NovelToon NovelToon
Janda Miskin Menjadi CEO

Janda Miskin Menjadi CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Poligami / CEO / Janda / Mengubah Takdir / Kehidupan di Kantor
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Sherly

"Heh, bocil? Nanti setelah ini aku minta di traktir ya." Goda adrian.

"Adrian!? Mulai deh kamu?." Ketus shely.

"Nggak mau!?, om adrian banyak makannya." Tebak aqilla membuat semua orang di sana tertawa.

"Ye? Mana ada aku makan banyak!? Lagian yang kamu pesankan, semua makanan nya hanya seumil. Gimana nggak makan banyak,." Jawabnya asal.

"Iss maruk, om adrian nya." Ujar aqilla namun tangan adrian mulai usil. Ia pun mulai menarik pelan hijab aqilla.

"Bundaaaaa!?." Teriak aqilla yang taj terima, jika hijab nya ditarik.

"Aduh sayang ampuuunn!!!!?." Pekik adrian yang merasakan nyeri di pinggang, akibat cubitan ulfa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sherly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 19

ଘMengerjai༻

"Heh malah melamun. Kenapa kamu kenal orangnya?." tanya rizky pada adrian

"He-em tapi aku tidak tau apa maksutnya ia mengirimkan foto itu ka aku!? Karna perasaan aku tidak ada masalah dengan nya?." jawabnya

"Oh. Jadi gimana?." tanya nya lagi.

"Bentar lagi aku lulus kuliah. Juga kontrak paspor ku sudah abis sepertinya aku risain kerja. Dan melanjutkan pekerjaanku diindo saja?." ucapnya yakin.

"Hmm. Kalau itu sih aku setuju aja? Yaudah aku lanjut kerja dulu ya bay. Ada apa-apa kabarin gue ok!?." ujar rizky adrian pun mengangguk.

.

.

.

Ditempat lain kini selama di jogja ulfa sudah terbiasa di kampung kedua orang tuanya.

Namun sering kali berkomunikasi dengan shely, namun ia memberikan pesan pada seseorang di sebrang sana. Tapi tak kunjung dibalas nya sehingga ulfa mulai jengah.

"Ulfa?." panggil seorang wanita yang berdiri didepan pintu dapur. Sedangkan ulfa di kamar mandi.

"Iya bunda!?." ujarnya setengah berteriak dari dalam ruangan yang terletak di luar pintu belakang rumah.

"Kamu ngapain sih mbak, didalam toilet lama amat lagi semedi ya, biar dapat duit banyak!?." sambung adik paling bontotnya. Bu sharoh pun hanya menggelengkan kepalanya saja. Lalu pergi  menuju dapur untuk memasak. Sely yang mendengar pun sontak membalas nya dengan sombong.

"Iya aku semedi di dalam! Puas kamu kenapa rupanya!? Awas aja ya besok kalau aku kaya tak mau aku bagikan ma kau ya? Awas aja? Misal minta-minta?." teriaknya lagi namun terlihat santai.

"Hah kaya? Mana ada kaya? Eh ada sih kaya monyet ups ha ha ha." ejek nya ulfa yang didalam pun keluar dari kamar mandi. Ketika melihat sang adik kini bergegas mengejarnya sampai kedalam rumah.

"Awas aja ya dek!?. masak iya mbak dibilang monyet?. Sini nggak kamu biar tak tarik telingamu!?." kini bu sharoh mendengar keramaian itu pun segera melerai keduanya.

"Setopppppp! Pusing bunda lihat kalian tiap hari begini terus!?. Berantem aja kerjaan nya. Ulfa! Kamu kan udah besar ngapain ngeladenin bocah?." ujarnya sedikit membentak namun seketika membuat keduanya berhasil terdiam.

"Itu adek bund ngatain aku monyet!?." rengeknya pada sang ibu.

"Ngadu nih rupanya.?." bisik dian dan seketika dian pun meringis kesakitan.

"Apa barusan kamu bilang hah!?, emang bunda nggak dengar!? Ayo sekarang minta maaf sama mbak!?." ucapnya tegas sambil menarik sebelah kanan telinga anak bontot nya. Hingga dian meringis kesakitan.

"Iya, iya, iya bun aku akan minta maaf!?. Aduhh sakittt!? Bun udah napa!?. Aku akan minta maaf tapi lepasin dulu ini!?." ucapnya membuat ulfa pun menahan tawa.

