NovelToon NovelToon
Mendadak Nikah Muda

Mendadak Nikah Muda

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / One Night Stand / Anak Kembar / Penyesalan Suami
Popularitas:402.2k
Nilai: 4.6
Nama Author: ZiOzil

Dua kali Kenan melakukan kesalahan pada Nara. Pertama menabrak dirinya dan kedua merenggut kesuciannya.
Kerena perbuatannya itu, Kenan terpaksa harus menikah dengan Nara. Namun sikap Kenan dan Mamanya sangat buruk, mereka selalu menyakiti Nara.

Bagaimana perjalanan hidup Nara?
Akankah dia mendapat kebahagiaan atau justru menderita selamanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ZiOzil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 15.

Nara masuk ke dalam kamar, terlihat Kenan sedang duduk di tepi ranjangnya sambil bermain ponsel. Nara berusaha untuk tidak memedulikan Kenan seperti biasanya, dengan perlahan dia berjalan melewati pemuda itu, namun suara Kenan menghentikan langkahnya.

"Mulai besok kau jangan keluar rumah lagi!"

Nara terkesiap dan mengernyit heran, "Kenapa kau melarang ku keluar rumah?"

"Enggak usah banyak tanya! Kalau aku bilang jangan keluar, ya jangan keluar!" ujar Kenan ketus.

"Kalau begitu aku enggak akan menurutimu jika kau enggak mengatakan alasannya!" bantah Nara.

"Kau ini menyebalkan sekali!" geram Kenan melihat sikap keras kepala Nara.

"Kau juga!" balas Nara kemudian berbalik dan hendak melanjutkan langkahnya menuju kamar mandi.

Karena kesal dengan tingkah Nara, Kenan pun beranjak lalu menarik lengan sang istri yang masih dibebat perban.

Nara sontak memekik kesakitan lalu meringis memegangi tangannya, "Aw, tanganku!"

Bukannya merasa iba ataupun bersalah, Kenan justru menatap tajam Nara, "Aku peringatkan untuk terakhir kalinya, jangan keluar rumah lagi! Awas kalau kau melanggar itu!"

Sambil menahan sakit, Naya balas menatap Kenan dengan sinis, "Kalau aku langgar, kau mau apa?"

"Kau lihat saja nanti!" sahut Kenan, dia melepaskan cekalan tangannya dan bergegas pergi.

Nara hanya tertunduk sedih bercampur jengkel, lengannya masih terasa sakit akibat perbuatan Kenan tadi. Dia tak mengerti kenapa pemuda itu tiba-tiba melarangnya keluar rumah? Namun Nara tiba-tiba teringat pertemuannya dengan Rendy tadi.

"Apa jangan-jangan Rendy cerita kalau tadi dia bertemu aku? Jadi Kenan takut jika Rendy sampai tahu aku tinggal di sini juga," tebak Nara.

***

Rendy masih merenungi apa yang dia lihat tadi, dia sungguh penasaran ada hubungan apa antara Kenan dan Nara? Kenapa tiba-tiba mereka bisa bersama? Padahal selama ini Kenan tak pernah sekalipun dekat apalagi bicara pada gadis itu.

"Ini benar-benar aneh! Kenan tiba-tiba minta nomor Nara dan mereka bersama-sama masuk ke rumah Om Hendra. Sebenarnya ada apa?" Rendy berusaha mencerna semua kejadian ini.

"Apa sebaiknya aku tanya saja ke Nara? Tapi aku takut dianggap terlalu kepo!"

Rendy bimbang, apa yang harus dia lakukan sekarang? Dia memandangi rumah megah milik Hendra dari balik kaca jendela kamarnya, sejak tadi tak terlihat Nara keluar dari rumah itu.

"Aku harus cari tahu!"

Sementara itu, Nara baru saja keluar dari kamar mandi, dia terkejut saat ponselnya tiba-tiba berdering nyaring. Nara bergegas meraih telepon genggamnya tersebut dan tersenyum saat melihat nama si penelepon.

