NovelToon NovelToon
LIHAT AKU, GUS!

LIHAT AKU, GUS!

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Cinta Paksa / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:1.8M
Nilai: 4.8
Nama Author: mama reni

Gus Shabir merasa sangat bahagia saat ayah Anin datang dengan ajakan ta'aruf sebab dia dan Anin sudah sama-sama saling menyukai dalam diam. Sebagai tradisi keluarga di mana keluarga mempelai tidak boleh bertemu, Gus Shabir harus menerima saat mempelai wanita yang dimaksud bukanlah Anin, melainkan Hana yang merupakan adik dari ayah Anin.

Anin sendiri tidak bisa berbuat banyak saat ia melihat pria yang dia cintai kini mengucap akad dengan wanita lain. Dia merasa terluka, tetapi berusaha menutupi semuanya dalam diam.

Merasa bahwa Gus Shabir dan Anin berbeda, Hana akhirnya mengetahui bahwa Gus Shabir dan Anin saling mencintai.

Lantas siapakah yang akan mengalah nanti, sedangkan keduanya adalah wanita dengan akhlak dan sikap yang baik?

"Aku ikhlaskan Gus Shabir menjadi suamimu. Akan kuminta kepada Allah agar menutup perasaanku padanya."~ Anin

"Seberapa kuat aku berdoa kepada langit untuk melunakkan hati suamiku ... jika bukan doaku yang menjadi pemenangnya, aku bisa apa, Anin?"~Hana

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Lima Belas

Aisha tidak bisa menahan dirinya lagi, dia langsung masuk ke kamar dan memeluk tubuh sang putri. Hal itu membuat Anin dan Syifa terkejut. Mereka tidak menyangka jika mami-nya berada di balik pintu.

"Maafkan mami, Sayang. Maafkan mami yang tak pernah tahu jika kamu sedang terluka dan berusaha menyembuhkan lukamu sendiri. Mami bukan ibu yang baik. Tidak peka terhadap perubahan sang putri," ucap Aisha terbata karena terisak.

"Kenapa Mami harus minta maaf? Ini bukan salah Mami," balas Anin.

Aisha melepaskan pelukannya. Menangkup kedua pipi sang putri dan mengecup kedua pipi Anin. Menghapus air mata gadis itu.

Aisha bisa merasakan sakit yang putrinya rasakan. Walau kisah mereka berbeda, tapi memiliki kesamaan dalam ditinggalkan kekasih. Sama-sama menikah dengan wanita lain.

"Mami yakin kamu kuat. Mami dukung keputusan kamu untuk pergi. Mengalah bukan berarti kalah. Yakinlah Allah telah menyiapkan sesuatu dibalik semua ini," ucap Aisha.

"Mami setuju Anin menetap di kost tanpa pulang hingga dia lulus?" tanya Syifa.

"Apakah mami punya pilihan lain? Jika mami meminta Anin tetap di sini, Hana pasti mengira mami membela Anin, karena dia putri mami. Mana ada seorang ibu yang ingin pisah dari putrinya. Tapi ini hanya untuk sementara. Mami juga berharap dengan kepergian Anin, dia bisa melupakan cintanya pada Gus Shabir. Cintanya telah terlarang karena pria itu telah menjadi milik wanita lain," ujar Aisha.

Syifa tampak cemberut. Sepertinya dia tidak setuju dengan pendapat Aisha. Dia masih tidak terima atas kepergian sang adik.

"Aku ingin dengar pendapat papi. Papi harus tahu ini," ucap Syifa.

Wanita itu berdiri dari duduknya. Baru saja dia akan melangkah tangannya di tahan Aisha. Mami Aisha meminta putri sulungnya itu duduk. Syifa yang sangat menghormati dan menyayangi Aisha, tidak berani membantah. Dia kembali duduk.

