NovelToon NovelToon
Cinta Manis Tuan Kendra

Cinta Manis Tuan Kendra

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:6.3k
Nilai: 5
Nama Author: Alin26

Desi seorang gadis cantik yang berasal dari kampung. umurnya masih 18 tahun tetapi ia sudah memutuskan untuk merantau ke kota jakarta sendirian demi mencari pekerjaan. 18 tahun cukup muda kan? yeah... dari kecil Desi sudah dididik menjadi anak yang mandiri. di karenakan Desi lahir dikeluarga yang serba kekurangan, gadis itu hanya mampu menyelesaikan pendidikannya sampai kelas 6 SD saja. ia tidak punya cukup biaya untuk melanjutkan pendidikannya ketingkat selanjutnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alin26, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kendra dan Desi bertengkar

Kendra sangat marah ketika melihat Sam yang hendak menyentuh tubuh Desi. Entah mengapa Kendra merasa tidak rela jika tubuh Desi disentuh oleh orang lain selain dirinya.

"Keluar!" tegas Kendra menyuruh Sam untuk segera keluar dari ruangannya. Sam yang mendengar itu lantas segera keluar dari kamar tersebut sebelum tuannya itu semakin marah ke padanya.

Setelah Sam keluar. Kendra kembali duduk di samping Desi. Tangannya mulai terangkat dan kembali membelai pipi Desi dengan sangat lembut. Melihat wajah Desi yang sangat cantik membuat Kendra benar-benar terpesona dan sepertinya akan jatuh hati ke pada gadis ayu itu.

"Ah ... Perasaan apa ini. Mengapa setiap kali aku memandang wajahnya jantungku pasti akan langsung berdegup dengan sangat kencang?" gumam Kendra sembari memegangi dadanya. Kendra kebingungan dengan perasaan yang sedang ia rasakan saat ini. Ini kali pertamanya ia merasakan gerogi dan gugup ketika berdekatan dengan seorang wanita. Biasanya jika ia berdetakan dengan wanita, perasaannya hanya bisa saja dan tidak terjadi apa-apa. Tetapi kenapa di saat ia dekat dengan Desi ia selalu merasa ada yang aneh dalam dirinya.

Di saat Kendra sibuk merenungi apa yang sedang terjadi dengannya. Perlahan-lahan Desi mulai tersadar dari pingsannya. Pandangan gadis itu langsung tertuju pada pria tampan yang sedang duduk di sampingnya.

1 ... 2 ... 3 ....

"KYAAAA!! PRIA MESUM!!" teriak Desi dengan sangat keras yang membuat Kendra langsung terkejut.

Bug-!

Desi yang panik dan ketakutan lantas langsung menendang Kendra tepat di bagian wajahnya. Kendra yang mendapatkan tendangan yang tiba-tiba itu pun tak sempat menghindar dan seketika terjatuh ke lantai.

"Damn!" pekik Kendra merasakan bokongnya hampir patah karena terbentur di lantai. Desi yang melihat itu lantas segera menarik selimut untuk melindungi dirinya.

"Tolong! Tolong! Ada orang mesum di sini! Tolong!" teriak Desi dengan sangat keras yang membuat Kendra begitu marah saat mendengarnya. Kendra pun berdiri dari duduknya lalu menatap Desi dengan tatapan yang sangat tajam.

"Glup ...." Desi menahan air liurnya dengan sangat susah melihat Kendra yang tampaknya sangat marah ke padanya.

"Berani sekali kau menendang wajahku, Gadis Nakal!" teriak Kendra dengan murka.

"Jelas aku berani! Kenapa aku harus takut! Kau mau memperkosaku jadi aku menendangmu sebagai pertahanan!" sungut Desi berusaha memberanikan dirinya untuk melawan pria mesum itu.

Kendra yang mendengar itu lantas melototkan kedua matanya dengan sangat lebar. "Kau bilang aku mau memperkosamu?!" sentak Kendra mengepal kedua tangannya dengan kuat, tak terima dirinya dikatakan seperti itu.

"Kau duduk di sampingku saat aku tidak sadar. Kau pasti ingin mengambil kesempatan saat aku tidak sadar kan?! Ayo, jawab! Dasar mesum! Lihat saja aku akan melaporkanmu ke pada kantor polisi!" sungut Desi masih berusaha menutupi tubuhnya dengan selimut.

