MARRIED WITH THE DEVIL

Tiba-tiba, Damon mencengkram bagian tengah dadanya sambil meringis.

"Ada apa?"

"Shh! Tak apa, lanjutkan."

liona melanjutkan makannya, walau sesekali melirik Damon yang masih menahan sakit.

liona selesai, dia berusaha tak perduli.

Tapi hatinya mendorong.

"Ada apa, Damon?"

"Tak apa, ini bukan hal serius."

"Tidak mungkin."

"Iya, sayang. Tidak perlu khawatir."

"Aku tidak khawatir."

Damon terkekeh pelan, dadanya masih sakit.

"Apa perlu diobati? Bagian mana yang sakit?"

"Sudah kubilang, ini hal biasa, sayang. Jika aku menurutinya pasti sakitnya hilang."

"Menurutinya?"

Damon berdiri perlahan, liona mendongak.

"Aku harus pergi."

"Pergi?"

"Sebentar, aku akan kembali malam ini. Jangan nakal saat aku tak ada, ya?"

Damon mengusak rambut liona.

"Tapi... Kamu mau kemana?"

"menemui raja."

"Apakah itu penting?"

"Sama pentingnya denganmu, babe."

"Aku serius, Damon!"

"Aku juga serius, sayang."

"cih."

Damon mengangkat kedua tangannya membentuk segitiga. Tiba-tiba muncul sebuah portal di tengah-tengah mereka.

Tak lama kemudian 2 ekor rubah kecil keluar dan naik ke atas bahu Damon.

"Mereka akan menemanimu agar tidak kesepian disini."

"Hewan? Aku bisa gila berbicara dengan hewan."

"Mereka bukan hewan biasa."

Bushhh

Setelah turun dari bahu Damon, kedua rubah itu berubah menjadi 2 bocah laki-laki dengan telinga rubah.

"Lucu sekali... tapi, siapa ini?!"

"Mereka adalah rubah kembar penjaga, terlihat lemah tapi sihirnya sangat kuat untuk menjaga 1 manusia dari iblis² rendahan."

"Haii nyonya pengantin!" Kompak mereka.

"panggil aku liona saja!"

"tidak bisa,nyonya Pengantin,perkenalkan kami!"

"Aku Kin!"

"Aku Ken!"

"Panggil aku liona."

Rubah tersebut menatap kepada Damon,dan Damon mengangguk

"Baik, liona! Senang berkenalan denganmu!"

Mereka berdua menyalami masing-masing tangan liona.

"Bagus, kalian sudah akrab, ya."

Dua rubah mengangguk semangat, liona sibuk mengusak-usak rambut si rubah kembar.

Mereka berempat pergi ke pintu utama. Damon berbalik.

"Kalau begitu, aku pergi, ya sayang?" Damon mengecup kening liona

"Ada yang melihat, Damon!"

"Dengar, mereka tidak melihat kita."

liona menoleh, benar. Rubah kembar itu terlihat saling mengacak-acak rambut.

liona memekik gemass.

"Hey kembar! Jaga nyonya kalian, jika terjadi sesuatu kalian yang akan bertanggung jawab."

"Siap, pangeran!"

"Dah!" Damon melambai.

Tangan liona diangkat oleh dua ekor rubah kembar untuk membalas lambaian damon.

Damon terbang menjauh.

"liona, ayo main!" Kin menarik-narik tangan kanan liona.

"Jangan di tarik, Kin! Nanti liona sakit!" Ken menahan tangan kiri liona.

"Ken juga menariknya, kok!"

"Aku tidak menariknya, aku menahannya darimu!"

"Sama saja!"

"Tidak!"

"Sama!"

"Tidak!"

"Sama!"

"ti-"

"Cukup!" Tekan liona. Si kembar ciut.

"Pertama-tama, duduk."

liona duduk di sofa. Sebelum menyusul Si kembar mendorong masing-masing bagian pintu utama agar tertutup.

Si kembar duduk di karpet di hadapan liona.

"Siapa Ken, siapa Kin. Kalian sangat mirip."

"Aku Kin!" Si rubah dengan kimono putih mengangkat tangan.

"Aku Ken!" Rubah dengan kimono Abu menyenggol Kin.

"Hey! Apa-apaan!" Balas menyenggol Ken.

liona memijat pangkal hidungnya, bukannya di jaga dia lebih seperti menjaga.

"Baiklah, sudah-sudah!"

“Siapa yang lebih tua dan lebih muda?”

"Aku kakak!" Kata Ken.

"Dia bohong! Aku yang kakak!"

"Hey! Kata Pangeran, aku dulu yang keluar!"

"Tapi aku lebih tinggi!"

"Tidak dihitung dari tinggi, Kin!"

"Tetap saja aku tinggi, wlee."

"Kamuuuuu!" Ken mengejar Kin yang sudah berlari.

liona menghela nafas.

"Hey kesini!"

Mereka berdua kembali duduk di depan liona.

"Umur kalian?"

"Aku 320 tahun!" Kin semangat.

"Aku juga 320 tahun! Kata pangeran beda 10 hari."

"Heh... Kalian bahkan lebih tua dariku."

"liona berapa?" Kin bertanya.

"Aku 22 tahun."

"Oh~"

"Kita memang 300 tahunan, tapi wujud manusia kami hanya bisa sampai 16 tahun." Kata Ken.