"Duduklah. Mami harap kita tidak melibatkan papi di sini. Kasihan papi. Dia pasti akan serba salah nantinya. Hana adalah adiknya. Sedangkan Anin adalah putri kesayangannya. Pasti papi akan sangat sulit dalam mengambil keputusan. Lagi pula ini semua bukan salah Hana. Hanya Mami menyayangkan sedikit keputusannya yang meminta Anin pergi. Seharusnya dia bicarakan ini dulu dengan mami, jika dia menghormati mami sebelum memutuskan semuanya," ujar Aisha dengan lembut.

Beruntung saat ini, Ghibran sedang tidak berada di rumah. Dia pergi ke hotel atas permintaan Aisha. Tadi dia minta Ghibran mengantar rendang yang dia buat untuk Hana, Syifa dan Anin. Aisha memasak banyak sebagai bekal anak-anaknya. Bagi Aisha ketiganya dalam posisi sama. Dia memperlakukan semuanya dengan adil.

"Sekarang mami ingin bertanya dengan Anin. Apakah kamu sudah yakin dengan keputusan kamu ini? Tinggal di kost sampai lulus dan memperoleh gelar dokter?" tanya Aisha.

Anin menjawab pasti dengan menganggukkan kepalanya dengan cepat. Dia telah yakin dengan keputusannya ini. Mungkin ini yang terbaik. Dengan begini dia bisa cepat meraih gelar dokter.

"Apakah kamu ikhlas dengan semua ini, Nak?" tanya Aisha lagi.

Syifa hanya bisa mendengar. Dia tak berani membantah apa pun yang Aisha katakan dan lakukan. Dia begitu menyayangi ibu sambungnya itu sehingga apa pun keputusannya akan Syifa dukung.

"Mami, dalam hidup ini, terkadang kita harus menerima bahwa tak semua harapan jadi kenyataan. Dan yang kita butuhkan adalah keberanian tuk merelakan.Terkadang, di dalam hidup ini, kita harus belajar ikhlas dan melepaskan. Mengikhlaskan apa yang telah berlalu, dan melepaskan apa yang seharusnya pergi. Memang mengikhlaskan yang tiba-tiba pergi bukanlah hal yang mudah. Perpisahan kadang menyakitkan bukan? Tapi lebih baik mengikhlaskan dia pergi jika itu memang yang terbaik. dari pada memaksakan sesuatu yang tak mungkin bertahan," jawab Anin dengan mantapnya.

Mata Aisha berkaca mendengar ucapan sang putri. Tak mengira di usianya yang baru delapan belas tahun, memiliki pemikiran dewasa. Aisha seperti melihat cerminan dirinya pada Anin. Wanita itu langsung memeluk tubuh putrinya dengan erat. Syifa ikutan memeluk. Bertiga mereka saling berpelukan.

"Ini memang keputusan yang tepat, Sayang. Jangan takut sendirian di sana. Jika kamu tak bisa pulang, mami bisa ke sana kapan pun itu. Jika kamu kangen, tinggal bilang. Mami akan segera ke sana. Kamu kangen Kak Syifa dan Yusuf, mami akan bawa. Syifa, mami harap ini menjadi rahasia kita. Bantu Anin sembuh dari lukanya tampa melibatkan papi. Kamu bisa, Nak?" tanya Aisha pada Syifa.

Aisha takut Syifa mengadu hal ini pada Ghibran. Masalahnya akan bertambah riweh jika banyak orang terlibat. Dengan pelan akhirnya Syifa mengangguk setuju untuk menutup semua ini dari papinya Ghibran.

Jangan tangisi dia yang telah pergi, meski dia sangat berarti. Tuhan punya rencana yang lebih baik di kemudian hari. Skenario Tuhan bukan untuk dibaca dan diterka, tapi hanya untuk dimainkan oleh kita sebagai pemeran utamanya. Suatu hari, kamu akan menyadari bahwa Tuhan punya rencana yang lebih baik, kamu melepaskan seseorang agar yang lebih baik bisa datang. Apa pun yang terjadi dalam hidupmu, percayalah, segalanya dalam rencana Tuhan, dan yakinlah akan selalu indah pada akhirnya. Bersyukur atas apa pun yang diterima. Menyenangkan ataupun tidak, Tuhan pasti punya rencana yang pastinya terbaik untukmu.

