
security nya oon.. org / tamu yg pertm x dtng , maen diksh msk aja , kaga ada nanya2 / ijin sama majikan dulu..untung ternyt kerabat , coba kalo bukan.. ckckck
Lesmana
nih si retno insyap2 nya tunggu kesamber gledek x yah ckckck🥴🥴
Lesmana
aneh deh.. emang rmh besar varissa gak ada pagar besinya & pintu kayu yg msk ke ruang tamu yah ?? juga bukannya jg ada 1-2 security ?? kog tau2 udah nyelonong masuk & duduk di sofa yah ?? apa gunanya security kalo tamu bs nyelonong msk tnp ijin ?? 🤔🤔
Lesmana
jari manis nya udah di isi cincin yg wkt dilamar yg wkt ngobrol didekat kolam , yg ke gap sama om imran..😅 wah mantap , dpt cincin 2
Lesmana
akhirnya rmhnya disitu jg /Grin/
Lesmana
tarik rmh yg ditnggalin sama tuh benalu tua
Lesmana
bloon erik.. gak mau hub buruk sama varissa , tp neken varissa mulu.. malah belain pelakor tua gak jelas..
Lesmana
btw..rmh kel si erik kan pemberian dr varissa , kog gak ada bahasannya lg yah ?? bnran itu rmh udah atasnama kel nya erik gitu ?? kalo msh atasnama varissa , knp gak diusir2in itu parasit smua ?? erik jg blm ditendang dr perusahaan , lama amat action nya , thor.. pdhl udah sah cerai..
Lesmana
bingung yah.. berdasarkan apa gitu erik sekeluarga bs jumawa lepas dr varissa sang tambang emas ?? udah ky pny perusahaan sndr aja sih , lupa diri msh krj di perusahaan varissa ckckck..
Lesmana
sangat2 pantas diremehkan lelaki macam erik , krn emang doyan harta istri..kalo gak mau diremehin yah krj keras lah buat perusahaan sndr , tentunya tnp modal dr istri..kalo cm berganti status pemilik doang mah gak efek lah , dasar laki mokondo yah mikirnya culas bgni nih../Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Lesmana
varissa sopan amat , pelakor dipanggil mbak..lngsng panggil juminten aja kek
Lesmana
bnr varissa ternyt bodoh.. ngapain jg capek2 belaga koma slama 2 bulan , hrsnya pd saat si erik selingkuh di apartmn , rekam kek.. trus lngsng gugat cerai..babat abis tuntas konco2nya si erik di perusahaan.. tamat dah 😂😂
Ninik Setia Ningsih
yaahhhhhh.....🤭
Cinta Rodriques
mkn tuh diselangkangan...murahan,mimpi KLO varissa balik km,laki2 tak tau bersyukur rasain....
Ndo Ndoe lumut
hemmm.. tambahin 20% banyolannya.. plot good. soal si Butena dan tika sepertinya cocok dikupas agar mereka berjodoh 😇😇
Heejin Park
ya Allah coba aj aku kenal gisam dari dulu, pasti aku gaperlu repot" pay later buat perlengkapan anakku (berbicara dengan nada mengantuk)
Bunda Iwar
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!