NovelToon NovelToon
Sumpah Setia Di Ujung Senapan

Sumpah Setia Di Ujung Senapan

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan Tentara / Romansa
Popularitas:3.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: sinta amalia

"Menjadi prajurit butuh perjuangan, butuh pengorbanan. Berjuang untuk bumi tempat berpijak, demi setiap tarikan udara yang kita hirup dan demi orang-orang tercinta beserta kedaulatan. Berkorban, mengorbankan segala yang kita miliki sekalipun sebuah sumpah setia di ujung senapan."

~Teuku Al-Fath Ananta~

"Aku tak akan membuat pilihan antara aku atau bumi pertiwi, karena jelas keduanya memiliki tempat tersendiri di hatimu. Jadilah sang garuda meski sumpah setia kau pertaruhkan diujung senapan."

~Faranisa Danita~

Gimana jadinya kalo si sarjana desain grafis yang urakan dan tak suka pada setiap jengkal tanah yang ia pijaki bertemu dengan seorang prajurit komando pasukan khusus nan patriotisme dalam sebuah insiden tak terduga, apakah mereka akan seirama dan saling memahami satu sama lain, dalam menjejaki setiap jalanan yang akan mereka lalui ke depannya di belahan bumi pertiwi ini? Ikuti kisahnya disini yuk!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sinta amalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PERSYARATAN MENUJU HALAL

Fara mematut diri di depan cermin yang sudah belah, sejak lamaran Al Fath 3 hari lalu ia langsung memasukkan surat pengunduran diri dari pekerjaannya. Ia menarik nafas panjang dan berpenampilan sedikit lebih rapi dari biasanya.

Hari ini ia akan menyambangi calon rumahnya kelak yang dulu ia sebut sarang macan, memberikan semua persyaratan menikahi seorang personel tentara. Bahkan bukan lagi satu amplop, melainkan satu bundel map semua lembaran kertas persyaratan yang diperlukan termasuk data diri 'nyak dan almarhum bapak.

Kemeja kotak berwarna merah ia pilih bersama celana jeans, memang hanya itu pakaian terbaik milik Fara yang ada di lemarinya. Rambut yang biasa ia ikat sembarang, kini tergerai indah membingkai wajah manisnya. Rambutnya tak selurus jalan tol, sedikit bergelombang terlihat bervolume, tak terlalu hitam malah terkesan coklat bronze perpaduan pas untuk kulit putihnya, tak tau akan bertahan hingga kapan, mungkin nanti ia akan ikut dijemur atau diospek layaknya camaba.

"Ra, kagak ada yang ketinggalan kan?" tanya 'nyak menyibakkan gorden kamar Fara.

"Engga, do'ain Fara ya 'nyak! Semoga ini keputusan yang tepat."

"Selalu, do'a 'nyak buat Fara." Diusapnya kepala sang putri, semakin hari adalah berkurangnya waktu ia dan Fara bersama.

"Ya udah, si Yanti udah nunggu buat ikut. Fara jalan dulu, hari ini Fara terakhir nagih bareng Yanti, biar nanti kerjaan Fara diterusin Yanti."

Fara keluar dari rumah membawa sebundel map dalam tas kain yang ditentengnya.

Sepanjang jalanan gang Fara menjelaskan pekerjaannya pada Yanti penggantinya.

"Fa, beneran lu mau kawin?" tanya gadis itu.

"Iya, bener lah, masa iya boong sampe ngundurin diri dari kerjaan," Fara mengangguk.

"Gue denger ama tentara?" tanya nya lagi seakan gosip yang beredar diantara mulut sambel pecel tetangga belum cukup jika si terduga belum meng-amini, keponya sangatlah berlebihan, akhir-akhir ini gosip yang berhembus begitu kencang, sumbernya bukan dari tetangga atau mata-mata, tapi memang nyak Fara sendiri yang mengumbar-umbar isu ini, mungkin saking senangnya ia memiliki calon mantu tentara tampan, untung saja tak sampai diumumkan lewat toa masjid.

"Yan, ke Markas dulu ya. Soalnya Fara mau sekalian ngasiin ini. Takut telat," padahal hati kecilnya kepengen sekalian ngeliat calon suaminya itu. Ada rasa penasaran menggelitik, ngga dosa kan kalo bayangin muka calon suami sendiri?

"Boleh deh! Sekalian gue juga pengen tau, kalee aja ntar gue kaya elu," tawanya.

