Clara Anastasya Adiwijaya gadis misterius yang nyaris sempurna dengan berbagai keahlian yang ia miliki gadis misterius pengidap demensia yang di vonis Hanya akan bertahan 2 atau 3 tahun namun hal itu tidak membuat dirinya menyerah untuk mencapai tujuan utama nya yaitu membalas kan dendam keluarga nya setelah pembantaian yang terjadi dan kembali menemukan keberadaan sang ayah yang hilang setelah pembantaian itu demi tercapai tujuan utama nya ia terpaksa harus menggantikan tugas seorang mafia untuk memimpin sebuah Genk besar bernama ( THE DEVIL'S) Genk yang banyak di incar musuh di luar sana tak sampai di disitu ia kembali di pertemukan dengan Scorpion Zein Stevano lelaki yang berhasil meluluhkan hati nya lelaki yang sangat Clara percaya namun di balik itu Zein merupakan seorang pemimpin sebuah agen rahasia yang juga mengincar Clara karena gadis itu di duga terlibat dalam kasus pembunuhan berantai akan kah ia terpaksa harus mengorbankan cinta nya demi sebuah tugas besar atau sebaliknya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yayantri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 29..
Bangunan megah berlantai tiga dengan nuansa hitam Klasik di padukan beberapa ornamen berbentuk tengkorak yang menghiasi setiap sudut dinding menambah kesan mencekam di dalam nya
juga gerbang hitam besar dengan lambang tengkorak menandakan tidak sembarang orang bisa masuk ke dalam bangunan tersebut.
" brrrrrrm"
" brrrrrrm"
" brrrrrrm"
Suara deruman mobil Rolls-Royce yang mulai memasuki kawasan bangunan membuat gerbang besar itu terbuka secara otomatis mempersilakan mobil tersebut untuk masuk kedalam
" c k l e k" pintu mobil terbuka seorang gadis cantik keluar dari dalam mobil ia masih
mengenakan almamater sekolah nya yang ia padukan dengan Hoodie berwarna hijau tak lupa tas kecil yang gadis itu genggam di ikuti dengan seorang lelaki tampan yang berada di belakang nya
" di mana ini " gumam gadis itu dengan mata yang menatap kagum ke arah bangunan berlantai 3 yang berdiri megah dengan banyak Ducati dan mobil sport yang terparkir di halaman nya bangunan yang terkesan menyeramkan bagi sebagian orang namun justru itu yang membuat bangunan tersebut semakin menarik di matanya
" why kaget " tanya lelaki itu yang terkekeh melihat wajah cantik gadis di depan nya yang masih bingung di mana sebenarnya ia berada
" ayok masuk" ajak nya dengan sebelah tangan yang menggandeng gadis itu untuk masuki ke dalam bangunan yang berdiri kokoh di depan
" dug "
" dug "
" dug "
langkah kakinya yang mulai memasuki area dalam bangunan itu hingga membuat gadis itu sedikit tertegun saat mendengar sorakan sorakan yang berasal dari dalam
" bos datang" teriak salah satu pria berbadan kekar yang membuat seluruh lelaki yang berada di dalam langsung berbaris untuk menyambut kedatangan ketua mereka lalu membungkuk kan badan sebagai penghormatan hingga membuat gadis itu semakin tercengang saat ia di gandeng melewati beberapa lelaki yang masih membungkuk an badanya
" duduk" suruh nya yang di angguki gadis itu yang tak lain adalah Clara ia pun mendudukkan diri di samping lelaki itu membuat beberapa lelaki yang tadi nya membungkuk kan badanya sekarang beralih menatap intens ke arah nya
" jadi ini gadis yang bos cerita in imut gitu "
" gue jadi nggk yakin dia yang hampir bunuh Shena mana imut gitu lgi GK cocok sadis"
" cantik gitu mah cocok nya jadi pacar bos dari pada jadi pengganti bos iya nggk sih"
Itu lah beberapa bisikan lelaki yang dapat di dengar Clara dan justru membuat gadis itu semakin bingung
