NovelToon NovelToon
Bukan Kamu Yang Aku Inginkan

Bukan Kamu Yang Aku Inginkan

Status: tamat
Genre:Tamat / Perjodohan / Romansa
Popularitas:645.6k
Nilai: 4.8
Nama Author: Daisha.Gw

Kisah ini bercerita mengenai sepasang suami istri yang di satukan dalam pernikahan karena perjodohan semata, Dafa... tidak pernah menerima pernikahannya dengan zila, karena di hati Dafa ada anak perempuan lain yang bertakhta di sana, sedangkan zila sangat bahagia dengan perjodohan itu, karena zila sudah lama mencintai Dafa, sampai satu tahun pernikahan mereka dafa tidak berubah juga, sampai akhirnya zila mengandung, perlahan Dafa berubah dan mulai memerhatikan zila, tapi kehadiran masa lalu Dafa kembali mengguncang rumah tangga mereka

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Daisha.Gw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ingatan Daffa

"Daffa"

Daffa yang sedang mengancing kemejanya berbalik ke arah zila

"Ini kunci kamar anda kan"

Daffa melangkah mendekati zila, yang berdiri di ambang pintu kamarnya Daffa meraih kunci itu dari tangan zila

"Iya, ini punya saya, ketemu di mana,"

"Di bawah meja ruang tamu"

"ah, makasih Zil"

"iya, ayo turun saya sudah buat sarapan"

"iya kamu duluan aja, nanti saya nyusul"

..

Di meja makan, hening , tidak ada obrolan,keduanya hanya sibuk memasukkan sendok ke dalam mulut Masing-masing, hanya dentingan jam dinding yang sesekali memecah keheningan selain bunyi sendok yang saling beradu.

"Pulang jam berapa" tanya Daffa Setelah meneguk air putih nya

"Jam 5"

"tunggulah di kantor nanti saya jemput"

"Apa tidak merepotkan"

"Kamu istri saya , sudah jadi tanggung jawab saya, sudah seharusnya saya antar jemput kamu"

"tapi kan nanti anda, harus bolak balik ke rumah sakit"

"Saya bisa urus pekerjaan saya, kamu tunggu saja di kantor nanti saya kesana, jam 5"

"Iya"

Selesai membersihkan alat makan mereka, zila kembali ke kamar nya , zila Mengganti hijab instan nya dengan hijab pashmina berwarna hitam. sedikit pemerah bibir selesai, zila meraih tas kecilnya dan siap, zila siap ke kantor di antar Daffa untuk pertama kalinya.

Zila belum juga keluar dari kamar, zila berdiri memandangi dirinya di depan cermin, kegiatan sehari-hari nya berbicara dengan jabang bayi di dalam perutnya.

"Anak mamah makin hari makan besar yah, sehat sehat terus ya nak"

Di elus nya perut buncitnya memutar ke segala arah, kegiatan ini sudah menjadi kebiasaan zila setiap hari. Zila yang asik dengan kegiatan nya di kejutkan dengan Daffa yang memeluknya dari belakang, tangan kekar Daffa melingkar sempurna di Perut nya, Daffa yang lebih tinggi dari zila membenamkan wajahnya di celuk leher zila, Untungnya zila sudah mengenakan hijab jika tidak sudah bisa di pastikan, zila bisa merasakan hembusan nafas Daffa dengan jelas.

Satu tangan Daffa menggenggam erat jemari zila, dan satu tangan lagi mengelus perut buncit Zila, Jangan tanya seperti apa keadaan zila sekarang, zila hanya mampu menggigit bibir bawahnya menyalurkan kegugupan nya sambil menatap Daffa yang meluk nya dari pantulan cermin.

"Jangan di gigit , bibirnya kamu bisa bengkak" Suara berat Daffa menyapa pendengaran zila, zila gugup bukan main, zila Hanya menunduk menyembunyikan wajah nya yang sudah memerah seperti kepiting rebus

"Anak papah, papah ga sabar mau peluk nak"

"Kamu ga nakal kan nak di dalam sana"

"jangan sebut anak saya nakal daf, nanti dia nangis" Zila tidak terima anaknya di sebut nakal Secara tidak langsung oleh Daffa. Daffa terkekeh mendengar ucapannya polos istri nya

"Anaknya, atau bunda nya yang nangis"

"Anaknya lah"Jawab zila kesal

"Apa dia memang diam seperti ini Zil, kenapa saya ga ngerasain apapun"

"Mungkin bayinya tidur"

"Tidur?"

