Rahmeta putri Gadis yang selalu tampak ceria, dibalik keceriaannya tersimpan ketangguhan dan kepedihan secara bersamaan.
menyukai seorang pria yang pernah menjadi dosennya , ditolak sekian kalinya hingga memutuskan menyerah kemudian takdir membawanya kembali kepada cinta yang bertepuk sebelah tangan itu.
"Aku sudah berusaha lupa, tapi kenapa takdir semakin menjeratku dalam pelukannya?"
Ahmad Faruq syahreza, hidupnya menjadi aneh dan kacau ketika gadis itu mulai menganggu ketenangan harinya, tapi siapa sangka kehadiran gadis itu ternyata membawa warna bagi kaku nya hidup Reza.
" menjauhlah dariku,aku ini dosenmu."
" oke pak, saya akan selalu berada didekat bapak."
Apakah Meta tetap mencintai pria itu meski ia telah ditolak kesekian kalinya? bagaimana meta menjalani kemelut hidupnya?
Bagaimana cara Reza menghadapi gadis dengan mood labil itu? Bagaimana pula pria patah hati itu mengenali isi hatinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kanza-azzahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 15. Keputusan
Rayyan menyisir rambut nya dengan jemari sembari bersiul di depan kaca.
" pria setampan gue takkan mungkin ada yang menolak." ucapnya tampak percaya diri, meraih botol biru berisi cairan dan menyemprotkan ke tubuhnya.
" hmm, gue rasa dia takkan menolak pesona seorang rayyan." ia tersenyum dan bergegas keluar kamar.
Di tempat lain Meta menyusuri jalan menuju kampus dengan berjalan kaki, ia sudah masuk semester akhir dan kini telah menyelesaikan tugas akhir sebagai mahasiswa tinggal sidang yang akan ia jalani hari ini , Meta sungguh bahagia perjalanan panjang nya akan segera menemui titik terang dan dalam 3 tahun gadis cerdas ini akan menyelesaikan sekolahnya. Ia tersenyum dan menatap langit dengan senyuman bangga ibu nya nanti. Namun segelumit masalah seolah muncul di benaknya bersamaan dengan munculnya Bella di hadapan Meta, gadis itu berdiri tepat di hadapan Meta.
"mbak."
" hai put."
" hai." Meta menatap Bella dengan bimbang
" sini." Bella berjalan ke arah Meta meraih jemari gadis itu seakan ia benar-benar berharap pada Meta.
" bagaimana?"
"mbak, aku tak bisa ini tak akan berhasil."
" aku mohon."
"tapi mbak, setelah ini aku akan kembali ke kampung dan mungkin takkan kembali lagi ke Jakarta."
" put, sekali ini saja tolong aku." Bella tiba-tiba bersimpuh di hadapan Meta disaksikan ramai pejalan kaki dan kendaraan menatap mereka penasaran. Meta terkejut dengan perlakuan Bella, pikirannya mendadak berkecamuk, tanpa berpikir panjang Meta mengangguk dan itu berarti ia telah sepakat untuk kembali menaruh hati dan berjuang pada jalan yang sempat ia tinggalkan sebentar.
Meta menatap Bella seksama dan perlahan menarik nafas sembari menatap gadis di depannya.
" aku akan coba mbak." tuturnya lirih seakan menahan derai tangis dipelupuk mata.
Bella berdiri dan memeluk erat gadis muda di depannya, ia yakin hati dan pikirannya akan tenang dan ia bisa fokus pada takdir yang tak ia inginkan ini.
kedua gadis itu berlalu menaiki mobil menuju kampus, Bella memutuskan mengantar Meta. Tadinya ia berniat ingin menemani Meta tapi ia belum siap untuk menemui sosok yang kini perlahan ingin ia lupakan tapi apakah ia mampu?