" apa maksud nya pengganti" batin nya hingga beberapa menit seorang lelaki tampan berjalan ke arah nya dengan membawa beberapa minuman di atas nampan lalu meletakkan nya di depan Clara membuat gadis itu sedikit tercengang melihat jenis jenis minuman yang di sajikan seperti wint Domaine de Ia Ro ma nee Conti 1990, Petrus, pinot, dan beberapa jenis wint lain dapat ia pasti kan bahwa harga dari minuman tersebut
sangat fantastis
" minum" ucap lelaki itu dengan menuangkan minuman tersebut pada gelas di depan nya membuat Clara susah payah menelan ludahnya ia bukan tak bisa meminum wint itu bahkan saat ia di Amerika ia sering meminum nya tanpa sepengetahuan Cleo namun saat ini ia berusaha menahan nya karena ia tak mau jika ia sampai kehilangan kesadaran di depan banyak lelaki yang berada di ruangan ini
" em Clara nggk minum itu bang " tolak Clara terbata membuat lelaki itu yang tak lain adalah Rey tertawa lepas karena nya
" oh iya saya entah kenapa saya tidak percaya gadis seperti kamu tidak pernah meminum nya " ucap rey lalu menyuruh beberapa anggota nya membawakan minuman bersoda untuk gadis ini
" oh ya kenal kn ini wakil the Devils rio al gara sekaligus asisten pribadi saya" ucap rey memperkenalkan lelaki tampan dengan setelan jaket berwarna coklat di padukan celana jins berwarna putih yang duduk tak jauh dari dirinya ia berjalan mendekat lalu mengulurkan tangannya di depan Clara
" Rio al gara " ucap nya singkat
" Clara Anastasya" ucap Clara dengan menerima jabatan itu
" bukan nya Clara Anastasya Adiwijaya" ucap nya yang membuat Clara langsung melepaskan jabatan tangan nya
" dari mana Lo tau " tanya Clara dengan menatap tajam lelaki itu membuat lelaki itu membungkuk badan untuk menyamakan tinggi nya dengan Clara
" hehehe" kekeh an yang terukir di wajah tampan nya di depan Clara
" itu mudah bagi ku manis" ucap nya dengan mengedipkan sebelah mata lalu kembali mendudukkan diri di kursi yang sedari tadi ia duduki mengabaikan tatapan tajam gadis itu
" bang rey ini maksudnya apa sih kenapa Clara di bawa kesini kenapa dia bisa tau marga Clara" Protes Clara namun lelaki itu justru semakin menikmati wint yang tersedia
" sssst duduk lh setelah ini kamu pasti tau" ucap rey enteng yang membuat Clara mendengus kesal lalu mendudukkan dirinya kembali
" Rio jelas kn " suruh Rey yang di balas anggukan oleh Rio
" ikut gue " ucap Rio lalu tanpa izin meraih pergelangan tangan Clara membuat gadis itu sedikit memberontak
" lepasin" ucap Clara namun tidak di gubris lelaki itu yang terus menuntun nya menuju salah satu ruangan yang berada di dalam bangunan tersebut
" b r a k " lelaki itu membuka pintu dengan kasar membuat Clara kembali tercengang saat melihat isi ruangan tersebut lelaki itupun melepas cekelan nya dari pergelangan tangan Clara lalu berjalan masuk
Dengan mata yang masih tercengang Clara melangkah kn kaki nya melihat seluruh isi dari ruangan itu terdapat berbagai jenis revolver dan alat tembak lain nya serta patung besar berbentuk kepala tengkorak yang bertuliskan the devils yang membuat ia semakin tercengang saat melihat ada namanya yang terukir di sana
" jadi ini the Devils" batin Clara yang baru menyadari di mana ia berada
siapa yang tidak tau dengan Genk besar ini dulu waktu ia masih berusia 15 tahun ia sangat ingin sekali memiliki sebuah Genk besar seperti the devils namun itu hanya hayalan nya waktu masih menduduki bangku SMP
" ini markas the Devils dan apa maksud nama saya di sini " ucap Clara dengan menunjuk namanya yang terukir di patung tengkorak itu membuat lelaki itu sedikit terkekeh
