Bukan Diriku

  Arya berjalan menuju ruangan yang dimana pertemuan antara dia dengan tamu mereka. Arya pun masuk dan langsung menemui mereka.

  "Selamat siang tuan." sapa Arya yang langsung menyapa pria itu.

  "Selamat siang tuan Arya." jawab tuan Mahendra yang membalas dengan senyuman.

  Mereka pun saling berjabat tangan begitu juga dengan Fendi yang ikut berjabat tangan dengan Arya.

  " Perkenalkan tuan,ini Fendi putra saya." ucap tuan Mahendra yang secara langsung mengenalkan pada tuan Arya.

  Arya pun membalas dengan anggukkan kepala, setelah itu barulah mereka duduk dan langsung mendiskusikan tentang rencana mereka.

  " Bagaimana dengan dokumen yang saya minta?" tanya Arya secara langsung begitu juga Arya menyerah dokumen milik mereka.

  Mulailah kerjasama antara mereka langsung dilakukan hingga mendapati kesepakatan.

  " Semua dokumen ini tinggal saya berikan pada non, kebetulan juga nona tidak ada di kantor .Di karenakan beliau sedang ada diluar negeri ." ucap Arya pada mereka.

  " Maaf tuan,memangnya posisi di perusahaan ditempati oleh siapa?" tanya Tuan Mahendra.

  " Semuanya dialihkan oleh adiknya beliau, yang kebetulan akan meneruskan perusahaan yang ditinggalkan oleh beliau." jawab Arya dengan tatapan dingin pada mereka.

  " Oh jadinya begitu.Ternyata beliau memiliki seorang adik." ucap tuan Mahendra yang baru mengetahui .

  " Iya tuan,jika semuanya sudah lengkap nanti saya akan memberikan kabar informasi berikutnya pada anda tuan ." jawab Arya yang langsung menyelesaikan pekerjaan.

  " Baiklah akan saya tunggu informasi dari anda." ucap tuan Mahendra yang langsung berjabat tangan dengan tuan Arya begitu juga di ikuti Fendi yang ikut berjabat tangan.

  Posisi tuan Mahendra dan Fendi langsung keluar dari ruangan itu dan langsung turun memakai lift.

  " Fendi tak menyangka jika sebesar ini perusahaan milik beliau." ucap Fendi yang kagum dengan kemegahan perusahaan itu.

  " Kan papa sudah bilang sedari awal, perusahaan grup global company merupakan perusahaan paling terbesar bahkan banyak mencangkup dalam berbagai bidang dari perhotelan bahkan berbagai property yang tak main-main besarnya.Maka dari itu,papa sudah bilang kita masih beruntung bisa berhubungan dengan mereka." ucap tuan Mahendra yang tahu sisi bisnis dari perusahaan itu.

  " Iya pa,Fendi tak akan membuat mereka kecewa dengan hasil kerja keras kita." jawab Fendi yang begitu semangat.

  Ditempat lain

  Misya begitu puas dengan rencana yang selama ini dia susun hanya untuk mengelabuhi mereka .

  " Nampaknya mereka begitu bahagia." ucap Misya yang melihat dokumen yang sudah ada ditangannya.

  " Sepertinya nona,tapi mereka tak menyadari jika itu jebakan awal yang anda buat nona." jawab Arya yang tahu sedari awal semua itu pancingan untuk mereka .

  Misya pun tersenyum sinis." kita lihat seberapa mereka bisa bertahan.Bagaimana reaksi mereka nantinya setelah tahu kebenarannya, apakah mereka masih meremehkan aku." ucap Misya dengan nada dingin.

  Arya yang mendengarnya hanya bisa terdiam, melihat sisi kejam dari nonanya. Apalagi bukan pemandangan asing untuk dirinya lihat.

  " Sungguh tekad yang kuat,jika sudah seperti ini semuanya tak akan bisa dihentikan.Bahkan seseorang yang sengaja memancing kemarahan pun orang itu tak akan bisa berkutik lagi." batin Arya yang tahu betul sifat dari nonanya.

  "Bagaimana dengan kasus tuan Aldo?" tanya Misya.

  " Semuanya sudah beres nona,bahkan posisi orang itu sudah ada dipenjara setelah laporan penggelapan itu diterima oleh pihak berwajib." jawab Arya yang sudah mengurus pelaku itu .

