NovelToon NovelToon
Pernikahan Ke Dua

Pernikahan Ke Dua

Status: tamat
Genre:Tamat / Single Mom / Janda / Selingkuh / Cerai
Popularitas:833.7k
Nilai: 4.6
Nama Author: lijun

Hanya karena Fadila berasal dari panti asuhan, sang suami yang awalnya sangat mencintai istrinya lama kelamaan jadi bosan.

Rasa bosan sang suami di sebabkan dari ulah sang ibu sendiri yang tak pernah setuju dengan istri anaknya. Hingga akhirnya menjodohkan seseorang untuk anaknya yang masih beristri.

Perselingkuhan yang di tutupi suami dan ibu mertua Fadila akhirnya terungkap.

Fadila pun di ceraikan oleh suaminya karena hasutan sang ibu. Tapi Fadila cukup cerdik untuk mengatasi masalahnya.

Setelah perceraian Fadila membuktikan dirinya mampu dan menjadi sukses. Hingga kesuksesan itu membawanya bertemu dengan cinta yang baru.

Bagaimana dengan kehidupan Fadila setelah bercerai?
Mampukah Fadila mengatasi semua konflik dalam hidupnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lijun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15.

Arnan duduk diam di kantornya dengan pandangan lutus ke depan. Entah apa yang sedang di pikirkan oleh pria tampan itu sampai hanya diam saja.

"Bos!" Jack mengetuk meja cukup kuat sampai akhirnya Arnan tersadar.

"Kenapa tidak ketuk pintu dulu?" Arnan menatap tajam pada Jack.

"Saya sudah mengetuk pintu berulang kali, tapi Bos hanya diam dan tidak menjawab. Saya takut terjadi sesuatu dengan Anda, Bos. Jadi saya masuk begitu saja." Jack menjelaskan dengan detail.

"Ck, ada apa?" Tanya Arnan lalu meraih berkas di depannya.

"Ibi yang Bos minta kemarin." Jack menyerahkan sebuah map ke hadapan Arnan.

"Apa ini?" Tanya Arnan sembari meraih map itu.

"Data tentang Nona Fadila dan anaknya yang Bos minta kemarin."

Mendengar itu, Arnan langsung semangat membuka map di tangannya.

Hari libur yang menyenangkan kemarin memang cukup membekas di hati Arnan. Apa lagi dengan adanya Anan yang sangat lucu baginya. Dan tatapan polos Anan saat memanggilnya benar-benar menghipnotis Arnan.

"Fadila Syahputri, seorang janda yang bercerai dengan suaminya 4 tahun lalu. Penyebab perceraian karena mantan suami berselingkuh dengan anak bos pemilik perusahaan. Setelah bercerai dan pindah ke Amerika, Fadila baru mengetahui kehamilannya yang sudah 4 bulan. Perselingkuhan mantan suami juga karena campur tangan dari mantan mertua."

Tampak kerutan tipis di kening Arnan membaca bagian terakhir.

"Hem ... Jangan bilang kalau mantan mertuanya yang bawa orang ketiga di rumah tangga anaknya sendiri?" Arnan bergumam sendiri.

"Iya, Bos. Karena Nona Fadila anak yatim piatu dari panti asuhan, mantan ibu mertuanya tidak suka. Segala macam cara di lakukan agar anaknya menceraikan Nona Fadila saat itu." Jack menjawab.

Arnan mengangguk mendengar penjelasan Jack. Meneruskan bacaan yang masih ada di dalam kertas di tangannya.

"Mengajukan gugatan cerai saat mendapat kabar sang suami akan menikah lagi. Menjual rumah dan mobil atas nama Fadila sendiri dan mengambil alih tiga apartemen atas nama, Febri Hidayat. Lalu menjual aparteman itu sebelum berangkat ke Amerika."

"Wanita yang cerdas. Apa Febri Hidayat ini nama mantan suaminya?" Arnan menatap Jack.

