Seorang Gadis manja bernama Alena baru saja di usir oleh orang tuanya, mereka meminta agar anaknya bisa hidup mandiri dalam waktu tiga bulan. Namun tidak disangka semua ini sudah direncanakan oleh seorang CEO muda, yang ternyata sudah menyukai Alena sedari kecil namun tidak diketahuinya.
Bagaimana rencana selanjutnya sang CEO untuk mendapatkan hati gadis manja ini? ikutin terus up terbaru novel ini ya💜
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mutia Lastari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Foya Foya
Mari berfoya-foya selagi kamu mempunyai uang, untuk besok? Ah aku sudah mempunyai suami kaya dan juga tampan hihi ~ Alena
•Karena seokjin memanggilnya, Alena pun berjalan mendekat mengikuti instruksinya.
"Ada apa?." Tanyanya sambil melihat kearah seokjin
"Besok pagi, pergilah ke depan Gedung pernikahan agama. Aku tunggu disana." Ujar seokjin cuek tanpa melihat kearahnya
"Siap om." Ucap Alena melakukan gerakan hormat
Seokjin lalu menutup bagian jendela mobilnya, tapi sedetik kemudian dia membukanya kembali.
Alena melihat, pria itu mengambil sesuatu di kantongnya. Dan ternyata itu sebuah kartu
"Di kartu ini terdapat uang dua miliar, ini adalah uang sakumu untuk bulan ini." Ucap seokjin
Alena sudah bersemangat untuk mengambil kartu itu, tapi seokjin menariknya kembali.
*Wah luar biasa, setelah ini aku bisa mengajak Irene untuk memesan pria pengh**r paling terbaik.* Batin Alena
"Hihi.."
Dia malah cekikikan di depan seokjin dengan girang, lalu seokjin mencubit kedua pipinya dengan satu tangan untuk membuat Alena melihat kearahnya.
"Ingat, tidak boleh pergi ke tempat seperti ini lagi. Apalagi memesan pria untuk menemani, atau kartunya akan langsung kusita." Tegas seokjin
Seokjin lalu mencubit cubit kecil pipi Alena seperti mochi karena gemas melihat tingkah gadis itu.
Alena melongo tidak percaya, bagaimana seokjin bisa membaca fikirannya. Lalu tiba tiba dia mengangkat kembali kaca jendela mobilnya yang membuat Alena langsung mundur.
Setelah itu, mobil seokjin langsung berjalan pergi. Sambil memegang kartu itu Alena sedikit bertanya tanya.
"Kenapa dia bisa tau isi fikiranku ini? Apa jangan jangan dia cenayang yang sedang menyamar?." Ucap Alena
Irene lalu mendekatinya dan melihat temannya itu malah terdiam.
"Alena." Panggilnya sambil mengibaskan tangan kedepan wajah Alena.
"Ehh." Alena sedikit terkejut dan langsung mengelus dadanya.
"Kenapa malah bengong?." Tanya irene
"Tidak aku hanya sedang berfikir saja." Jawab Alena.
"Hmm sekarang aku sudah diusir oleh orang tuaku, setelah ini aku akan tidur dimana?." Irene mengeluh dengan wajah yang di sedih sedihkan.
"Apa kamu tau Irene, om seokjin baru saja memberikanku gaji untuk satu bulan. Aku akan mengajakmu makan enak sekarang." Alena menunjukan kartunya dengan senang.
"Baiklah, kalau begitu aku mau makan dan tidur di hotel yang paling mahal di kota ini." Ucap Irene bangga
"Ngga masalah hihii, ayoo pergi."
Irene dan Alena menggoyangkan badannya seperti pinguin menggemaskan, mereka lalu saling merangkul untuk merasakan kesenangan di malam itu.
//--
Sekarang mereka sudah berada di sebuah hotel mewah bintang 5 di kota itu, mereka memesan banyak sekali makanan mahal.
"mmm ini enak sekali." Ucap Alena sambil memakan sebuah lobster dan menunjuk kearah Irene.
"Mmmm bener, ini enak banget." Balas Irene.
Tapi saat mereka sedang asyik memakan santapannya itu, tiba tiba ada seorang wanita yang tidak sengaja lewat dan berhenti tepat di depan mereka.
"Yaampun, bukankah dua orang kelaparan ini adalah teman kuliahku?." Ucap wanita itu tiba tiba sambil berlagak sombong
Alena dan Irene Langsung melihat kearahnya, dengan tatapan malas Alena langsung merasa tidak selera makan lagi.
"Kenapa kalian terlihat seperti pengemis yang kekurangan uang, setelah sekian lama tidak bertemu." Ejek wanita itu
"Hmmm mmm." Irene mengoceh dengan mulut penuh sambil menunjuk kearahnya kesal.
Alena lalu mengambil tisu dan mengelap tangannya yang kotor, dan akhirnya dia balik menyindir wanita itu.
"Yaampun, baru juga tidak ketemu selama beberapa tahun, ternyata sudah terlihat setua ini ya?." Sindir Alena
"Asal kamu tau ya, aku ini seorang wanita dewasa yang sudah menikah. Kamu paham gak sih? Ngga seperti kalian yang masih menjomblo sampai sekarang. Eh atau memang tidak laku ya?." Ucapnya dengan tidak sopan
Mereka berdua lalu menatap wanita itu dengan sangat kesal, mengganggu orang makan saja sudah tidak sopan. Apalagi ini sambil merendahkan mereka.
