NovelToon NovelToon
Aku Bukan Pelakor

Aku Bukan Pelakor

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh
Popularitas:869.2k
Nilai: 4.7
Nama Author: devi oktavia_10

Brakkk.... Apa yang kalian lakukan...!! Bentak Bella melihat sang suami yang bernama Alex, tidur bersama sang Adik Arimbi dengan tidak memakai pakaian sehelai benang pun.


"Dasar kau Arimbi...! gaya mu saja yang memakai kerudung, nyatanya kau seorang ja**** tidak malu selingkuh dengan abang iparmu, aku tidak sudi menikah dengan kau, pernikahan kita batal." bentak Bian dengan wajah marahnya, bukan hanya kekasih dan kakaknya saja yang berada di sana, akan tetapi juga orang tua mereka.


"Cih.... Ja**** sialan rupanya kau ini, untung ketahuan sebelum hari pernikahan kalian, mama ngak mau punya menantu mu rahan seperti kau!" bentak calon mertuanya.


"Aku ngak melakukan apa pun, aku juga ngak tau kenapa ada di sini hiks.... hiks..." bela Arimbi, dia sama sekali kenapa bisa ada di kamar sang kakak, dan ada abang iparnya yang juga tidak memakai apa pun.


Mau tau selanjutnya, yuukkkk.... ikutin, jangan lupa like komen dan votenya ya😘😘😘

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon devi oktavia_10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15

"Loh... kakek Papa, ngapain kalian ke sini?" tanya Alex menghalangi pintu masuk apartemen itu.

"Cucu kurang ajar! kau tidak menyuruh kami masuk!" ketus sang kakek.

"Haiiiss... Mengganggu saja." gerutu Alex memberi jalan kepada Kakek dan Papanya.

Tuk....

"Kau pikir kami tidak tau apa isi kepala kau itu." ujar sang kakek berlalu dari cucu kesayangannya itu.

Alex hanya mampu garuk garuk kepala yang tidak gatal, kakeknya tau aja apa yang dia mau.

"Mana cucu mantu kakek?" tanya Kakek Bagas.

"Lagi di dapur, tadi mau bikin minum, ntar aku susul dulu." ujar Alex.

Namun belum sempat Alex menyusul, sang istri sudah ada di sana.

"Eh... Ada tamu." ujar Arimbi tidak enak hati, karena pakaian yang dia pakai tidak menutup Auratnya, dia hanya memakai kaos oblong yang kebesaran dan celana leging panjang, karena dia pikir hanya dia dan suaminya saja di apartemen itu.

"Tidak apa sayang, sini kenalin sama Kakek dan Papa kakak." ujar sang suami.

"Assalamualaikum... Kakek." ujar Arimbi sambil mencium tangan keriput sang kakek dengan takzim, seketika hati kakek tua itu menghangat mendapat perlakuan seperti itu dari cucu menantunya.

"Wa'alaikum salam sayang, siapa namamu Nak?" tanya sang kakek sambil membelai kepala Arimbi dengan penuh sayang.

"Arimbi Saquela kek," ujar Arimbi dengan sopan.

"Nama yang bagus." ujar sang kakek tidak melepaskan genggaman tangannya dari tangan Arimbi.

"Apa Ayah akan memonopoli menantu ku seorang diri." cibik Papa Andi.

"Ah... kau mengganggu saja." sewot Kakek Bagas.

"Perkenalkan dirimu sama pria perajuk itu sayang," ujar Kakek Bagas dengan menatap sinis dang anak.

"Assalamualaikum... Pa," ujar Arimbi melakukan hal yang sama dengan sang kakek.

"Wa'alaikum salam menantu papa yang cantik." ujar papa Andi tersenyum lembut kepada sang menantu.

"Kamu kerja di mana sayang?" tanya Papi Andi.

"Aku pelayan di Restoran pelangi pa," jawab Arimbi yang belum mau membuka identitasnya, dia mau tau apa respon orang orang itu tentang pekerjaannya, biasanya orang kaya akan selalu memandang status sosial, apa kah dua laki laki ini juga sama dengan mereka.

"Wahh... Restoran elit itu, pintar kamu bisa masuk di sana nak, padahal masuk di sana cukup susah, Alvaro sangat pilih pilih mencari pegawainya." ujar sang Papa juga kenal dengan bos Arimbi itu.

"Iya, Rimbi sedikit beruntung, makanya bisa bekerja di sana." ujar Arimbi dengan tersenyum lembut.

"Dasar kau sayang, apa kamu belum percaya dengan kelurga ku, hingga profesi mu saja masih kau sembunyikan, tapi itu lebih baik, kakak juga ngak mau orang orang tau tentang siapa kamu, setidaknya papa dan Kakek menerima mu dengan baik, tapi kakak tidak bisa menjamin mama menerima mu, tapi tenang saja ada kakak, kakek dan papa di sisimu sayang, kakak tidak akan biarkan orang lain menyakitimu." gumam Alex dalam hati, memandang sang istri penuh cinta.

"Oh... Iya kakek sama papa mau minum Apa?" tanya Arimbi.