"Halo, Ren," sapa Nara setelah menjawab panggilan masuk dari Rendy itu.

"Hai, Ra. Kamu lagi di mana?"

Nara sempat termangu mendengar pertanyaan Rendy, namun dia segera menjawabnya, "Hem, di rumah."

"Di rumah mana?"

Nara mengernyit bingung, dia tertegun sebab merasa ada yang aneh dengan pertanyaan teman baiknya tersebut.

"Ra ...."

"Eh, hem ... ya di rumah akulah, di rumah siapa lagi? Kan tadi kamu sendiri yang antar aku pulang," jawab Nara gugup.

Hening. Tak ada balasan apa-apa dari Rendy, membuat Nara semakin bingung bercampur curiga.

"Ren, sebenarnya ada apa? Kenapa tiba-tiba kamu nanyain kayak gitu?" tanya Nara.

"Enggak, enggak apa-apa! Oh iya, kamu nanti datang kan saat pengumuman kelulusan kita?"

Nara termangu, dia seketika teringat larangan Kenan tadi, tapi tentu saja dia tak akan menuruti pemuda sombong itu.

"Iya, aku pasti datang," jawab Nara.

"Aku jemput, ya?"

"Enggak usah! Aku pergi sendiri saja!" tolak Nara, dia tak ingin Rendy tahu jika sekarang dia tinggal bersama Kenan.

"Baiklah, sampai bertemu di sekolah."

"Iya, sampai bertemu," balas Nara.

"Kalau gitu aku tutup dulu, ya. Ingat pesan aku, kamu jangan banyak bergerak, istirahat yang cukup!"

"Siap, Pak Dokter," sahut Nara sembari tertawa.

Terdengar suara Rendy juga tertawa di seberang sana.

"Ya sudah, bye."

"Bye, Ren."

Nara menghela napas lega saat Rendy sudah mengakhiri pembicaraan mereka, hatinya sontak bertanya-tanya.

"Kenapa Rendy tiba-tiba bertanya seperti itu, ya? Apa dia melihat aku masuk ke rumah ini?" Nara menerka-nerka, dan dia mendadak cemas, "gawat ini kalau sampai Rendy tahu. Apa yang harus aku lakukan?"

Nara bingung, panik dan cemas. Dia tak tahu harus berbuat apa? Dia tak ingin Rendy dan yang lainnya tahu tentang dirinya dan Kenan, bukan karena dia takut suaminya itu marah, tapi dia tak ingin orang-orang tahu apa yang menimpa dirinya dan alasan dia menikah dengan pemuda angkuh itu.

Di kamarnya, Rendy terduduk lesu sambil menggenggam erat ponselnya, dia tak menyangka Nara akan berbohong. Hatinya semakin yakin jika ada yang tidak beres antara gadis itu dan Kenan.

"Aku harus selidiki semua ini, aku penasaran apa yang sebenarnya terjadi."

***

Malam harinya Kenan tengah makan malam seorang diri, sedangkan Nara masih berada di kamar, gadis itu sengaja menghindari Kenan dan membiarkan sang suami makan duluan.

Namun lagi asiknya makan, Kenan dikejutkan dengan kehadiran Rendy.

"Hai, Ken," sapa Rendy yang berjalan mendekati meja makan, sudah lama dia tidak menyelonong masuk begini ke dalam rumah Hendra.

Kenan terkejut, dia seketika panik dan cemas kalau-kalau Rendy melihat Nara.

"Ren, tumben sekali kau datang?" tanya Kenan sedikit gugup bercampur heran melihat kedatangan Rendy, karena sudah lama sekali sahabatnya itu tidak bertandang ke rumahnya karena belakangan ini hubungan mereka sedikit merenggang karena sesuatu hal.

"Aku lagi jenuh di rumah sendiri, Papaku sedang ada tugas malam," dalih Rendy, dia celingukan kesana-kemari mencari seseorang.

"Tapi kenapa enggak bilang dulu kalau mau datang?"

