NovelToon NovelToon
Melayani Tuan Mafia

Melayani Tuan Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia
Popularitas:16.6k
Nilai: 5
Nama Author: Animous

"Sshh ...." Wanita itu berhasil meringis kesakitan.

"Apa kau pikir aku takut untuk membun*hmu?! Wanita sepertimu hanyalah manusia sampah yang harus dimusnakan! Bersiaplah untuk mati!"

Keenan merogo sakunya dan mengeluarkan sebuah pistol berwarna silver miliknya.

"Buka mulutmu!" bentak Keenan seraya mencengkram kedua pipi wanita itu sehingga mulut wanita itu terbuka secara paksa.

Tanpa belas kasihan Keenan langsung menyodorkan pistol itu ke dalam mulutnya.

Dor!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Animous, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perselisihan yang sengit

"Apa yang sudah terjadi?! Siapa yang sudah melakukan ini semua padanya?!" Dokter Arthur terlihat marah besar setelah ia memeriksa kondisi Luna.

Bagaimana tidak? Kondisi Luna saat ini sangat memperhatikan. Tubuhnya dipenuhi luka lebam dan bekas gigitan di mana-mana. Dan lebih parahnya lagi ia mengalami dehidrasi yang sangat parah karena tak diberi makan dan minum selama dua hari.

"I--ini semua karena Tuan Keenan, Dok," jawab Victor yang berdiri di sana.

"Panggil Keenan! Saya ingin berbicara dengannya!" tegas Dokter Arthur.

"Ma--maafkan saya, Dok. Tuan Keenan sedang berada di kantornya," jawab Victor membuat Dokter Arthur mendengus dengan kesal saat mendengarnya.

____________________

Perlahan-lahan Luna terbangun dari pingsannya. Ia mendapati dirinya yang sedang terbaring lemah di atas kasur. Secara perlahan ia berusaha mengubah posisi tidurnya menjadi duduk.

"Non sudah bangun?"

Luna menoleh ke sampingnya dan baru menyadari jika Bibi Astiti berada di sana. "Bi ...."

"Iya, Non?"

"Bibi sudah bicara dengan laki-laki itu? Bagaimana, apakah dia mau melepaskan aku?"

Bibi Astiti terdiam sejenak. "Maafkan saya, Nona. Saya belum ada waktu membicarakan masalah ini pada Tuan Keenan, karena Tuan Keenan akhir-akhir ini sangat sibuk," ujarnya membuat Luna langsung terdiam.

Melihat Luna yang terdiam membuat Bibi Astiti merasa sangat kasihan. Dengan segera ia mengambil semangkok bubur yang ada di atas nakas. "Non, ayo makan dulu. Kasihan, Nona sudah dua hari tidak pernah makan."

Bibi Astiti hendak menyuapi Luna tetapi Luna tak mau membuka mulutnya. "Kalau laki-laki itu tidak mau melepaskanku, ebih baik aku mati saja."

"Jangan berbicara seperti itu, Non. Bibi yakin setelah Bibi bicara pada Tuan Keenan, Tuan Keenan pasti akan melepaskanmu." Bibi Astiti berusaha membujuk Luna akan tetapi Luna justru menangis.

"Bagaimana kalau dia tidak mau melepaskanku, Bi? Apakah selamanya aku akan terus seperti ini? Aku tidak mau, Bi. Aku terus disiksa olehnya. Lebih baik aku mati saja dari pada harus menjadi alat pemuasnya!"

Di sisi lain.

"Arthur bilang kau menyekap seorang gadis di mansionmu! Apa itu benar?!" bentak Tuan Raka pada sang putra yang sedang berdiri di hadapannya.

Keenan hanya diam dan tak menjawab pertanyaan ayahnya itu.

"Keenan! Ayah sedang bertanya padamu!" Tuan Raka semakin berteriak sembari memukul meja dengan kuat.

"Iya ...." jawab Keenan dengan singkat membuat emosi Tuan Raka semakin tersulut.

"Lepaskan gadis itu!"

"Nanti, aku akan melepaskannya setelah aku bosan."

Deg ....

Tuan Raka yang mendengar itu benar-benar sangat marah. Sejak kapan putranya itu menjadi sangat nakal seperti ini? Padahal ia sudah mendidik Keenan dengan sangat baik, namun entah mengapa saat bertumbuh besar Keenan malah menjadi seperti itu.

"Ayah ... jika kau memanggilku ke sini hanya untuk memarahiku saja, maka jangan pernah memanggilku lagi! Aku sudah cukup dewasa Ayah, aku bisa mengambil keputusan yang baik untuk diriku sendiri!"

"Keenan—"

"Cukup, Ayah! Jika tidak ada hal penting lagi yang ingin kau katakan maka aku pergi!" Keenan sudah muak untuk membahas masalah ini dengan sang ayah. Dengan segera ia berjalan keluar dari ruangan itu meninggalkan Tuan Raka sendirian di dalam sana.

Tanpa sadar air mata Tuan Raka menetes.

"Maafkan aku Tuan dan Nyonya. Aku gagal mendidik anak kalian sehingga ia tumbuh menjadi seperti ini ...."

Tuan Raka pun menangis terseduh-seduh. Semenjak ketiadaan Kanza dan Isaka, semuanya sudah berubah.

1
merry jen
somplak mrkk niee
merry jen
haruss bgninn SE isii rumhh lunn biar hebohh byginn maid 100 maid dbgknn smuyyy,,serame AP tu mansion
merry jen
mafia bs gosip jgg kyk emk emk kontrknn klo LG nongkrong 🤣🤣🤣🤣
merry jen
mafia ko bs cengeng yaa lucuu ajj Ken Ken 🤣🤣🤣
Dhe'Pujie IngientBahagia
bagus dan menarik
Atiek Kartika
serem kira2 Luna b3hasil gk ya..
Atiek Kartika
kok aq takut ya mau lanjut baca..tp penasaran...pingin baca..
Murniyati Mommy
Kalau tidak update, penggemar setiamu bakal hilang nih
🤡~ℙ𝕆ℙ𝔼𝔼~🤡
Menyelami karakter
naruto🍓
Udah lama banget ga baca cerita sebagus ini. Makasih, thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!