"Apa saja, tapi kakek jangan terlalu manis minumnya." ujar sang kakek.

"Baiklah, klau gitu Rimbi bikin teh herbal aja ya." ujar Arimbi.

"Baiklah." ujar Papa dan Kakek mengangguk setuju.

"Maaf ya kek, Rimbi ngak ada apa apa di rumah, soalnya kami baru pindah hari ini." ujar Arimbi tidak enak hati, membawa minuman dan untungnya tadi dia sempat membeli brownis.

"Tidak apa sayang, kami yang datang tiba tiba." ujar sang kakek.

Ting...

Tong....

Bel apartemen itu kembali berbunyi.

"Nah, itu gofood kita sudah datang." ujar Alex berdiri dan berjalan ke arah pintu, untuk mengabil pesanannya.

"Kek, Pa, mari kita makan, tadi Alex pesan makanan, untung Alex pesannya banyak." ujar Alex mengangkat kantong di tangannya.

"Baiklah, kami ikut makan." Seru sang papa, beranjak dari duduknya.

Sementara di rumah besar sana, Hesti di pusingkan dengan ke tiga tamunya.

"Kemana suami dan mertua mu tadi Hes?" tanya Linda.

"Tadi lagi ada kerjaan mendadak, jadi mereka pergi tidak sempat pamit." ujar Hesti.

"Kok gitu sih, masih ada tamu loh di rumah, ngak sopan banget ninggalin tamu," ujar Linda tidak tau diri.

"Kalian datang tiba tiba, tanpa ada pemberitahuan dulu," alasan Hesti.

"Tante, kamar Alex mana? aku capek tante, pengen istirahat di kamar Alex." ujar Moza sok manja.

"Maaf Moza, klau kamu mau istirahat ke kamar tamu aja di situ." tunjuk Mama Hesti menunjuk kamar tamu.

"Ih... ngak mau ah.. Tante, aku mau di kamar alex saja." rengek Moza semakin menjadi jadi.

"Kamu ini ngak sopan banget sih Moza, ngak baik tau seorang perempuan masuk ke kamar laki laki." ketus Hesti mulai naik pitam.

"Emang kenapa sih Tan, kan sebentar lagi aku juga akan menikah sama Alex, tetap saja nanti aku akan tidur di kamar Alex kok Tan, trus apa bedanya." ujar Moza.

"Astaga kenapa perempuan ini liar sekali, pantas saja suami, anak dan Ayah mertua ku ngak mau sama dia, kayanya aku harus pikir pikir lagi deh mengadakan pertunangan mereka, apa yang di bilang papa benar adanya ya, perempuan ini bukan gadis baik baik, dan aku hanya di peralat oleh mereka." gumam Hesti dalam hati.

"Sudah lah Moza, klau capek istirahat di kamar tamu saja, benar kata Tante Hesti perempuan tidak boleh masuk ke kamar laki laki." ujar Linda saat melihat raut wajah Hesti yang mulai tidak suka kepada sang anak, jangan sampai ulah sang anak, perjodohan mereka batal, dia tidak mau itu, sementara dia sudah heboh memberi tau semua teman arisannya, klau anaknya Moza akan Menikah dengan Alex, begitu pun sang suami, dia juga mendapat keuntungan dalam perjodohan ini, secara tidak lansung usahanya makin lancar setelah tau Alex adalah tunangan sang anak, jadi banyak para pengusaha ingin bekerjasama dengan perusahaannya.

"Ihhh... Mama norak deh." kesal Moza menghentakan kaki dan pergi keluar rumah karena kesal keinginanya tidak tercapai.

"Astaga, anak itu kenapa berulah sih, bisa bisa perjodohannya di batalkan." panik Linda.

"Moza, apa apaan kamu ini, berperilaku yang sopan lah dulu, klau kelakuan kamu kaya gini, bisa bisa Hesti ngak jadi menjodohkan kamu sama Alex," geram sang papa.

"Hiss... iya iya..." cibik Moza masuk ke dalam rumah.

"Maaf tante, tadi aku sedikit gerah makanya keluar." ujar Moza kembali dengan muka sok manjanya.

"Hehe... Iya iya," ujar Hesti.

"Gerah apaan, ac rumahku nyala semua, kayanya aku pikir pikir lagi deh dengan pertunangan mereka, takut kesalahan aku. mana papa, ayah dan Alex tidak suka dengan Moza, bodo amat dengan persahabatan, dari pada ujung ujungnya aku hancur lebih baik di pikirin lagi deh." gumam Hesti.

"Hes... Haii.... Kenapa melamun?" tanya Linda basa basi.

"Ah... ngak kok." ujar Hesti dengan tersenyum kikuk.

"Gimana Hes, kapan kita ke butik untuk mencari gaun dan juga cari cincin tunangan anak anak kita, aduhhh... aku sudah tidak sabar menunggu hari itu tiba." ujar Linda sangat.

"Ahh... Kalau itu aku belum bisa kasih tau, masalahnya, anak, suami dan mertua ku belum tau rencana ini." ujar Hesti.

