Syena Almira, gadis yang tanpa sengaja dinikahkan dengan seorang pria bernama Fian Aznand yang tidak dia ketahui sama sekali. Berawal dari sebuah fitnah keji yang meruntuhkan harga dirinya dan berakhir dengan pernikahan tak terduga hingga dirinya resmi di talak oleh sang suami dengan usia pernikahan yang kurang dari 24 jam.
"Aku tak akan bertanya pada-Mu Ya Allah mengenai semua ini, karena aku yakin kalau takdir-Mu adalah yang terbaik. Demi Engkau tuhan yang Maha pemberi cinta, tolong berikanlah ketabahan serta keikhlasan dalam hatiku untuk menjalani semua takdir dari-Mu." _ Syena Almira.
"Kenapa harus seperti ini jalan cintaku tuhan? Aku harus menjalani kehidupan dimana dua wanita harus tersakiti dengan kehadiranku? Aku ingin meratukan istriku, tapi kenapa ketidakberdayaan ku malah membuat istriku menderita?" _ Fian Aznand.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vebi Gusriyeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menjatuhkan Talak
Suara azan subuh berkumandang yang membuat Fian terbangun dari tidurnya, dia mengerjapkan mata dan melihat Syena sudah duduk di atas sajadah mengenakan mukena putih sambil memegang tasbih.
Fian menatap wanita yang kemarin dia nikahi, Syena sangatlah baik dan lembut, tutur katanya sangat enak di dengar.
Syena tak menyadari kalau Fian tengah menatapnya, Syena berdiri hendak shalat subuh namun suara Fian menghentikannya dan menatap Fian yang sudah bangun.
"Apa kamu tidak ingin shalat berjama'ah denganku?" Syena tersenyum mendengar perkataan suaminya.
"Kalau kamu bersedia menjadi imamku, tentu aku mau." Jawab Syena dengan lembut.
"Sebentar ya, aku mandi dulu." Syena mengangguk dan menunggu suaminya, setelah siap, mereka menunaikan shalat subuh berjama'ah.
Selesai shalat dan berdoa, Fian menanyakan mengenai diri Syena, dia sangat ingin mengenal Syena lebih dalam lagi karena mereka hanya berkenalan singkat setelah menikah.
"Aku berasal dari Marocco, ayahku asli Yaman dan ibuku orang Marocco, aku sendiri lahir dan besar di Marocco bersama dengan kedua orang tuaku, aku anak kedua dari tiga bersaudara, kedua saudaraku laki-laki. Aku seorang dokter anak di rumah sakit besar yang ada di Belanda, saudara laki-laki yang pertama seorang tentara dan adikku yang terakhir masih menduduki bangku kuliah, dia seorang dokter hewan, aku mengambil cuti selama 15 hari untuk dapat pergi bersama dengan keluarga besarku ke Indonesia."
"Wah kamu ternyata seorang dokter ya, kakak iparku juga seorang dokter anak tapi dia sudah tidak bekerja lagi." Ujar Fian mengingat kalau Seyyal juga seorang dokter anak.
"Oh ya, dia bekerja dimana?"
"Dulu dia di Turki lalu pindah ke New York dan setelah menikah, dia tidak bekerja lagi dan menetap di London." Syena mengangguk.
"Hmm hari ini aku akan ke Bali, besok aku akan ke Belanda, aku berdoa semoga pernikahanmu berjalan dengan lancar Fian." Hati Fian sangat tersentuh dengan kebaikan Syena, Syena sama sekali tidak menghalanginya menikah dan bahkan Syena rela jika tidak dianggap istri oleh Fian.
"Bagaimana dengan pernikahan kita ini Syena?"
"Bagaimana apanya? Kamu lupakan saja Fian, anggap saja pertemuan kita ini adalah sebuah kesalahan yang tidak perlu diingat." Perkataan ringan dari Syena terasa sangat berat bagi Fian.
"Tapi bagaimana pun semua ini tidak adil untukmu, aku akan menikah dengan orang lain."