"Iya, tadi malam dia begadang, bayinya tadi malam aktif , nendang terus, sampai saya ga bisa tidur"

"Kamu ko ga bangunin saya"

"Buat"

"Biar bisa ngerasain pergerakan bayinya"

"Masa anda ga ngerasa apapun, orang tadi malam tangan anda terus berada di perut saya"

"Engga, mungkin saya terlalu nyenyak tidurnya, ga seperti biasanya"

"Kenapa"

"karena meluk kamu, istri ku"

Blus

pipi zila merona merah, berlama-lama dalam posisi seperti ini di tambah gombalan Daffa yang tiada henti bisa bisa zila batal ke kantor karena tidak sanggup lagi berjalan dengan kaki yang lemas , mendengar ucapan Daffa

"Kita harus berangkat" Zila melepas tangan Daffa dari perutnya. daffa tidak menahan zila , dan membiarkan wanita itu berjalan lebih dulu, Daffa tersenyum sambil memperhatikan punggung zila dari belakang.

"Saya baru sadar, kalo kamu selucu itu Zil" Ucap Daffa pelan.

Flashback on

"Daffa Lo pesan apa" tanya Adam

"Apa aja"

"Daf, itu cewe yang kemarin kena bola basket kan"

"Iya" Jawab Daffa seadaanya

"Tu cewe gw liat liat jarang bergaul deh, kayanya cuman punya satu teman cewe"

"mulut Lo kaya cewe ya, heran gw"

"tapi benar daf, coba deh lihat dia makan sendiri di meja paling pojok, orang kaya gitu tu yang sulit bersosialisasi"

" Biarlah ga usah di urusin"

"gw jadi penasaran gimana hidup nya, mungkin suram kali ya, ga berwarna" ledek Adam yang baru selesai dengan pesanannya, 3 pria di meja yang sama tertawa terbahak-bahak

"Dia kan Suka sama Lo daf"

"Terus, apa hubungannya"

"Cocok sama Lo daf, kalo kalian nikah hidup Lo bakal berwarna banget tuh, di jamin ga suram " Lagi lagi mereka tertawa terbahak-bahak, bahkan anak anak lain memperhatikan ke tiganya ,begitu pula dengan zila yang duduk sendiri di meja nya, tanpa zila tau dirinya lah yang jadi bahan olokan di meja daffa dan ketiga temannya.

catatan , zila bukan anak pendiam, lugu saat di sekolah, zila murid pintar berprestasi, cuman zila tipe murid yang tidak Suka menjadi perhatian anak anak lain, zila lebih suka menyendiri , bukannya tidak punya teman zila hanya berpikir tidak ada gunanya punya teman banyak tapi tidak bermanfaat, banyak anak anak lain yang mau berteman dengan nya, karena mereka tau zila murid pintar di kelas. tapi zila selalu memberikan kesan cuek buat mereka, dan pada akhirnya zila di sebut sombong dan lain lain.

"Makasih" Ucap Daffa ke ibu kantin yang baru saja meletakkan pesanan mereka.

"Daf, Lo Suka ya sama Zahra"

Daffa tersedak minuman yang baru saja ia seruput

"jujur deh daf, Lo Suka kan sama Zahra"

"kalo iya kenapa?"

"kenapa enggak Lo tembak aja, Lo kan tau seberapa populer nya Zahra di sekolah,di rebut Adam baru tau rasa Lo" Ucap Erik sambil menepuk punggung daffa

"Kurang ajar Lo, gw setia ya sama Siska , gw bakal nikahin Siska"

"masa" ledek Erik

"Iya gw suka sama Zahra ,bukan berarti gw mau macarin dia, gw bakal datang kerumahnya mengkhitbah Zahra , kalo gw sudah sukses jadi dokter bedah nantinya"

"Daf__daf, Zahra tu,daf"

"apa sih rik" Daffa kesal dengan tingkah Erik yang Suka mengejek nya

"Zahra" panggil Erik , membuat sang empu menoleh, Gadis pintar, berparas cantik, wakil ketua OSIS di sekolah Daffa, Gadis cantik yang sudah membuat Daffa jatuh hati sejak pertama kali mereka bertemu di awal masa sekolah SMA

teriakan Erik membuat perhatian seisi kantin menoleh padanya, begitu pula dengan zila.

"Zahra, daffa mau ngomong sama Lo"

"Erik" tegur Daffa

"Sini ra, Daffa malu kalo di dengar orang"

Zahra mendekat ke arah meja daffa cs dengan satu teman wanitanya.

Anak anak lain sudah tidak memperhatikan mereka , kecuali zila yang masih fokus dengan Zahra yang di meja daffa.

