Rere Anita, sungguh tidak menyangka kalau sang suami yang selama ini mengaku lemah syahwat ternyata memiliki selingkuhan dan anak yang sudah besar.
Mendapati fakta itu membuat Rere sakit hati karna uangnya telah banyak habis untuk menyembuhkan Sang suami yang mengaku lemah syahwat itu.
Hingga Rere mencari sosok pria bayaran yang harus bisa membantu dirinya balas dendam, dengan kekayaan Rere sebagai pancingan.
"Aku hanya membutuhkan pria m0k0nd0 saja, karna hanya untuk memuaskan aku dalam hal ranjang dan haus dahaga akan pengkhianatan suamiku." ucap Rere dengan sangat angkuh.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Madumanis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 4
Bukannya menjawab pertanyaan Zoya malah Saka terus menatap jalan seperti memikirkan sesuatu. Zoya memukul lengan Saka lalu pergi meninggalkan pria itu, hatinya cukup kesal karna diabaikan.
"Tadi seperti mobil Rere, tapi tidak mungkin itu dia. Bagaimana Rere tahu aku disini, sepertinya aku terlalu memikirkan dia akhir-akhir ini.." Saka mencoba melupakan segala rasa penasaran itu.
Kembali Saka mengejar Zoya, ia melihat istri keduanya itu sedang membaca majalah. Tapi, ekspresi wajahnya terlihat kesal dan seperti menahan amarah, Saka pelan-pelan mendatangi wanita yang sangat ia cintai itu.
"Sayang.." Saka memanggil, ia duduk di lantai untuk bisa berhadapan dengan Zoya secara langsung.
"Apa? baru ingat sama aku?" Zoya melempar Saka dengan majalah ditangannya, tapi Saka cepat menghindar hingga membuat Zoya semakin kesal. "Mas, kalau kamu terus ingat Rere lebih baik nggak usah temui aku tadi!" Zoya kesal sekali.
Saka tersenyum saja mendengarnya. "Aku tidak memikirkan wanita itu, sayang. Hanya saja tadi Mas seperti merasa mendengar suara mobil, jadi siapa tahu itu Rere.." Jelas Saka, ia tidak mau Zoya terus merasa curiga.
Zoya yang sudah terlanjur kesal hanya diam saja dengan kedua tangan bersedekap didada. "Mas seharusnya ingat dong, aku kalau udah pengen paling nggak bisa diabaikan.." Ucap Zoya yang Saka angguki, ia tertawa saja mendengar omelan sang istri keduanya itu.
Benar, Saka menikahi Zoya tepat di kemarin ia baru saja menikahi Rere. Zoya hamil anaknya dan selain itu Saka juga sangat mencintai Zoya, ia tidak akan bisa hidup atau melihat wanita itu pergi darinya.
"Aku hanya takut kita ketahuan, sayang. Kalau sempat semua ini terbongkar sudah pasti Rere akan mencampakkan diriku begitu saja.." Ujar Saka kepada Zoya yang tiba-tiba saja juga merasakan panik.
"Jangan sampai hal seperti itu terjadi, Mas. Kau harus membuat wanita itu tetap mencintaimu, apapun caranya lakukan saja." Zoya memberikan saran, ia melakukan hal itu karena tidak mau kehilangan uang belanja dan kesenangan lain.
Saka mengangguk saja mendengar saran Zoya. "Mas.. Rere sangat polos, Lima tahun dia selalu percaya dengan segala perkataanmu. Semua ini tidak akan terbongkar selama Rere masih sangat mencintaimu.." Saran Zoya lagi, ia memegang pundak Saka sebagai sarana menguatkan sang suami.
Terserah mau alasan apapun itu tetap saja Zoya merasa jika Rere harus ada bersama sang suaminya. Zoya sangat rela berbagi suami asal Rere bisa memberikan uang yang banyak kepada Saka, hidup susah bukan tujuan Zoya sama sekali.
•
•
Dengan penampilan yang cukup terbuka serta vulgar Rere berjalan memasuki area Hotel Bintang lima milik keluarga besarnya. Sepanjang ia berjalan setiap orang yang berpapasan akan menunduk hormat, karna mereka tahu siapa Rere itu. Sementara Rere akan mengabaikan semua itu, tujuannya hanya satu yaitu segera bertemu dengan pria yang ia sangat ia butuhkan.