"Alena Alena, percuma ya kamu jadi wanita idola di kampus. Tapi kamu tetap saja dicampakan oleh leo."senyum wanita itu sinis
"Memang enak ya, rasanya dicampakan?."
Wanita itu terus mengoceh, sedangkan Alena sedang menahan diri untuk tidak terbawa emosi sekarang.
Tapi ternyata, jiwa gadis bar barnya kembali muncul. Dia menggebrak meja dengan kencang, sebelum akhirnya menjamb*k rambut wanita itu kuat sampai dia menjerit kesakitan.
"Kamu tuh memang dari dulu selalu jadi orang paling bod*h, sekarang aku ingin mengajarimu bagaimana membalas omongan orang yang kurang ajar." Teriak Alena
Plaakkkkkk
"Jaga mulutmu."
Plakkkkk
Plakkkkkkkk
Alena tanpa henti terus men*mparnya dengan keras, sampai wanita itu makin menjerit dengan menjadi jadi.
Sampai akhirnya dia merasa muak, lalu mendorong wanita itu kuat. Irene yang melihatnya langsung bertepuk tangan dan menunjukan jempolnya, tentu saja dia selalu merasa bangga dengan sahabatnya ini.
" Apa kalian benar benar akan diam saja hah? Cepat haj*r dia!" Teriak wanita itu kepada dua anak buahnya yang sedari tadi hanya diam memperhatikan
Kedua pria itu lalu dengan kekuatan penuh mencoba memuk*l gadis itu, tapi Alena selalu bisa menghindar.
Bahkan rekannya itu terlihat berkali kali ingin menend*Ng bagian perut Alena, tapi jelas itu dengan mudah dihindarinya.
Sampai pada akhirnya mereka harus menerima kekalahan, ketika Alena berhasil memuk*l bagian wajah dan perut pria pria itu, sampai mereka langsung terkap*r lemas dilantai kesakitan.
Wanita itu semakin ketar ketir ketika melihat dua anak buahnya kalah oleh teman kampusnya itu.
Alena dengan bergaya melakukan gerakan memutar seperti menunjukan kalau dia bukan tandingan wanita itu.
"Huh rasain." Irene Langsung berdiri dan ikut meledeknya
Mereka berdua lalu saling mengedipkan mata dan melakukan toss bersama, karena sudah berhasil mengalahkan dua pria itu.
"Dasar anak buah tidak bergun*!." Wanita itu malah mencaci maki anak buahnya
Alena langsung menopangkan satu tangannya di bahu Irene, dengan gaya meledek dia mulai meremehkan wanita itu
"Haduhh, kenapa cuma dua pengawal sih? Sedikit amat. baru juga pemanasan udah kalah, gak seru ah." Ucap Alena dengan percaya diri.
Wanita itu buru buru menelfon suaminya untuk meminta bantuan, karena dia sudah merasa terdesak sekarang
"Hallo sayang, aku sekarang sedang berada di hotel abadi. Ada orang yang terus memukuliku, aku sangat takut." Ucapnya di lebih lebihkan pada suaminya.
Irene dan Alena hanya saling tatap seperti meledek.
"Aku akan segera kesana sayang, tunggulah." Balas suaminya.
"Alena, aku beritahu kamu ya. Kalau misalnya kamu masih berani menyentuhku, lihat saja ya. Suamiku akan segera datang, dan aku yakin dia tidak akan melepaskanmu!." Ancam wanita itu
Alena tersenyum sinis.
"Siapa suamimu itu hah?." Tanya Alena sambil mengangkat satu alisnya.
"Suamiku adalah tangan kanan CEO di perusahaan Kim company, perusahaan itu adalah milik orang terkaya di kota ini, Tuan Kim seokjin." Tegasnya.
"Gampang banget tau gak, bagi suamiku buat menghaj*r dua pengemis seperti kalian ini, tau gak!." Lagi lagi wanita itu merendahkannya.
"Yaampun Irene, aku takut banget loh." Alena dan Irene pura pura menampilkan ketakutan mereka dengan saling memeluk, membuat wanita itu merasa sedikit bangga.
Tapi sedetik kemudian, ekspresi Alena langsung berubah menjadi gadis bar bar lagi
"Silahkan datangkan saja suamimu itu, aku mau lihat siapa yang berani menghaj*rku hari ini." Alena menggulung lengan bajunya bersiap untuk menghadapi antek antek wanita itu.
Saat Alena berjalan maju mendekati wanita itu, wanita itu langsung berteriak untuk menahan.
"Ehhhh berhenti kamu disitu." Ucap wanita itu kencang
Dan tiba tiba suami serta anak buahnya datang kesana.
"Siapa yang berani menyentuh istriku?." Teriak pria itu dengan keras.
"Sayang akhirnya kamu datang." Ucap wanita itu manja
Alena yang melihatnya langsung menunjukkan ekspresi meledek, suaminya begitu jel*k fikirnya.
"Irene lihatlah, bagaimana dia bisa memilih seorang badut untuk menjadi suaminya hihihi." Alena berbisik pada sahabatnya itu lalu mereka tertawa bersama.
"Siapa yang kalian bilang badut hah?" Tanya pria itu emosi...
"Aku, kenapa?." Tanya Alena dengan berani.
Selamat beristirahat Readers.
Jangan pelit vote, ulasan sama follow dong :(