Buta sejak lahir dan diasingkan dari keluarga, Nola Neilson kehilangan sosok ibu yang mencintainya. Ayahnya menikah dengan selingkuhan dan membawa anak-anak haram ke dalam rumah. Meski mengalami kekerasan, dia tidak pernah marah sedikit pun.
Ketika Nola dibawa pergi dari lubang neraka keluarga Neilson oleh pelindung mendiang ibunya, dia dijodohkan dengan Halbert Jefford—bos mafia yang mencuci tangannya dengan darah sepanjang hidupnya.
Jangan pernah membuat gadis itu marah karena akibatnya akan fatal. Meski Nola buta, dia mampu melihat mereka dengan kemampuan Supernatural nya. Bisakah Nola hidup berdampingan dengan Halbert yang dingin dan kejam?
Halbert tidak percaya adanya keberuntungan di dunia ini tapi dia mulai mempercayai keberuntungan yang diberikan istrinya .....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Risa Jey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menginginkan Nola
Di tempat gelap yang tidak diketahui, Halbert baru saja menembak salah seorang pria berpakaian formal yang mengaku sebagai mata-mata keluarga Neilson. Moncong pistolnya sedikit mengeluarkan asap saat ini dan Halbert tampak tenang melihat pria bersimbah darah di depannya.
"Bereskan dengan baik dan kirim ke keluarga Neilson. Gantung saja di depan rumahnya," kata Halbert dingin.
"Ya, Bos!" Frangky, orang kepercayaan Halbert segera meminta anak buahnya untuk menyeret pria mati itu.
Frangky memiliki banyak tato aneh di tubuhnya dan jarang sekali berpakaian tertutup sehingga tato-tato itu terlihat agak mengerikan. Tubuhnya cukup kekar dan tinggi badannya hampir sama dengan Halbert.
Namun tidak bisa dipungkiri jika Frangky juga pria yang tampan.
Hari ini, Halbert mengetahui jika keluarga Neilson sengaja mengirim mata-mata ke tempatnya untuk berusaha menculik Nola. Sepertinya kecelakaan Tuan Neilson telah membuat keluarga itu tidak sabar untuk menyiksa Nola kembali.
Tak lama, poselnya bergetar. Halbert melihat panggilan dari salah satu bodyguard nya. Sambil mengerutkan kening, dia menjawab panggilan itu.
"Ada apa?"
Bodyguard di seberang telepon segera melaporkan semua kejadian yak terduga dan sekelompok pria misterius dari negara C memburu Nola.
Saat ini, Nola melarikan diri tidak tahu ke mana dan sebagian bodyguard mencoba mengejarnya.
Ekspresi Halbert terlihat dingin dan kejam. Pegangannya pada pistol mengencang. Setelah panggilan berakhir, dia memerintahkan anak buahnya yang lain untuk ikut dengannya mencari Nola.
"Ada apa dengan kekasih kecilmu itu?" Frangky melihat Halbert tampak sangat marah, mau tidak mau menelan salivanya sendiri dengan susah payah.
"Sekelompok orang yang mencari masalah. Mereka benar-benar ingin menangkap wanitaku. Mereka sepertinya belum tahu siapa itu Halbert Jefford di dunia bawah!" Halbert segera meninggalkan pasar gelap yang terlihat sepi dan misterius.
Frangky mengusap belakang kepalanya dan mengikuti Halbert seperti anjing peliharaan yang mencoba menggosok kaki tuannya.
"Sejak kapan Bos mengakui gadis buta itu sebagai miliknya?" gumam Frangky bingung.
Untungnya Halbert tidak mendengar kalimat ini karena pria itu tidak meremehkan Nola yang buta. Tapi Frangky belum pernah bertemu gadis itu sebelumnya dan sangat penasaran.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Nola telah berlari sangat jauh dari keramaian dan memasuki hutan. Wajahnya pucat, tubuh penuh keringat dan kelelahan. Napasnya tersengal-sengal. Tapi dia tak bisa berhenti.
Indera pendengarannya menangkap beberapa percakapan dan suara lain cukup jauh di belakang. Dia tahu orang-orang jahat itu mengejarnya tanpa henti.
Beberapa tembakan telah diarahkan padanya tapi selalu saja meleset.
Salah satu pria berkacamata hitam yang berusaha menembak kaki Nola terlihat tidak senang.
"Benar-benar keberuntungan!" gumamnya.
Inilah alasan kenapa organisasi mereka ingin membawa gadis itu. Dulu ibu Nola juga diketahui oleh kelompok itu tapi dilindungi oleh seseorang. Kini ibu gadis itu meninggal. Meraka mengincar Nola sebagai gantinya.
Sedangkan Nola yang telah kehilangan tongkat putih, berusaha untuk menghindari beberapa pepohonan yang tampaknya ada di depannya. Kedua kakinya mulai kesakitan. Tapi dia tidak berani untuk berhenti berlari.
Nola ingat dengan apa yang dikatakan ibunya tahun itu ....
"Nola Sayang, ingatlah untuk lari jika melihat orang-orang jahat itu. Jangan sampai ditangkap oleh mereka atau kamu akan menderita seumur hidupmu. Lebih baik kita mati daripada jatuh ke tangan mereka ...."
Suara ibunya selalu terngiang di pikirannya. Karena itu, Nola selalu takut saat mengetahui keberadaan mereka.
Dulu, ibunya juga pernah diincar. Tapi karena ibunya menikah dengan keluarga Neilson, semuanya tidak terlalu buruk. Kakek Neilson saat masih hidup, memperlakukan ibunya dengan baik dan tidak membiarkan orang-orang itu membawa ibu Nola pergi.
Sudah bertahun-tahun lamanya, mereka kembali lagi.
Nola saat ini tidak sadar jika liontin kalung yang pernah diberikan Halbert mengeluarkan kedipan cahaya merah berulang kali. Dan sepertinya, itu pelacak.
Kelompok pria misterius yang mengejar Nola tidak tinggal diam. Kali ini ada kesempatan untuk membawa gadis itu ke organisasi dan tugas mereka pasti akan selesai.
Tapi siapa yang tahu, kelompok tak dikenal mengejar mereka dan mulai memberikan tembakan beruntun.
"Brengs*k! Siapa yang berani melawan kita?"
Salah satu anggota organisasi menoleh ke belakang dan melihat sekelompok pria berpakaian jas kantoran memegang senjata api laras panjang, memakai kacamata dan terlihat garang.
"Itu kelompok yang melindungi gadis itu. Cepat tangkap gadis itu dan bawa pergi!" Bos yang memimpin tidak sabar dan dia melihat Nola berlari tanpa henti, tangannya gatal ingin menangkapnya.
Tapi Nola yang awalnya berlari sekuat tenaga tiba-tiba saja berhenti dan berteriak terkejut. Dia mundur selangkah dan bingung.
Di depannya saat ini adalah jurang. Wajahnya lebih pucat lagi.
Kelompok berpakaian hitam dengan lambang Yin dan Yang di pakaiannya itu memiliki kesempatan saat ini.
"Nola Neilson, lebih baik kamu menyerah dan ikut kami!" Bos yang memimpin akhirnya menyeringai dan mendekati Nola perlahan.
Sedangkan anggota organisasi lainnya sibuk baku tembak dengan kelompok Halbert yang menyusul.
mampir yuk ke novel ku juga☺❤