"Sejak kapan aku harus bilang dulu kalau mau main ke rumahmu?" Rendy balik bertanya.

Kenan terdiam, dia lupa jika Rendy tidak pernah bilang atau minta izin kalau mau bertandang ke rumahnya. Sahabatnya itu bisa bebas keluar masuk rumahnya, begitu juga sebaliknya.

"Rumahmu sepi sekali? Papa dan mamamu enggak di rumah, ya?"

"Iya, Papa dan Mama ke Amerika, Oma ku sakit keras," jawab Kenan, dia sudah tak berselera lagi untuk makan, dia sungguh takut Nara tiba-tiba turun.

Rendy lantas melirik piring yang masih kosong di hadapan Kenan, kalau papa dan mama Kenan tidak ada, kenapa ada satu piring lagi?

"Di rumahmu lagi ada tamu, ya?" tanya Rendy curiga.

"Enggak ada, memangnya kenapa?"

"Kenapa piringnya ada dua?" Rendy menunjuk piring kosong yang masih bersih itu.

Kenan termangu sambil menelan ludah, dia kian panik dan gugup. Dia tak menyangka Rendy akan memperhatikan hal sekecil itu.

"Oh, i-itu tadi Bi Ani lupa. Dia enggak ingat kalau yang makan cuma aku, biasanya kan ada Papa dan Mama," kilah Kenan kikuk, lalu segera mengalihkan pembicaraan, "kau sudah makan?"

"Sudah." Rendy semakin curiga ada yang tidak beres dan Kenan sedang menyembunyikan sesuatu, tapi di mana Nara? Kenapa wanita itu tidak kelihatan?

Telepon genggam Rendy tiba-tiba bergetar, dia bergegas mengeluarkan benda pipih itu dari dalam saku celananya dan ternyata sang ayah menelepon. Rendy tahu pasti ayahnya itu sedang mencari dirinya karena tiba-tiba menghilang dan pergi tanpa pamit.

"Hem, kalau gitu aku pulang dulu! Aku lupa kalau tadi belum mematikan televisi di kamar," dalih Rendy sembari beranjak.

"Iya-iya," sahut Kenan.

Rendy pun segera meninggalkan kediaman mewah Hendra dengan hati yang penasaran. Kenan mengembuskan napas lega melihat sahabatnya itu sudah berlalu, dia benar-benar tegang dan cemas tadi.

***

1
Tatik Wae
mungkin ibunya Kenan dr klrg kaya raya JD begitu sifatnya..
Hasnadia Amir
ceritanya bagus lucu dan menggemaskan
D_Mayanti
Lumayan
Desna Wati Desna
Luar biasa
Meryy4321
Biasa
Meryy4321
Kecewa
Qaisaa Nazarudin
Dosa gak sih aku bahagia di atas penderitaannya Windy...👏👏👏💃💃💃
Qaisaa Nazarudin
💃💃💃💃💃 KARMA IS REAL..
Qaisaa Nazarudin
Thor bikin Suami windy selingkuh,Biar tau rasa dia..
Wayanjunipurnamiasih Puranamiasih
novelnya bagus banget,ceritanya bikin aku terharu rela bergadang bacanya thor
Marmi Febriani
kasian sekali nara
Prima Mustika
kenan ntar beneran suka sama Nara,cuma masih sok jaim aja
Prima Mustika
kisah percintaan anak remaja dimanja mama, jadinya berbuat seenaknya.
beruntung papa Hendra bersikap tegas
Ama
keren novelku thor😍 dua novel dah aku baca tamat
Titin Sundari
semakin bagus ceritanya...makasih Thor
Rieyaa Dion
sangat menarik..
Amin Srgfoo
bagus ceritanya konflik ngak bikin jenuh bacanya
Rismawati Rismawati
baru mampir kliatan nyaa sii seru🤭
Qilla
biasa
Rumi Sumbayak
Thor klau Nara sakit parah teeruuuus nitnat ngk seru buat mereka bahagia
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!