"Iya, Bos. Sekarang pria itu mengurus perusahaan yang dulu milik mertuanya. Tapi kini menjadi miliknya sebagai kompensasi atas penutupan aib keluarga mertuanya."

Sebelah alis Arnan naik.

"Penutup aib? Penutup aib bagaimana?" Tanya Arnan tak mengerti.

"Istri mantan suami Nona Fadila yang sekarang hamil sebelum menikah. Dan pria yang bertanggung jawab atas itu adalah orang lain. Tapi mantan suami Nona Fadila di tipu istrinya sendiri sampai akhirnya mereka menikah. Dan mantan suami Nona Fadila harus menjadi ayah dari bayi yang bukan miliknya."

"Hahaha .... Rasakan! Melepaskan buah segar demi buah busuk." Jack menatap tak percaya pada bosnya.

Padahal tidak ada yang lucu di sana, tapi bosnya yang tak pernah tertawa itu malah bisa tertawa. Dan itu hanya karena mendengar apa yang menimpa mantan suami dari Fadila.

"Ehem, jangan menatapku begitu!" Jack yang ketahuan menatap bosnya dengan tak biasa langsung menunduk.

"Maaf, Bos."

Arnan melanjutkan membaca tulisan di depannya sampai selesai.

"Apa ini nomor telponnya?" Tanya Arnan saat mendapati beberapa angka yang di yakininya sebagai nomor telpon Fadila.

"Iya, Bos. Yang satu nomor untuk pengguna di Indonesia, yang satu lagi nomor pengguna di negara ini."

Arnan mengangguk paham.

"Keluarlah," ucapnya mengusir Jack.

"Bawa ini dan musnahkan, jangan sampai ada yang tahu masalah ini." Arnan menyerahkan map berisi data tentang Fadila dan Anan pada Jack.

"Baik, Bos."

Setelah memastikan Jack keluar dari ruangannya. Arnan mengetikkan nomor ponsel Fadila di ponselnya sendiri. Untung saja pria itu memiliki ingatan yang kuat dan bagus, jadi sekali lihat saja nomor Fadila sudah ia ingat.

Di perusahaan lain, tepatnya di tempat Fadila bekerja. Wanita itu sedang duduk lesehan bersama Anan di sampingnya.

Di ruang kerja Fadila memang ada tempat kosong untuk Anan bermain. Karena selama ini Fadila tidak menggunakan jasa pengasuh. Bukan tidak sanggup untuk membayar seorang pengasuh.

Fadila memang tidak ingin melakukan hal itu, ia hanya ingin anaknya tumbuh dalam pengawasannya sendiri. Di asuh sendiri olehnya meski harus berbagi waktu dengan pekerjaan.

Apa lagi ada dwi dan Sinta yang terkadang mengajak Anan bermain.

"Mami, gambal na cudah ciap." Anan yang sedang belajar menggambar menunjukkan hasil kerjanya.

Fadila menghentikan kegiatannya mendesain perhiasan. Menoleh kesamping di mana anaknya menunjukkan kertas yang sudah tercoret.

"Gambar apa ini, Nak?" Kaget Fadila dengan apa yang di gambar anaknya.

"Ini aku, ini Mami, ini daddy." Anan menunjuk satu persatu gambar yang ia buat.

Fadila menekan kuat perasaan di hatinya. Apa anaknya ini begitu menginginkan seorang ayah? Sampai-sampai pikiran polosnya mampu membuatnya menggambar sosok yang tak pernah ia temui.

"Kalau ini siapa, Nak?" Fadila menunjuk gambar lainnya untuk mengalihkan pemikiran dan perasaan sedihnya.

"Ini mama, ini papa, ini buna, ini yayah." Anan kembali menunjuk dan menyebutkan siapa yang di gambarnya.

"Wah ... Anak Mami luar biasa, ini hadiahnya." Fadila memberikan kecupan sayang di kedua pipi tembem Anan.

