NovelToon NovelToon
Ratunya Sang Miliarder

Ratunya Sang Miliarder

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / CEO / Cinta setelah menikah / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.1M
Nilai: 4.6
Nama Author: widyaas

Alisha (22) gadis malang yang dibuang oleh keluarganya sendiri. Awalnya Alisha pasrah akan takdirnya yang mengenaskan. Tapi, tiba-tiba Ansel (27) Miliarder tampan yang datang mengejutkan Alisha dan langsung mengajaknya menikah.

Ansel adalah pria tampan yang sukses membangun perusahaan keluarganya. Ia juga memiliki saham di beberapa perusahaan besar. Ansel dikenal sebagai Miliarder tampan yang sukses. Tak sedikit kaum Hawa yang mengincarnya.

Lalu, bagaimana nasib Alisha, jika Miliarder tampan itu menikahinya? Apakah pernikahan mereka akan dibumbui cinta yang manis atau sebaliknya?

⚠️NOTE: Cerita ini 100% FIKSI. Tolong bijaklah sebagai pembaca. Jangan sangkut pautkan cerita ini dengan kehidupan NYATA.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon widyaas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps 28

Alisha duduk di depan cermin sambil mengeringkan rambutnya. Ia menatap Ansel yang sedang mengancing bajunya dari pantulan cermin di depannya.

"Ingat, nanti antar makan siang untukku," ucap Ansel yang juga menatap istrinya dari pantulan cermin.

Alisha berdehem singkat. Ia menyisir rambutnya yang sudah lumayan kering, memoles sedikit bibirnya dengan lip balm lalu memakai parfum dan body lotion.

Ansel menatap tak suka. Alisha terlalu mencolok jika seperti itu.

"Kenapa harus pakai lipstik dan parfum? Kau ingin menggoda para bodyguard?" tanya Ansel. Matanya menatap tajam Alisha yang sedang acuh saja. Gadis itu dengan tenang berjalan untuk menggantung handuknya.

"Kenapa? Kau ingin badan ku bau dan bibirku terlihat pucat seperti orang sakit?" balas Alisha.

"Lebih baik begitu dari pada kau berdandan," ucap Ansel membalas dengan cepat.

"Pelayan saja boleh berdandan, kenapa aku tidak boleh?" tanya Alisha.

"Kau hanya boleh berdandan untukku," jawab Ansel yang terdengar tidak masuk akal.

Alisha mengerutkan keningnya, namun bibirnya tersenyum mengejek. Ia mengambil dasi Ansel lalu memasangkan nya di leher sang suami.

"Berarti kau suka jika orang-orang melihatku terlihat seperti orang sakit? Kau mau dikatakan suami tidak becus mengurus istri?" tanya Alisha.

Ansel mendengus sebelum menyahut, "Bukankah aku selalu memberi apapun yang kau mau? Tidak becus apanya." Ia bergumam di akhir kalimatnya.

"Kalau begitu tidak usah mempermasalahkan jika aku berdandan. Lagi pula aku hanya memakai lip balm saja," kata Alisha dan Ansel hanya berdehem singkat.

"Sudah selesai. Sekarang ayo sarapan," ajak Alisha. Tangannya sedikit merapikan kerah baju Ansel. Ia berjalan mengambil jas suaminya lalu menyerahkannya kepada sang pemilik.

Mereka berdua berjalan beriringan menuruni tangga.

Sampai di meja makan, mereka langsung duduk dan menyantap sarapan masing-masing dengan keheningan yang menemani.

****

Alisha benar-benar memainkan game Pou yang ada di ponselnya. Ia agak kesal karena levelnya dimulai dari awal. Padahal di tablet milik Ansel, levelnya sudah tinggi. Meski begitu, Alisha tetap dengan santai memainkan game nya.

"Hellowww Kak Alisha!" seru seseorang yang baru saja datang. Alisha terkejut sampai ponselnya hampir terlempar.

"Noah?" Alisha menatap pemuda itu dengan kening mengerut.

Sedangkan Noah malah duduk di sebelahnya sambil memakan es krim yang baru saja ia ambil dari kulkas.

"Kakak kaget, ya?" tanyanya cengengesan.

"Iya," jawab Alisha dengan lugunya.

"Kau tidak sekolah?" tanyanya kemudian. Ia melihat jam yang ada di ponselnya. Ternyata masih jam sepuluh pagi.

"Gurunya rapat. Jadi semua murid dipulangkan," jawab Noah berbohong. Tentu saja dia bolos. Ia masih memakan es krim nya dengan santai.

Jika yang bertanya adalah Ansel, mana berani Noah menjawab seperti itu. Kakak sepupunya itu sudah tau jika dirinya sering berbohong. Apalagi jika bolos seperti sekarang ini, pasti alasannya selalu sama.

Alisha yang memang dasarnya belum mengenal Noah terlalu jauh pun hanya mengangguk saja saat mendengar jawaban pemuda itu.

"Jika ingin makan, ambil sendiri, ya?" ucap Alisha dan Noah mengangguk antusias.

"Kakak, apa kau pintar matematika?" tanya Noah setelah es krimnya habis.

Alisha tersenyum canggung, "Tidak. Matematika adalah musuhku," jawabnya sambil terkekeh kecil.

Noah langsung berseru heboh. "Kita sama! Matematika adalah pelajaran yang sangat memusingkan! Sayangnya, aku dapat tugas pelajaran itu. Hanya lima soal, tapi jawabannya pasti beranak sampai ke cucu-cucunya," ujar Noah dengan lesu.

"Sayang sekali. Kau salah orang jika memintaku untuk mengerjakannya," balas Alisha sambil tertawa kecil.

