Alina harus menikah dengan laki laki yang usia nya jauh di atas nya karena sang kakak tiba tiba membatalkan pernikahan di saat acara akan di mulai.
demi nama keluarga, Alina merelakan masa muda nya dan menggantikan sang kakak untuk menikahi laki-laki yang bahkan tak ia kenal.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon anis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32 Ke sekolah
Ke esokan pagi nya, Alina sudah rapi dengan seragam sekolah, gadis itu sengaja bangun pagi pagi sekali untuk menyiapkan sarapan untuk nya dan sang suami.
Kaki nya melangkah menuju meja makan dengan buru buru, berharap ia tak bertemu dengan sang suami.
Jujur saja Alina masih malu dengan ucapan nya semalam. Ingin nya dia langsung berangkat saja agar tak bertemu sang suami. Tapi Alina masih ingat, status nya dan ia harus berpamitan dengan suami nya sebelum pergi.
" Semoga mas Adi lupa dengan apa yang aku ucapkan semalam! ". Gumam Alina setelah tiba di meja makan.
" Memang nya apa yang kamu ucapkan semalam? ".
Deg...
Alina menoleh kaku ke belakang, dimana suami nya tengah berdiri sambil menatap ke arah nya.
" E eh,, mas. Gak ada apa apa kok, mas salah dengar kali! ". Ujar Alina gugup.
Surya tampak menaikan alis nya namun sedetik kemudian, laki laki itu mengangguk. Lalu ikut duduk. Padahal laki laki itu tahu ucapan semalam istri nya, namun Surya memilih diam agar istri nya tak bertambah malu.
" Kamu masak lagi? ".
" Iya mas ".
" Maaf saya belum sempat cari asisten rumah tangga, nanti saya akan tanya mama, biar dicarikan untuk bantu bersih bersih juga masak di sini! ".
" Eh, gak apa apa kok mas. Lagian aku juga udah biasa masak sama bersih bersih rumah! ". Tolak Alina cepat.
" Itu dulu sebelum kamu menikah dengan saya. Lagipula saya masih mampu membayar ART jadi kamu tidak usah repot repot ngerjain pekerjaan rumah. Lagipula kamu juga kan akan masuk kuliah, pasti banyak kegiatan nanti nya! ". Kata Surya, lalu menyeruput kopi nya yang telah di siapkan.
Alina merasa terharu dengan apa yang di katakan laki laki yang menjadi suami nya. Gadis itu merasa nyaman dan di cintai, meski mereka menikah dengan terpaksa. Tapi Surya memperlakukan nya dengan sangat baik.
Bahkan lebih baik dari pada kedua orang tua dan saudara saudara nya.
" Makasih ya mas, udah pengertian sama aku. Kalau memang itu keputusan mas Adi, aku gak akan nolak lagi. Tapi boleh gak kalau sesekali aku yang masak. Lagian aku pasti akan bosan kalau di rumah hanya diam saja ".
" Hm,, kalau kamu mau kamu bisa masak sesuka mu. Biar urusan bersih bersih rumah di lakukan asisten rumah tangga! ". Senyum Alina mengembang, merasa bahagia karena suami nya begitu pengertian pada nya.
Kedua nya melanjutkan sarapan, dan makan dengan hening setelah memutuskan untuk menggunakan jasa asisten rumah tangga.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Sebenarnya,,, semua kelas dua belas yang telah lulus tidak di wajibkan ke sekolah. Hanya saja, Alina berjaga jaga, jika ada pengumuman penting atau mengenai kelanjutan bea siswa nya.
Alina telah sampai di sekolah, dan seperti apa yang di katakan sang suami, gadis itu di antarkan sopir yang di tugaskan khusus untuk mengantar dan menjemput nya.
Meski Alina terlihat keberatan, tapi gadis itu tak menolak apa yang di lakukan sang suami. Diri nya tak mau di anggap tak tahu diri padahal suami nya begitu baik pada nya.
" Ya ampun Alina. Lo kemana aja sih beberapa hari ini. Di chat gak di balas, di telfon gak aktif. Gak mungkin kan lo ngilang di telan bumi?! ". Pekik sebuah suara yang tak lain adalah Andin.
" Kamu ini kebiasaan deh, suka teriak teriak Din! ".
" Udah setelan dari sana nya, jadi jawab pertanyaan gue yang tadi ".
" Aku gak kemana mana kok Din, aku sedang sibuk aja. Lagian kamu tahu kan kalau di rumah sedang ada acara pernikahan! ". Jawab Alina santai. Kedua nya berjalan dan duduk di salah satu bangku di dekat lapangan, yang tak terkena sinar matahari.
" Iya sih, tapi masa sih lo sesibuk itu. Sampai nomor lo gak aktif berhari hari. Bahkan Gara terus nanyain lo ke gue! ".
" Terus kamu jawab apa? ".
" Ya gue jawab gak tahu lah, tapi kata Gara dia juga sempat ke rumah lo, tapi lo nya gak ada di rumah! ". Jawab Andin yang membuat Alina tampak gugup.
Apakah ini saat nya memberitahu tentang pernikahan nya pada Andin. Tapi Alina belum siap, jika dua sahabat nya tahu kalau diri nya telah menikah.
" Eh i iya, mungkin aku sedang pergi waktu itu! ". Jawab Alina tampak gugup.
" Lo kenapa sih, kok aneh gitu. Atau ada yang lo sembunyiin dari gue dan Gara? ". Tanya Andin penuh selidik.
" Gak ada kok, kamu ini suudzon aja sama sahabat sendiri ".
" Iya siapa tahu kan, lo ada masalah terus gak mau cerita sama gue. Awas aja kalau sampai benar itu terjadi, gue mau marah sama lo! ".
Deg...
Alina menoleh cepat, wajah nya tampak gugup saat mendengar ancaman sang sahabat.
" Maaf Din, aku belum siap kasih tahu kamu kalau sebenarnya aku udah menikah karena menggantikan kak Karin yang kabur entah kemana! ". Batin Alina.
" Gak ada kok, udah ah gak usah bahas yang gak penting. Lebih baik kita ke kelas, siapa tahu ada pengumuman dari guru kan! ".
" Dih ogah ah ke kelas, mending kita ke kantin aja. Gue belum sempat sarapan nih, karena buru buru berangkat buat ketemu lo! ".
" Ih,,, so sweet banget sih. Aku jadi terhura deh! ".
" Terharu keles! ". Kedua nya beranjak dan berjalan menuju kantin.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
" Lin, gue kepo dong wajah suami kakak lo. Pasti ganteng kan? ".
" Ah ya ya tentu saja, dia tampan Din! ".
" Gue boleh gak lihat foto nya, siapa tahu nih nanti nular ke gue, punya cowok tampan kayak suami kakak lo! ".
Uhuk
Uhuk
Uhuk
Alina tersedak minuman nya, diri nya bingung dengan permintaan Andin.
Bagaimana jika Andin tahu kalau sebenarnya yang menikah itu diri nya dan bukan sang kakak?.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
karin pasti menyesal,, semoga Surya betul" BADAS CEO bukan kaleng"