Cinta, terkadang tuhan memberi rahasia di balik sejati nya cinta, menaruh rasa pada ia yang tak menginginkan rasa dan menaruh impian pada ia yang telah lama bermimpi dan berjuang. Dalam hidup mimpi dan cinta dua hal yang harus beriringan karena mimpi tanpa cinta hanya akan menjadi khayal yang tak memiliki ujung.
Begitu juga bagi Meta mimpi dan cinta kini mulai menemui titik terang dalam hidupnya, mimpi menjadi wanita yang berpendidikan telah di depan matanya, tapi mimpi nya untuk meraih cinta sang pujaan ia harap bukanlah sebuah khayal yang tak memiliki ujung.
Hari ini sidang terakhirnya sebagai mahasiswi telah menemui titik tapi ini bukanlah akhir dari perjuangannya, ia ingin terus bermimpi dan berjuang hingga ia menjadi sosok yang membanggakan ranah Minang tercinta.
"Mandeh makasih atas sagalo doa Jo restu Mandeh ka denai." ( ibu terima kasih atas segala doa dan restu yang telah ibu berikan) ia menatap langit dengan senyuman bangga.
Para dosen senang akan presentasi yang ia tujukan.
" selamat ya kamu sudah menjadi sarjana." seorang pria berdiri kaku dibelakang Meta, gadis itu menghadap ke arah suara yang memberinya selamat.
" makasih sayang." ujarnya tersenyum menatap sorot mata sang pria yang tampak shock mendengar panggilan Meta padanya.
" apa-apaan kamu, saya ini dosen kamu, jaga ucapanmu."
" itu dulu beda dengan sekarang."
" panggil aku pak." Reza berlalu dan mengabaikan tingkah konyol muridnya tersebut yang sebentar lagi akan menjadi mantan muridnya
Meta tersenyum dan melambai genit pada pria yang tampak kesal itu, ia berlalu karena beberapa sahabatnya berteriak bahagia memanggilnya begitu juga dengan Risa sang sahabat yang secepatnya akan menyusul Meta menjadi sarjana.
Reza sang dosen menatap Meta dengan gelengan heran tanpa disadari pria itu tersenyum.
ia cukup bangga pada gadis bar bar yang memiliki kecerdasan yang luar biasa itu.
begitu mendengar anaknya telah berhasil lulus, ibunda meta bersama sang putra berencana mengahadiri wisuda putri nya yang akan digelar bulan depan.
sementara Rayyan tampak berjalan dengan gagah melalui lorong kampus dengan bucket bunga di tangannya, dari kejauhan ia melihat sang gadis pujaan tampak tersenyum sumringah dengan gadis sebaya nya.
ia menghampiri Meta dan menyapa gadis itu, mendengar ada yang memanggilnya Meta perlahan undur diri di iringi beberapa godaan dari temannya.
" ngapain kesini?" tanya Meta tanpa basa-basi
" ini." Rayyan memberikan bucket bunga pada Meta
" selamat ya semoga segera menjadi istri saya." ucap Rayyan ambigu sembari tersenyum genit
" makasih." Meta meraih buket bunga dengan tatapan kesal, ia menerima pemberian pria di hadapannya dengan raut jengkel
" yuk kencan untuk hadiah kesuksesan kamu." Tanpa bertanya Rayyan menyeret gadis itu meninggalkan kampus diiringi bisik-bisik aneh dari anak-anak kampus.
" lepaskan." Meta tampak memberontak dan pria itu tidak memperdulikan penolak Meta.
Meta terkadang suka bingung pada pria yang suka memaksa di depannya, setiap waktu ia selalu ada kapanpun dan dimana pun meta berada, ia seperti pengangguran saja.
********
makasih guys yang telah setia menunggu, maaf atas segala kekurangan cerita ini jika ada masukan dan saran silakan berikan tapi jangan lupa like and vote juga ya ...
maaf ya lama gak update, rindu sebenarnya tapi bagaimana lagi saya harus mengurus beberapa hal yang benar-benar menyita waktu saya.