NovelToon NovelToon
Semua KARENA Kamu

Semua KARENA Kamu

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Playboy / Diam-Diam Cinta
Popularitas:22.5k
Nilai: 5
Nama Author: Delia Ata

Gue sama dia temen, enggak lebih. Gue enggak suka sama dia, enggak cinta. Ngerti enggak sih loe..? tau enggak gue cinta siapa..? gue cinta loe Esra, GUE SAYANG SAMA LOE...!!"

"ONTA...!"

"KAKAK..!!"

"Apa..? mau tau kan siapa yang udah bikin aku sakit hati sampai jadi bajingan.? nih dia orangnya "sembari menunjuk kearah Esra "AKU CINTA SAMA DIA..!!"

"Kakak sadar kamu...!"

"SADAR...!! aku sadar banget. Aku selama ini menahan semuanya. Menahan sakit hati karena cuma dianggap kakak, menahan sakit hati setiap melihat dia deket cowok laen. Aku tahan semuanya. DIA YANG BIKIN HATI AKU ENGGAK BISA BUAT SUKA SAMA PEREMPUAN LAIN.

"Dia adek kamu kak..!"

"Bukan adek sedarah kan.? enggak ada ikatan saudara kan..? LALU APA SALAHNYA..?"

"KAK..

"Iya aku tau, enggak boleh gitu kan maksud kamu..? Jadi adek aku selamanya, terserah, TERSERAH..!!"

Gimana ya kelanjutan kisah cinta yang terhalang ikatan persaudaraan dan juga tanpa berbalas. Yuk mamoir dicerita baruku ini...!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Delia Ata, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SKK 30

Hari bahagia tiba, perhelatan pesta pernikahan putra putri dua keluarga konglomerat hari ini digelar. Okan Abimana dan Esra Pamungkas sekarang sudah resmi menjadi suami istri, setelah tadi pagi mengikat janji suci perkawinan dimeja akad.

Tidak berhentinya ucapan syukur kepada sang pencipta Okan suarakan. Penantian panjang untuk memiliki wanita yang sudah memenjarakan hatinya sejak lama akhirnya terwujudkan.

Kisah panjang luka dan kesakitan, serta hancur remuknya mental, kini terbayarkan dengan derai airmata kebahagiaan. Wanita yang selama ini hanya boleh ia panggil adik, sekarang dapat ia panggil istri.

Ya, tidak ada penantian dan pengorbanan yang sia sia. Semua akan sampai kepada pemiliknya, baik itu cinta, raga dan juga nyawa.

Air mata haru dan bahagia juga tumpah dari para papa mama, om tante, juga adik adik serta sang kakak Abra.

Segala pesan dan amanat juga untaian doa mereka berikan dan titipkan untuk kedua mempelai.

"Kamu cantik banget yank pakai kebaya ini. Udah pantes jadi mempelai wanita aku loh, sekalian aja yuk sekarang barengan." kata Abra seusai menyaksikan prosesi akad Okan dan Esra.

"Pinang aku dulu lah kebapak ibu, bawa papa mama kegubuk aku. Baru kita bikin acara hajatannya." jawab Irena.

"Serius yank..? beneran kan enggak ada lagi drama harta, kasta dan tahta..?" tanya Abra memastikan.

Irena mengangguk dengan wajah berseri bahagia.

"Yes, huh..!" seru Abra melompat girang seraya berteriak, hingga banyak pasang mata melihat kearahnya, termasuk para keluarga.

"Apaan sih yank, malu tau..?" ucap Irena menarik tangan Abra agar duduk kembali.

Abra menyengir kuda "siap kalau soal pinang meminang, habis hajatan ini aku bakal ngomong sama papa mama." kata Abra bahagia.

Resepsi pernikahan mewah nan meriah digelar. Para tamu penting nampak hadir disana, para petinggi negara juga nampak terlihat. Para artis ibu kota turut ikut memeriahkan jalannya pesta.