"Kalau mama sama buna lihat gambar kamu, mereka pasti bakalan senang, Nak." Fadila menahan tawanya saat melihat gambar Dwi dan Sinta yang sangat aneh.

Namun bisa di bilang sangat bagus dan jelas untuk anak umur 3 tahun seperti Anan.

"Mana mama cama buna?" Tanya Anan melihat maminya.

"Mama sama buna lagi ada kerjaan di luar, nanti siang kita ketemu di restoran. Di sana ada papa sam yayah juga," ucap Fadila.

"Daddy? Daddy mana?" Anan langsung menanyakan Arnan.

Fadila diam dan berpikir sejenak, alasan apa yang harus di berikannya pada anaknya ini.

"Daddy ..." bunyi ponsel Fadila menghentikan ucapan wanita itu.

"Sebentar ya, Nak. Ada yang telpon." Anan menatap kepergian maminya yang mengambil ponsel di meja kerja.

Kening Fadila mengerut saat melihat nomor baru menghubungi secara pribadi. Pasalnya yang mengetahui nomor wanita itu hanya beberapa orang saja.

"Halo!"

"Halo! Apa ini Fadila?"

Semakin heranlah wanita itu mendengar usara yang seperti di kenalnya.

"Iya, ini siapa?"

"Daddy nya Anan."

"Daddy nya Anan?" Kaget Fadila mendengar ucapan pria di seberang sana.

Anan yang mendengar kata daddy langsung menoleh dan bersuara.

"Daddy? Mana daddy, Mam? Aku mau daddy."

Fadila menghela napas saat melihat anaknya yang mulai berdiri mendekatinya.

Panggilan terputus saat Fadila mengajak Anan untuk duduk di tempat semula.

"Sudah di tutup?" Herannya.

Masuk panggilan lagi dari nomor yang sama, namun kali ini panggilan video. Fadila sangat gugup mendapati panggilan video dari seorang pria.

"Mana daddy?" Fadila tersentak mendengar pertanyaan anaknya.

Setelah panggilan terhubung, terlihatlah wajah tampan pria di seberang sana yang nampak begitu gagah seperti sebelumnya.

"Daddy ..." Anan berseru memanggil Arnan.

"Halo, Baby Boy." Arnan membalas sapaan Anan dengan senyum lembutnya.

1
AXYs
Waah tetiba tamat… horor banget dah.. ceritanya di gantung. 😱😱
Rohmi Yatun
🌹🌹🌹👍
G** Bp
gmna ceritanya kok dah tamat aja Tanpa tau akhir ceritanya...
sangat mengecewakan Thor....
Jane Hutagalung
lah iya menggantung gak jelas
Ani
ternyata "kapau" ini kalau toh. pas nulisnya kakak Author nya lagi pingin makan nasi kapau kali ya😁😁😁😁
Ruzita Ismail
Luar biasa
G** Bp
ya ampyuun Anan buat para papa jd penasaran 😁😁
G** Bp
kirain si Febri JD gembel,ga taunya mlh di kasih warisan sama mertuanya utk menutupi aib 😏
G** Bp
wes cucok lah,moga berjodoh...
G** Bp
ntah dari apa ya terbuat hati Bu Rita ..
ambisi terlalu tinggi sampai tega menghancurkan rumah tangga anaknya....
G** Bp
betul betul hadiah yang sangat wooowww 🤩
G** Bp
bakal jadi janda kaya lah y Fadila 🤩
G** Bp
semangat Fadila...emang harus dikasih pelajaran tuh suami model bgtu....emaknya pun sableng...
Ah Serin
lanjut lagi please
Jane Hutagalung
ungu muda? eh buset
Ervina T
Luar biasa
Ryan Jacob
semangat Thor
AXYs
Mereka yg masuk napa gw yang deg dega an ya?
😱😱
fizzera
Luar biasa
Septi Kunti
gmn nih, katanya tamat?????? gantung lg
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!