" ternyata benar kamu memiliki IQ tinggi" ucap nya saat melihat gadis itu sudah menyadari di mana ia berada saat ini
" iya ini markas the Devils dan Rey ketua dari Genk besar ini " ucap nya yang membuat gadis itu semakin tertegun saat mendengar Rey adalah ketua dari Genk besar itu
" apa bang Rey ketua Genk ini" ucap Clara yang masih tak percaya bahwa sahabat dari kakak nya itu adalah ketua dari Genk besar yang sudah lama berdiri ini
" hmm why kaget " tanya nya yang membuat gadis di depan nya itu langsung tersadar
" terus apa maksud dari nama saya di situ"
" why Lo nggk lupa kan kalo sahabat dari kakak lo itu seorang mafia jadi ia harus mengurus semua nya di Amerika dan membutuhkan seseorang untuk menggantikan posisi nya sebagai ketua the Devils " jelas lelaki itu yang Clara langsung teringat dengan fakta bahwa Rey adalah seorang mafia dan langsung membuat nya faham mengapa namanya terukir di patung itu
" kenapa harus gue" tanya Clara yang masih tak percaya mengapa harus dirinya sedang banyak pria kuat di luar sana
" lihat kemampuan diri Lo dan juga beberapa orang yang pernah Lo bunuh . jangan sangka gue nggk tau tentang diri Lo " jawab lelaki itu dengan senyuman nya yang membuat Clara tertegun bagaimana bisa identitas yang selama ini ia tutup dapat di ketahui oleh lelaki di depan nya ini
" kenapa kaget Lo pikir gue dengan mudah tau semua tentang Lo hmm . enggak manis butuh beberapa tahun bagi gue untuk nyari tau identitas asli diri Lo "
" ja jadi orang orang itu suruhan Lo " tanya Clara yang di balas anggukan oleh lelaki itu
" sekarang paham kn kenapa Lo bisa di bawa kemari and semua keputusan ada di tangan Lo gue tunggu jawaban lo pikirkan itu semua kalo Lo Nerima the Devils akan ada di genggaman Lo dan kalo Lo nolak resiko nya lebih besar mungkin bisa berbahaya bagi keluarga Lo atau diri Lo sendiri hm dan Lo nggk bisa lari dari ini semua paham " ucap lelaki itu dengan menekan setiap kata membuat Clara langsung terdiam hingga beberapa saat
" hmm kenapa diam "
" gue mau pulang" ucap Clara tiba tiba lalu melangkah kan kaki nya keluar dari ruangan itu membuat seringai terukir jelas di wajah tampan lelaki tersebut
"mau ke mana hm" tanya Rey dengan nada bariton nya membuat langkah Clara terhenti dan menatap nya intens
" pulang " jawab Clara dingin membuat Rey langsung faham dengan sikap gadis itu saat ini
" santai manis kenapa buru buru banget .tapi nggk pa pa saya faham and mungkin nanti tempat ini akan menjadi tempat ternyaman kamu untuk pulang " ucap rey dengan kekeh an nya justru membuat gadis itu langsung melangkahkan kan kakinya keluar bangunan tanpa menggubris ucap nya
"Rio antar dia pulang saya tidak mau di lecet sedikit pun "
" siap bos " ucap Rio lalu melangkah kan kakinya keluar menyusul Clara
" gue anter" ucap Rio lalu menyambar tangan Clara membuat gadis itu tersentak dan memberontak
" lepasin . gue bisa pulang sendiri"
" no . Ini perintah Rey Lo tau kn rey GK suka penolakan " ucap nya membuat Clara memejamkan mata sesat menahan emosi jika tidak ada Rey mungkin ia sudah menghabisi lelaki di depan nya ini
" okey Do not touch me" putus Clara lalu dengan tatapan tajam nya membuat lelaki itu langsung melepaskan cekelan nya dan beranjak mengambil mobilnya yang terparkir di halaman bangunan
" brrrrrrm"
" brrrrrrm"
" brrrrrrm '
" masuk "
" hufh " Clara menghela nafas berat nya berusaha menahan emosi
" si brengsek ini merepotkan" gumam nya lalu masuk kedalam mobil McLaren berwarna putih milik lelaki itu
tak butuh waktu lama mobil itu langsung melaju meninggalkan area bangunan .