NovelToon NovelToon
PEMILIK HATI BEKU

PEMILIK HATI BEKU

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: QUEENS RIA

Vernando Permana. banyak orang yang memanggilnya Nando, seorang siswa yang dikenal berekspresi datar. namun banyak siswi-siswi yang mengidolakan nya, tidak ada seorang siswi manapun yang bisa menembus dinding hati beku nya Nando.

Sampai takdir yang mempertemukan dirinya dengan seorang gadis ceria bernama Monisha Listiani yang biasa dipanggil Mona, kisah hidup dan kisah cintanya berawal dari situ.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon QUEENS RIA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PHB | 08. Perhatian Kecil.

Sehabis pulang dari sekolah, Nando kembali pulang ke rumah, jadwal hari ini dia tidak ada latihan boxing, jadi waktu bersantai dirumah dia cukup banyak.

Kesendirian nya tanpa kedua orang tua membuat Nando merasa sedikit iri dengan tetangga baru yang ada di samping rumah.

Selama gadis itu pindah, Nando merasakan bagaimana hangatnya kasih sayang orang tua untuk gadis itu. Pikiran negatif dari nando itu tak sesuai dengan ekspektasi nya.

Secara realistis, Mona merasakan hal yang sama dengan Nando.

Bahkan sampai Mona pulang ke rumah, kedua orang tua nya mendadak pergi ke kota garut untuk bertemu dengan kolega bisnis nya.

Hari sudah mulai malam, sehabis sholat maghrib Nando memilih bersantai duduk di balkon depan kamar nya, walau Mbok Ika terus menggerutu menyuruh tuan nya untuk makan lebih dulu.

Sisi lain, rumah Mona yang tidak mempunyai pembantu, mengharuskan dia lebih mandiri mengurus rumah itu sendirian, untung saja sebelum pergi orang tua nya membelikan makanan siap saji untuk Mona.

Sambil makan, Mona duduk santai di depan balkon itu, sambil menatap langit hitam yang di serbu ribuan bintang di atas nya.

Dari arah sebelah, Nando melakukan hal yang sama dengan Mona, hanya saja dia sedang bersandar di kursi itu, menatapi cahaya rembulan yang sangat indah.

Karena asik melamun, mereka tidak menyadari keberadaan satu sama lain, Nando dan Mona sama-sama tenggelam dalam lamunan mereka, sambil mencari jawaban atas perasaan bosan yang mereka alami.

Tiba-tiba ada angin kencang yang menghempaskan aroma parfum yang lagi-lagi tercium di hidung Nando, sementara itu Mona juga merasakan hal yang sama, dan keduanya menoleh ke arah yang sama.

Disitulah mata Nando dan Mona bertemu, mereka saling menatap dengan ekspresi yang terkejut secara bersamaan.

"Lah? Kamu ngapain disitu? Masuk sana" Usir Mona.

"Nyari kuntilanak jadi-jadian" Sindir Nando.

Mona tertawa "HAHA Lawak! Masuk gak"

"Lah, rumah-rumah saya, terserah dong mau apa juga"

Mona merasakan mood nya rusak saat itu juga, Mona memilih mengalah dan bergegas masuk ke dalam.

Sementara pria itu masih bertahan melihat keindahan langit malam, sangat tidak peduli dengan ocehan Mona.

"Sial, kenapa dia harus ikut keluar" Mona mengintip dari balik hordeng kamar nya.

Mona langsung merebahkan diri di tempat tidur, membaca berbagai novel online bergenre teen lite kesayangan nya.

Hari pun sudah semakin larut malam, tidak ada lagi yang bisa dilakukan gadis itu, selain tidur.

Sisi lain, Nando masih betah di luaran sana, dia memilih begadang sambil ditemani sebungkus rokok sampurna mild dan secangkir kopi hitam di samping meja ia duduk.

Nando memiringkan ponsel, menatap layar dengan wajah kefokusan, karena dia sedang bermain game sejuta umat, Mobile Legends.

Game nya berakhir dengan suara sound sistem kata Victory, saat itu lah Nando masuk ke dalam kamar nya.

Hari pun sudah pagi, matahari sudah kembali menyinari bumi, Mona bangun dan menyadari kalau orang tua nya semalam pergi. Hari ini adalah hari Minggu untuknya. Dia berniat untuk pergi bersama Novia.

"Ah berasa jadi anak rantau lagi selama dua hari" Keluh Mona sambil menggaruk alis yang tidak gatal.

