Semua sudah diatur kita hanya menikmati alur yang sudah ditentukan dan juga ditakdirkan untuk kita.
Alisha seorang Dokter umum yang mengambil spesialis di salah satu rumah sakit. Wanita cantik yang sehari-hari menggunakan hijab yang memiliki wajah teduh yang menenangkan semua orang yang siapa saja melihat dirinya.
Siapa sangka calon pewaris rumah sakit itu dijodohkan pada dia.
Dalam usia yang sangat muda Alisha harus menikah dengan Adrian sang calon pewaris rumah sakit. Adrian sangat terpaksa menikah dengan Alisha. Karena tidak ingin hak waris rumah sakit jatuh kepada orang lain.
Pernikahan yang indah yang pernah menjadi impian Alisha yang ternyata tidak sejalan dan semulus itu. Bagaimana tidak dia harus menikah dengan laki-laki yang tidak menginginkannya.
Alisha harus menjalani rumah tangganya yang tidak seperti rumah tangga pada umumnya. Laki-laki yang dia nikahi bersikap tidak baik.
Lalu apakah Alisha akan bertahan dalam pernikahannya atau justru akan mundur?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 35 Diam
Mungkin Alisha merasa sebenarnya pemicu dari dia dan Adrian selalu saja terjadi salah paham karena Eyang selalu marah-marah pada Adrian dan Alisha menjadi imbasnya.
Eyang yang sedikit-sedikit menegur Adrian dan bagaimana Adrian tidak kesal jika tidak tahu apa-apa dan disalahkan dan sama dengan apa yang terjadi pada Alisha yang tidak mengadukan apapun dan menjadi imbas dari Adrian.
"Maksud kamu apa Alisha?" tanya Eyang. Dia sedikit kaget mendengar kata-kata Alisha.
"Mohon maaf Eyang. Tetapi Eyang sudah terlalu masuk jauh dalam urusan rumah tangga kami berdua. Alisha tahu Eyang sangat khawatir pada Alisha, sangat takut terjadi sesuatu pada Alisha. Takut Alisha tidak baik-baik saja. Tetapi justru dengan Eyang yang terus saja marah kepada pak Adrian dan menyalahkan pak Adrian ini dan itu yang membuat masalah semakin banyak,"
"Beliau bukan anak kecil lagi dan dia tahu apa yang benar dan tida. Beliau tahu apa yang dia lakukan itu pantas apa tidak. Eyang tidak perlu memberikan nasehat dan apalagi menasehati tentang hubungan pernikahan kami. Maafkan Alisha Eyang. Jika Alisha berbicara terlalu banyak dan kurang sopan pada Eyang. Tapi Alisha yang lebih tahu bagaimana keadaan rumah tangga kamu," ucap Alisha.
"Alisha Eyang hanya...."
"Eyang apapun yang terjadi di dalam rumah tangga kami. Hanya kami berdua yang berhak mengetahui dan berhak menyelesaikannya dan tanpa orang lain harus ikut campur. Maafkan Alisha jika Alisha harus berbicara seperti ini," lanjut Alisha yang sebenarnya merasa tidak enak jika memberikan teguran kepada Eyang agar tidak terlalu banyak ikut campur.
"Tidak Alisha. Kamu tidak perlu sama sekali meminta maaf. Eyang yang minta maaf kepada kamu dan mungkin saja kamu sangat tidak nyaman dengan semua yang Eyang lakukan. Eyang sayang sama kamu. Eyang sama sekali tidak bermaksud untuk turut campur dalam rumah tangga kamu dan Adrian," ucap Eyang.
"Pak Adrian cucu Eyang. Eyang harus memberikan kepercayaan kepada beliau jika beliau tidak seperti apa yang Eyang pikirkan dan justru apa yang Eyang pikirkan membentuk kepribadian beliau akan mengarah pada hal itu. Alisha sudah memutuskan untuk menikah dengan pak Adrian. Jadi Alisha ingin pernikahan ini dijalankan tanpa campur tangan orang lain," tegas Alisha.
Walau dia mengingatkan kepada Eyang. Tetapi tetap saja kata-kata yang diucapkan sangat hati-hati yang takut menyinggung perasaan wanita paruh baya yang dia tahu sangat menyayangi dirinya.
"Jadi Alisha mohon. Jangan terus marah dan menyalahkan atau memerintahkan apa yang tidak di sukai pak Adrian dan justru akan menjadi pemicu kami bertengkar," ucap Alisha.
"Iya. Eyang paham. Maafkan Eyang ya," ucap Ambar dengan lapang hati menerima permintaan dari Alisha. Alisha hanya tidak ingin terus-terusan menjadi sasaran Adrian.
Ternyata pembicaraan Eyang dan Alisha di dengarkan Adrian saat dia hendak keluar rumah dan sekarang Adrian baru tahu bukan, jika selama ini Alisha memang tidak pernah membicarakan apa-apa dan justru Eyang yang terlalu kepo dengan urusan pernikahan mereka. Bahkan Alisha sendiri juga tidak nyaman atau tidak merasa bangga yang terus di bela oleh Eyang.
