"Zivanna aku menikahimu karena ingin balas dendam kepada ibu mu. Bukan karena aku mencintaimu," Devan mencengkeram kuat dagu gadis itu, lalu dihempaskan kelantai kamar dengan kasar.
"Aa--aa--apa! Bukanya selama ini kakak mencintai ku?" tanya Zizi tergagap di sertai air matanya.
"Cih, cinta kata mu! Aku tidak pernah mencintaimu. Selama ini aku melakukannya agar bisa menjalankan misi balas dendam ku. Apa kamu sudah mengerti sekarang,"
Namun, ketika dia hamil mampukah Zizi mempertahankan anaknya? Sementara dia harus berjuang untuk hidupnya sendiri. Sedangkan Devan sudah mengancamnya. Apabila dia hamil, maka anak itu akan lelaki itu lenyap kan. Kira-kira Zizi akan tetap tinggal di rumah mewah Devan atau mengugurkan kandungan nya? Atau dia memilih pergi bersama bayi dan penyakit yang di deritanya?
Penasaran sama ceritanya? Yuk langsung ke bab selanjutnya.🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zaenab Usman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bukan pencarian jodoh.
🌷🌷🌷🌷🌷
.
.
Setelah melakuka pergumulan panas untuk yang kedua kalinya sore ini. Devan dan Zizi sama-sama tertidur karna merasa lelah setelah melakukan aktivitas panas itu. Di tambah tadi siang mereka juga melakukan perjalanan dari kota X ke kota Y. Yaitu kota tempat Devan membangun perusahaan raksasa miliknya, yang juga di beri nama Atmaja group.
Dinginnya ase di hotel mewah itu, tidak bisa menghilangkan rasa panas yang mereka ciptakan sendiri. Sehingga setelah bertempu hampir dua jam lamanya. Mereka berdua memilih langsung tidur dengan keadaan sama-sama polos.
Sampai pada pukul enam sore, Zizi baru terbangun dari tidur nyenyak nya.
"Huooam...! sudah jam berapa ini? jangan-jangan sudah malam! waduh, kakak tidak bisa menghadiri acaranya kalau begitu." Zizi yang baru bangun, langsung terduduk karna merasa kaget.
Sehingga membuat Devan ikut terbangun. Karna tadi dia tidur sambil memeluk Zizi.
"Ada apa?" tanya Devan singkat dan kaget secara bersamaan.
"Agh..! maaf kak! tadi Zizi kira sudah malam." jawab Zizi merasa bersalah, setelah dia melihat Jam dari HP miliknya.
"Memangnya sekarang sudah jam berapa?" Devan pun baru ingat, jika dia memiliki acara pertemuan bersama para rekan bisnis.
"Baru jam enam kak! kalau begitu Zizi mandi dulu ya, nanti takut kakak lama gara-gara menunggu ku!" ujar Zizi yang sudah mengulung tubuhnya mengunakan handuk yang terjatuh kelantai. Karna tadi sudah disiapkan nya untuk mandi. Sebelum melakukan kegiatan panas mereka tadi.
Devan yang memang masih pusing karna bangun dengan terburu-buru hanya mengangguk saja. Karna dia ingin kembali baring menjelang Zizi selesai membersihkan dirinya.
Namun ketika Devan baru saja berbaring. HP android miliknya berbunyi, menandakan jika ada panggilan yang masuk. Lalu Devan kembali duduk dan meraih benda pipih itu yang ada di atas nakas disamping tempat tidur.
Sebelum dia mengeser tombol hijau itu. Diliriknya dulu siapa yang menelponnya. Dan ternyata itu dari sahabatnya Fiona.
📱 Devan : "Iya, Fi...! Ada apa?" tanya Devan setelah mengangkat pangilan nya.
📲 Fiona : "Kamu lagi dimana? apakah kamu jadi kembali hari ini?" suara Fiona dari sebrang telepon.
📱 Devan : "Sudah tadi siang, sekarang aku lagi di hotel ku yang ada di jalan anggrek. Karna nanti malam aku akan menghadiri acara pertemuan dengan tuan Wilson. Apa kamu tidak di undang untuk datang kesana?" sekarang bergantian Devan yang bertanya.
📲 Fiona : " Tentu saja aku akan datang, bila kamu ada disana." ujar Fiona yang memang di undang juga. Karna Fiona adalah seorang model, jadi dia di undang untuk menambah memeriahkan acaranya.
📱 Devan : "Aku akan datang, tapi bersama Zizi. Tapi dia datang sebagai adik ku, bukan sebagai Istriku. Sampai bertemu disana ya! ini aku baru bangun tidur." ucap Devan kembali merebahkan tubuhnya di atas ranjang. Sambil tangannya dia pijitkan sendiri. Karna masih merasa pusing.
📱 Fiona : "Van jika begitu aku juga akan bersiap-siap dulu ya! sampai jumpa lagi nanti!" suara Fiona terdengar riang sebelum dia menutup telponnya.