"Iya, aku sudah bilang kalau kamu boleh menikah lagi dan aku akan melanjutkan hidupku."
"Melanjutkan hidupmu bagaimana? Jika kau ingin menikah lagi bagaimana?"
"Aku sudah menikah denganmu, ya sudah, kenapa harus dipusingkan."
"Maaf Syena tapi aku tidak mungkin untuk memiliki dua orang istri, aku tidak ingin Naima terluka dengan menjadikan dia sebagai istri kedua, aku ingin meratukan Naima dengan menjadikan dia satu-satunya istri dalam hidupku." Syena menarik nafasnya dan menatap Fian dengan lembut.
"Talak lah aku Fian, aku ikhlas." Fian membulatkan matanya mendengar perkataan Syena, dia dapat melihat guratan sedih dan kecewa di mata Syena.
"Kamu yakin?" Syena mengangguk.
"Dengan kita bercerai, semua ini akan terlepas dan tidak ada yang harus dikhawatirkan." Jawab Syena dengan mantap.
"Maafkan aku sudah menyakitimu Syena." Ucap Fian merasa bersalah pada wanita yang kini berstatus istrinya.
"Tidak masalah Fian, terima kasih karena sudah berlaku baik padaku selama menjadi istrimu dan kamu juga sudah menjadikan aku seorang istri seutuhnya Fian." Fian tak tahan mendengar ucapan syukur dari Syena, hatinya terluka karena akan meninggalkan wanita sebaik Syena.
Fian memeluk Syena dengan erat dan mencium lembut kening Syena lama lalu Fian memantapkan hatinya dan memegang kepala Syena.
"Syena Almira, detik ini aku menjatuhkan talak satu padamu dan kau bukanlah istriku lagi." Mendengar kata talak dari Fian membuat hati Syena sangatlah perih dan terluka, dia tidak menyangka kalau jalan hidupnya akan seperti ini, baru kemarin dia dinikahi oleh Fian dan hari ini dia ditalak oleh suaminya itu.
Air mata Syena jatuh membasahi kedua pipinya dan menitik ke tangan Fian.
"Maafkan aku Syena." Syena mengangkat pandangannya dan tersenyum pada Fian.
"Semoga nanti kita menemukan kehidupan kita masing-masing ya Fian." Ada rasa bersalah yang begitu besar di hati Fian saat ini pada Syena, dia tidak bisa memungkiri kalau saat ini dia telah jatuh cinta pada mantan istrinya itu setelah mereka menghabiskan malam indah yang mana kesucian Syena sudah diteguk oleh Fian.
Karena rasa takut untuk ditinggalkan yang begitu mendominan di hatinya pada Naima, Fian lebih memilih untuk terus melanjutkan pernikahannya dengan Naima, gadis asal Mesir yang sangat dia cintai juga.
Siang harinya Fian mengantarkan Syena ke bandara lalu dia kembali ke rumah Sean dengan hati yang masih merasa bersalah pada Syena.
"Maafkan aku Syena, semoga nanti kamu akan menemukan kebahagiaanmu bersama dengan lelaki yang kamu cintai." Harap Fian.
Sesampainya di rumah Sean, dia sudah disambut oleh ketiga keponakan nya itu.
"Kangen ya sama uncle." Fian memeluk ketiga anak itu dan memberikan beberapa makanan pada Sonia.
"Kamu baik-baik aja kan Fian?" Tanya Sonia.
"Alhamdulillah baik Son."
"Syukurlah, kok cepat pulangnya? Bukannya kamu di sana selama 3 hari ya?"
"Aku nggak jadi untuk melakukan proyek di sana, lokasinya kurang bagus."
"Oh makan dulu yuk."
"Oke."
Fian tidak memberitahukan mengenai apa yang terjadi antara dirinya dan Syena pada keluarga besarnya, dia dan Syena sepakat untuk menyembunyikan hal ini dari keluarga mereka masing-masing.