"Apa!? Lepasin!? Tidakk!?. Bunda nggak yakin kalau kamu minta maaf? Ini kamu pasti mau kabur kan cepat!? Minta maaf sekarang!?." jawab bu sharoh yang tau akan ide anak perempuannya yang satu ini. Disaat ia sudah melepaskan jeweran nya pasti ia akan mehindar lalu kabur.

Dian yang kini sudah kuwalahan? Pada bundanya yang sudah tau akalnya. Kini ia akhirnya menyerah dan pasrah.

"Iya deh?, mbak dian minta maaf ya?." ujarnya pada akhirnya sambil mencium tangan ulfa. Ulfa pun hanya mengangkat tangan nya dan jemari nya di bentuk 'Oke'.

Ulfa pun kembali kekamar, dan sharoh pun melepaskan telinga dian, yang mungkin baginya masih terasa nyeri.

Saat di kamar ulfa pun tertawa lepas, akhirnya adiknya bisa di kasih pelajaran sama bundanya.

"Huh? Salahnya sendiri pake ngejekin aku monyet segala? Tau sendiri kan akibatnya kualat kamu dek." gumamnya ia pun lalu mengambil ponsel.

Saat ia membaca dan ada beberapa panggilan masuk. Bahwa ia mendapatkan notif jika andi pulang ke jakarta.

Juga ada pesan singkat dari shely, bahwa adrian besok akan pulang. Seketika itu membuat dirinya ingin segera kejakarta. Sekalian ingin mengambil barang di gudang.

"Bunda!?." teriak ulfa pada bu sharoh

Bu sharoh yang keluar dapur kini melihat anaknya sudah rapi. Dengan pakaian jeans dan memakai kemeja hijau serta didampingi hijab.

"Mau kemana kamu rapi amat." tanyanya dian pun ikut keluar kamar.

"Bun ulfa mau kejakarta dulu ya. Sekalian mau ambil barang di gudang shely toko juga stok nya udah nipis. Tapi setelah itu aku balik kesini lagi kok." terangnya.

"Yaudah sampe sana kabarin ya. Oh ini sekalian tengok rumah ya walaupun hanya sebentar aja." jawab bu sharoh yang memberikan kunci rumahnya.

Dian yang mendengar kini ikut menimbrung.

"Adek ikut ya mbak." ucapnya dan ulfapun mengangguk sehingga membuat dian tersenyum. Ia ingin bertemu sahabat-sahabat nya dijakarta.

.

.

***

Ditempat lain ada yang merasakan gugup juga rasa sedih dan bahagia, akhirnya yang ditunggu tunggu sudah tiba.

"Buk nanti sore paling ya adek sampe bandara?." tanyanya tak sabar.

"Iya nak? sabar baik kamu selesaikan dulu tugasnya itu belum ada yang dibungkus." ujar bu ilma yang mengingatkan tugas anaknya selama jadi pedagang.

"Iya nih banyak banget pesenan sekarang, nanti sekalian mampir ke gudang ya yah, soalnya kan ini di toko setok nya sudah menipis? Nanti biar shely aja yang nyetir agar ayah nggak nanyain lokasi gudangnya." ujar shely pada kedua orang tuanya.

Ya sejak usaha shely makin maju, karna di bantu ulfa untuk mempromosikan produk nya, jadi kenaikan diatas rata-rata sehingga shely mendapatkan bagian toko online nya sebesar, 280juta dalam 1 setahun, jikalau ulfa mendapatkan sebesar 19650juta, karna toko online nya ulfa baru beberapa bulan yang lalu dibukanya.

Dan kini shely sudah memiliki beberapa toko di indonesia, sungguh perjuangan yang menguras tenaga bukan? Sehingga shely pernah hampir dawn saat tokonya hampir dibuat bangkrut karna setiap beli pasti ada yang mengembalikannya lagi, padahal ia sudah susah payah mengemasnya, promosi juga itu tidak lah murah baginya itu juga menguras tabungannya sendiri, namun sama coustemer di kembalikan lagi.

'Ya allah terimakasih atas nimat yang ngkau berikan, saya sebagai onwer sangat bahagia, sehingga memiliki anak buah berbagai wilayah.

"Iya yasudah siap-siap gih nanti kasihan adrian menunggu kita." pak malik dan semuanya pun gegas pergi ke kamar masing-masing.

Setelah jam 13:38 semuanya sudah nampak siap, shely yang merasa tak ada lagi yang ketinggalan, kini ia menyambar kunci mobilnya. Sedangkan pak malik yang mengambil kunci pagar rumah agar tak ada orang masuk.