"Nyonya.. Pria yang kau katakan sudah menunggu di kamar," Suara itu dari telpon dimana Rere melakukan panggilan dengan Silas diselama perjalanannya.
"Hem.." Hanya itu respon Rere, kembali ia menyimpan ponselnya di tas selempang mahal miliknya.
Siapapun yang memandang Rere mungkin akan merasa dan berpikir jika Rere adalah bentuk kebahagiaan yang paling sempit. Tanpa mereka tahu, bahwa Rere adalah sosok wanita polos yang telah ditipu habis-habisan oleh suaminya sendiri.
"Sakit dibalas maaf itu bukanlah tindakan yang adil, Mas.." Ucap Rere sembari menekan tombol lift.
Sepanjang perjalanan menuju kamar yang sudah ditentukan oleh Silas membuat jantung Rere berdegup kencang. Ia mencoba memikirkan semuanya, tapi bayangan akan Saka yang bercumbu mesra dengan Zoya sungguh menganggu. Rere tidak akan mengampuni Saka yang telah menipu dirinya sampai lima tahun, tidak akan.
Ting
Pintu lift terbuka yang pertama kali dilihat Rere adalah Silas, pria itu langsung menunduk hormat padanya. "Dimana kau menemukan pria itu?" Tanya Rere sambil berjalan beriringan bersama dengan Silas.
Silas melirik kearah Rere, kedua alisnya mengkerut karena melihat Rere memakai pakaian yang sedikit terbuka. Rere merupakan sosok wanita yang selalu sopan dalam berpakaian, lalu mengapa hari ini berbeda.
"Aku menemukan pria itu di Klub, Nyonya. Untuk perkenalan lebih detail, silahkan tanya langsung pada pria itu." Jawaban Silas membuat langkah Rere langsung terhenti.
Kedua tangan Rere saling mengepal erat, apa lagi Rere sampai memejamkan mata menahan air matanya yang akan jatuh.
"Malam ini sampai besok, tolong handle segala masalah Perusahaan. Aku ingin bersenang-senang.." Perintah Rere di angguki mantap oleh Silas.
Silas berlalu pergi disaat itulah Rere langsung masuk kedalam kamar, ia sangat takut serta gugup sebenarnya. "Tidak usah perlu takut, Rere. Ingat saja, Saka menyakiti dirimu tanpa belas kasihan sedikitpun. Maka seharusnya.. kau juga melakukan hal yang sama untuk pria tidak berguna itu." Gumam Rere di dalam hati.
Langkah Rere langsung terhenti karena melihat sosok pria tinggi tegap berdiri menatap jendela besar dengan tangan memegang segelas wine. Mendengar suara langkah Rere tidak membuat pria itu berbalik badan, melainkan tetap diam di posisinya.
"Siapa namamu?" Tanya Rere dengan kedua tangan bersedekap didada, ia merasakan aura dingin yang sangat mendominasi di sekitarnya.
Bukan karna cuaca yang hujan atau bahkan suhu udara ruangan, melainkan berada di dekat pria bayaran itu membuat Rere merasakan dingin yang mencekam.
"Hei.. Siapa namamu?" Rere bertanya lagi karena tidak sabar mendapatkan jawaban.
Langsung pria itu berbalik badan, Rere semakin penasaran akan seperti apa wajah pria yang dicari oleh Silas itu. Sebenarnya Rere tidak memandang wajah, tapi kalau bonus mendapatkan tampan juga tidak masalah baginya.
"Perkenalkan, nama aku Galih Jegger. Nyonya bisa memanggil aku dengan sebutan Galih atau sayang Galih juga boleh." Pria itu memperkenalkan diri kepada Rere yang masih takjub dengan ketampanan yang pria itu miliki.
"Astaga! dari mana pria ini berasal? Apakah dari alam kayangan diatas sana yang hanya turun demi menolong aku? apakah seperti itu, Tuhan?" Rere sampai terus bertanya-tanya didalam hati, tidak pernah ia menemukan pria setampan Galih sebelumnya.