...----------------...

1
Titee Hidayah
menarik dan menguras air mata
Hanna Maryam
dari awal emang salah sendiri 😒
Titien Muliasari
Luar biasa
muaww
ini pemeran utama siapa si
Cha Cha
dan akhirnya gus itu tidak juga melihatku, pusing kepalaku😁😁😁
Puji Rahayu
kurang komunikasi
kurang slg memahami
gk da manusia yg sempurna
tp cinta yg menyempurnakan.
bukan cr siapa yg salah di sini
tp jln keluar bgaimna mmpertahankan pernikahan itu sendiri.
Anisya Lestari
good job Hana
Anisya Lestari
masih heran sama yang komen jika Hana itu egois ,playing victim ,iri ,dengki.
Coba lebih memahami dari bab" sebleumnya , Anin bilang kalau kasih sayang aisha trhdp Anin dan Hana itu sama ,jika Anin dibelikan mainan maka Hana pun turut dibelikan.memang dalam hal materi oleh Gibran dan Aisha mereka tidak membedakan ,tetapi dalam hal kasih sayang mereka tetap membedakan ,bahkan Syifa juga pernah bilang kalau dia lebih sayang Anin drpda Hana .Nah poiinnya adalah kenapa Hana bersikap seperti itu terhadap Anin ,karena dia belum pernah merasakan kasih sayang yang begitu besar dari orang terdekatnya .Jadi wajar saja semenjak dia menikah dia mempertahankan suaminya karena hanya dia yang memiliki ikatan paling dekat dengan Hana . Hana hanya ingin ada seseorang yang mencintai ,menyayanginya dengan besarnya ,maka dari itu dia mepertahnkan suaminya .
Dian Ayu: jelek ceritanya
nonamanizzzzz: betullk
total 4 replies
Anisya Lestari
Gibran bertanya kpd sabhir perihal persaan yang sebenarnya ,jelaslah Hana tersinggung ,sebagai istri yang jelas dia tau jika suaminya belum menerimanya/ mencintainya ,wajar saja jika Hana marah .
Hana memiliki trauma akan dkucilkan oleh orang" disekitarnya .
Anisya Lestari
kenapa banyak yang menyalahkan Hana disini ,padahal Hana disinipun juga korban,bukan aku lebih condong kehana ,tapi kalau dilihat Anin banyak yang memeluk dia ketika dia ada masalh ,sedangkan Hana dia tidak bisa memeluk siapa" ,dia hanya bisa memendam semuanya ...
nonamanizzzzz: jdi emosi sya
nonamanizzzzz: betulll
total 2 replies
Anisya Lestari
Hana itu sebenarnya dia kesepian,merasa tidak ada yang menganggap dirinya ,karena sedari kecil di lingkungan keluarga besarnya Hana memang dianggap sebelah mata dikarenakan kesalahn ibunya ,Hana bersikap seperti itu kepada Anin karena dia sudah sangat lelah dengan semuanya ,dia hanya ingin cinta ,dan kasih sayang dari seseorang yang dia cinta / sayang ,Hana itu rindu akan kasih sayang seorang ibu yg belum pernah dia rasakan .
Jihan Juniara Syani
Luar biasa
Kadek Bella
lanjut thoor
Nafisa Aprilia
Luar biasa
Nafisa Aprilia
Lumayan
Tiur Lina
anaknya ya kasih ke keluarga suaminya
Tiur Lina
sebenarnya Shabir nggak bisa disalahkan sepenuhnya.. perasaan kan nggak bisa dipaksakan.
yang melamar kan Hana duluan 😃
Tiur Lina
si Hana baper banget.. malas liatnya.
Tiur Lina
lebih baik di cintai dari pada mencintai.
Wiedya Stuti
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!