Selama diperjalanan kini semua pun nampak hening, hanya suara mesin mobil yang menyala. Sama sesekali terdengar sirine ambulan, sampai shely berjalan pelan di area tepi agar memudahkan ambulan melaju melewatinya.

"Haduh yah, semoga ya yang meninggal itu diberikan jalan terang oleh allah s.w.t," doa shely yang sedang menyetir.

"Iya nak amin, duh ibuk kok jadi merinding hmm," ujar bu ilma sambil memegangi lengan nya.

Shely yang melihat dari sepion terlihat ibunya yang sepertinya ketakutat, ia pun memiliku ide untuk mengerjai ibunya.

"Bu apa itu!?." ucapnya sedikit berteriak.

"Apaan shel!?." bu ilma pun langsung menatap anaknya dengan mimik serius.

"Ituuu dibelekang ibu?." ujar nya lagi, pak malik yang didepan hannya menahan tawa melihat istrinya sedang merasa ketakutan.

"Apaan sih shel, jangan nakut-nakutin ibu deh!?." gerutunya membuat shely semakin ingin meledakkan tawa.

"Itu bu ada-ada kuntil."

"Ku-kun-kuntil, mana shel- mana ibu kok jadi takut? Ibu mau pindah depan lah! Yah ayah pindah belakang aja ibu takut yah hiih yah cepetan!?." bu ilma pun langsung terlonjak dari tempat duduk nya, dan menarik-narik lengan baju pak malik, sehingga pak malik pun tertawa terbahak-bahak didepan.

Ha ha ha,

"Ini kok malah tertawa, yah cepetan pindah belakang!?." teriak bu ilma yang masih menarik baju pak malik.

Aha ha ha.

"Ha ha ha, ibu ini apaan sih!?, dikerjain anaknya mau aja, mana ada setan siang-siang bolong gini buk, ada ada aja.." papar pak malik yang memegang kaki istrinya yang sudah maju kedepan.

Kini bu ilma pun menarik lagi kakinya, lalu duduk kembali ketempat semula, dan merapikan hijab nya lagi yang tadi sempat miring.

Pletak,,

"Aduh ibu, ih kok kenapa kepala aku jadi korbannya sih!?," umpatnya menahan sakit dikepalanya.

"Salahnya sendiri! Ibu di kejain!? Kan ibu jadi takut beneran gimana sih? Suka kali ngerjain ibunya." gerutunya sehingga membuat pak malik dan shely tertawa lagi, kini satu mobil penuh dengan candaan sehingga tawaan, karna sifat bu ilma tak beda jauh dari anak abg kalau lagi sedih.

Setelah puas mengerjai ibunya, mereka pun sampai di lokasi bandara soekarno, tak lupa shely masuk lalu mengambil kartu parkirnya, dan melaju masuk kedalam antrian penjemputan.

Hanya dibarisan ke 10 kini shely meraung raung karna panas, untung saja di mobilnya ada ace kalau tidak mungkin akan kebakar.

"Mana sih adrian lama banget udah di antrian ke 3 ini, tapi kok nggak kelihatan ya yah." ujarnya pada sang ayah yang masih mengotak atik ponselnya, untuk menghubungi seseorang.

"Iya ini ayah juga lagi nelponi, namun di tolak sama adrian shel." jawab pak malik namun tak lama ia pun mendapatkan notif.

"Ini shel katanya ada di pintu depan, jadi dari sini maju lagi nak." pak malik pun menujukan pesannya pada shely, kini shely pun menganggukkan kepalanya.

Setelah gerbang ke 3 kini terlihat lelaki muda berusia 26 di depannya, dengan memakai sweater putih baju kaos hitam sepatu hitam dan celana jeans, dan tas ransel yang dipunggung dan sebelah kanan kiri memegangi koper besar 1 dan sedang 1 kecil juga 1.

"Nah itu bukan ya." tanya bu ilma sambil menujuk ke arah kanan jalan. Kini semakin dekat mobilnya dan nampak ada lelaki di sebelah kanan.

"Iya buk, yasudah ayah pindah belakang ya kamu didepan sama adikmu." ujar pak malik.

"Iya ayah di belakang aja temenin ibu," umpat bu ilma uyang sesekali masih merasakan takut, shely pun hanya tersenyum pada ibunya.

.

.

BERSAMBUNG...

1
Sulfia Nuriawati
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!