  " Bagus,lebih baik dia masuk bui daripada merugikan orang lain.Bahkan aku saja baru mengetahui jika dia memiliki seorang putri yang saat itu satu kampus denganku." ucap Misya dengan nada tertawa.

  " Maksudnya nona?"

  " Ternyata Risa itu putri dari tuan Aldo,dan wanita itu musuh aku di kampus.Ternyata selama ini pamer kemewahan uang dari perusahaan ku." ucap Misya dengan nada sinis.

  Arya pun terdiam sedikit kaget jika mana nona Misya pun bermasalah dengan putri dari tuan Aldo.

  "Kenapa nona tidak bilang sedari awal,jika mana nona bermasalah dengan wanita itu?" tanya Arya yang kaget dibelakang nona bermasalah dengan orang lain.

  " Aku bisa mengatasinya sendiri,pada akhirnya benarkan posisi wanita terjatuh karena keserakahan keluarganya sendiri." balas Misya dengan nada mengejek.

  Arya pun terdiam tak berani menjawab lagi,karena semuanya sudah terbongkar kini tinggal menikmati proses selanjutnya.

  "Baiklah nona,saya mengerti." jawab Arya yang pada akhirnya mengalah karena nonanya sudah menuntaskan semua permasalahan.

  " Akhirnya, tikus-tikus di perusahaan musnah semua.tapi tinggal satu yang ketinggalan." ucap Misya yang melirik kearah Arya.

  " Maksud nona,apa masih ada orang lain yang ingin membuat masalah dengan nona?" tanya Arya yang mulai menaruh kecurigaannya.

  " Masih ,tapi aku punya cara tersendiri dengan cara memakai tangan orang lain." sontak saja membuat Arya bingung dengan rencana apa yang sebenarnya nonanya lakukan.

  " Cepat panggilkan Nadine sekarang , posisi dia bertugas ada diruang lobi." perintah Misya yang diam-diam memiliki rencana tersembunyi.

  "Baik nona,akan saya panggilkan." jawab Arya yang sebenarnya tidak tahu siapa wanita yang dimaksud oleh nonanya.Arya pun berusaha mencari wanita itu.

  Beberapa menit kemudian

  " Tok...tok..."

  " Masuk." ternyata orang yang dia tunggu akhirnya datang juga,wanita itu berjalan dengan menundukkan kepala ke bawah.

  " Silakan duduk." ucap Misya yang langsung mempersilakan wanita itu duduk.

  Wanita itu langsung menghadap ke depan dan reaksi wanita kaget setelah melihat wajah Misya.

  "Bukannya anda." belum selesai berbicara,Misya membalas dengan sedikit senyuman.

  "Iya ,ini saya.Akhirnya kita bisa bertemu lagi." ucap Misya pada wanita itu,posisi Arya berdiri dibelakang wanita itu.

  " Kenapa anda bisa disini?" tanya Nadine yang kaget kehadiran wanita itu ditempat itu.

  " Kamu jangan lancang,dia nona Misya.Beliau adalah adik dari mendiang nona Misya." ucap Arya yang sontak saja membuat wanita itu ketakutan.

  " Apa adik mending dari nona Misya." batin Nadine yang benar-benar terkejut dengan berita itu.

 " Sudahlah,nanti dia akan ketakutan jika kamu memarahinya." ucap Misya yang tahu betul bagaimana sifat disiplinnya Arya pada bawahannya.

  " Tapi dia kurang ajar nona." jawab Arya yang nampak sedikit kesal.

  "Wajar saja dia begitu,karena dia belum tahu siapa aku." jawab Misya dengan santai.

  Arya menatap wanita itu dengan ekspresi dingin." Maafkan saya nona,saya benar-benar tidak tahu bahwa anda adik dari mendiang nona Misya." ucap Nadine dengan wajah menunduk kebawah.

  " Tidak apa-apa,santai saja.Apalagi aku mencarimu karena aku butuh kamu." ucap Misya yang mulai menampakkan keseriusannya pada Nadine.

  Dengan berani ,Nadine menatap Misya." Memang apa yang nona butuhkan pada saya?" tanya Nadine yang mulai berani bertanya hal itu pada Misya,bahkan Misya sedikit tersenyum mendengar perkataan dari wanita itu.