Blurb
" kamu ingin putus dariku?? " ucap Saga pelan dan tenang. " jika itu memang sudah menjadi keputusanmu maka aku akan menerima nya, baiklah... mulai sekarang kita putus, aku tidak akan lagi mengusik mu, lakukan apapun yang kamu mau asal itu bisa membuatmu bahagia " ucap Saga lagi masih dalam keadaan tenang namun dibalik itu dia menekan dalam rasa sakit hatinya. Setelah mendengar keputusan Saga Nayla pun menagis kembali sejadinya, tangisan yang menyayat hati, apalagi saat melihat raut wajah Saga yang memerah karena menahan tangis. " maafkan aku.. " Nayla masih menangis dia meraih tangan Saga yang masih membelai pipinya, diciumi nya telapak tangan Saga seolah dia enggan untuk menerima perpisahan ini, namun mesti bagaimana lagi, dia akan menjadi manusia yang benar benar tidak tahu diri jika masih terus bersamanya. Kesalahan yang dibuat oleh ayahnya begitu besar, dia tidak mungkin melupakannya begitu saja, dia sungguh sungguh merasa tidak pantas dengan Saga.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anila Nabastala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 28
Pagi ini Saga terbangun karena suara suara berisik berasal bibir Nayla, bukan mengomel tapi suara nyanyian Nayla yang khas, mungkin bagi orang lain akan menyakiti telinga, tapi bagi Saga justru terdengar merdu sekaligus lucu.
Saga berjalan perlahan tanpa suara, dia berhenti diambang pintu dan melihat kejadian yang membuat dia tak bisa untuk tidak tertawa melihat kelakuan gadisnya tersebut.
Saat ini Nayla sedang bergerak kesana kemari dengan tarian random dan juga menyanyi, satu tangan mengenggam sisir dan dia jadikan sebagai mic, sementara tangan satunya lagi memegang hair dryer , dia habis mandi tubuhnya pun masih memakai handuk yang menutupi dari atas dada sampai paha, rambutnya masih setengah basah. Dia tak hentinya bergerak dan bernyanyi dia seperti sedang cosplay menjadi seorang penyanyi yang sedang melakukan pentas diatas panggung, saat ini posisi Nayla membelakangi Saga, lalu disaat dia melakukan gerakan berputar tiba tiba saja dia berhenti ketika dia sadar ada sang kekasih tengah memperhatikan, malu.. tentu saja seketika dia menjadi salah tingkah dan langsung menghentikan aksinya.
" kenapa berhenti?? " ucap Saga menggoda
" he.. he.. he.. maaf kamu jadi terbangun, aku terlalu berisik ya... sekali lagi maaf " ucap Nayla merasa tak enak sekaligus malu.
" hei.. jangan minta maaf, kamu tidak salah apapun, kamu bebas mau melakukan apapun disini, aku terbangun bukan karena keberisikanmu tapi memang sudah saatnya aku harus bangun dan melihat pertunjukan mini konser gadisku " ucap Saga sambil berjalan mendekati Nayla, dan begitu dekat dia mencubit gemas padanya hidung Nayla yang mancung, tak lupa juga dia mendaratkan ciuman di dahi nya.
" pagi sayang.. kelihatannya hari ini kamu sedang senang, kira kira ada apa nih " ucap Saga lalu dia pun mengambil hairdryer ditangan Nayla dan membantunya untuk mengeringkan rambutnya.
" nggak ada apapun, aku hanya merasa lagi good mood aja " ucap Nayla dengan senyuman manis nya.
" bagus kalau begitu, udah sarapan belum " Nayla menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.
" ya sudah aku bikinkan sarapan untuk kita ya.. kamu mau sarapan apa?? " Saga meletakkan hairdryer begitu rambut Nayla sudah mulai kering.
" aku mau sarapan sandwich ham and cheese "
" hmm.. tumben biasanya cuma minta telur rebus, atau kalau nggak nasi goreng "
" kenapa?? Emang nggak boleh?? "
" boleh... boleh banget sayang, malahan itu lebih simple, ya sudah kamu terusin konser nya, aku mau bikin sarapan " Saga berjalan menuju dapur sesaat setelah mencium kening dan bibir Nayla.
Hari ini Nayla memang sedang bagus mood, apalagi dia sudah membuat janji dengan Mia, mereka akan pergi untuk bersenang senang seharian.
" Sachi aku sudah transfer uang ke rekening kamu, sapa tahu kami ingin shopping " dengan segera Nayla mengecek mobile banking nya, ya sekarang dia sudah pandai menggunakan Atm atau pun melakukan transaksi lewat ponsel. Namun dia membulatkan matanya saat melihat nominal yang di transfer oleh Saga.
" astaga.. kamu nggak salah pencet Boo?? Dua ratus juta banyak banget ini, uang yang kamu transfer tiga hari yang lalu belum aku pakai masih tetap utuh seratus juta " ucap Nayla terkejut.
" kenapa nggak dipakai, beli lah apapun yang kamu mau nggak usah ditahan "
" bukan begitu soalnya aku kalau udah beli beli nggak bisa nahan, nanti uang yang kamu kasih cepat habis " ucap Nayla yang merasa tak enak.
" Memangnya kamu bisa menghabiskan uangku lebih cepat daripada aku menghasilkan uang " ucap Saga dengan senyum smirk, dan dia mendekatkan wajahnya kearah Nayla, lalu mencium bibir gadis itu sekilas.
.
.
.
" Nay... " panggil Mia dibalik jendela mobil yang terbuka saat melihat Nayla yang sedang berdiri dipinggir jalan.