Dia berjalan nunduk sambil menguap mulut, menuangkan air di gelas dan meminum nya, melanjutkan kembali langkah kaki dengan jalan menunduk, hingga berakhir di kamar mandi.

Menatap cermin sambil menyemangati diri, walau hatinya itu sedang semrawut setelah ditinggal kedua orang tua.

Satu jam kemudian, Novia sudah datang ke rumah Mona. Dia menggedor pintu rumah, Mona yang masih keadaan berdandan langsung turun ke bawah untuk membuka pintu.

Menatapi wajah teman baru yang sudah berdandan rapih, sekaligus menatapi Nando yang baru pulang sehabis lari pagi.

Novia mengerut kening, dia langsung menoleh kebelakang dan melihat apa yang dilihat Mona "Ciyeee aa nya diliatin terus"

"Apaan sih, aku tuh reflek liat dia aja tadi"

Mona langsung menggamit lengan Novia untuk mengajak nya masuk ke dalam rumah.

Novia masuk ke dalam, melihat seisi rumah yang begitu memukau di bola matanya.

"Wah rumah mu bagus Mon" Puji Novia. Mona membalas tersenyum simpul.

"Sebentar ya Nov" Kata Mona, sekaligus menyuruh Novia untuk duduk tenang di ruang tamu.

Tak butuh waktu banyak untuk Novia menunggu Mona melanjutkan dandan.

Begitu sudah siap, kedua gadis itu bersiap pergi ke tempat yang mereka rencanakan yaitu ke mall terbesar di kota ini.

"Mon" Sapa Novia.

"Iya Nov"

"Kok rumah kamu sepi banget, orang tua kamu lagi kemana?" Tanya Novia penasaran

Dia menyimpan pertanyaan itu sedari awal dia masuk ke dalam rumah yang terlihat sepi tidak ada siapa-siapa.

"Pergi keluar kota Nov, ada urusan kerjaan, sudah biasa kok mama keluar-keluar kota seperti itu" Jawab Mona.

Mereka mengobrol sambil berjalan ke motor Novi yang ada di depan rumah, saat sudah ada disana Nando tiba-tiba muncul di hadapan mereka.

Tak banyak yang bisa di lakukan Mona saat bertemu dengan Nando di depan rumahnya.

Nando sambil menenteng sebuah makanan yang dia beli dari car free day, niatnya sih makanan itu untuk diberi ke Mona.

Mona menerima makanan itu, Ia pun langsung memberi pertanyaan "Apa ini?"

Nando sekilas menatap senyum, hingga akhirnya dia kembali ke setelah pabrik dengan wajah dingin nya. "Kan bisa dilihat itu apa? Gak perlu kan saya jawab?"

"Ya Allah padahal saya tanya baik-baik loh pakai nada lembut salah, nada bentak salah, serah kamu dah" Mona kembali ke dalam rumah, untuk menaruh pemberian Nando ke lemari es. Setelah itu ia langsung ke depan rumah nya kembali.

Novia terkekeh, lalu memberinya Mona godaan sedikit "Ciyeee mulai akur"

"Saya lagi baik aja sih, capek marah-marah terus sama kanebo kering" Mona menepis pikiran positif dari Novia, padahal Mona sedang di puji olehnya.

Hanya saja Mona dalam hatinya mulai agak jinak setelah Nando memberi makanan yang dia suka.

Nando senyum, menatapi wajah Mona yang sedikit merona.

"Kenapa liatin saya? Ada masalah?" Mona gak terima, seakan mencari keributan kepada Nando, padahal baru aja mereka akur.

"Mata-mata saya, ya terserah mau lihat kemana juga"

Mona menghela nafas sabar, sejak pertama kali dia berada disini, kesabaran nya terus di kikis oleh tetangga baru nya itu.

"Bisa naik darah saya kalau ada di hadapan kamu, ngeselin banget sumpah demi apapun itu!"

Mona langsung membawa Novia setelah mulut nya berkacak pinggang.

Nando tak peduli sama perkataan Mona, niat dia hanya ingin berteman baik kepada gadis itu.

Sisi lain Mona dan Novia sudah melajukan sepeda motornya.

Mereka hari ini akan berniat untuk berbelanja pakaian saja di kawasan mall di daerah Kota Bandung.

Sebelum akhirnya nanti Mona akan diarahkan ke rumah nya Novia untuk belajar kelompok tugas seni budaya yang kemarin guru berikan.

1
Sri Wiwiet
keren
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!