Tentang kebencian terhadap keluarga sendiri,Andra Gunawan.Tuan muda kaya raya yang penggangguran bertekat untuk menjadi penghancur keharmonisan keluarga nya sendiri.
Pelangi gadis pemilik senyum manis yang hidup nya porak poranda setelah bertemu Andra.
Dua kepribadian yang bertolak belakang,mampukah mereka menjalin kedua sisi tali yang berseberangan menjadi satu????
Hello Plend!
Mohon kritik dan saran yang membangun.
Terimakasih.😇😇😇
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosma mossely, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
5.Teman yang Iri
Beralih ke lantai pertama yang sibuk,Chika yang sedang menggantikan pekerjaan Pelangi dalam melayani para pelanggan,berulang kali kena tegur pelanggan nya karna gagal fokus.
Seperti saat ini.
"Mbak saya kan minta nya teh pait mbak,teh pait itu gula nya cuma satu sendok teh,lah ini kayak manis nya kebangetan." gerutu sang pelanggan yang memang sudah terlihat berumur.
"Maaf pak maaf,saya akan ganti pak" buru-buru Chika mengambil pesanan teh tersebut tapi karna kurang berhati-hati kaki nya tersandung dan..
Pyar...
Akh..
Keributan tersebut menarik semua perhatian orang yang ada di ruangan tersebut,bahkan dapur yang berisik pun mendengar hal tersebut.
"Apa-apaan kamu ini,yang bener dong kalau kerja" pria paruh baya yang tadi nya sudah kesal karna pesanan yang salah,sekarang malah harus mandi teh yang panas.
"Ppak saya.."
"Gak perlu hilang mood saya,panggil atasan kamu" Pria paruh baya itu semakin marah.
Mendengar suasana yang kurang kondusif,sang manager pun langsung menghampiri pelanggan tersebut.
"Saya manager nya pak,mohon maaf atas kelalaian karyawan saya" manager langsung meminta maaf.
"Karyawan kamu ini gak fokus kerja,mending pecat saja dari pada bikin rugi" sungut nya." Pesanan saya salah karna dia tidak mendengar kan saya lalu sekarang saya harus mandi teh panas??" semakin marah pria paruh baya itu.
"Masih banyak yang mau kerja diluar sana." lanjut nya lagi.Sementara Chika hanya mampu menunduk.
Pasal nya dia terlalu fokus pada lantai dua tempat pelanggan VIP itu berada.
Dia benar-benar bingung pasal nya sudah lebih dari dua puluh menit tapi Pelangi tak kunjung keluar,yang membuat dia tidak fokus.
"Baik pak,sekali lagi maaf kan kelalaian kami.Demi mengganti kerugian anda,kami akan membebaskan bill anda pak,sekali lagi maaf." melihat manager itu begitu tulus dan dia tidak perlu membayar makanan yang sudah sempat di makan nya,suasana hati pria paruh baya itu pun seketika membaik.
"Baiklah karna ketulusan kalian,tapi karyawan seperti ini benar-benar perlu di ganti" ujar nya lagi.
Usai pria itu pergi,sang manager langsung membawa chika ke belakang.
"Gaji kamu bulan ini di potong untuk membayar tagihan pria tadi,dan mulai besok tidak usah datang lagi." jelas manager tersebut membuat Chika kaget.
"Mohon jangan pak! Saya mau kerja apa pak??" ucap nya memelas.
"Ya terserah kamu,saya tidak mau tau." manager menjawab acuh tak acuh lalu pergi untuk memastikan pekerjaan karyawan nya yang lain.
Chika yang di tinggalkan sendirian menatap penuh kebencian.Kenapa dia harus di pecat hanya karna masalah sepele?.
Chika lalu mengalihkan pandangan nya kearah tangga dan melihat tuan muda kaya raya itu turun di ikuti Pelangi.
Ada senyum samar pada pemuda itu dan wajah Pelangi yang kesal,seolah-olah seperti sepasang kekasih yang sedang bertengkar karna saling menggoda.
Pemandangan yang menyakitkan mata Chika.Sudah menjadi rahasia umum jika Chika dan Pelangi tidak pernah cocok.
Chika yang selalu merasa jauh lebih baik dari siapapun sangat memandang rendah Pelangi yang mampu bersaing dengan nya.
"PELANGI!!!!" seru nya ketika Pelangi yang hanya acuh saja saat melewati nya.
"Apa?" sahut Pelangi jengkel.
Seperti nya hari ini penuh kesialan bagi Pelangi.Dari tuan muda gila sekarang rekan kerja yang gila pula.
"Sebaik nya katakan dengan cepat karna aku sangat lapar sekarang." Pelangi benar-benar lapar apalagi menghadapi mahluk bernama Chika ini,bertambah rasa lapar nya.