...***...
Pernikahan Fian dan Naima dilaksanakan di London dengan meriah dan megah, semua tamu undangan yang hadir begitu menikmati acara tersebut. Sean begitu bahagia melihat adiknya menikah dengan wanita seperti Naima, Fian juga terlihat sangat bahagia dengan pernikahan tersebut.
Segala kemegahan tersuguh dalam acara tersebut, persiapan dari Sean dan Sonia tidaklah sembarangan, mereka menyiapkan segalanya dengan baik hingga acara pernikahan itu begitu memuaskan bagi Fian dan Naima.
"Akhirnya kamu ketemu pawang mu ya Fian, semoga kalian selalu bahagia sampai nanti." Sonia memeluk Fian, dia adalah orang yang paling bahagia melihat Fian menikah.
"Terima kasih Sonia, doa yang sama untukmu." Sonia lalu memeluk Naima.
"Wah ternyata anak bungsu di keluarga kita sudah menemukan jodohnya, bakalan rame nih mansion kalo kita semua berkumpul nantinya." Ujar Miller sambil memeluk Fian.
"Terima kasih atas hadiah darimu bang, doakan supaya aku memiliki anak kembar seperti kamu dan Bang Sean."
"Jangan deh, lama kau puasa kalau punya anak kembar, repot." Seyyal mencubit pinggang suaminya.
"Nggak bakalan bisa kita main ps bareng lagi ya Fian." Kenzo tak ketinggalan untuk memberi selamat pada Fian dan Naima.
"Ya bisa aja kalau waktunya pas, bisa di atur itu bang."
"Naima, jaga adikku ini baik-baik ya, jangan sampai kamu kecolongan, ntar yang ada kamu diselingkuhi lagi sama Fian." Pesan Kenzo pada Naima dengan nada bercanda, Fian langsung terdiam dan terpaku beberapa saat sebelum Naima mengamit tangannya.
"Dia sangat setia padaku, tidak mungkin dia akan selingkuh." Jawab Naima dengan ceria, rasa bersalah Fian pada Naima semakin terasa karena bagaimana pun status Naima adalah istri kedua Fian.
Walaupun secara catatan negara Naima adalah istri pertama Fian, namun secara agama Syena lah istri pertama Fian Aznand.
"Benarkan Fian." Suara Naima membuat lamunan Fian buyar.
"Haha iya benar."
"Diselingkuhi dengan wanita lain memang nggak akan tapi diselingkuhi dengan ps ya nggak jamin." Balas Kenzo yang diiringi tawa oleh mereka semua.
Satu persatu para tamu undangan memberikan selamat pada Fian dan juga Naima hingga acara hari itu selesai dengan sempurna.
Setelah sesi foto-foto dan serangkaian acara dilakukan, Fian membawa Naima ke kamar mereka yang juga sudah disiapkan oleh Sonia dan Sean.
Kamar itu sangat bagus karena dekorasinya begitu cocok untuk pendukung malam pertama Fian dan Naima. Mereka akan membuka kado besok karena hari ini sangat melelahkan, Fian menatap Naima yang saat ini tidak mengenakan hijabnya, rambut panjang Naima terurai, kecantikan Naima tidak diragukan lagi, Naima mengenakan lingerie pemberian dari Seyyal.
"Kamu cantik banget Naima, bagiku kamu bagaikan seorang bidadari." Naima tersipu mendengar pujian yang dilayangkan oleh suaminya itu, dia menundukkan pandangannya dan merasa sedikit malu karena ini adalah hal pertama baginya berpakaian terbuka di depan laki-laki.
Fian mengangkat dagu Naima lalu menghapus jarak antara dirinya dan Naima, sapuan bibir Fian di bibir Naima membuat Naima melayang. Malam pertama ini dihabiskan oleh Fian dan Naima bersama hingga kamar yang kedap suara itu menjadi saksi bagaimana kemesraan mereka berdua.
...Bersambung...