"Devan aku sangat merindukanmu! aku juga sangat penasaran seperti apa adik tirimu itu, Eh tidak, salah! maksudku istri yang akan kamu siksa itu." Fiona tersenyum menyeringai, karna ternyata Devan menikahi Zizi karna untuk balas dendam atas perpisahan kedua orang tuanya. Dan karna hal itu ibunya Devan jatuh sakit, lalu meninggal dunia. Semua rahasia kehidupan pribadi Devan, hanya Fiona dan Jimi yang mengetahui. Termasuk Devan yang suka berganti wanita untuk memuaskan nafsunya.
Ceklek...
Zizi membukakan pintu kamar mandi, karna dia sudah selesai membersihkan dirinya.
"Kak..!" Zizi memanggil nama Devan sambil dia melangkah mendekati ranjang. Karna Zizi memang sudah memakai pakaiannya dari dalam kamar mandi.
"Heem!" jawab Devan berdehem.
"Kakak kenapa? apa kepala kakak pusing! karna aku tadi mengejutkan kakak!" Zizi bertanya khawatir.
"Tidak lagi, bersiap lah! kakak akan mandi dulu." kata Devan duduk dengan pelan. Lalu dia pun langsung masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
Di dalam kamar mandi, sambil berdiri di bawah kucuran air shower. Devan membersihkan tabung lelenya dengan sabun, sambil mengatakan.
"Kenapa ketika bermain bersama Zizi rasanya nikmat sekali ya? biasanya aku tidak akan bermain sampai satu jam. Jika aku sudah keluar, maka tidak akan ada lagi keluar untuk yang kedua kalinya! tapi ketika bersama Zizi, jika saja punya dia itu berbentuk wadah, mungkin sudah penuh oleh cairan ku." Devan berbicara sendiri sambil tangannya membersihkan tabung lelenya.
"Jika itu karna Zizi masih perawan, biasanya aku juga hanya meniduri para perawan yang menjual tubuhnya karna membutuhkan uang kan. Atau jangan-jangan karna Zizi masih sangat muda, jadi rasanya berbeda!" ucap Devan tersenyum sebelum dia mengumpat kasar.
"Shiiit, sial! kenapa kamu berdiri lagi, apa kamu mau aku tidak menghadiri acara penting tuan Wilson. Tidak mungkin aku kembali keluar lalu meminta Zizi melayani aku lagi. Huuh! hanya membicarakan nya saja, kamu sudah bangun." karna mulutnya tidak mau diam saat mandi. Sekarang Devan harus bersolo sendiri untuk menidurkan tabung lelenya.
Sampai lewat dari setengah jam, Devan baru keluar dari sana. Dan ternyata ketika dia keluar dari kamar mandi. Zizi sudah rapi, dari pakaian maupun riasan wajahnya.
Mendengar pintunya dibuka, Zizi pun menoleh kebelakang melihat kearah Devan dengan sedikit menyugikan senyum manis nya.
"Kenapa kamu berdandan secantik itu? kita akan bertemu para pebisnis hebat. Bukan menghadiri ajang pencarian jodoh." tegur Devan merasa tidak suka, melihat Zizi yang bertambah cantik dengan penampilannya.
"Kak, justru karna kita ingin menghadiri acara penting dan bertemu para pebisnis hebat disana, makanya Zizi harus terlihat cantik. Kan tidak lucu bila mereka mengejek kakak! karna adik perempuannya berpenampilan kumal." jawab Zizi yang memang berniat agar kehadirannya tidak membuat Devan malu.
Mendengar jika penjelasan Zizi itu benar. Devan tidak banyak bicara lagi. Dia langsung mengambil pakaiannya yang sudah disiapkan oleh Zizi.
Lalu Devan berganti pakaian di dalam ruangan itu juga, dia tidak peduli dengan Zizi yang sudah membalikan badannya agar tidak melihat Devan mamakai baju.
"Tidak usah malu melihat kakak berganti pakaian seperti tadi. Karna kamu bukan hanya pernah melihat. Namun kamu sudah menikmatinya." Devan berjalan melewati xizi, yang masih dengan posisi membelakangi Devan. Karna dia mengira jika Devan belum selesai.
"Kakak! Zizi malu ini, kenapa kakak berbicaranya mesum." ujar Zizi dengan muka memerah menahan malu.
Sedangkan Devan terus menyelesaikan pekerjaannya, yaitu menyisir rambut dan memakai jam tangan mewahnya.
Sehingga melihat penampilan Devan yang sudah siap untuk berangkat, membuat Zizi kembali terkesima untuk yang kesekian kalinya.
Karna di umurnya yang sudah dua puluh Lima tahun. Devan memang semakin terlihat tampan.
Karna ketampanan Devan jugalah, Zizi bisa jatuh cinta pada kakak tirinya itu.
*BERSAMBUNG ....😍*
Penampilan bbg Devan malam ini ya.😄
...Jangan lupa untuk selalu memberikan dukungannya ya 🤗 Agar Mak author semangat juga untuk melanjutkan ceritanya....
TERIMAKASIH.😘😘😘