NovelToon NovelToon
He Is Mine

He Is Mine

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Mafia / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:43.5k
Nilai: 4.3
Nama Author: widyaas

Abela Xaviera. Lahir sebagai anak bungsu perempuan satu-satunya membuat dirinya dimanja oleh keluarganya sendiri. Bahkan kedua kakak laki-laki nya begitu posesif padanya sampai ia tak memiliki celah untuk menjalin hubungan asmara dengan seorang laki-laki.

Hingga saat perayaan ulang tahunnya ke 22, keluarganya mengadakan acara sederhana di sebuah restoran mewah. Di sana dia bertemu seorang pelayan pria di restoran itu yang berhasil menarik perhatiannya, hingga membuat Abel jatuh hati detik itu juga. Dia juga menghalalkan segala cara untuk mendapatkan hati pria tersebut.

Siapakah pria yang berhasil menarik perhatian Abel? Akankah dia bisa mendapatkan hati pria pujaannya itu?

***

⚠️NOTE: Cerita ini 100% FIKSI. Tolong bijaklah sebagai pembaca. Jangan sangkut pautkan cerita ini dengan kehidupan NYATA.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon widyaas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15

Dengan rasa malas yang begitu tinggi, Victor pun keluar dari kamarnya. Andai mommy nya tidak memaksa, tak akan pernah Victor bertemu dengan Anabel itu.

Sedangkan Abel juga berusaha jual mahal, seperti apa yang dia rencanakan. Gadis itu hanya melirik ke arah Victor.

Buru-buru Mom Laura duduk di sebelah Grace dan kursi kosong lainnya hanya tersisa di samping Abel.

"Kenapa masih berdiri, Victor? Cepat duduk," titah mommy. Dia memang sengaja cepat-cepat duduk di samping Grace karena jika tidak, Victor pasti mendahului nya. Padahal memang sejak awal Victor duduk di kursi yang ada di samping Abel.

Abel berusaha tidak gugup karena Victor duduk di sampingnya, sangat dekat, bahkan paha mereka hampir bersentuhan.

Makan malam berjalan dengan lancar meskipun Abel agak gugup. Sepanjang makan malam, tidak ada percakapan sama sekali.

Diam-diam Abel melirik Victor yang berusaha memisahkan kulit udang besar menggunakan garpu dan sendok. Terlihat sekali rahang pria itu mengeras lantaran merasa kesal.

"Bisa, kak?" tanya Abel berbisik.

Victor hanya melirik sekilas dan kembali fokus.

Bibir Abel mencebik kesal. Padahal dia ingin membantu jika Victor berkenan.

"Aku sudah selesai. Dad, aku ke kamar dulu, ada tugas yang harus aku kerjakan," ucap Grace. Setelah mendapat anggukan dari sang daddy, Grace pun pergi dari sana.

Abel menatap piringnya yang isinya masih banyak, sedangkan piring milik Mom Laura dan Dad Sam sudah kosong.

"Dad, mau kopi?" tawar Mom Laura.

"Boleh. Tolong antarkan ke ruang kerja ya," jawab Dad Sam sambil tersenyum.

Abel dan Victor menatap keduanya dengan tatapan tak terbaca.

"Lanjutkan makannya. Ada yang harus daddy kerjakan," ucap Dad Sam dengan senyumnya, setelah itu dia pergi dari meja makan. Begitupun Mom Laura yang beralih membuatkan kopi untuk sang suami.

Mereka sengaja ingin memberi waktu untuk Victor dan Abel. Dan Victor menyadari hal itu.

Pria yang memakai kaos putih itu berdecak kesal. Setelah dibuat kesal oleh udang, kini dia dibuat kesal pula oleh keluarganya.

Sedangkan Abel malah tak menyadari rencana keluarga Victor, dia sedang fokus makan agar makanannya cepat habis. Tapi mata Abel masih melirik-lirik Victor yang kesusahan mengupas kulit udang.

Tanpa berkata, Abel mengambil 1 udang dari piring yang ada di depannya, lalu mengupas kulitnya dengan telaten. Setelah memastikan tak ada kulit yang menempel, Abel pun meletakkan udang itu ke atas piring Victor.

"Cepat habiskan makanannya," ucap Abel memberi instruksi karena Victor masih saja menatapnya.

Victor pun segera makan lagi. Nasi di piringnya masih banyak karena sejak tadi dia hanya fokus mengupas kulit udang.

"Kupas yang ini juga," ucap Victor menyuruh Abel agar mengupas kulit udang yang ada di piringnya. Dia malas mengotori tangannya.

Tanpa protes, Abel pun melakukannya dengan suka rela. Apapun akan ia lakukan untuk Victor. Mendonorkan darah saja dia mau, apalagi hanya untuk mengupas kulit udang seperti ini.

"Mau lagi udangnya?" tawar Abel.

Victor menggeleng sambil mengunyah. Bagaimanapun Abel juga harus tetap makan, tidak mungkin dia menyuruhnya untuk mengupas kulit udang saja.

"Kakak suka udang?" tanya Abel.

"Hm."

Abel mengangguk paham. Sekarang dia tau makanan kesukaan Victor.

Tanpa mereka sadari, tiga orang manusia sedang mengintip kegiatan keduanya. Mom Laura paling antusias, apalagi melihat Abel dengan suka rela mengupas kulit udang untuk Victor. Makin yakin saja dia jika Abel adalah yang terbaik untuk anaknya.

****

Akibat acara makan malam tadi malam, Mom Laura sering mengirimi pesan pada Abel, dan Abel pun tidak masalah karena dia menganggap bahwa ini adalah lampu hijau dari Mom Laura.