"Kenapa daf" tanya Zahra

"eng___eng__enggak ra, Erik nih iseng"

Daffa memukul lengan Erik hingga Erik meringis

"Zahra__daffa aaaaaa " teriak Erik setelah Daffa menginjak kakinya di bawah meja

"Sakit daf"

"makanya Lo diem , Lo bisa pergi Ra, Erik memang agak ga waras"

Zahra tertawa dan meninggalkan meja Daffa cs

"Lo apa apaan sih rik, ga lucu tau "

"Gw cuman mau bantu Lo"

"ga perlu Rik"

sudah di bilang zila bukan gadis lugu, dan bodoh, zila paham dengan apa yang terjadi di meja Daffa Tanpa harus di jelaskan.

selera makan zila hilang, zila lebih memilih pergi dari kantin, karena posisi duduknya paling ujung sedangkan posisi daffa tepat berada di depan jalan keluar , zila terpaksa harus melewati meja Daffa.

"Hey hey " lagi lagi Erik berulah dengan memanggil manggil zila, karena belum tau namanya Erik hanya memanggil nya dengan kata hey

Zila yang merasa itu bukan namanya, lewat begitu saja tanpa mau meladani kejahilan Erik.

"Sombong banget tu cewe, jual mahal banget, so cantik pula"

"insaf Rik ,insaf" Ucap Daffa dengan Adam bersamaan.

Flashback of

Sedikit ingatan singgah di kepala daffa, seperti apa dia dan teman-temannya , menjadikan zila istrinya sekarang sebagai bahan bercandaan.

Mana daffa tau kalo zila yang akan menjadi istrinya, bahkan gadis yang dulu sering di olok olok Erik , sekarang sedang mengandung anaknya.

mengenai Zahra, Sampai sekarang pun Daffa masih menyimpan rasa untuk wanita itu, tapi Daffa sudah berjanji dengan dirinya sendiri juga dengan zila , akan menerima pernikahan mereka dan memulai semuanya dari awal, masalah rasa nya dengan Zahra, Daffa hanyalah pria biasa dia tidak bisa menghilangkan perasaan nya begitu saja, tapi Daffa yakin seiring berjalannya waktu, Daffa bisa mengikis nama Zahra di dalam hatinya dan akan berganti dengan zila yang akan menjadi ibu untuk anak-anaknya.

1
nan nan
Luar biasa
Obah Warda
Kecewa
Obah Warda
Buruk
martina melati
gitu y thor... br tahu nih/Smile/
MakBarudakh
Akhirnya tamat juga..
Alhamdulillah..

Maaf mbak author, sedikit masukan dalam penulisan :
Biasanya, bukan biyasanya
Siapa, bukan siyapa

Semangat dalam berkarya mbak author..
Dan terimakasih atas karyanya yang sangat menghibur..
🙏💖
MakBarudakh
Bagus, ringan bacaannya
Tetap semangat mbak...
Selamat buat karya-karyanya ya..
EndRu
piringnya terbuat dari besi ya Thor? kok Sampai berkarat
EndRu
baru kenal.. sukaaa
Andi Fitri
suka dgn karya nya author krn tdk ada yg terpisah dan saling introspeksi diri dan saling memaafkan byk hikmah dri cerita ini tntg keikhlasan...👍👍👍
Andi Fitri
zidan hancur di hianati tpi ko bls kasih harapan sm cwek lain..
Andi Fitri
Luar biasa
Andi Fitri
👍👍👍
Juan Sastra
daffa memang salah namun dia sdh minta maaf dan ingin memperbaiki hubungan dr awal lagi akan tetapi jika zila terus mengungkit dan mancing emosi daffa akan ggak bagus juga pada akhirnya,, kenapa zila ggak terima aja berjalan dengan semestinya biarkan hubungan itu mengalir sendiri..
Juan Sastra
kan sudh di wanti wanti kalau mau pulang bilang..eeh kok nyelonong aja..
sebenarnya tuh aku masih bingung sama alur ceritanya..apa lagi sama masa lalu daffa
Juan Sastra
nah di bab ini lebih bingung lagi,, siapa yg melamun namun siapa yg plasnback dan terus kok tata bahasanya tau tau berubah ,, ngelag jg gw bacanya 😂
Juan Sastra
kenapa bertahan di rumah tangga yg hampa zila, malah hamil segala jika pisah kasihan anaknya..
Juan Sastra
masih bingung baru bab 1 karena di kolom komentr di depan di sebut zidan sama kiya tapi di sini zila dan daffa,, zidan dan kiya cerita anak mantu zila dan daffa ya horr.
Rieya Yanie
nangis bombay dwh
Qilla
gag capek apa ya ngangatin koper mulu ,hadeh pergi pergi aja neng gag usah kakean drama
Tania Palestina
ceritanya kek mn sich bertele-tele
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!