Mendengar semua pembicaraan itu hanya membuat Adrian terdiam dengan ekspresi yang tidak terbaca. Alisha yang juga tidak mengatakan apa-apa lagi kepada Eyang yang langsung memasuki mobil.
***
Alisha dan Adrian yang sekarang berada di dalam mobil dan pasti sangat terpaksa Adrian harus satu mobil dengan Alisha dengan mereka berdua yang duduk di depan dan Adrian yang menyetir.
Tidak ada obrolan di antara mereka berdua. Alisha hanya diam saja yang melihat keluar jendela dan sementara Adrian juga fokus menyetir dengan wajah yang sangat datar.
Sesekali ternyata Adrian curi-curi pandang menoleh ke sebelahnya dan postur tubuh Alisha sejak tadi hanya seperti itu saja. Adrian juga tumben-tumbennya di dalam mobil itu tidak mencari-cari kesalahan Alisha yang biasanya jika tidak marah-marah kepada wanita yang di samping itu maka Adrian tidak akan puas.
Keheningan itu terjadi sampai akhirnya mereka sampai rumah sakit dan ternyata Adrian tidak menurunkan Alisha di jalan dan mengantar sampai rumah sakit.
"Terima kasih!" ucap Alisha dengan suara yang sangat pelan sembari membuka sabuk pengaman dan tanpa mengatakan apa-apa lagi langsung keluar dari mobil.
"Apa aku di anggap driver grab yang seenaknya mengatakan terima kasih!" desis Adrian dengan sangat kesal atas ucapan terima kasih itu.
Alisha yang sudah keluar dari mobil dan ternyata bersamaan dengan mobil Katty yang baru tiba di rumah sakit dan Katty yang datang bersama Kanya melihat hal itu.
"Dokter, bukankah itu mobil pak Adrian?" tanya Kanya dengan mata mereka berdua langsung melihat mobil itu.
Dua orang itu jelas-jelas sangat terkejut melihat Alisha yang keluar dari mobil Adrian dan untuk memastikan itu mobil Adrian atau tidak Adrian justru keluar dari dalam mobil itu yang semakin membuat mereka benar-benar terkejut sampai bola mata itu ingin jatuh.
"Wah benar! Jadi mereka berdua satu mobil dan ke rumah sakit bersama-sama," ucap Kanya yang semakin membuat Katty panas dengan tangan yang sudah terkepal.
"Apa-apa wanita itu. Jadi dia benar-benar menantang. Dasar kurang ajar!" umpat Katty dengan memukul stir mobil yang sangat keras bahkan sampai membuat Kanya kaget yang melihat ke arah Katty dan Kanya merasa sangat ngeri.
"Dokter baik-baik saja?" tanya Kanya.
"Menurut kamu," sahut Katty dengan emosi.
"Kau benar-benar mencari gara-gara denganku dan lihat apa yang akan aku lakukan kepadamu. Kau ingin menantang ku Alisha!" umpat Katty dengan penuh dendam.
**
Alisha yang baru saja selesai melakukan operasi dan sekarang berjalan di koridor rumah sakit. Wajah Alisha sejak tadi terlihat sendu yang bahkan sangat tidak bersemangat untuk melaksanakan aktivitas hari ini.
Mungkin ini berkaitan dengan kejadian tadi malam dan pasti Alisha masih merasakan sakit di seluruh tubuhnya dan jangan tanya bagaimana hatinya. Tetapi Alisha harus profesional dan apalagi dia adalah Dokter Resident.
Langkah Alisha terhenti ketika dua orang Dokter senior sudah berdiri di depannya. Siapa lagi jika bukan Kanya dan Lulu.
"Ada apa Dokter?" tanya Alisha dengan sedikit takut karena mendapatkan tatapan yang begitu tajam dari dua Dokter tersebut.
"Ikut kami!" ajak Dokter Lulu dengan tegas.
"Mau kemana?" tanya Alisha.
"Nggak usah banyak tanya," sahut Kanya.
"Tapi saya masih ada jadwal pemeriksaan pasien," ucap Alisha.
"Oh iya. Lalu menurut kamu itu menjadi urusan kita hah! Kalau sudah diperintahkan maka dituruti. Kamu harus tahu yang berkuasa di sini adalah kita dan kamu hanya Junior yang besok juga bisa akan terhempas dari rumah sakit ini!" tegas Lulu semakin lama berbicara semakin kelewat batas yang benar-benar menjadi orang yang sangat berkuasa.
"Tapi Dokter..."
"Kamu masih saja melawan dengan tapi-tapi kamu yang sangat tidak penting itu hah! Kamu mau kita memberikan kamu penilaian yang buruk hah!" ancam Kanya.
"Jangan hanya berdiam di sana. Ayo cepat!" tegas Kanya.
Alisha yang sepertinya tidak bisa melakukan apa-apa dan menuruti apa yang diinginkan dua seniornya itu yang langsung mengikuti dua seniornya yang tidak tahu dia akan dibawa kemana.
Bersambung