Noah menghela nafas. Seolah hidupnya begitu penuh cobaan yang berat.

"Kalau begitu, aku harus menunggu Kak Ansel pulang. Hanya dia yang bisa mengerjakannya," ucap Noah.

"Kenapa kau tidak ikut less saja? Kau juga bisa minta Kak Ansel untuk mengajarimu," sahut Alisha.

"Jangan berharap lebih padaku, kak. Melihat soal-soal nya saja aku sudah pusing. Apalagi belajar dan menghafal rumusnya," jawab Noah lesu.

Alisha tertawa lagi, ternyata dia tidak sendirian. Ia bersyukur ternyata ada yang lebih parah darinya.

Tiba-tiba sebuah ide muncul di otak Noah. Ia menatap Alisha dengan memelas, membuat istri kakak sepupunya itu mengerutkan keningnya bingung.

"Kakak, aku ada janji dengan teman-teman ku sekarang. Bisakah kau berikan buku ini pada kak Ansel? Bilang padanya untuk mengerjakan tugasku. Jika tidak mau, paksa saja dia. Nanti malam aku ambil. Ya ya ya??" Noah memohon. Ia menyodorkan buku tugasnya pada Alisha.

Alisha agak ragu, tapi ia tak tega melihat wajah Noah yang memelas. Tangannya terulur untuk mengambil buku itu.

Noah langsung tersenyum lima jari. "Terimakasih, kak! Aku pergi dulu. Jangan lupa, ya!" ucapnya sebelum berlari keluar mansion.

Alisha hanya menggelengkan kepalanya. Anak muda jaman sekarang suka sekali menghabiskan waktu bersama teman-temannya dibandingkan mengerjakan tugas yang nyata ada hasilnya.

Alisha membuka buku milik Noah, seketika ia pusing melihat tugas yang dimaksud oleh adik sepupunya itu.

"Ini benar-benar membuatku pusing," gumam Alisha dan langsung menutup bukunya. Ia kembali fokus main game.

****

Di sisi lain. Ansel sedang menahan amarahnya yang sudah berada di ujung tanduk. Bahkan Michael tidak berani bersuara sedikitpun. Dia berdiri kaku di dekat sofa yang ada di ruangan Ansel.

Pria berdasi hitam itu memijat pelipisnya. Layar komputer di depannya menampilkan hasil kerjasama perusahaan Xander dengan perusahaan Martiuz yang tak lain adalah milik keluarga Alisha.

Ternyata keluarga Martiuz melakukan kecurangan. Seharusnya mereka membayar hasil yang seharusnya, tapi, mereka hanya membayar 30% dari hasilnya. Seharusnya yang didapatkan adalah 50%.

Perusahaan keluarga Xander dan Martiuz bergerak di bidang properti. Lalu perusahaan Martiuz mengajak kerja sama, dan hasilnya akan dibagi rata. Tapi, belum apa-apa mereka sudah melakukan kecurangan dengan alasan bahwa pendapatan nya hanya itu saja. Tentu saja Ansel tidak percaya. 20% bukanlah nilai yang sedikit.

Ansel jadi curiga jika Johan melakukan hal itu karena merasa kesal padanya lantaran telah menikahi Alisha dan selalu membela perempuan itu.

Ini tidak bisa dibiarkan karena Johan membawa urusan pribadi ke dalam pekerjaan.

Sebab itu Ansel menyuruh Michael untuk membuat surat pembatalan kerja sama. Setuju tidak setuju, pihak Martiuz harus menyetujui. Ansel tidak mau tau. Sudah cukup ia merasa dipermainkan.

"Setelah selesai, kau temui Tuan Johan dan serahkan surat itu. Kau harus memastikan dia mendatangani nya," ucap Ansel pada asisten sekaligus sekretaris nya itu.

"Siap, Tuan," jawab Michael dan segera melakukan apa yang bos nya perintahkan.

Seharusnya perusahaan Martiuz bersyukur bisa bekerja sama dengan perusahaan Xander. Tapi, Johan malah menyia-nyiakan kesempatan itu. Otomatis perusahaan Martiuz masuk ke dalam blacklist perusahaan Xander.

Terima hasil kecurangan kalian. Batin Michael.

Bohong jika Michael tidak marah. Bagaimanapun dia sudah lama mengabdi kepada keluarga Xander terutama Ansel. Dia sangat tau sifat tuannya yang tidak pernah memberi kesempatan kedua.

***

1
🍃❄️ WAHYUNINGTIYAS❄️🍃
helehhh mbelgedes sel Ansel.... kenyang rayuan 😅
🍃EllyA🍃
Luar biasa
꧁༒☬SCORPIO☬༒꧂
Sweet banget sih Ansel uuuuu
Eemlaspanohan Ohan
semoga selamat
Eemlaspanohan Ohan
lanjut
Eemlaspanohan Ohan
lanjut
Eemlaspanohan Ohan
semoga selalu bahagia ya alisya
Eemlaspanohan Ohan
dasar gak tau malu sudah tau punya istri masih. mau gnggu
Eemlaspanohan Ohan
lanjut
jane m pandelaki
He eeh Veronica mimpi di siang bolong. Kasihan ya.
jane m pandelaki
waooow bucin banget Anselnya
Sri Sumarsih
Kecewa
Sri Sumarsih
Buruk
Eemlaspanohan Ohan
bapak gila anak gak salah jadi sasaran
hamcurkan saja perusahannya
Eemlaspanohan Ohan
lanjut
Tem Pek
Lumayan
Umukulsum156 Kulsum
mantaaap
Eemlaspanohan Ohan
nyimak nih thor
Amelya Putri
Buruk
Amelya Putri
Kecewa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!