"Apa yang kalian lakukan diatas?? Kau tidak mengambil pesanan atau apapun tapi kalian menghabiskan waktu lebih dari dua puluh menit bersama."
Chika benar-benar penasaran,menurut nya mereka pasti melakukan sesuatu.Kalau tidak,bagaimana mungkin orang yang datang ke tempat ini tidak memesan apapun,terlebih dia duduk di ruang VIP yang bayaran nya mahal hanya untuk ruangan saja.
Mendengar nada introgasi dari teman kerja nya ini kening Pelangi mengernyit.
"Kenapa kau ingin tau?" tanya jengkel.
"Tentu saja karna bagaimana pun ini tempat makan bukan tempat berbuat sesuatu" dia sengaja mengeraskan suara nya.
Beberapa karyawan yang akan berganti ship pun menjadi tertarik pada mereka.
"Berbuat apa maksud mu?" tanya Pelangi.
"Ya apalagi..Kau kan anak yang tidak jelas asal usul nya,bahkan ibu panti mu juga tidak mengetahui nya kan?? Siapa tau mungkin." perkataan Chika yang ambigu membuat beberapa orang yang mendengarkan menjadi melirik Pelangi beberapa kali lagi.
Plak plak
Wajah Chika bahkan berpaling yang menjadi bukti betapa kuat nya tamparan itu.
Belum pulih dari keterkejutan nya Chika merasakan kesakitan kembali karna rambut nya yang disanggul itu di tarik secara kuat.
"Tidak jelas asal-usul nya ya?" suara cempreng bergema di dapur yang padat itu."Benar juga kami semua anak panti asuhan tidak memiliki asal-usul yang jelas jadi ibu Chika mohon diperjelas agar kami paham" ucap nya sembari menarik-narik rambut Chika yang masih di genggaman nya.
Akh..
Teriakan kesakitan Chika menyadar kan mereka,mereka pun bergegas menarik si pendatang baru agar melepaskan Chika.
"Sialan anak terlantar." maki Chika.
"Martha lepaskan rambut nya,nanti kamu mendapat masalah dari atasan juga." pinta Pelangi kepada Martha,sahabat rasa saudara yang sudah hidup bersama di panti asuhan.
"Aku kesel aja Pelangi,kenapa ini orang punya mulut busuk.Siapa yang tidak tau kalau dia suka menjerat pria-pria kaya yang sedang makan kemari,kenapa menyamakan semua wanita sama seperti dia?" Martha menuturkan kekesalan nya.
"Emang benar kan,coba tanya teman mu itu apa yang dia lakukan bersama pelanggan itu jika bukan menawarkan tubuh nya??"
Chika semakin menjadi-jadi karna rasa kesal nya.
"Berengsek!!" maki Martha kemudian kembali ingin menyerang Chika.
Sejujur nya Martha bukan lawan Chika,selain postur tubuh Martha yang sedikit berisi,dia juga terbiasa bekerja keras sejak kecil yang membentuk otot tubuh nya lebih kuat dari wanita muda yang dimanjakan sejak kecil.
Chika langsung menyusut dan bersembunyi kebelakang kerumunan untuk berlindung dari Martha.
"Sudah Mar..ngapain meladeni orang gak waras" bujuk Pelangi.Dia sangat memahami perasaan sahabat nya ini.
Martha adalah anak yang diterlantarkan orang tua nya.Kedua orang tua nya bercerai dan kemudian menikah kembali dan memiliki keluarga baru masing-masing.
Tidak ada yang ingin membawa beban kedalam keluarga baru mereka,bahkan sanak saudara kedua belah pihak pun tidak ada yang menginginkan nya.Apa lagi mereka semua dari kalangan ekonomi bawah,dengan bertambah nya satu orang berarti bertambah satu lagi mulut yang harus diberikan makan.
Karna itu Martha di bawa kepinggiran ibu kota dan ditinggalkan begitu saja.Meski bocah lima tahun itu memohon-mohon dan berjanji makan sedikit bekerja lebih banyak,tidak melunturkan niat keluarga nya untuk membuang nya.
Begitu saja dia berjuang mencari makanan sisa di tong sampah,dan tidur di tumpukan kardus-kardus bekas hingga dia bertemu dengan ibu panti mereka.
Karna itu Martha sangat membenci jika ada yang mengungkit asal-usul mereka anak-anak panti.
"Lepaskan Pelangi biar ku.."ucapan Martha terpotong oleh suara keras dari belakang.
"Apa apa ini..??" seruan keras itu menarik atensi mereka semua dan berbalik untuk melihat kearah datang nya suara.
Dan mendadak wajah mereka berubah pias,pasal nya..