Kini keduanya sudah sampai di depan gerbang besar itu, Fara sudah terbiasa dengan gerbang itu, beberapa penjaga serambi juga mulai mengenalinya. Bukan tanpa sebab, kabar burung seorang perwira kebanggaan kesatuan akan menikah itu berhembus kencang seperti terbawa kepakan sayap lebah. Fara cukup tau diri lelaki yang akan ia nikahi memiliki jabatan cukup tinggi disana, ia berusaha merubah penampilan meski tak terlihat kentara perubahannya.

"Pagi om Ignatius!" sapa Fara.

"Pagi bu Fara,"

"Jangan panggil ibu, om. Baru calon.." jawabnya. Padahal dalam hati kecilnya ia risih dengan panggilan itu, masa iya anak saja belum punya sudah dipanggil ibu, sungguh ngga matching dengan wajah seimut boneka masha dan pakaiannya. (cocok)

"Mau ketemu bang letkol?" Fara melemparkan senyuman manisnya sambil terkekeh, "bukan! Mau ketemu sama pejabat kesatuan terus mau ketemu bu Fani istrinya om Regan," jawab Fara.

"Oh, saya kira ketemu bang letkol. Kalo mau ketemu bang letkol, beliau sedang memimpin kurve batalyon,"

"Terus om Ignat ngga ikutan?"

"Saya kan sedang jaga,"

"Oke deh, om..Fara masuk dulu. Mau diperiksa ngga nih, takutnya bawa granat nanas?" Pria dari timur Nusantara itu tertawa.

Fara berjalan bersama Yanti, sambil menunjukkan jalan menuju rumah bu Fani.

Tapi saat ia melintasi lapang, tak sengaja telinganya mendengar suitan kencang dari berbagai arah.

"Cieee! Wiwwww!" Andre salah satu geng duda kelam bertindak sebagai kompor bleduk.

"Yang baju merah jangan sampai lolos!" ledeknya habis-habisan, karena mata si pria yang hari ini bertindak sebagai Danyon itu tak berhenti menatap ke arah 2 wanita yang sedang berjalan, tepatnya pada Fara calon istri prajurit absurdnya.

"Cakep ndan! Wah calon ibu negara di rumah ini? Siap-siap joget se batalyon!"

Wajah keramik mushola Al Fath terlihat salah tingkah. Untuk mengusir rasa malu yang sudah terlanjur ketahuan, Al Fath setengah berlari menghampiri Fara. Dengan pakaian pdh itu Al Fath memang terlihat berkarakter.

"Bang Fath lagi ngawas? Ya udah ngga apa-apa, Fara ke rumah bu Fani dulu sama Yanti,"

"Witwiwww! Kerja ndan!" ledek Andre lagi. Al Fath berdecak.

"Lu mau diem apa gua tembak pake AW-308 ndre?!" Fara sampai bergidik ngeri melihat kegalakan Al Fath di lapang.

"Hush! Jangan galak-galak bang!" sewotnya lebih galak. Al Fath menerima setumpuk berkas dari Fara.

"Iya bang! Jangan galak-galak!" kembali Andre malah meledek dan dikekehi beberapa bawahan yang ada di sekitarnya.

Alhasil beberapa peleton yang berada dalam radar Andre bersama para Danton masing-masing menerima amukan Danyon ini, mereka berlari keliling lapangan sebanyak 10 putaran.

"Ck---ck, ngeri euy!" gumam Fara.

"Kalo Fara bikin salah kaya gitu juga bang?" Al Fath terkekeh, "mungkin!"

"Ya udah sini berkasnya, ngga jadi deh!" Fara menggapai-gapai berkas yang sudah berada di tangan Al Fath dengan kepayahan, sementara Al Fath mengangkat tinggi-tinggi berkas itu agar tak cukup tergapai Fara, "barang yang sudah diberi ngga boleh diambil lagi!"

"Bang itu! Masa dia meletin lidah sama abang!" Fara menunjuk pada para junior Al Fath, tapi rupanya trik basi ini tak mempan pada Al Fath, lelaki ini tak terkecoh dengan trik murah Fara, membuat si gadis memanyunkan bibirnya lucu.

Yanti tak banyak bicara berada diantara sepasang merpati baru kasmaran ini, ia lebih fokus melihat para kacang ijo lagi bersih-bersih plus dihukum.

