Paula adalah anak seorang Count yang sudah jatuh, di ambang kebangkrutan keluarganya, dia dijodohkan untuk menikahi seorang Duke.
"Aku menikahimu agar aku dijauhkan dari para wanita yang menganggu. Tahu batasanmu!"
Setelah berkali-kali disakiti oleh ucapannya, Paula masih mau bertahan untuk menyelamatkan wajah orang tuanya hingga Mereka menghabiskan malam bersama dan Paula hamil.
"Wanita murahan sepertimu mengaku hamil anakku?"
Sampai akhir pun Paula masih saja disakiti.
Lalu bagaimana nasib Paula selanjutnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Peri Bumi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15
Sore itu taman mansion Duke di isi tawa rendah dari ketiga perempuan. Mereka bahkan sampai sakit perut karena cerita lucu dan konyol Flora dan Camila.
Paula yang sudah frustasi dari kemarin pun mendapatkan hiburan. Tenaganya seketika pulih.
"Aku suka menghabiskan waktuku dengan kalian." Paula menatap kedua sahabatnya.
"Ayolah... bukankah menghabiskan waktu berdua dengan suami jauh lebih baik?" goda Camila.
Senyum Paula seketika menghilang, "Jangan bahas bahas pernikahan dengan dua wanita yang bahkan belum memiliki pertunangan." Paula masih menyimpan rahasia pernikahannya.
Kedua temannya kemudian kesal dengan canda Paula.
"Baiklah, aku akan menikah tahun ini!" Camila berkata dengan penuh percaya.
"Benarkah?" Flora yang tampak polos itu percaya begitu saja. "Dengan siapa?"
Paula hanya menggeleng gelengkan kepalanya saja. "Apakah kau percaya begitu saja omongan Camila?"
Flora menatap Camila dengan tatapan bodoh. "Sial, aku tertipu!"
"Hahaha..." Pauĺa dan Camila tertawa puas dengan kebodohan Flora.
Tawa mereka hilang saat Delta datang dan menyapa ketiganya.
"Ehem..." Delta berdeham dan suara tawa ketiganya langsung sirna.
"Yang Mulia..." kata Flora kaget.
"Maaf sudah menganggu waktu baik kalian." Delta tersenyum dan berbasa basi.
Awalnya dia hanya mengijinkan Paula saja untuk membawa temannya ke mansion. Tapi susah lebih dari tiga jam mereka bertiga di taman dan suara tawa mereka sesekali terdengar sampai dalam mansion. Delta yang tak sengaja lewat dari ruang kerjanya menuju kamarnya itu pun akhirnya memutuskan untuk tahu siapa teman dari istrinya.
Tak seperti Paula yang terlalu cantik, kedua temannya kecantikannya biasa saja di mata Delta. Mereka juga mengenakan pakaian yang tak terlalu mewah. Delta maklum karena menurut Paula kedua temannya adalah anak seorang Baron dan anak seorang Viscount.
"Tidak benar Yang Mulia..." Camila segera menjawab pernyataan Delta.
"Saya senang akhirnya bisa menyapa kedua teman baik istri saya."
Flora dan Camila tersenyum senang mendengarnya. Mereka beranggapan, setidaknya di mansion ini Paula disayangi karena punya suami baik dan perhatian.
"Kami juga senang melihat Paula bahagia punya suami seperti Duke." Camila adalah orang yang selalu mendoakan kebahagiaan Paula. Karena kebodohan Kakaknya itulah, Paula yang sejatinya anak bangsawan harus hidup menderita dan bekerja memasok sulaman dirumah. Itu sama saja Paula menjadi buruh.
"Karena sudah menyapa, saya akan pamit lagi. Tolong nikmati waktu kalian dengan senang." Delta kemudian menatap Paula dan tersenyum.
Paula sendiri tak tahu, apakah memang suaminya itu seorang Duke atau aktor teatrikal. Di depan semua orang, dia bisa bersikap hangat dan penuh perhatian. Tapi kalau mereka berdua sendiri, suaminya menjelma jadi beruang kutuk yang dingin dan menyeramkan. Cakarnya sering menyakiti hati Paula.
"Astaga Paula, suamimu sangat tampan. Dimana aku bisa mendapatkan pemuda sepertinya?" keluh Camila setelah Delta menghilang.
"Setidaknya kau harus cantik seperti Paula kita yang berharga." Flora sepertinya memilih menjadi juru bicara Paula.
"Siapa yang bilang Camila tidak cantik?" Paula kali ini menjadi tim Camila.
"Dengarkan Paula dengan baik, Ayah dan Ibuku juga bilang aku cantik!"
"Camila...Camila... kita semua cantik di mata orang tua kita sendiri!" Flora memberikan fakta yang menohok bagi Camila.
Camila cemberut. Ketiganya memang sering bersitegang dan mengadu argumen. Tapi tetap saja habis itu tidak pernah terjadi apa apa.
"Sudah...sudah, bagaimana kalau kalian makan malam disini?" pinta Paula.
Flora dan Camila saling berpandangan, dulu saat masih tinggal di mansion Count, mereka biasa makan siang atau makan malam bersama, tapi ini mansion Duke jadi keduanya ragu.
"Tidak apa-apa. Suamiku juga sudah mengijinkan." Paula menyakinkan keduanya.
Mereka lantas mengangguk dan pergi ke ruang makan.
Delta tidak bergabung makan karena kata Gery masih ada yang harus di urusnya.
Setelah makan, mereka lalu pamit pulang. Paula mengantar mereka sampai naik kereta dan melihat kereta yang ditumpangi keduanya pergi menjauh. Seketika Dia merasakan kehilangan lagi.
"Kenapa waktu terlalu singkat berlalu." Gumam Paula pelan.
Ann yang melihat senyum majikannya sudah berlangsung hilang kembali.
'Duchess...'
"Ayo masuk Ann."
Keduanya masuk untuk kembali ke rutinitas sebagai anggota mansion Duke.
Masih berlanjut atau sudah tamat?? Authornya 😁😁
Udah naik 2 Kg pas sakit Turun 3 Kg,kan Ngeselin 🤦🏿
Orang Miskin hanya bisa Gigit jari kalo di Hina,jadi udah ga Aneh lagi Miskin selalu Salah di mata Hukum mana pun 😓.