"ngak pa apa lah mereka ngak tau, biar jadi kejutan aja nanti pas di hari ulang tahun kamu, bukan hanya Alex yang terkejut, mertua dan suami kamu juga dapat kejutan juga lah." desak Linda, dia ngak mau gagal tentang pertunangan anaknya.

"Maaf, aku ngak bisa, yang ada nanti aku di depak sama suami aku, ini bukan masalah kecil, ini masalah hidup kedepannya, jadi aku ngak bisa memutuskannya sendiri." ujar Hesti.

"Haa... Kau saja yang pengecut, klau sudah di acara nanti, pasti juga mereka ngak bisa menolak di dekat orang ramai." pekik Linda lepas kontrol.

"Haiii... jangan berteriak di depan ku, belum apa apa kelakuan kamu sudah seperti ini, sepertinya aku pikir pikir lagi untuk menjodohkan anak anak kita." ujar Hesti mulai tidak suka.

"Eh... Maaf maaf Hes, aku ngak sengaja, jangan gitu dong, oke oke, kamu kasih tau suami dan mertua kamu aja dulu ngak pa apa," ujar Linda melunak, takut juga dia di bentak oleh Hesti.

"Ya sudah, silahkan kalian pulang, sudah mau magrib juga, saya mau istirahat." ketus Hesti tidak ada lagi tampang ramahnya.

"Kok kamu ngusir sih, setidaknya tunggu suami sama mertua kamu pulang dulu lah, baru kami pulang." ujar Linda tidak terima.

"Kamu bisa di bilangin baik baik ngak sih, aku bilang, aku mau istirahat dan suami sama mertuaku ngak tau mau pulang jam berapa." ketus Hesti.

"Baiklah... kalau gitu kami pulang dulu." ujar Linda dengan terpaksa, sesungguhnya dia masih ingin berada di rumah mewah itu, rumah adem luas, banyak makanan, rasanya dia ingin sekali tinggal di rumah itu, tunggu waktunya tiba dia pasti bisa tinggal di sana jadi nyonya besar setelah anaknya menikah dengan Alex, otak Linda sudah berkhayal terlalu tinggi.

"Sial, malah di usir lagi, awas saja nanti, perempuan tua itu akan aku usir dari rumah, setelah aku menjadi istri Alex." kesal Moza masuk ke dalam mobil.

"Benar itu nak, kamu harus pintar pintar mengambil hati Alex, biar kamu jadi nyonya sesungguhnya di sana, dan kamu bisa menguasai aset Alex hahaha...." ujar Danil yang tidak kalah kemaruk dari sang istri.

Bersambung....

1
Trial Ajah
Dasar Bian Bela 2B Baxxxxxx😬
Safa Almira
yey suka
Maria Ulfa
mantap 👍👍👍👍👍
Abdulharis Middini
Luar biasa
Susilo Brama Yumbara Esbeye
ada gitu ya cerita macam sinetron indosiar bgitu?? mkin ksini mkin aneh cerita nya...kira kira ada kh kelakuan g msuk akal di dunia nyata bgitu ya??
Nur Aeni
Luar biasa
Srianni Ritonga
50 rebu sebulan ??? istri manapun ya pasti gak bahagia ... padahal dijodohkan kan? ...hidup realita bukan halu...50 rebu sebulan bisa buat apa ya...jadi mikir keras saya....kalo 50 rebu sehari ...itu masih mending kan?
Liany Aprilia: 50 prharii
total 1 replies
Karlina Sugiharti
buat cerita untuk abang saga dong tor,kih jodoh sm dokter Dian sahabat arimbi.buat dokter arimbi bahagia sm babang saga,kasian liat kisahnya yg bgitu memilukan🙏🙏
Karlina Sugiharti: maksutku buat dokter diana bahagia sm babang saga.
total 1 replies
Nunung Chaniago
Luar biasa
Zieya🖤
mungkin arimbi anak angkat..
kimiatie
cerita yang asyikkkk
kimiatie
mesti lah arimbi mahu dipegang Alex...kan dah halal...bodohnya bian
kimiatie
mahu balik lagi sama Alex ingat macam tukar baju kah...dah mengandung anak bian lagi... perempuan bengang😂😂
kimiatie
nasib arimbi lepas dari lelaki seperti bian
Dwi Hallina
cerita d awal pernikahan bella minta cerai tp gak d kasih bian d karenakan bella lg hamil kok sekang gak ada menyingung masalah kehamilannya, terus si anaknya kmn
Chiing Charlyne
iih... SWEeeeet BANGEeeeet Bian & Bella👍🥰🙏
Chiing Charlyne
TERHARU BANGEeeeeeet DGN MaMa & SMUAaaaa KELUARGA BiAN😿😍🥰🙏🙏SMOGAaa HARMONiiiSss BAHAHiAaaaa SLALUuuuu🙏🥰🙏
rinny
AQ tuh pas baca di awal bayanganku Arimbi itu gadis lugu dan lembut dalam bertutur tapi makin kesini bahasa yg digunakan bahasa gaul dan agak absurd.
Serena Oficall
*nona*
Serena Oficall
*bantal*
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!