"Ini sudah lengkap semua?" tanya Al Fath membuka secara sembarang berkas di tangannya, Fara mengangguk, "udah!" kembali Al Fath memandang Fara yang terlihat sedikit berbeda dengan rambut digerainya, setiap surai terburainya sesekali tertiup angin menyapu wajah cantik Fara, "kamu cantik hari ini,"

Hofff! Kebakaran!!!! Fara mengipasi wajahnya, si wajah triplek ini berkata gombal, mimpi dikekepin pangeran William ia semalam, atau justru mimpi di ci pox gorilla. Andre berlari ke arah Al Fath dan Fara, "oh ini ternyata calonnya si mata garuda kebangaan kesatuan, dari jauh cantik!" aku Andre.

Tatapan laser dilayangkan Al Fath si monster lapangan, "santai om brohh!" kelakarnya.

"Sekarang dari deket?" tanya Fara membalas seloroh Andre.

"Bidadari!" tawanya renyah, belum ia selesai tertawa, bughhh! Bogeman mentah mendarat mulus di perutnya, meski tak keras, Fara dan Yanti sudah terkejut, "bang Fath ih!"

Tapi anehnya Andre malah tertawa puas, padahal ia sudah terjatuh di tanah berumput. Fara berniat membantu Andre bangun, tapi tangannya dijegal Al Fath, "ngga usah dek, bukannya kamu mau ke rumah bu Fani? Tadi abang liat bu Fani baru pulang jemput Kirani, ini biar abang bawa ke kantor!" tunjuknya pada berkas lalu menarik tangan Fara dan membawanya menjauhi para tentara yang haus akan guyonan apalagi wanita cantik.

Andre kembali terkekeh, "Fath--Fath, sekalinya jatuh cinta, cemburunya kebangetan!" gumamnya.

"Ndre! Skot jam cepe!"

"Njisss!" omel Andre.

"Ndan, duo kacrut kasih tau jangan lu mau married?!" teriak Andre.

"Pasti! Ntar mereka ngamuk kalo ngga dikasih kabar, rebutan panci lagi nantinya!" balas Al Fath menjauhi Andre dengan tangan Fara yang digenggamnya, sementara Yanti hanya mengekor.

"Ndan! Mau kemana oy! Kerja ndan!" ledekan terakhir Andre.

.

.

"Dek, nanti abang jemput lagi buat difoto pake pakaian persit di kantor," pamit Al Fath sebelum meninggalkan Fara di depan rumah dinas kapten Regan.

"Iya,"

Setumpuk kegiatan dan persyaratan menuju pernikahan kompi harus Fara jalani.

"Ribet banget ya Ra, nikah sama tentara?" tanya Yanti.

"Huum," hanya gumaman sebagai jawaban Fara.

.

.

.

Note :

* Kurve : kegiatan bersih-bersih dikalangan kemiliteran.

* Danton : Komandan peleton.

*Danyon: Komandan Batalyon.

*AW-308 : Arctic Warfare 308, senjata buatan Inggris dengan menggunakan amunisi peluru 7,62 x 51 mm NATO.

1
laelatul qomar
Luar biasa
laelatul qomar
bacanya sampe tahan napas thor..hohoho
laelatul qomar
aku syuka banget karya othor yg bergenre militer lho..rasa nasionalisme dapet,romantis jg ad kocaknya jg ada..keren bget karya2 nya..entah ini sdh novel othor yg keberapa ak baca..syuka smua mua nya
Anonymous
o
Susilawati
mungkin utk saat ini Fara emang belum cinta tapi kalo bang Fath udah jatuh cinta pada pandangan pertama 🤭🤭🤭
Isra Nariah
mau atuh lihat tentara bawa baskom, aslina ngakak/Grin/
Susilawati
cinta pertama dan idolanya bang Fath itu umi Salwa, jadi ketika ketemu sama cewek yg 11 12 sama umi nya langsung jatuh cinta deh 🤭🤭🤭
Anita Choirun Nisa
seru pol
Yatie Amoya
bagus ceritanya
Yatie Amoya
suka ceritanya
maaaaaciii Thor 🥰
Ani
karya karya keren kok kak aku baru baca 2 cerita Kapt. Rayyan dan lanjut Letkol Al Fath.. bener bener amazing 👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
Ani
dua duanya sudah saya coba rasanya mantul. menurutku yang paling manis matoa papeda
Nur Halima
Luar biasa
dwigar maja
shangri-la..
inget sama Dj amber kan jadi nya 😁
dwigar maja
ceritanya bagus, udah baca 3x.. hahahha gak bosen
As Ngadah
FARANISA kita bestie😃😃😃😃
As Ngadah
Sagara otewe
As Ngadah
oalah ra fara
Attaya Zahro
Ikut terharu Q kak 🥺🥺🥺
Nana Niez
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!