Kedua mempelai tak henti hentinya menebar senyum kebahagiaan. Terlebih Okan, impiannya benar benar terwujud dan itu masih ia anggap sebuah halusinasi. Tatapan penuh cinta dan kasih sayang, selalu ia berikan untuk sang istri.

"Capek ya..?" tanya Okan.

"Enggak, cuma berat ini atribut semua, apa lagi yang tadi pagi." balas Esra membicarakan semua yang melekat ditubuhnya.

"Tapi kamu cantik banget tau, sempurna. Pengantin paling cantik diseluruh dunia, aku sangat beruntung bisa memiliki kamu."

"Kakak bisa juga ternyata ngegombal ya..?"

Raja terkekeh bahagia dikursi pelaminan.

Tepat dipukul sebelas malam, Okan dan Esra memasuki kamar. Semua keluarga juga kini sudah dikamar peristirahatan masing masing. Okan terlebih dulu membersihkan diri, saat Esra sedang melepaskan semua atribut dibantu oleh para adik.

Setelahnya baru lah Esra yang masuk kedalam kamar mandi, dan Okan menunggu dengan merebahkan tubuh diatas ranjang.

Pencahayaan yang temaram, membuat suasana terasa syahdu menggairahkan. Terlebih kala Esra muncul dengan mengenakan gaun tidur berwarna hitam bebahan sutra, aura panas langsung menerpa Okan.

"Kak..!!

"Iya..!" jawab Okan sembari mematikan televisi yang tadi ia tonton "ayo tidur, pasti kamu capek banget dari pagi jadi permaisuri..?"

"Aku biasa kerja kak, bukan wanita manja. Begituan mana ada capek, cuma mata rada sepet."

"Ya udah tidur, jangan sampai pengantin baru sakit karena mata sepet." kelakar Okan.

"kakak ih..!" seru Esra memukul pelan lengan Okan.

Okan terbahak "ayo tidur, udah malem."

Okan mengambil posisi tidur terlentang, dengan satu tangan ia jadikan bantal. Sementara Esra, tidur dengan memiringkan badan menghadap Okan.

"Kakak enggak mau malem pertama sama aku..?" tanya Esra yang membuat Okan langsung memiringkan kepala guna menatapnya.

"Ra..!"

"Aku istri kakak, aku udah jadi hak kakak. Bahkan kakak udah pernah melihat juga memegang bagian tubuh aku. Inget enggak waktu itu..?"

"Ra, aku----

Okan tidak bisa meneruskan ucapannya, ingatan akan hari dimana ia berniat mengambil kesucian Esra kembali membuat dirinya dirasuki rasa bersalah.

"Aku sudah siap dan sangat ikhlas kak..!" ucap Esra tersenyum manis.

Tanpa banya kata lagi, Okan langsung merubah posisi tubuhnya. Cumbuan lembut penuh cinta dan sayang, dilakoni pasangan pengantin baru itu.

Hasrat keduanya kian membumbung tinggi, alunan merdu nyanyian kenikmatan saling bersahutan, rajutan benang hilang lenyap dari badan dan telah berceceran dilantai.

"Cantik..!" bisik parau Okan seraya menghirup aroma tubuh sang istri dari bagian tengkuk leher jenjang itu.

Suasana kian memanas, kabut birani kian menebal, cumbuan disertai gerakan tangan kian meliar. Okan pun tak tahan, dan bersiap untuk menjadikan sang istri wanita miliknya secara utuh dan sempurna.

"KAK..!" cengkraman dan jeritan Esra lolongkan, saat sang suami berhasil melakukan penyatuan.

"Tahan ya..? sebentar lagi tinggal enaknya." bisik Okan kembali memberi cumbuan manis dibibir sang istri.

Berawal dari gerakan perlahan, Okan mulai memang kendali permainan. Tubuh sang istri dibuat meliuk, menari indah dibawahnya.

"Sayang...!" geram Okan bergerak cepat, kala kenikmatan yang lebih besar lagi akan datang meledak.