Dan pagi ini, Mom Laura mengabari jika dia akan mengirim makan siang untuk Abel. Tapi Mom Laura menggunakan alamat tempat kerja Abel bukan rumahnya.

Hal itu membuat Abel semangat kerja. Dia merasa lebih unggul dari Victor kali ini.

Meskipun Victor belum bisa masuk kerja, akan tetapi Abel tetap semangat menjalani hari-harinya. Terlebih tadi malam Victor yang mengantarnya pulang, mengingatnya membuat Abel tersenyum sumringah.

Abel menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi, matanya menatap lurus ke arah layar komputer yang menampilkan data-data keuangan bulan ini. Tugasnya hanya itu sebenarnya, tidak ada tugas yang berat.

Abel melihat jam tangannya, sudah hampir jam 11 siang ternyata. Dia pun menutup matanya sebentar, tapi malah wajah Victor yang muncul. Seketika Abel menepuk jidatnya lalu membuka mata.

"Bagaimana aku bisa melupakannya jika wajahnya saja terbayang dalam benakku?" kesal Abel.

Sepertinya dia sudah terkena pelet dari Victor.

Tok tok tok

"Masuk!" ucap Abel.

"Ada yang ingin bertemu dengan anda. Katanya mengantar makan siang," ucap Kania si pegawai di cafe milik Abel.

"Ah iya, suruh dia masuk saja," ucap Abel. Kania pun mengangguk paham dan segera pamit.

Abel kembali menyandarkan tubuhnya sambil memutar-mutar kursinya dengan tenang.

"Cepat sekali. Padahal ini belum masuk jam makan siang," gumam Abel.

Ceklek

"Kania kenapa—" Ucapan Abel terhenti kala dia melihat bukanlah Kania yang membuka pintu ruangannya, melainkan Victor.

Seperti biasa, wajah pria itu selalu datar. Dia meletakkan tote bag kecil berisi kotak makan di atas meja kerja Abel dengan kasar. Tanpa mengatakan apapun, Victor berbalik hendak pergi, namun Abel segera berlari dan menghalanginya.

"Tunggu!" ucap Abel sambil merentangkan kedua tangannya.

Victor hanya menatap wajah kecil itu dengan datar.

"Kenapa kau yang mengantar makan siangnya?" tanya Abel.

"Menurutmu?" Victor balik bertanya.

"Kenapa balik bertanya?"

"Kalau mommy tidak memaksaku, aku tidak akan mau datang kemari," ucap Victor. Bukannya disuruh istirahat sehabis pulang dari rumah sakit, dia malah disuruh mengantar makan siang untuk gadis di depannya ini.

Abel menurunkan tangannya. "Kalau begitu jangan langsung pulang," ucapnya. Kemudian dia berjalan menutup pintu dan menguncinya agar tidak ada yang mengganggu.

Melihat itu, Victor berdecak tak suka.

"Berhenti main-main, aku lelah," katanya.

"Aku tidak bermain-main," ucap Abel pula.

"Kau lupa dengan ucapan mu waktu itu?" Ucapan yang dimaksud Victor adalah saat Abel mengatakan tak lagi mengganggu nya.

"Tapi kau yang masuk ke kandang ku. Apakah salah jika aku memanfaatkan kesempatan?"

Di mata Victor, ekspresi wajah Abel saat ini terlihat sangat menyebalkan.

Abel menarik tangan Victor agar duduk di sofa.

"Jangan lancang!" sentak Victor. Dia menarik tangannya yang dipegang Abel.

"Lancang dengan pacar sendiri memangnya salah?" tanya Abel sambil mengedipkan matanya genit. Victor hanya menatapnya tajam, tapi Abel sama sekali tidak takut dengan tatapan itu.

Mereka duduk bersebelahan di sofa. Di depan mereka ada meja kaca yang Abel gunakan untuk meletakkan kotak makan.

"Mau aku suapi atau makan sendiri?"

***

1
🍏A ↪(Jabar)📍
lanjut duble up
꧁༒ ☬~hani~☬༒꧂
BAGUS BANGETTT KOKK
Fremin delaine
kakkk mana EPS 55 nyaa aku udh nungguinn/Frown/
Widyaᡣ𐭩: hari ini aku ijin libur dulu ya☺️🙏
total 1 replies
Anto Anker
Oppo
🍏A ↪(Jabar)📍
lanjut
Fremin delaine
MAKIN MENEGANGKAN WEHHHH
FIKS KAK KAU HARUS LANJUT KARENA JIWA KEPOKU MERONTA-RONTA
Muliati Muliati
Buruk
Muliati Muliati
Kecewa
Fremin delaine
wess kukira ga up untuk hari ini rupanya up/Facepalm/ WEH YANG CUMA BACA JAN MINTA UP DOANG LAH! KALO BACA MINIMAL LIKE!
🍏A ↪(Jabar)📍: selalu paket lengkap dong + gift tiap hari😌🙏
Widyaᡣ𐭩: tiap hari up kok kak. cuma ya agak lambat aja😄
total 2 replies
꧁༒ ☬~hani~☬༒꧂
INGATT UP LAGI THORR
🍏A ↪(Jabar)📍
udah di tunggu mana lanjutanya😭
Fremin delaine
mana lanjutan 51 thorr/Sob//Sob/
🍏A ↪(Jabar)📍
lanjut
Vee
☹️
liza muzay
tegang
Sarah Nur Azizah
👍👍
🍏A ↪(Jabar)📍
gantung😌
Sari Annissa
mommy mu terkena virus tervictor victor🤭🤭🤭
꧁༒ ☬~hani~☬༒꧂
bikin plot twist lagi coba dong kak biar tambah menarik tapi jan sering hehehe/Smile/
🍏A ↪(Jabar)📍
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!