" kak Mia " balas Nayla saat mobil Mia berhenti tepat didepannya, rupanya sedari tadi Nayla berdiri di sisi jalan karena emang menunggu Mia datang untuk menjemputnya.
Mia menyuruh Nayla masuk, lalu Nayla pun membuka pintu mobil dibagian penumpang dibelakang tepat disebelah Mia, setelah masuk mereka berpelukan seperti seorang sahabat yang sudah lama tak bertemu. Mobil yang mereka kendarai pun berjalan dengan kecepatan sedang membelah jalanan yang kebetulan hari ini tidak padat.
Selama Dalam perjalanan mereka tak hentinya bercerita, dan tak jarang mereka pun berhenti di tengah jalan hanya untuk mengambil beberap spot foto yang bagus, tanpa mereka sadari kalau dibelakang mobil mereka ada pengawal bayangan Nayla yang diutus Saga untuk mengawasi Nayla, namun ketika mobil yang dikendarai Nayla berbelok, secara tiba tiba ada beberapa mobil yang menyalip kendaraan pengawal bayangan tersebut membuat mereka kehilangan jejak, mereka adalah orang orang bayaran pilihan Priska.
Setelah mobil yang dikendarai Nayla tak terlihat para penghadang tersebut memberhentikan mobil mereka, dan menghalangi mobil para pengawal bayangan. Ada sekitar tujuh mobil para penghadang tersebut mereka keluar dan bersiap dengan senjata mereka masing masing.
Tanpa aba aba mereka langsung menembaki mobil para pengawal bayangan yang masih melaju, ketika mobil mereka sudah saling mendekat, awalnya para pengawal bayangan akan langsung menerobos jalan yang mereka blokir, tapi tembakan mereka mengenai kedua ban mobil depan sehingga dengan terpaksa mereka berhenti dan langsung keluar dari mobil dan langsung mencari tempat aman, Baku tembak pun tak dapat terhindari, jumlah yang tak seimbang membuat para pengawal bayangan kewalahan, untungnya mereka sempat mengirim foto plat mobil yang membawa Nayla pada Saga, hanya saja mereka belum sempat memberikan kabar kalau mereka kehilangan jejak Nayla dan mereka pun dalam keadaan bahaya sekarang. Para pengawal itu benar benar setia mereka tidak takut mati, sekalipun mereka kalah jumlah mereka tetap bertarung sampai akhir, walaupun akhirnya mereka kalah dan mati, mayat mereka dimasukan kedalam mobil, dan mobil tersebut mereka ledakan untuk menghilangkan jejak.
.
.
.
" gimana bisnis lu yang di Kanada Fin " tanya Galang pada Fino, selama beberapa bulan terakhir Fino memang berada di Kanada mengurus perusahaan nya yang sudah lama dia tinggalkan.
Saat ini mereka sedang berkumpul di kantor perusahaan Saga, sekaligus menyambut kedatangan Fino ke Indonesia.
" ya gitu deh.. kirain tuh perusahan bakal bangkrut setelah sekian lama gue biarin, eh tahu nya malah makin maju pesan " jawab Fino acuh tak acuh sambil memegang gelas yang berisikan wiski.
" ya bagus lah .. itu artinya orang orang yang kerja sama lu, orang yang bener bener tanggung jawab " ucap Galang
" gue bingung kalau perusahaan itu makin maju, duit gue tambah banyak.. dan gue juga bingung cara ngabisin nya gimana " ucap Fino dengan ekspresi yang menyebalkan menurut teman temannya saat ini.
" sialan lu.. " maki Galang
" sombong bener nih anak " ucap Tomi
" bukannya sombong tapi itu kenyataannya " sanggup Fino sambil terkekeh geli melihat teman temannya yang terlihat kesal.
" Fin lu udah dengar kabar terbaru dari si Mia " tanya Galang tiba tiba
" nggak tahu gua, gua udah nggak pernah hubungi dia lagi, dan gua juga nggak pernah cari tahu, dan gua juga udah nggak peduli ama dia "
" lu yakin udah nggak ada perasaan apa apa ama dia?? "
" lu kan tahu sendiri gua suka nya ama siapa sekarang " ucap nya sambil melirik kearah Saga, sementara Saga sendiri dia cuek dan tak menanggapi.
.
.
.
Mobil yang di tumpangi Nayla dan juga Mia berhenti di sebuah villa yang besar tapi terlihat tidak terawat, entah sudah berapa lama Villa ini tidak huni, dan terlihat sedikit menyeramkan bagi Nayla.
Sebenarnya Nayla ingin kembali saja, tapi merasa tidak enak karena hal ini sudah direncana jauh hari, dia pikir tak apalah tos nanti sore juga pulang lagi.
Nayla dan Mia masuk kedalam villa tersebut, disana ada beberpa pria yang berperawakan tinggi besar, penampilan mereka sama seperti para bodyguard yang ada dirumah Saga, begitulah pikiran Nayla.
" Nay kamu tunggu dulu disini sebentar, di villa ini ada kakak sepupu ku, aku akan memanggilnya sebentar, tunggu ya " ucap Mia, sementara Nayla hanya mengangguk saja.
Mia berjalan meninggalkan Nayla dan menaiki tangga menuju lantai dua, sementara Nayla masih berada ditempatnya semula, sambil memperhatikan sekeliling.
Tap... tap.. tap.. terdengar suara sepatu hells menggema di ruangan yang sepi tersebut. Terlihat seorang wanita dewasa tengah berjalan menuruti tangga.
Nayla sangat mengenali wanita tersebut, wanita yang cantik dan juga anggun, wanita yang pernah menjadi tunangan nya Saga.
" mbak Priska "
aminn