"Kakak ah...!" seru Esra sembari memekik tertahan dan mencengkram pergelangan pinggang sang suami, dimana ia juga akan meraih apa yang dicari.

Okan menelusupkan wajahnya diceruk leher sang istri "bareng yank..!" ucapnya sembari terus bergerak cepat.

"Kakak..!"

"Sayang...!"

Erangan panjang setengah mengeram, menjadi tanda jika pasangan halal itu telah sampai dititik kenikmatan terindah.

Okan menaikan kepalanya, menatap wajah cantik sang istri seraya tersenyum bahagia. Diusapnya buliran keringan dikening sang istri, kemudian diberinya dahi Esra kecupan kasih.

"Makasih cantik, terimakasih untuk kebahagiaan ini. Aku cinta banget sama kamu." ucap Okan.

"Aku juga bahagia kak..!" balas Esra "janji ya..? untuk enggak meninggalkan aku sampai saat itu datang."

"Enggak akan pernah aku meninggalkan kamu, mau saat itu udah datang, atau setelahnya, bahkan jika enggak sama sekali datang, aku enggak akan pergi meninggalkan kamu. Kamu hidupku, nyawaku, rumahku untu selalu kembali pulang." balas Okan lalu mencium bibir Esra dengan penuh sayang.

"Maafin aku karena selama ini udah menyakiti kakak."

"Semuanya udah hilang, lenyap sekarang, tergantikan dengan banyaknya kebahagiaan. Aku sangat amat bahagia cantik, sangat." balas Okan.

Obrolan dari hati kehati dan penuh ketulusan mereka lakukan dengan sangat mesra. Saling mendekap, saling memberi kecupan, saling bertukar tatapan kasih.

"Aku bersihin dulu itu ya..? lengket pasti." ucap Okan lalu bangkit dari atas tubuh snag istri.

Diambil beberapa lembar tisu yang basah dan kering, dan bersiap untuk membuka kedua paha sang istri.

"Kakak mau ngapain..?" tanya Esra kaget ketika Okan menurunkan kepala guna melihat area sensitifnya.

"Kan tadi bilang mau dibersihin..?"

"Aku aja yang bersihin." ucap Esra mencegah niat modus sang suami.

"Enggak usah malu, aku udah lihat semua tanpa ada yang terlewatkan."

Esra pun patuh, dan benar bahwa niat membersihkan versi suaminya, memang lah sama dengan pikirannya.

"KAKAK...!!"

Jerit Esra kembali menguar memenuhi ruangan itu, kala sang suami kembali memegang kendali akan tubuhnya. Dan terjadi lah apa yang memang wajar terjadi bagi pasangan pengantin baru.

1
Novi Sri
semangaaaaaaat💪💪💪💪
Sri Siyamsih
lama" kurang sreg dgn bahasamu / kata thor. maaf 🙏
Sri Siyamsih
ikutan tegang thor
Sri Siyamsih
o...h Okan junior otw nih
Sri Siyamsih
buktikan Abra kl kamu bisa berubah lebih baik lg,
Sri Siyamsih
hem gimana abra kl irena gak mau trima msa lalu kamu,
ist_goliteratur
Thor buat cantiknya Okan bangun, dong.
ist_goliteratur
Pengen jadi Esra.
Datu Zahra
keren
Delia ATA
Mampir gaes dikarya baruku...!!!
KAMSIA....🙏🙏🙏
Sri Siyamsih
kalau beneran okan pergi, tar baru terada kehilangan esranya
Sri Siyamsih
caramu slh okaaan knp jd buas gitu, hah semoga Esra tdk membencimu.
Sri Siyamsih
lega rasanya y dah d kluarin uneg"nya slma ini. yoook tinggl berjuang Okan utk mendaptkn cinta esra💪
Sri Siyamsih
putusi aj Tomy Esraaaa, sblm terlambat.
Sri Siyamsih
mudah"an Tomy nggk bohong y
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!