"Siapa juga yang mau memperkosamu?! Ya Tuhan, dari mana gadis ini berasal, pede sekali mengira bahwa aku akan memperkosamu! Selera dengan tubuhmu saja aku tidak pernah!" teriak Kendra.

"Lalu untuk apa kau duduk di sampingmu dengan sangat dekat kalau bukan untuk mencuri kesempatan?!" timpal Desi.

"Kau pingsan di tengah jalan. Dan aku membawamu ke rumahku untuk diobati! Apa kau tahu, aku memanggil dokter ternama di negara ini hanya untuk memeriksa keadaanmu. Tapi setelah kau sadar kau justru menendang wajahku. Apa begitu caranya berterimakasih?!" sentak Kendra dengan wajah memerah, berusaha menahan amarahnya yang hampir meledak untuk membakar gadis itu.

Daysi yang mendengar itu lantas terdiam sejenak. Sedetik kemudian ia langsung tersenyum sumringah tanpa merasa bersalah sama sekali. "Ja--Jadi ini rumahmu? Kamu memanggil dokter ternama hanya untuk memeriksa keadaanku?" tanya Desi sembari menuruni tempat tidur secara perlahan. 'Mampus ... Apa yang sudah aku lakukan? Aku sudah menendang wajah seseorang yang sudah menyelamatkan nyawaku. Dia pasti sangat marah saat ini. Lebih baik aku segera pergi sebelum pria ini berbuat sesuatu padaku.'

"Jika bukan karena asistenku menabrakku mana mungkin aku ingin membawa gadis sepertimu ke rumahku?!" sungut Kendra. 'Sshhh ... Dia cantik tapi tenaganya seperti laki-laki. Kuat sekali ketika tadi dia menendang wajahku,' gumam Kendra dalam hatinya sembari mengelus hidungnya yang terasa hampir patah akibat tendangan Desi tadi.

"Hehehe ... Ma--Maafkan aku. Aku tidak sengaja menendangmu tadi. Ibuku selalu mengajarkan aku untuk tetap waspada pada seorang pria asing sepertimu. Jadi ketika melihatmu duduk di sampingku itu membuatku takut dan tanpa sadar menendang wajahmu," ujar Desi dengan perasaan yang sangat bersalah. "Sekali lagi maafkan aku, Tuan."

Desi membungkukan badannya untuk meminta maaf yang sebesar-besarnya pada Kendra. Setelah menunduk dan meminta maaf. Desi pun berbalik dan menuju pintu keluar. Gadis itu bertingkah biasa saja seolah tidak ada yang terjadi.

"Mau ke mana kau?!" bentak Kendra yang membuat Desi semakin mempercepat langkahnya menuju pintu keluar tanpa berani menoleh ke belakang.

'Lari, Desi! Lari! Kalau tidak hidupmu pasti akan berakhir di tangan pria sangar itu!' gumam Desi hendak berlari namun ....

"Aduh! Aduh! Sakit!" pekik Desi ketika Kendra tiba-tiba menarik salah satu telinganya dengan kuat.

"Kau mau kabur, hm?!"

"A--Ampun, Tuan. Kan aku sudah bilang aku tidak sengaja menendangmu!" lirih Desi berusaha melepaskan tangan kekar Kendra yang masih menarik telinganya. "Lepasin, Tuan! Ini sakit!" pekik Desi memukul-mukul tangan Kendra dengan sangat kuat. Kendra yang memiliki tubuh kekar tentu tidak merasakan apa-apa ketika Desi memukulnya.

"Enak saja! Setelah kau menendang wajahku kau berencana ingin kabur?! Kau harus ganti rugi karena kau hampir membuat hidupku patah gara-gara kaki tengilmu itu!"

"Hikss ... Hikss ... Ampun, Tuan."

Kendra tersenyum gemas melihat Desi yang mulai menangis karena ketakutan. Wajah Desi yang ketakutan begitu terlihat imut bagi Kendra. Dari situ Kendra berencana akan memberi beberapa pelajaran terhadap gadis itu.

1
aca
lah kok meninggal
aca
ciee ken/Curse/
Atik R@hma
cinta pda pndangan pertama, bos Kendra😁😁😁
Atik R@hma
si bos Kendra, mencari ksemptan🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!